teknologi komunikasi 1
DAFTAR ISTILAH
Algoritma Prosedur sistematis untuk pemecahan masalah
Antivirus Perangkat lunak perlindungan virus
Autentikasi Proses verifikasi identitas dalam sistem
Back Up data Langkah untuk mencegah kehilangan data
Back-Up Proses membuat data cadangan
Biometrics Teknologi keamanan berbasis tubuh individu
Bluetooth Perangkat teknologi komunikasi data tanpa kabel
Cookie Kumpulan informasi berisi rekam jejak dan aktivitas
ketika menelusuri sebuah website
Daring Dalam jaringan
Data digital Data yang berisikan angka untuk sistem perhitungan
tertentu
Data Pribadi Data mengenai ciri diri individu
Digital Berhubungan dengan angka untuk sistem perhitungan
tertentu
Distribusi informasi Proses penyampaian mengenai kabar atau berita
Dompet Digital Aplikasi elektronik untuk pembayaran secara daring
Double Smart Lock Kunci untuk pengaman ganda yang praktis
Dropbox Aplikasi Penyimpanan data di internet
Email Sarana bertukar surat memakai jaringan internet
Enkripsi Proses penyandian data
Etika Digital Aturan beretika saat berinteraksi di dunia maya
Face authentication Pencocokan wajah untuk autentikasi sistem
Face Recognition Fitur pengenalan wajah
Fingerprint authentication Pencocokan sidik jari untuk autentikasi sistem
Fitur sifat khusus pada suatu alat
Gadget Telepon pintar
Game Permainan
Gawai Peranti kecil berteknologi dengan fungsi praktis
Hacker Individu yang mengakses data secara tidak sah
Hardware Perangkat keras computer
Hoaks Berita bohong atau palsu
Identitas digital Cara elektronik untuk mengidentifikasi seseorang
Internet Protocol Protokol lapisan jaringan untuk pengalamatan
Internet Jaringan komunikasi antarmedia
Jejak digital Jejak data saat individu memakai internet
Jejak digital aktif Data yang secara sengaja ditinggalkan oleh pemakai di
dunia maya
Jejak digital pasif Data yang secara tidak sengaja ditinggalkan oleh
pemakai di dunia maya
Kejahatan siber Tindakan kriminal yang dilakukan dengan
memanfaatkan media internet
Keselamatan digital Kondisi aman atas tindakan pemakai an perangkat
tertentu
Kode File Penomoran pada identitas data
Layanan daring Membantu suatu hal melalui dalam jaringan
Literasi digital Kemampuan untuk memahami dan memakai
informasi melalui teknologi
Log Out Proses keluar untuk memutus akses pada sistem
Lokapasar Website atau aplikasi yang memfasilitasi proses jual beli
dari berbagai took
Malware Perangkat lunak dirancang untuk mengontrol perangkat
secara diam-diam
Massif Kuat, kukuh, utuh
Media Alat sarana komunikasi
Media digital Media yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca
oleh mesin
Media sosial Media daring untuk berinteraksi tanpa batas ruang dan
waktu
Microsoft Perusahaan sistem operasional pada computer
Minor Safety Keamanan anak
Mobile Ad Fraud Penipuan iklan seluler
Money mule Metode pencurian dengan mentransfer uang secara
illegal
Nomor OTP Nomor verifikasi sekali pakai
OneDrive Aplikasi penyimpanan data Microsoft
One-Time Password Kata kunci yang berlaku hanya untuk satu sesi
Partisipasi dunia digital Aktivitas di dalam pemakai an teknologi dan internet
Password Kata kunci atau sandi
Pelanggaran privasi daring Penyalahgunaan akses data pribadi seseorang
Pelecehan seksual Pendekatan terkait seks yang tidak diinginkan salah satu
pihak
Pencurian data pribadi Tindakan ilegal dalam mendapatkan data individu
melalui internet
Penipuan Tindakan seseorang dengan tipu muslihat kebohongan
Penipuan digital Tindakan tipu muslihat kebohongan melalui teknologi
dan internet
Perdagangan orang Segala transaksi jual beli terhadap manusia
Peretasan Tindakan untuk memperoleh data secara tidak sah
Perlindungan identitas Tindakan untuk mengamankan informasi diri
Perundungan Tindakan menyakiti atau mengintimidasi orang lain
Pharming Serangan dunia maya dengan pengalihan situs sah ke
situs palsu
Phishing Penipuan dengan mengelabui target untuk mencuri
akun
PIN Personal Identification Number (PIN) Angka sandi
rahasia untuk otentikasi pemakai ke sistem
Platform Rencana kerja sebagai dasar bagi berjalannya sebuah
sistem
Pornografi Hal berbau seksual berupa gambar, tulisan, video, atau
pesan
Privasi Kerahasiaan pribadi
Proteksi Perlindungan
Radio-Frequency Identification Metode identifikasi untuk menyimpan dan mengambil
data jarak jauh
Ransomware Malware yang dipakai peretas mengenkripsi
data korban
Recovery Key Kunci Pemulihan
Remote Wipe Cara untuk menghapus data pada ponsel yang hilang
atau dicuri
Rooting Proses mendapatkan hak akses yang lebih tinggi
Router Perangkat keras untuk menghubungkan beberapa
jaringan
Sarana internet Sesuatu yang dipakai dalam menghubungan antar
media elektronik
Seleksi informasi Aktivitas untuk memilih pesan tertentu
Shredder Fitur pemusnah data
Siber Sistem komputer dan informasi
Sistem Elektronik Serangkaian perangkat dan prosedur dengan alat bantu
perkembangan teknologi
Sistem Non Elektronik Serangkaian perangkat dan prosedur dengan alat bantu
benda dan manusia
Situs jejaring sosial Komunitas virtual untuk melakukan interaksi social
Smartphone Ponsel cerdas
Sniffing Tindak kejahatan penyadapan dengan internet untuk
mengambil data
Social Engineering Rekayasa Sosial
Sosial media Media daring untuk berinteraksi dalam dunia maya
Surel Surat elektronik
Teknologi digital Fasilitas pendukung berbasis sinyal elektrik computer
Teknologi informasi Fasilitas pendukung kualitas hasil informasi secara cepat
dan berkualitas
Teknologi komunikasi Fasilitas pendukung dalam proses pertukaran informasi
Transaksi daring Pembelian barang dan jasa melalui media internet
Two-factor Authentication Proses keamanan dengan dua sarana identifikasi
Update Pembaruan
Warganet Individu yang aktif memakai internet
WhatsApp Aplikasi bertukar pesan pada ponsel cerdas
Kemajuan Teknologi informasi dan Komunikasi telah
membuka tahap baru bagi warga untuk memperoleh
informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan
sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang
ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi
sekitarnya. warga memiliki akses terhadap sumber
informasi dimanapun mereka berada. Konsekuensinya,
warga menjadi kritis dan tanggap terhadap banyak
hal yang berkembang.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(information and communication technology - ICT)
merupakan suatu yang harus ada dan diikuti oleh
warga modern saat ini. Pengembangannya dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sumbangan
teknologi informasi dan komunikasi terhadap peradaban
dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern
seperti saat ini, peran teknologi informasi dalam
kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal
ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali
ditunjang dengan teknologi informasi itu sendiri yang
mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat,
mudah, murah dan menghemat waktu. Kemajuan teknologi
menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian
menyelimuti dunia. Suatu kemajuan yang tentunya akan
memberi dampak bagi peradaban warga .
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu
pesat, telah memunculkan adanya sebuah media baru.
Keberadaan media baru ini diantaranya yaitu munculnya
internet. Internet sebagai sebuah produk teknologi
komunikasi, meski sudah berkembang sejak puluhan tahun
yang lalu, namun hingga saat ini keberadaannya semakin
dibutuhkan oleh hampir semua warga dunia.
warga tidak hanya merasakan kelebihan internet
tetapi juga merasakan dampak negatif adanya internet.
Permasalahan
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi,
membawa tren baru di dunia industri media massa di
negara kita , yaitu hadirnya beragam media yang
menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi
komunikasi tradisional. Konvergensi media telah
mengubah komunikasi pada saat layanan baru yang semakin
luas dapat dicapai, maka semuanya itu telah mengubah cara hidup, cara berkomunikasi, persepsi, dan keyakinan
seseorang. Information and Communication Technology
(ICT) merupakan teknologi digital dengan berbagai sifat
dasar yang melekat padanya, dalam suatu industri media,
yang secara optimistik akan mentransformasi sifat
pekerjaan ke arah lebih efektif, efisien, dan kreatif.
Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan dalam
yaitu bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dan
Komunikasi dalam industri media di negara kita ?
Pembahasan
1. Definisi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi, informasi dan komunikasi yaitu sistem
atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan
waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis,
menyajikan, menyimpan dan menyampaikan data menjadi
sebuah informasi. Pemahaman yang lebih umum istilah
ini mengarah pada perkembangan teknologi komputer
dan telekomunikasi/multimedia (dalam berbagai
bentuknya), yang telah memiliki berbagai kemampuan
sebagai pengolah data/informasi, alat kontrol, alat
komunikasi, media pendidikan, hiburan dan lainya.
Teknologi informasi tidak bisa dilepaskan dengan
teknologi komputer dan teknologi komunikasi.
Ketergantungan manusia terhadap teknologi
informasi dewasa ini semakin terasa. Banyak orang rela
membayar mahal untuk mendapatkan sebuah informasi.
Informasi menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya.
Seperti yang diungkapkan Hartono (1990:7) bahwa
informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh
organisasi sehingga jika suatu system kurang
mendapatkan informasi maka akan menjadi luruh, kerdil
dan akhirnya mati. Tidak mengherankan jika dewasa ini
TI (Teknologi Informasi) berkembang demikian pesat.
Berbagai hardware dan software telah tercipta dan
tersedia dengan model dan harga sangat variatif untuk
memenuhi.
Kebutuhan informasi yang lengkap, akurat, cepat,
tepat, mudah dan murah yang mampu menembus batas ruang
dan waktu. Tuntutan penguasaan dan pemakaian teknologi
informasi, bagi individu maupun organisasi/perusahanan
dewasa ini semakin nyata dikarenakan beberapa hal
sebagai berikut:
a.Ketatnya persaingan di pasar global sehingga
kecepatan memperoleh informasi sangat menentukan
dalam mengatur strategi bersaing.
b.Perubahan pasar yang demikian cepat menuntut
penguasaan teknologi informasi untuk mencermati dan
mengantisipasinya.
c.Perkembangan IPTEKS mutakhir menuntut pemakaian dan
pemanfaatan teknologi informasi yang semakin optimal.
d.Tuntutan kemudahan akses untuk membangun relationship
dalam pengembangan diri maupun organisasi.
e.Teknologi Informasi telah menjadi trend kehidupan di
era global.
Teknologi informasi sangat terkait dengan
teknologi komputer dan komunikasi. Hal ini menjadikan
teknologi informasi seringkali disebut juga dengan ICT
(Information dan Communication Technology). (Hartono,
1990: 8)
Rogers (1986:4-5) dalam Rahardjo (2011:7)
menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran
teknologi komunikasi baru, yaitu interactivity, demassification, dan asynchronous. Interactivity
merupakan kemampuan system komunikasi baru (biasanya
merupakan sebuah computer sebagai komponennya) untuk
berbicara balik, talk back, kepada pemakai nya, hampir
seperti seorang individu yang berpartisipasi dalam
sebuah percakapan.
Sifat kedua yaitu de-massification, artinya tidak
bersifat missal. Bahwa suatu pesan khusus dapat
dipertukarkan secara individual diantara para
partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar. Ciri
yang ketiga yaitu asynchronous, artinya bahwa
teknologi komunikasi baru mempunyai kemampuan untuk
mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang
dikehendaki oleh setiap individu peserta.
2. Sekilas tentang Media Baru (New Media)
Media baru yaitu berbagai perangkat teknologi
komunikasi yang berbagi ciri yang sama, dimana selain
baru, yang dimungkinkan dengan digitalisasi dan
ketersediaanya yang luas untuk pemakaian pribadi
sebagai alat komunikasi. (McQuail, 2010:148). Media
baru sangat beragam dan tidak mudah untuk
didefinisikan, tetapi media baru dan penerapannya
diberbagai wilayah memasuki ranah komunikasi massa atau
secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh
terhadap media massa “tradisional”. Fokus utama dari
media baru ini yaitu internet.
Istilah yang dipakai sebagai media online,
diantaranya : cyber media, media dotcom, media online,
dan jurnalisme online. Generasi awal di negara kita
memasuki era baru sejak 1998, ketika muncul situs
berita berbasis internet. Pada era 2001-2002 muncul
puluhan situs, seperti astaga.com, satunet.com,
lippostar.com. Era kebangkitan baru pada 2007-2008
dengan munculnya situs-situs baru seperti okezone.com,
inilah.com, kompas.com dan tempointeraktif.com.
Fenomena perkembangan blogger dan citizen online
journalism yang begitu pesat di negara maju juga
menjadi pemicu berkurangnya audience media cetak.
Media baru, khususnya online dan mobile berkembang
seiring dengan munculnya generasi digital yang lebih
akrab dengan internet dan handphone. Media online jauh
lebih murah karena tidak tergantung logistic (kertas)
percetakan, distribusi yang membutuhkan tenaga kerja
sangat banyak.
Dalam catatan McQuail (2010:141), ada perubahanperubahan penting yang berhubungan dengan munculnya
media baru, yaitu :
1. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media
2. Interaktifitas dan konektifitas jejaring yang
meningkat.
3. Mobilitas dan delokalisasi pengiriman dan penerimaan
(pesan)
4. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak.
5. Munculnya beragam bentuk baru dari media “gateway’,
yaitu pintu masuk untuk mengakses informasi pada web
atau untuk mengakses web itu sendiri.
6. Fragmentasi dan kaburnya “institusi media”
McQuail (2004:144) menguraikan beberapa ciri-ciri
utama yang menandai perbedaan media baru dengan media
lama (konvensional), antara lain :
1. Interactivity
Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari
pemakai terhadap “tawaran” dari sumber atau
pengirim pesan.
2. Social Presence (sociability)
Dialami oleh pemakai , sense of personal contact
dengan orang lain dapat diciptakan melalui
pemakaian sebuah mediaum.
3. Autonomy
Seorang pemakai merasa dapat mengendalikan isi dan
memakai nya dan bersikap independen terhadap
sumber.
4. Playfullnes
dipakai untuk hiburan dan kenikmatan
5. Privacy
Diasosiasikan dengan pemakaian medium dan atau isi
yang dipilih.
6. Personalization
Setiap individu yaitu unik. Biarkan mereka memilih
apa yang akan mereka gunakan dan butuhkan.
Adapun sifat media baru menurut Feldman
(1997) dalam Hastjarjo (2012: 144), menyebutkan bahwa
media baru memiliki setidaknya lima karakteritik yang
dapat kita lihat, yaitu:
1. Media baru mudah dimanipulasi.
Hal ini sering kali mendapat tanggapan negatif dan
menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan
setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai
data dan informasi dengan bebas.
2. Media baru bersifat networkable.
Artinya, konten-konten yang ada dalam media
baru dapat dengan mudah dishare dan dipertukarkan
antar pemakai lewat jaringan internet yang
tersedia. sifat ini dapat kita sebut sebagai
kelebihan, karena media baru membuat setiap orang
dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi
terhadap kendala jarak dan waktu antar pemakai .
3. Media baru bersifat compressible.
Konten-konten yang ada dalam media baru dapat
diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat
dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan
konten-konten ini dan men-sharenya kepada orang
lain.
4. Media baru sifatnya padat.
Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil untuk
menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru.
Sebagai contoh, kita hanya memerlukan satu PC yang
terkoneksi dengan jaringan internet untuk dapat
menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru
dunia dalam PC ini .
5. Media baru bersifat imparsial.
Konten-konten yang ada dalam media baru tidak
berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh
segelintir orang saja. Karena itulah media baru
seringkali disebut sebagai media yang sangat
demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku
lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan
konsumen secara bersamaan dan setiap pemakai dapat
berlaku aktif disana.
Secara sifat , media baru sangat berbeda
sifat nya dengan media lama. Pada media lama,
interaktivitas tidak terjalin dan gap diantara
komunikator dengan komunikan sangat terlihat sekali.
Sebaliknya, media baru membawa potensi hubungan yang
interaktif diantara pemakai serta membangun hubungan
yang setara antara pengirim dan penerima pesan.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh media baru
dapat kita lihat sebagai kelebihan atau sisi positif
dari media baru. Tapi kita juga tidak boleh menutup
mata bahwa media baru juga memberi beberapa dampak
negatif yang harus kita waspadai.
sedang , beberapa kelemahan media online lain
antara, yang pertama, jurnalisme online punya tantangan
sendiri. Kecepatan yang menjadi keunggulannya, dapat
cenderung mengorbankan akurasi berita. Kedua, Copy
paste dan isu plagiarisme mudah dilakukan sehingga
mengabaikan hak milik intelektual. Selain itu dapat
mendorong jurnalis menjadi malas.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
menimbulkan berbagai dampak diberbagai bidang di
warga . Industri media sekarang ini bertransformasi
mengikuti perubahan teknologi informasi dan komunikasi
yang penyajiannya lebih mudah, murah, dan cepat.
Keberadaan ”new media” telah menggeser kedudukan media
lama. Kehadirannya telah membawa banyak perubahan pada
pola kehidupan warga , budaya, dan cara berpikir
warga di hampir segala aspek kehidupan manusia.
”Kehadiran media baru (new media) ini akan menggeser
media massa konvensional. Media baru ini juga
diyakini akan mengubah pola hidup warga .
Bagaimanapun juga, era digital telah mengubah cara
penyajian materi media sehingga lebih mudah, murah, dan
cepat dinikmati oleh warga . Kehadiran internet
yang diikuti dengan munculnya beragam situs jejaring
sosial ini membawa perubahan signifikan pada dunia
media. Media massa mau tak mau harus mengikuti arus
teknologi yang sedemikian cepat menyesuaikan kebutuhan
konsumennya.
Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
menjadi pemicu pertumbuhan pemakaian internet. Media
kini harus bertransformasi. Dulu media sangat sedikit,
sekarang jumlahnya sangat banyak, semakin spesifik dan
segmented. Harus diakui media internet memiliki dua
sisi yang saling bertolak belakang. Satu sisi internet
memiliki pengaruh negatif khususnya terbukanya akses
terhadap konten-konten yang memang kontra produktif dan
di sisi lain internet juga bersifat membangun.
3. Konvergensi Media
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
membawa tren baru di dunia industri media. Hadirnya
beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi
baru dan teknologi komunikasi massa tradisional.
memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih
informasi sesuai selera mereka. Memberi kesempatan baru
yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi,
dan pemrosesan seluruh bentuk informasi, baik bersifat
visual, audio, data, dan lain sebagainya.(Preston:
2001). Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi
konvergensi media yaitu Penggabungan atau
pengintegrasian media-media yang ada untuk dipakai
dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan.
Konvergensi atau penyatuan antara media cetak,
online, televisi, dan radio. Tanpa konvergensi, dalam 5
tahun hingga 10 tahun ke depan, media cetak di
negara kita akan sulit untuk bersaing dan bertahan hidup.
Konvergensi media yang mengarah pada tren digitalisasi
media akan menciptakan kesenjangan dalam penyebaran
informasi kepada warga warga yang tidak memiliki
daya beli dan akses terhadap informasi. Internet dan
komputer berperan besar dalam konvergensi media.
Konvergensi akan menjadikan media lama dan media baru
hidup bersama dan saling berinteraksi
Munculnya fenomena konvergensi media menyebabkan
banyak bentuk media tradisional melakukan perubahan.
Pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini, mau tak
mau menuntut para produsen berlomba-lomba menjadi yang
pertama. Dahulu orang masih memakai web 1.0 yang
tidak memugkinkan komunikannya melakukan umpan balik.
Informasi yang diberikan bersifat one to many. Kemudian
berkembanglah konsep baru yang diperkenalkan oleh
O’Reilly dan MediaLive International yang mengeluarkan
aplikasi bernama web 2.0 yang menjadi salah satu
cirinya yaitu adanya aspek kolaborasi dan partisipasi
di dalamnya. Dan kini perkembangan selanjutnya yaitu
web 3.0 dimana mesin komputer telah memiliki sistem
pengayaan informasi otomatis. Kecepatan informasi
menjadi hal yag penting bagi komunikan. Tren baru yang
berkembang yaitu dengan menggabungkan berbagai media,
yakni media tradisional dengan media dengan teknologi
baru. Penggabungan kedua teknologi inilah yang
dinamakan dengan konvergensi. Salah satu ciri dari
konvergensi yaitu ketika komunikan dapat menjadi
komunikator, pun sebaliknya, seorang komunikator dapat
menjadi komunikan. Setiap orang dapat menjadi jurnalis
untuk membagi informasinya kepada khalayak.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital
seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari
perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian
besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat dipakai oleh manusia untuk
mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang
membawa peradaban manusia memasuki era digital.
Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang
bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga
membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan
manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai
bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi
informasi itu sendiri.
Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi
informasi komputer. Media baru era digital memiliki sifat dapat dimanipulasi,
bersifat jaringan atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada
pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini
lebih memudahkan warga dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media
internet membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan.
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap
dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak
bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui
banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan
terkendali.
Era digital juga membuat ranah privasi orang seolah-olah hilang. Data pribadi yang
terekam di dalam otak komputer membuat penghuni internet mudah dilacak, baik dari segi
kebiasaan berselancar atau hobi.
Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah
merupakan suatu konsekuensi. Teknologi akan terus bergerak ibarat arus laut yang terus
berjalan ditengah-tengah kehidupan manusia. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai
dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesarbesarnya. Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya
perubahan besar dunia. Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses terhadap
informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan
bebas, namun dampak negatif muncul pula sebagai mengancam. Tindak kejahatan mudah
terfasilitasi, game online dapat merusak mental generasi muda, pornografi, dan pelanggaran
hak cipta mudah dilakukan, dan lain-lain.
Telah terjadi revolusi digital sejak tahun 1980an dengan perubahan teknologi mekanik
dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang hingga hari ini. Perkembangan
teknologi ini menjadi masif setelah penemuan personal komputer yaitu sistem yang dirancang
dan diorganisasir secara otomatis untuk menerima dan menyimpan data input,
memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah kendali instruksi elektronik yang
tersimpan di memori yang dapat memanipulasi data dengan cepat dan tepat.
Perkembangan teknologi komputer digital khususnya mikroprosesor dengan
kinerjanya terus meningkat, dan teknologi ini memungkinkan ditanam pada berbagai
perangkat yang dimiliki secara personal. Perkembangan teknologi transmisi termasuk
jaringan komputer juga telah memicu para pemakai internet dan penyiaran digital. Ditambah
perkembangan ponsel, yang tumbuh pesat menjadi penetrasi sosial memainkan peran besar
dalam revolusi digital dengan memberi hiburan di mana-mana, komunikasi, dan
konektivitas online.
Lahirnya situs jejaring sosial yang merupakan sebuah pelayanan berbasis web,
memungkinkan pemakai nya untuk membuat profil, melihat list pemakai yang tersedia,
serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs ini . Hubungan
antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi
standar dalam komunikasi digital. Situs pertemanan bernama Friendster terus berkembang ke
situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Revolusi digital merupakan
kemampuan untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara media, dan untuk
mengakses atau mendistribusikannya jarak jauh.
Paperless merupakan salah satu trend era digital dimana pemakaian kertas menjadi
lebih sedikit. Kita tidak harus mencetak foto maupun dokumen yang dibutuhkan pada kertas,
melainkan dalam bentuk digital. Penyimpanan secara digital lebih aman daripada menyimpan
bermacam dokumen dalam bentuk kertas. Digitalisasi dokumen berbentuk kertas menjadi file
elektronik menjadi lebih mudah dalam berbagi salah satunya e-book. Dengan e-book kita
tidak lagi harus menyimpan buku-buku yang tebal secara fisik dan membutuhkan tempat
yang luas. Dengan file digital juga dokumen menjadi jelas lebih ringkas yang setiap saat
dapat dibuka melalui komputer dan ponsel.
Pengembangan berbagai aplikasi merebak seiring diproduksinya ponsel pintar dengan
operating system (OS) yang semakin mendekatkan diri pada kehidupan manusia yang
ditujukan demi kemudahan dan kenyamanan pemakai nya. Perkembangan OS juga
merambah kepada peralatan digital lain seperti televisi pintar, mesin cuci pintar, kaca mata
pintar, mesin pembuat kopi pintar, pengatur denyut jantung pintar, dan lain sebagainya
Kemudahan dalam mendapatkan dan berbagi Informasi dipicu oleh kehadiran internet
yang telah mengubah segalanya. Mesin pencari (search engine) seperti macam google dan
ensiklopedia online seperti wikipedia memudahkan seseorang mencari informasi apapun
dalam waktu singkat. Selain itu perkembangan media sosial telah mengubah gaya hidup
manusia saat ini. pemakai media sosial senantiasa update dan berbagi informasi setiap
saatnya dengan frekuensi tinggi. Media sosial dijadikan media alternatif untuk melihat
perkembangan apa yang sedang hangat diperbincangkan, dan menjadi wahana interaksi
pemakai satu dengan yang lain dalam menanggapi sebuah isu terkini.
Dibalik kepopulerannya, era teknologi digital menyimpan berbagai potensi dan
dampak negatif yang bisa merugikan manusia. Kemudahan segala pekerjaan dengan berbagai
aplikasi dan teknologi, justru menjadikan seseorang semakin lebih sedikit bergerak, aktivitas
fisik makin berkurang, muncul kemalasan dan dapat muncul berbagai penyakit seperti
obesitas dan lain sebagainya. pemakaian media sosial secara berlebihan dapat menjadi
bumerang yang memberi dampak negatif bagi pemakai nya.
Teknologi dapat bersifat adiktif (kecanduan) dan sulit untuk berubah apabila tidak
dilakukan treatment khusus dan serius. Muncul nomophobia yang merupakan ketakutan bila
peralatan digital seperti ponsel ketinggalan, selalu memeriksa ponsel setiap beberapa menit,
kebergantungan pada charger, bahkan merasa ketakutan dan stress bila baterai lemah atau
mungkin sinyalnya tidak maksimal. Bahaya pancaran sinar ponsel, dan pemakaian posel
berlebihan di malam hari akan mengganggu jam tidur hingga mengurangi waktu istirahat
yang pada akhirnya menjadi gangguan kesehatan.
negara kita dan Era Digital
Sebagai negara berkembang, teknologi digital mampu mendorong berbagai kemajuan
negara kita . Dari segi infrastruktur dan hukum yang mengatur kegiatan di dalam internet,
negara kita sudah siap hidup di era digital. Kesiapan negara kita dalam koneksi internet yang
saat ini sudah semakin membaik di era 4G dengan Informasi dan Transaksi Eelektronik
(ITE). warga negara kita secara umum antusias mengadopsi hidup mendigital terutama
dipicu oleh penetrasi internet dan pemakaian ponsel pintar yang terus meningkat setiap
tahun.
Dunia digital berbasis internet membuat seluruh aktivitas para penghuninya menjadi
tanpa batas ruang dan waktu. Payung hukum untuk mengatur segala bentuk aktivitas ini
seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tahun 2008 terus
disempurnakan. Data pribadi warga perlu diberikan perlindungan di dalam dunia maya,
maka pihak seperti Google atau Facebook yang memiliki data pribadi pemakai nya tidak bisa
memakai big data ini sembarangan.
Telah banyak perkembangan era digital yang dilakukan negara kita termasuk media massa
di negara kita berubah dalam menyampaikan informasi. Media online (internet) di era sekarang
ini menggeserkan media massa konvensional. Walaupun hampir satu dasawarsa negara kita
terlambat dalam mengadopsi teknologi komunikasi khususnya internet. Namun budaya
digital warga negara kita sangat cepat menerima perkembangan teknologi ini . Di
lihat secara global negara kita masuk dalam budaya digital yang di butuhkan dalam mencapai
pertumbuhan yang positif sesuai dengan kemajuan jaman itu sendiri.
Dalam perkembangan teknologi digital ini tentu banyak dampak yang dirasakan dalam
era digital ini, baik dampak postif maupun dampak negatifnya. Dampak positif era digital
antara lain:
a) Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam mengaksesnya.
b) Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi digital
yang memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
c) Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber
pengetahuan dan informasi warga .
d) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
e) Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media pembelajaran
online,diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
f) Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai barang kebutuhan
dan memudahkan mendapatkannya.
Adapaun dampak negatif era digital yanga harus diantisapasi dan dicari solusinya untuk
mengindari kerugian atau bahaya, antara lain:
a) Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang
mudah dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
b) Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir
pendek dan kurang konsentrasi.
c) Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti
menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
d) Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar,
misalnya seperti selain men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya
mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung
perpustakaan, dan lain-lain.
Tantangan di Era Digital
Dunia digital tidak hanya menawarkan peluang dan manfaat besar bagi publik dan
kepentingan bisnis. Namun juga memberi tantangan terhadap segala bidang kehidupan
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam kehidupan.pemakaian bermacam teknologi
memang sangat memudahkan kehidupan, namun gaya hidup digital pun akan makin
bergantung pada pemakaian ponsel dan komputer. Apapun itu, kita patut bersyukur semua
teknologi ini makin memudahkan, hanya saja tentunya setiap pemakaian mengharuskannya
untuk mengontrol serta mengendalikannya. Karena bila terlalu berlebihan dalam
memakai teknologi ini kita sendiri yang akan dirugikan, dan mungkin juga kita tak dapat
memaksimalkannya. Perkembangan teknologi yang begitu cepat hingga merasuk di seluruh
lini kehidupan sosial warga , ternyata bukan saja mengubah tatanan kehidupan sosial,
budaya warga tetapi juga kehidupan politik.
Kecanggihan teknologi yang dikembangkan oleh manusia benar-benar dimanfaatkan
oleh para politisi yang ingin meraih simpati, dan empati dari warga luas. Untuk
menaikan elektabilitas dan popularitas dapat dilakukan dengan fasilitas digital seperti salah
satunya smartphone sekarang dengan di sediakan fitur/aplikasi yang canggih yang
berhubung langsung ke jejaring sosial yang mampu menghubungkan antara individu yang
satu dengan yang lainnya, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya bahkan negara
yang memberi dampak besar dalam politik moderen. Mekanisme elektronik juga telah
mengubah aktivitas dalam pemilihan seperti kampanye berbasis internet, website-website, email dan podcast. Hal ini menjadi fasilitas bagi para kandidat dan partai-partai politik
sebagaii sarana yang cepat dan murah untuk mengirim pesan kepada audiens, yang
memungkinkan mereka untuk merekrut para sukarelawan kampanye dan menggalang danadana kampanye, pemakaian media digital Smartphone yang tehubung dengan jejaring sosial
sangat efektif terutama dalam menjangkau warga muda, yang sering kali merupakan
segmen warga yang paling sulit untuk dilibatkan melalui strategi-strategi konvensioanal.
Sisi lain dari wajah baru dan kekuasaan politik di era digital juga untuk dimanfaatkan
sebagai alat penyebaran ideologis secara sistematis untuk mencari dukungan dan sekaligus
perkembagaan nilai-nilai ideologis itu, dan sisi lain sebagai alat untuk mesin-mesin
propoganda, bagaimana para politisi berusaha untuk mempertahankan kekuasaan dengan
menampilkan citra baik dan menyembunyikan citra negatif untuk mendapat dukungan dari
publik.
Dalam bidang sosial budaya, era digital juga memiliki pengaruh positif dan dampak
negatif yang menjadikan tantangan untuk memperbaikinya. Kemerosotan moral di kalangan
warga khususnya remaja dan pelajar menjadi salah satu tantangan sosial budaya yang
serius. Pola interaksi antar orang berubah dengan kehadiran teknologi era digital seperti
komputer terutama pada warga golongan ekonomi menengah ke atas. Komputer yang
disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar tanpa harus bersosial langsung.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan pemakaian teknologi di era digital berperan
dalam membantu pertahan dan keamanan nasional. Lembaga militer diantaranya, telah
menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan
persatuan organisasi. Sejalan dengan kekhasan organisasi militer yang selalu menuntut
kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan (perumusan
strategi), penerapan teknologi digital sangat mendukung program ini . Teknologi
informasi telah berpengaruh pada perubahan strategi militer. Tantangan dalam bidang
pertahanan seperti menghadapi ancaman dari luar yang bersifat maya seperti aktifitas hacker
yang bisa merusak sistem situs pertahanan negara kita menjadi perhatian serius. Teknologi
digital dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya memungkinkan untuk menciptakan
jenis perang yang secara kualitatif seperti pemakaian robot perang.
Dalam bidang teknologi informasi sendiri, tantangan nyata pada era digital semakin
kompleks karena berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh-pengaruh yang bisa
membuat perubahan di setiap sisi. Teknologi informasi merupakan bidang pengelolaan
teknologi dan mencakup berbagai bidang (tetapi tidak terbatas) seperti proses, perangkat
lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program, dan data
konstruksi. Setiap data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual
apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari teknologi
informasi. Teknologi informasi memfasilitasi bisnis dalam empat set layanan inti untuk
membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberi informasi,
menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. Tantangan dalam bidang
teknologi informasi sangat banyak seperti memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.
usaha Yang Harus di Lakukan pada Era Digital
Era digital harus disikapi dengan serius, menguasai, dan mengendalikan peran
teknologi dengan baik agar era digital membawa manfaat bagi kehidupan. Pendidikan harus
menjadi media utama untuk memahami, mengusai, dan memperlakukan teknologi dengan
baik dan benar. Anak-anak dan remaja harus difahamkan dengan era digital ini baik manfaat
maupun madlaratnya. Orang tua harus pula difahamkan agar dapat mengonrol sikap anakanaknya terhadap teknologi dan memperlakukannya atau memakai nya dengan baik dan
benar. Pengenalan tentang pemanfaatan berbagai aplikasi yang dapat membantu pekerjaan
manusia perlu dikaji agar diketahui manfaat dan kegunaannya serta dapat memanfaatkannya
secara efektif dan efisien terhindar dari dampak negatif dan berlebihan. Demikian juga
pemerintah melakukan kajian mendalam era digital ini dalam berbagai bidang seperti politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan atau keamanan serta teknologi informasi.
Namun disisi lain dunia anak sangat memprihatinkan khususnya pada perubahan
karakter dan mental. Sikap anak-anak yang agresif dan kekerasan fisik sering disaksikan
dalam pergaulan dengan sesamanya merupakan fenomena yang saling berhubungan.
Pemberitaan anak SD yang melakukan bullying dengan unsur kekerasan fisik sering muncul
ditelevisi dan media online sebagai salah satu akibat dari game online dengan unsur
kekerasan. Akses terhadap pornografi dan pornoaksi membuat anak mengalami perubahan
mental yang mengkhawatirkan khususnya pada pergaulannya yang mengarah pada seks
bebas.
Merosotnya nilai moral pada anak memang menjadi keprihatinan serius pemerintah
dan warga , namun di era serba digital sekarang dengan arus teknologi infomasi yang
sulit dibendung menjadikan persoalan ini tidak sederhana. Media yang tanpa kontrol
dapat dengan mudah mencuci otak anak melalui game online. Anak lebih tertarik pada
handphone (android-nya) dari pada permainan tradisional, dongeng, dan lagu-lagu anak yang
sarat dengan pendidikan. Bahkan iklan barang haram seperti miras dan nakotika dikemas
secara menarik bagi anak melalui internet dalam bentuk game online menambah kompleksitas
persoalan moralitas anak.
Pada era tahun 80an sering djumpai anak-anak bermain diluar rumah berinteraksi
dengan kawan sebayanya dengan asyiknya bermain permainan tradisional yang sarat dengan
pesan kejujuran, gotong royong, percaya diri, dan amanah. Suasana ini sangat cocok
dengan pertumbuhan mental anak yang harus ditananamkan nilai-nilai moral. Sekarang laguanak yang polos, alami, dan riang sudah jarang dinyanyikan, padahal lagu anak salah satu
metode efektif dalam pendidikan karakter dengan syair-syair yang disesuaikan psikologi
anak. Model pendidikan berbasis permainan tradisional sudah jarang diperkenalkan kepada
anak-anak. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan dunia maya seperti game online,
facebook, dan internet.
Keseringan dengan gadget-nya anak bisa menjadi bersikap anti sosial dan kurang
percaya diri sebab banyak mengurung diri dalam kamar karena asyik dengan handphone dan
game online. Akibatnya dapat menggerus nilai kepekaan sosial, kepedulian,dan empati pada
sesama. Karakter egoisme dan keras kepala bisa merasuki anak jika terlalu sering berinteraksi
dengan game online. Apalagi unsur kekerasan dan sadisme sering menjadi game favorit anak,
tentunya hal itu secara tak sadar anak akan meniru aksi pada game dan mengaplikasikannya
pada dunia nyata saat bergaul dengan teman dan keluarganya.
Anak memelukan pendampingan ekstra (parenting) dari orang tua agar terhindar dari
isu-isu yang dapat menyesatkan anak. Orang tua juga harus bisa profesional saat mendidik
seperti tidak memperlihatkan kepada anak hal-hal yang sesuai dunianya seperti kekerasan
pisik karena akan segera ditiru. Usia dini yaitu usia meniru, dan orang tua yaitu „model‟
bagi anaknya sehingga keluarga yaitu ujung tombak dalam perkembangan sosio-emosinya.
Hal yang tidak kalah penting yaitu dalam memberi kasih sayang kepada anak dilakukan
dengan benar dan tidak berlebihan dan pula tidak kurang. Berikan pelayanan dan kasih
sayang secara proporsional pada anak dan memberi pula pendidikan yang proporsional
sesuai dengan perkembangan alamiahnya.
Salah satu solusi untuk pendidikan anak di era digital yaitu model parenting immun
selfer. Model parenting immun selfer yaitu model pendampingan anak yang efektif
khususnya dalam parenting pemakaian perangkat teknologi seperti gadget. Memberi sistem
imun pada anak sangat penting dikarenakan orang tua tidak setiap saat dapat berada
disamping anak. Ia bergaul dengan temanya yang kadang memamerkan informasi
(pornografi) yang memang tak layak baginya. Melalui model parenting immun dan
pendekatan kasih sayang dan penyadaran diri, anak mempunyai filter dan imuns ketika tidak
berada disekitar orang tua. Orang tua harusnya menanamkan nilai selektif diri pada anak
misalnya mengenai mana informasi dan akses berita apa yang baik dan sesuai dengan diri
anak.
Pendidikan dan penerapan agama dalam keluarga memegang peranan penting dalam
parenting immun. Seperti meberlakukan waktu beribadah, waktu belajar, dan waktu santai
secara proporsional. Dalam hal ini orang tua disini harus tegas bila mengenai pendidikan
agama atau akidah anak dan tak bisa ditolelir bila anak menolak misalnya untuk mengaji dan
beribadah.
Penanaman pendidikan akidah dan akhlak harus disertai contoh konkret yang bisa
mereka saksikan dan masuk pemikiran anak, sehingga penghayatan mereka didasari dengan
kesadaran rasional. Melalui pengalaman yang utuh melalui pengamatan, mendapat
penjelasan, dan mengalaminya maka menjadi mudah dalam menanamkan nilai akhlak dan
karakter. Orang tua yaitu tokoh idola dikeluarga sosok pahlawan yang penuh kasih sayang.
Dengan demikian usaha untuk menghasilkan generasi emas akan dengan mudah
dilaksanakan.
Teknologi internet dan perangkat untuk mengakses jaringan internet sudah bukan hal yang
asing lagi di kalangan masyarakat negara kita . Teknologi ini semakin akrab ketika 2020 lalu
dunia menghadapi pandemi yang memaksa manusia untuk mengurangi kegiatan di luar
rumah dan memanfaatkan internet untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik untuk
bekerja, sekolah, belanja, maupun sekadar mencari hiburan dan bersosialisasi. Kita pun
semakin mengenal berbagai layanan teknologi digital yang membantu aktivitas keseharian.
Sejak awal abad 21, perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara
masif. Hootsuite dan We Are Social pada Januari 2020 sebanyak 59% penduduk dunia sudah
dapat mengakses Internet. Fenomena serupa terjadi juga di negara kita . Dalam survei yang
sama, Hootsuite memperkirakan internet sudah dapat diakses oleh 64% warga negara kita
atau sekitar 175,4 juta jiwa. sedang survei yang dilakukan Asosiasi Penyedia Jasa
Internet negara kita (APJII) kuartal kedua 2020 menunjukkan penetrasi internet di negara kita
mencapai 73,7% atau sudah dapat diakses oleh 196,71 juta penduduk negara kita (APJII,
2020). Tingginya jumlah pengakses digital berdampak pada semakin tinggi juga pemakai
layanan digital dan perubahan gaya hidup masyarakat.
Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan sejumlah keuntungan, salah satu
yang paling utama yaitu kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas.
Untuk berbelanja misalnya, saat ini kita tidak perlu lagi secara fisik mendatangi toko untuk
mendapatkan barang yang kita inginkan. Cukup dengan sentuhan jari melalui perantara
gawai yang terkoneksi internet kita sudah bisa memilih barang, membandingkan harga,
melakukan negosiasi dengan penjual sampai menyelesaikan pembelian dan melakukan
transaksi keuangan.
Gaya hidup baru ini belakangan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat
negara kita .
Data We Are Social menunjukkan pada 2019 88% pemakai Internet yang berusia di atas 15
tahun melakukan pembelanjaan secara daring. 80% diantaranya mengaku melakukan
pembelanjaan melalui ponsel pintar (We Are Social, 2020). Sementara pada 2020, Google
dan Termasuk mencatat peningkatan konsumen pengakses layanan digital sebesar 37%
dibandingkan pada 2019. Sektor loka-pasar (e-commerce) mencatat peningkatan jumlah
transaksi yang cukup besar.
Pada 2020 total transaksi secara digital mencapai sekitar Rp621 triliun, naik 11%
dibandingkan tahun sebelumnya meskipun dari sisi belanja pariwisata dan transportasi
mengalami penurunan (Goole & Temasek, 2020). Hal ini menunjukkan masyarakat semakin
nyaman dan percaya dalam melakukan aktivitas keuangan yang selama ini dianggap berisiko
tinggi melalui teknologi digital. Perkembangan pemakai an layanan digital ini juga dibarengi
dengan peningkatan pemakai an layanan digital di sektor yang lain, termasuk untuk urusan
administrasi pemerintahan.
Semakin tingginya aktivitas masyarakat dalam mengakses berbagai layanan di Internet
menjadi angin segar karena aktivitas ini dapat membuka peluang masyarakat untuk lebih
berdaya. Namun di sisi lain tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk.
Teknologi digital merupakan teknologi baru bagi sebagian besar masyarakat negara kita .
Meskipun berbagai penyedia layanan teknologi digital sudah mempersiapkan fitur
keamanan digital yang tinggi, namun celah untuk pencurian data digital masih sangat
berpeluang besar terjadi, terutama dari sisi pemakai .
Kasus terkait dengan keamanan digital yang cukup sering terjadi misalnya penipuan dan
pencurian akun yang terjadi pada berbagai platform layanan digital. Sejumlah cara
sebenarnya sudah dilakukan para penyedia layanan digital seperti memberikan fitur
autentikasi dua arah hingga menyarankan untuk selalu log out dan mengganti kata sandi
secara rutin. Berbagai sosialisasi untuk tidak mudah percaya pada tautan yang menggiurkan
juga sering diumumkan. Namun kasus kejahatan digital yang menyasar perorangan masih
sering terjadi.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat pada periode Januari hingga
November 2020 terjadi sebanyak 4.250 laporan kejahatan siber. Dari ribuan kasus, 1.158
kasus di antaranya merupakan kasus penipuan dan 267 kasus akses ilegal. Sementara dari
tahun ke tahun jumlah tindak pidana siber juga mengalami peningkatan (CNN, 2020).
Grafik di atas menggambarkan keamanan digital dari satu konteks, yaitu keamanan akun.
Dalam kehidupan digital, keamanan digital memiliki spektrum yang luas, tidak hanya
terbatas pada keamanan akun maupun persoalan penipuan digital serta akses ilegal, namun
juga berbagai aspek lainnya. Apa saja aspek lain keamanan digital? Apakah yang sebenarnya
disebut dengan keamanan digital itu? Apa urgensi kita sebagai pemakai media digital
untuk memahami keamanan digital? Pertanyaan-pertanyaan ini akan di jawab di bagian
berikut ini.
KEAMANAN DIGITAL
Secara umum, keamanan digital dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk memastikan
pemakai an layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman
dan nyaman (Sammons & Cross, 2017). Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita
miliki melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.
Persoalan keamanan digital ini mencuat sejak pertama kali internet lahir. Sifatnya yang
menghubungkan antara pemakai secara langsung dan bersifat global membuat keamanan
data menjadi salah satu perhatian serius karena kontrol keamanan data pemakai otomatis
berada di tangan masing-masing pemakai internet. Penyedia layanan internet maupun
platform digital hanya bisa menyediakan fasilitas untuk membantu mengamankan data,
tetapi kontrol utama tetap ada pada masing-masing pemakai . Bagi pihak yang berniat
buruk, celah ini lah yang seringkali diincar. Alih-alih berusaha melakukan peretasan pada
sistem penyedia layanan, melakukan penipuan dengan strategi penipuan yang
memanfaatkan kelengahan pemakai jauh lebih mudah dilakukan dan seperti data yang
sudah diungkapkan di atas, menjadi salah satu metode kejahatan digital yang cukup sering
terjadi.
Persoalan lain yang muncul dalam bermedia digital yaitu sifat internet juga
menghubungkan antarpemakai secara luas dan anonim. Kita bisa melihat nama pemakai
yang berinteraksi melalui media digital, namun kita tidak pernah bisa benar-benar yakin
apakah di balik nama pemakai itu yaitu orang yang bisa kita percaya. Hal ini dikarenakan
identitas digital pemakai internet dan platform digital bisa sama dengan identitas di dunia
nyata, bisa juga tidak. Siapa saja bisa menjadi sosok yang berbeda di internet. Kita pun
rentan berinteraksi dengan orang yang tidak kita kenal yang kita tidak benar-benar pahami
apa maksud dan tujuan interaksi ini .
Persoalan keamanan digital ini semakin rumit ketika interaksi digital tidak hanya melibatkan
orang dewasa yang secara psikis lebih matang. Interaksi digital tidak jarang melibatkan
anak-anak dan orang berusia lanjut yang masuk ke dalam golongan pemakai rawan.
Resiliensi mereka di dunia maya semakin ditantang ketika pemakai an internet mulai
intrusif ke kehidupan personal yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan terutama
kesehatan mental. Karena sifatnya yang menyeluruh dan kompleks, maka kompetensi
literasi digital di tingkat yang lebih lanjut mutlak dibutuhkan.
MEMAHAMI KOMPETENSI LITERASI DIGITAL
Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan memakai internet
dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi yaitu kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital yaitu sebuah
konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai
teknologi.
Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pemakai media
digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif
(Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pemakai yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan
juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Untuk bisa mengetahui sejauh mana pemakai mempunyai kecakapan dalam memediasi
media digital, maka diperlukan alat ukur yang tepat. Berbagai gagasan mengenai
kompetensi literasi digital pun kemudian ditawarkan oleh beragam organisasi baik
komunitas maupun instansi pemerintah yang menaruh perhatian pada pengembangan
literasi digital di negara kita .
Tabel I.1 memetakan empat kerja besar dalam mendeskripsikan area kompetensi dan
kompetensi literasi digital yang bisa dipakai sebagai kerangka berpikir dalam melakukan
penelitian, perumusan kurikulum, penulisan modul dan buku, maupun beragam program
literasi digital lainnya.
Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) merumuskan 10 kompetensi literasi digital Japelidi
pada tahun 2018 sebagai kerangka berpikir untuk merumuskan panduan penulisan seri
literasi digital Japelidi. Kesepuluh kompetensi literasi digital Japelidi ini dijelaskan
dalam tabel berikut ini:
Hingga akhir tahun 2020, sudah 13 buku seri panduan literasi digital Japelidi diterbitkan
dengan tema beragam: Bijak Berbagai Informasi Bencana Alam (Kurnia dkk., 2018), Literasi
Game (Yuwono dkk., 2018; Wirawanda & Setyawan, 2018), Pengasuhan Digital (Herlina dkk.,
2018; Wenerda & Sapanti, 2019), Muslim Ramah Digital (Astuti dkk., 2018), Lawan Hoaks
Politik (Adiputra dkk., 2019), Kewarganegaraan (Widodo & Birowo (editor), 2019), Jurnalis
Warga (Nurhajati dkk., 2019), Perdagangan orang (Sukmawa dkk., 2019), Perempuan dan
Transaksi Daring (Kurnia dkk., 2020), dan Perempuan dan Media Sosial (Monggilo dkk.,
2020). Melalui buku-buku ini , pembaca diajak memakai 10 kompetensi Japelidi
untuk dipakai secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan bekerja
sama dengan Siberkreasi, buku-buku ini bisa diunduh secara gratis melalui situs web
literasidigital.id.
Selain memakai 10 kompetensi Japelidi dalam menyusun buku panduan, 10
kompetensi literasi digital Japelidi ini juga dipakai sebagai kerangka kerja untuk
melakukan berbagai kegiatan lainnya seperti riset maupun kampanye melawan hoaks
COVID-19 (Kurnia & Wijayanto, 2020).
Terkait penerapannya dalam riset, 10 kompetensi Japelidi sudah dipakai untuk mengukur
skor kompetensi literasi digital masyarakat negara kita , baik laki-laki maupun perempuan,
dalam memakai media digital (Japelidi, 2019). memakai kerangka berpikir yang
sama, riset yang dilakukan Kurnia dkk (2020) bertujuan mengukur skor kompetensi literasi
digital perempuan negara kita dalam memakai aplikasi percakapan. Dalam kedua
penelitian ini tampak bahwa kompetensi fungsional (akses, seleksi, paham, distribusi,
dan produksi) memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan kompetensi kritis (analisis,
verifikasi, evaluasi, partisipasi dan kolaborasi).
sedang dalam kampanye lawan hoaks COVID-19, 10 kompetensi Japelidi juga dipakai
sebagai landasan bekerja Japelidi dalam melakukan kampanye baik secara daring maupun
luring (Kurnia & Wijayanto, 2020). Kampanye yang menghasilkan 28 konten yang satu
konten diproduksi dalam 44 bahasa (42 bahasa daerah, bahasa Mandarin dan bahasa
negara kita ) ini mendapatkan dukungan dari warga, komunitas, instansi pemerintah maupun
media.
Dengan tujuan serupa untuk meningkatkan literasi digital masyarakat negara kita , Kurikulum
Tular Nalar yang diusung oleh MAFINDO, Maarif Institute dan Love Frankie merumuskan 8
kompetensi yang dipakai sebagai indikator pemakai media digital dengan penekanan
pada berpikir kritis (critical thinking). Kompetensi yang mengelaborasikan berbagai model
ini terdiri dari mengakses, mengelola informasi, mendesain pesan, memproses informasi,
berbagi pesan, membangun ketangguhan diri, perlindungan data, dan kolaborasi.Kompetensi literasi digital Tular Nalar ini dikembangkan menjadi tiga jenjang, yaitu
Tahu, Tanggap, dan Tangguh. Tahu merujuk pada kemampuan dasar, Tanggap merujuk pada
kemampuan menengah, sedang Tangguh merujuk pada kemampuan lanjut. Ketiga
jenjang dan delapan kompetensi literasi media digital ini kemudian dikembangkan oleh
kurikulum Tular Nalar ke dalam delapan isu, mencakup literasi dasar (Berdaya Internet),
kesehatan (Internet dan Kesehatan), pengajaran di dalam kelas (Internet dan Ruang Kelas),
mitigasi bencana (Internet dan Siaga Bencana), kewarganegaraan (Menjadi Warga Digital),
keberagaman (Internet Damai), keluarga/keayahbundaan (Internet dan Keluarga), serta
disabilitas (Internet Merangkul Sesama) (Astuti, Mulyati & Lumakto, 2020).
Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menawarkan lima kompetensi literasi
digital yang terdiri dari: kelola data informasi, komunikasi dan kolaborasi, kreasi
konten, keamanan digital, serta partisipasi dan aksi (Monggilo, Kurnia & Banyumurti, 2020).
Kelola data informasi yaitu kemampuan mengakses dan mengevaluasi data dan informasi
secara cermat dan bijak. Komunikasi dan kolaborasi merupakan kemampuan berkomunikasi
dan berkolaborasi secara etis dengan warganet lainnya. Kreasi konten yaitu kemampuan
menyunting dan memproduksi konten digital untuk tujuan baik. Keamanan digital
merupakan kemampuan untuk melindungi privasi dan keamanan diri dari berbagai ancaman
digital. Partisipasi dan aksi merupakan kemampuan untuk memanfaatkan media digital
untuk berdaya dan bernilai lebih secara bersama-sama.
Kelima kompetensi ini dirumuskan sebagai kerangka berpikir dan kerangka kerja dalam
meningkatkan kompetensi literasi media digital dan keamanan siber yang lebih baik di
negara kita . Oleh BSSN, kelima kompetensi ini kemudian dikembangkan secara khusus dalam
sebuah buku panduan yang ditargetkan pada kaum muda terutama mereka sebagai pelajar
yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan atas dan sebagai mahasiswa di perguruan
tinggi. Meskipun begitu, panduan ini bisa dipakai secara umum oleh pemakai media
digital baik yang berprofesi sebagai guru, dosen, aktivis, jurnalis, wiraswasta, aparatur sipil
negara, dan aneka profesi lainnya (Monggilo, Kurnia & Banyumurti, 2020).Berbeda dengan perumusan kompetensi literasi digital yang dilakukan oleh Japelidi, Tular
Nalar dan BSSN yang berfokus pada kompetensi; Kominfo, Siberkreasi & Deloitte (2020)
memberikan kerangka yang lebih besar dengan menawarkan empat area kompetensi yang
terdiri dari Digital Skills, Digital Culture, Digital Ethics dan Digital Safety.
Digital Skills yaitu kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan memakai
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Digital Culture merupakan
kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari). Digital Ethics yaitu kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)