teknologi digital 3
a ditransmisikan dalam bentuk
sinyal digital
b) Sistem komunikasi yang berbeda dapat saling terhubung
c) Biaya perawatan perangkat lebih murah dan mudah
Kekurangan Teknologi Digital :
a) Kesalahan yang dapat terjadi saat mengubah sinyal analog
ke digital (digitalisasi)
b) Peretas atau virus dapat mencuri informasi digital
c) Menciptakan ketergantungan yang berlebihan pada
pemakai , yang dapat secara serius memengaruhi
keterampilan empati dan sosial mereka
Contoh perangkat yang memakai teknologi digital atau
sinyal digital :
a) Termometer digital
b) Komputer
c) Laptop
d) Tablet
e) Telepon seluler
f) Radio digital
Teknologi Analog
Teknologi analog merupakan perkembangan teknologi
sebelum perkembangan teknologi digital. Analog pada dasarnya
merupakan perkembangan teknologi yang masih memakai
sistem manual dalam arti tidak dapat bekerja secara otomatis
sepenuhnya seperti teknologi digital. Teknologi analog pada
dasarnya hanyalah alat sederhana dengan program tertentu saja.
Teknologi analog yaitu proses transmisi sinyal dalam bentuk
gelombang. Teknologi analog juga dapat digambarkan sebagai
teknologi peralihan dari teknologi mekanik ke teknologi digital,
dimana teknologi mekanik mengutamakan sistem mekanis atau
manual. Dalam teknik mesin, tidak diperlukan komputer atau
mikroprosesor untuk kontrol dan pengoperasian, sebab sudah
memiliki mekanika terstruktur. Kelemahan dari sistem mekanis ini
yaitu tata letak yang terbatas dan terdiri dari banyak bagian
mekanis yang memerlukan perawatan khusus.
Teknologi analog memakai sinyal analog sebagai
refresentasi dari pertukaran data melalui media komunikasi
seperti kabel dan nirkabel. Data dalam bentuk karakter yaitu huruf,
angka dan simbol, suara dan gambar, dikonversi atau diubah
kedalam bentuk sinyal analog agar dapat melalui media transmisi.
Kelebihan Teknologi Analog :
a) Memiliki potensi resolusi sinyal dalam jumlah tak terbatas
b) Densitas tinggi lebih mudah diproses dibandingkan rekan
digitalnya
c) Dapat diproses langsung oleh komponen analog, meskipun
beberapa proses hanya tersedia dalam bentuk digital
Kekurangan Teknologi Analog :
a) Sinyal analog memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan
sinyal digital
b) Kabel sensitif terhadap pengaruh eksternal
c) Sering terjadi gangguan atau noise yang tidak diinginkan
Gambar 1.9.Sinyal Analog
Contoh perangkat yang memakai teknologi analog atau
sinyal analog :
a) Perekaman dan Reproduksi Suara
b) Alat penguat suara
c) Teknologi transmisi sinyal video lama seperti S-Video, VGA
d) Radio
e) Televisi
Dunia teknologi berkembang semakin cepat menjadi
sepenuhnya digital, Era digital ini telah mendorong banyak orang
untuk beralih ke gaya hidup baru dimana tidak dapat dipisahkan
dengan perangkat elektronik. Teknologi dipakai sebagai alat
bantu untuk kebutuhan manusia, apa pun dapat dibuatnya lebih
menjadi lebih sederhana dan mudah dengan memakai
teknologi. Saat ini peradaban memasuki era digital dengan peran
penting dari teknologi.
E-payment merupakan sebuah metode pembayaran dengan
memanfaatkan teknologi yang memungkinkan masyarakat dapat
melakukan pembayaran secara online. Dalam beberapa tahun
terakhir, teknologi ini sudah berkembang dengan sangat pesat dan
sudah menjadi salah satu cara berbisnis paling populer di seluruh
dunia. Pembayaran elektronik memungkinkan transaksi
pembayaran tanpa pertemuan fisik. Hal ini sangat memudahkan
untuk melakukan berbagai transaksi seperti pembayaran tagihan,
belanja online dan masih banyak lagi. Pembayaran elektronik juga
menawarkan keamanan lebih saat berbelanja online.
BAB ini akan mengulas berbagai aspek e-payment, mulai
dari jenis-jenisnya, fiturnya, kelebihan dan kekurangannya. BAB ini
juga akan membahas tentang berbagai metode pembayaran yang
dapat dipakai . Dengan begitu, BAB ini ditulis sebagai panduan
bagi pembaca untuk mengetahui tentang e-payment dan
memahami bagaimana cara memakai nya dengan benar.
Dengan panduan ini, Anda dapat melakukan transaksi online
dengan mudah dan aman.
5.2 Electronic Payment (E-Payment)
Dari total populasi negara kita , sepanjang tahun 2022,
negara kita tercatat ada 192,15 juta pemakai smartphone . Hal ini menunjukan bahwa pembayaran digital
mempunyai potensi yang menjanjikan untuk diimplementasikan di
negara kita . Electronic Payment (E-Paymen) merupakan sistem
pembayaran yang sarana perantaranya memakai fasilitas
internet ,Sekarang sudah banyak startup yang
memudahkan pembeli dan penjual dalam bertransaksi di ecommerce. Guna memastikan keamanan pada saat bertransaksi,
perusahaan startup bekerja sebagai penghubung dengan beberapa
lembaga perbankan untuk memungkinkan pembayaran elektronik
dilakukan dengan aman, cepat dan nyaman.Electronic Payment (E-Paymen) menjadi metode
pembayaran yang memfasilitasi dan menawarkan pemakai nya
untuk memproses transaksi pembayaran. pemakai harus
bertransaksi hanya secara online yaitu online, tanpa harus bertemu
atau bertemu dengan penjual. Pembayaran elektronik dipahami
sebagai semua pembayaran nontunai, disebut juga transaksi
pembayaran elektronik antara pembeli dan penjual rekening
tabungan melalui jaringan internet atau elektronik.
Dalam penyediaan fasilitas e-payment ada pihakpihak yang terlibat, diantara lain:
1. Pembeli yaitu orang yang melakukan pembayaran
dengan memakai metode e-payment
2. Penjual yaitu orang yang menerima e-payment
3. Issuer yang merupakan lembaga bank atau bukan bank.
4. Regulator atau Pihak pengontrol regulasi yaitu
pemerintah.
Manfaat yang didapatkan penjual maupun pembeli dengan
memakai fasilitas e-payment, antara lain
1. Pembayaran lebih instan dan cepat
Transaksi pembayaran dapat dilakukan lebih cepat, pembeli
cukup memakai smartphone untuk menscane QR Code
yang sudah disediakan penjual.
2. Tingkat keamanan lebih tinggi
Tingkat keamanan saat melakukan pembayaran dengan epayment cukup tinggi. sebab penyedia layanan pembayaran
digital tentunya telah membangun sistem yang sangat aman.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Dengan memakai e-payment, pelanggan dapat
berbelanja secara online kapan saja, dapat dilakukan secara
kredit atau membayarnya nanti. Selain itu, dengan
menawarkan metode pembayaran yang berbeda tentunya
akan memudahkan transaksi bagi konsumen.4. Menghemat biaya pemrosesan
Transaksi e-payment membuat pelanggan tidak lagi
mengeluarkan biaya pemrosesan yang besar, seperti layanan
pembayaran memakai ED (Electronic Data Capture)
5. Transparan
Transparansi dalam bertransaksi sangat penting untuk
proses bisnis, dimana saat memakai e-payment perlu
menjaga transparansi transaksi.
6. Minim kontak
Dengan pembayaran memakai e-payment pembeli
dengan penjual tidak perlu melakukan kontak langsung.
5.3 Jenis Metode E-Payment
Dalam e-payment ada beberapa jenis metode yang
sering dipakai , jenis metode E-Payment yaitu sebagai
berikut:
E-Wallet
Di era globalisasi sekarang, masyarakat perkotaan sampai
dengan perdesaan harus terus beradaptasi dengan teknologi.
Teknologi yang dapat dipakai sehari-hari yaitu dengan
memanfaatkan fitur e-wallet. E-wallet yang merupakan sebuah
dompet digital yang memungkinkan pemakai nya melakukan
transaksi pembayaran secara elektronik, menyimpan dana, serta
mengetahui semua transaksi yang telah dilakukan. E-wallet
dipakai untuk menyimpan dana dan dapat dipakai untuk
melakukan transaksi keuangan, baik secara offline ataupun online.
Pada dasarnya, e-wallet memiliki fungsi seperti dompet
fisik. dimana dapat diperuntukan untuk melakukan transaksi
pembayaran secara aman. Namun dengan memakai e-wallet,
pemakai bisa melakukan transaksi pembayaran tanpa uang tunai
(cashless) pada saat membeli makanan, tiket bioskop, tiket
pesawat, hingga berbelanja online. Agar dapat memakai
dompet digital ini, terlebih dahulu mendownload kemudian
menginstal aplikasi e-wallet, kemudian daftar lalu top up dana agar
dapat memakai nya. Metode pembayaran e-wallet memiliki
beberapa kelebihan, yaitu:
1. Transaksi lebih mudah dan cepat dimana hanya perlu
memasukkan jumlah uang yang ingin dibayarkan, dan
pembayaran ini akan diproses dengan cepat.
2. sebab bertransaksi secara online, maka dapat
meminimalisir peredaran uang palsu.
3. Pembayaran lebih aman dan terlindungi, hanya perlu
memasukkan kode pengaman dan informasi lainnya untuk
melakukan transaksi dan mencegah penipuan.
4. Menghindari kotak fisik.
5. Biaya yang dikenakan untuk memakai e-wallet biasanya
lebih rendah.
6. E-wallet tersedia di hampir semua platform, sehingga Anda
dapat melakukan pembayaran dan transfer uang secara
langsung dan cepat.
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran e-wallet juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. pemakai harus membayar biaya administrasi untuk setiap
transaksi.
2. Tidak semua toko dan pedagang menerima pembayaran
melalui e-wallet.
3. Berpotensi meningkatkan gaya hidup konsumtif.
4. Beberapa e-wallet tidak menyediakan layanan pembayaran
internasional
Di negara kita berikut beberapa e-wallet yang banyak
dipakai :
1. GoPay
GoPay merupakan layanan dari aplikasi Gojek, dimana
GoPay bisa dipakai membayar banyak jenis transaksi
yang ada pada aplikasi Gojek. Aplikasi ini merupakan
e-wallet yang serba bisa, dipakai untuk transaksi pada
semua layanan Gojek ataupun dipakai pada ratusan
rekan usaha, aplikasi GoPay juga dapat dipakai untuk
mengirim dan menerima uang secara mudah (Gopay, no
date).
Gambar 5.16. Logo GoPay
(Sumber: gopay.co.id)
2. ShopeePay
E-commerce Shopee juga meluncurkan layanan e-wallet
yaitu Shopeepay, yang dapat dipakai untuk bertansaksi
online saat memakai aplikasi atau di luar dari situs
shopee, seperti di aplikasi atau situs merchant. ShopeePay
juga dipakai pada transaksi offline untuk merchant yang
memiliki QRIS dan menerima pembayaran melalui
ShopeePay. Dapat juga dipakai untuk mentransfer atau
menerima transaksi pembayaran ke atau dari kontak
pemilik akun dan dapat juga menarik saldo ke rekening
bank. Shopeepay juga menawarkan pembayaran nanti atau
paylater
3. OVO
Pada tahun 2017 didirikan oleh Lippo Group dan
memperoleh lisensi e-money yang diberikan oleh Bank
negara kita pada 25 September 2017 agar dapat beroperasi
di seluruh negara kita sebagai perusahaan fintech (Ping,
2019).
OVO merupakan e-wallet yang dapat dipakai untuk
membayar banyak jenis transaksi yang ada pada
aplikasi Grab dan dapat juga dipakai untuk pembayaran
pulsa, PLN, paket data, dan pembayaran lainnya. Selain
bisnis utama ini , OVO memiliki layanan finansial,
yaitu asuransi, investasi dan pinjaman.
Gambar 5.18. Logo Ovo
(Sumber: www.ovo.id)
OVO yang disebut sebagai aplikasi pintar dengan
memberi berbagai kemudahan dalam melakukan
transaksi dengan memakai fitur OVO Cash serta dapat
dipakai untuk mengumpulkan poin dalam fitur OVO
Points ,
4. DANA
DANA merupakan platform dompet digital yang dirancang
untuk memungkinkan semua pembayaran tanpa batas baik
online maupun offline
Pada 5 Desember 2018 DANA telah mendapatkan izin di
seluruh negara kita untuk beroperasi sebagai perusahaan
fintech. DANA merupakan e-wallet yang terdaftar pada
Bank negara kita dengan 4 (empat) lisensi yaitu , Pengiriman
Uang, Dompet Digital, Uang Elektronik dan Likuiditas
Keuangan Digital (LKD).
5. LinkAja
LinkAja yaitu produk dari PT. Fintek Karya Nusantara
(Finarya) sebagai penyedia layanan pembayaran berbasis
server. Per tanggal 21 Februari 2019 Bank negara kita
memberi izin pada LinkAja secara resmi sebagai
Perusahaan Penyedia Jasa Keuangan Digital dan Penerbit
Uang Elektronik. Sistem manajemen keamanan data juga
sudah diterapkan oleh PT. Fintek Karya Nusantara
6. i.Saku
i.Saku ialah uang elektronik yang disahkan oleh Bank
negara kita . Dengan i.saku dapat melakukan semua
transaksi, seperti melakukan pembelian dari merchant,
melakukan pengirim uang, membayar semua tagihan
sampai dengan menarik uang.
Gambar 5.21. Logo iSaku
(Sumber: i-saku.com)
i.Saku menawarkan berbagai layanan seperti top-up saldo,
pembayaran pedagang, penarikan saldo dan transfer saldo.
7. Jenius
Jenius didukung oleh kartu debit Visa yang merupakan
aplikasi perbankan revolusioner, memungkinkan pemakai
melakukan aktivitas keuangan contohnya menyimpan
uang, berbelanja, mengelola keuangan dengan cara yang
lebih mudah, cerdas dan aman. Semuanya dapat dilakukan
hanya dengan memakai smartphone.
Gambar 5.22. Logo Jenius
(Sumber: www.jenius.com)
Jenius ialah Banking Reinvented, artinya meskipun
berfungsi sebagai bank, Aplikasi ini mengembalikan
seluruh hak akses kepada pemakai nya. Ini
memungkinkan pemakai untuk mengatur keuangannya
sendiri. Aplikasi ini berbeda dengan bank pada biasanya,
sebab seluruh transaksi perbankan dapat dilakukan
dengan mudah dan tidak perlu ke bank atau mengatri
dengan banyak birokrasi. Seluruh yang dapat dilihat,
diatur, dan dikelola langsung memakai smartphone.
5.3.2 Transfer Bank
Transfer bank menjadi metode e-wallet paling populer di
negara kita , sebab metode transfer bank dianggap sebagai metode
pembayaran yang paling nyaman dan tradisional. Banyak dari
pembeli online memanfaatkan transfer bank untuk melakukan
pembayaran selanjutnya kartu kredit, selain cash on delivery (COD)
dan metode lainnya. Transfer bank merupakan proses mentransfer
uang yang dilakukan dari satu rekening bank ke rekening bank lain.
Proses ini dilakukan memakai berbagai cara, termasuk
perbankan online, ATM, atau transfer bank manual. Metode
pembayaran ini merupakan cara yang aman dan efisien untuk
mentransfer uang. Pada pembayaran dengan transfer bank
berdasarkan rekening bank pengirim dan penerima, ada dua
kategori :
1. Transfer Intrabank
Merupakan transfer in-house yang mana dilakukan pada
jaringan Bank yang sama. Transfer antar rekening dalam
bank yang sama juga dikenal sebagai EFT (Electronic Funds
Transfer) atau ACH (Automated Clearing) di beberapa
negara (Truly, 2022). Contoh pengirim memakai
rekening BCA untuk mentransfer ke rekening BCA
penerima.
2. Transfer Interbank.
Merupakan transfer uang ke Bank lain atau berbeda
jaringan, metode ini merupakan salah satu metode yang
paling umum (walaupun bukan satu-satunya) yang
dipakai untuk mentransfer uang dari satu lembaga
keuangan ke lembaga keuangan lainnya (Truly, 2022).
Contohnya, pengirim melakukan pengiriman dengan
rekening BCA ke rekening BRI penerima. Pada proses ini
ada lebih banyak pihak yang terlibat, yaitu; Bank
pengirim, Principal Networl, dan Bank penerima.
Metode pembayaran transfer bank memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:
1. Paling umum dipakai dalam e-commerce.
2. Siapapun bisa melakukannya meskipun mereka tidak
memiliki rekening bank.
3. Berbagai pilihan transfer tersedia dari ATM atau SMS Bank
dan i-Bank.
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran transfer bank
juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Proses transfer cukup lama dan memerlukan ketelitian.
2. Penjual dan pembeli harus memberi verifikasi yang jujur.
3. Kesalahpahaman sering terjadi antara para pihak (penjual
dan pelanggan).
4. Untuk transaksi interbank memerlukan biaya administrasi
tambahan.
5.3.3 Quick Response Code (QR Code)
Di era serba digital Quick Response Code atau sering disebut
QR code merupakan teknologi praktis yang semakin banyak
dipakai . Metode pembayaran QR code ini merupakan barcode
dua dimensi yang secara langsung dapat memberi beragam
jenis informasi. QR Code merupakan jenis barcode yang perangkat
digital dapat dengan mudah membaca dan menyimpan informasi
sebagai piksel dalam kotak persegi. QR Code biasanya dipakai
untuk melacak informasi tentang produk dalam rantai pasokan dan
sering dipakai dalam kampanye pemasaran dan periklanan.
Standarisasi pembayaran Bank negara kita dengan metode
QR code yaitu QRIS, sehingga transaksi pembayaran bisa
diselesaikan secara mudah, aman dan cepat. Sekaran banyak toko,
pedagang kaki lima, penjual makanan, restoran dan banyak lainnya
mememanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran. Dimana
merchant cukup membuka rekening di salah satu penyedia layanan
QRIS yang disahkan oleh Bank negara kita selanjutnya merchant
dapat menerima pembayaran melalui QR Code.
Metode pembayaran QR Code memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Bertransaksi seperti belanja menjadi lebih nyaman sebab
cukup memakai smartphone dan tidak perlu uang tunai
ataupun kartu.
2. Setiap orang dapat membeli produk yang mereka butuhkan
hanya dengan smartphone.
3. Mudah dipakai sebab sekarang pemakai disaat tidak
memiliki uang tunai tidak perlu mencari ATM, dan hanya
perlu membuka e-wallet ataupun sejenisnya.
4. Menghemat waktu untuk bertransaksi.
5. Lebih responsif sebab dilengkapi dengan sistem
terjemahan. Walaupun QR Code rusak secara fisik, tapi
masih dapat dibaca oleh smartphone memakai fitur
debug.
6. Membayar dengan QR Code juga lebih murah dari segi
keuangan, sebab Anda tidak perlu khawatir dengan uang
receh, terutama untuk jumlah kecil atau uang receh.
7. Masih didominasi oleh gudang besar serta pengecer, namun
menjadi peluang yang sangat baik untuk menjangkau
pengecer di segmen harga yang lebih rendah di masa
mendatang.
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran QR Code juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Tergantung terhadap koneksi internet pada saat transaksi
pembayaran, selama tidak ada internet, transaksi
pembayaran otomatis tidak dapat diselesaikan.
2. Peluang kemungkinan penipuan yang berujung pada
pencurian data rekening.
3. Rentan untuk dieksploitasi, terutama jika orang lain
mengetahui PIN keamanan.
4. pemakai normal biasanya tidak bisa membedakan QR
Code palu dan asli.
5. Masih banyak merchant yang belum memakai QR
Code.
Kartu Kredit
Kartu kredit yaitu salah satu alat pembayaran yang sudah
lama ada yang membuat transaksi menjadi lebih mudah dan
cepat. Transaksi pembayaran kartu kredit dan debit merupakan
metode e-wallet yang paling umum. Banyak toko baik offline
ataupun online menawarkan metode pembayaran ini. Kartu kredit
memiliki pemakai setia meskipun sudah banyak alternatif
pembayaran digital. Ini sebab kartu kredit memungkinkan
pemakai untuk membeli barang dengan cara mencicil, dan
metode ini memiliki jaminan yang tinggi untuk kemananannya.
Kartu kredit yaitu APMK yang dapat dipakai untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari
kegiatan ekonomi, termasuk penarikan tunai ataupun transaksi
pembelian, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu
dilunasi terlebih dahulu oleh penerbit kartu dan wajib
dilakukan oleh Pemegang Kartu. melakukan pembayaran pada
waktu yang telah disepakati baik secara pelunasan (kartu
pembayaran) maupun secara cicilan (Komunikasi, 2018).
Metode pembayaran kartu kredit memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:
1. pemakai dapat membeli atau membayar sesuatu dengan
mencicil.
2. Banyak penerbit kartu kredit menawarkan reward berupa
poin sesudah setiap transaksi.
3. Keamanan terjamin.
4. Dapat dipakai untuk membuat record.
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran kartu kredit
juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Banyak biaya tambahan contohnya persentase bunga
tahunan.
2. Skor kredit menjadi salah satu penentu apakah pengajuan
pinjaman diterima.
3. Memiliki potensi pemakai ketagihan dalam berhutang.
5.3.5 Mobile Banking
M-Banking yang merupakan singkatan dari mobile banking
yaitu layanan yang memungkinkan nasabah bank untuk
melakukan transaksi perbankan dengan memakai telepon
genggam atau smartphone. Layanan mobile banking sangat
populer di kalangan masyarakat dan dapat dipakai melalui
aplikasi yang didownload kemudian diinstal. Dibandingkan dengan
SMS banking, mobile banking menawarkan kemudahan
pemakai an, pemakai tidak perlu mengingat format SMS maupun
nomor tujuan SMS yang akan dikirim ke bank dan melakukan
transasi tanpa harus datang ke bank dan hanya memakai
ponsel dan akses internet.
Metode pembayaran mobile banking memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:
1. Hemat waktu, dimana pemakai dapat melalukan kegiatan
banking hanya melalui handphone.
2. Praktis untuk dipakai .
3. Dapat bertransaksi dan mengecek saldo kapan saja.
4. Aman untuk dipakai sebab ada kode verifikasi.
5. Bebas biaya
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran mobile
banking juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. pemakai rentan terhadap risiko penipuan “smishing”.
2. Dibutuhkan smartphone yang canggih untuk
mengaksesnya
3. Dalam mengakses aplikasi ini Anda harus
memastikan memiliki jaringan internet yang baik.
PayPal
Paypal merupakan metode e-payment alternatif yang
dipakai untuk transaksi online. PayPal merupakan
layanan keuangan online yang memungkinkan pemakai
melakukan transaksi jual beli online dengan memakai akun
(Henderson, 2022). Dapat dipakai untuk pemakai yang sering
melakukan belanja online pada platform global. Metode
pembayaran paypal memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Fleksibel bagi penjual
2. dipakai pada lebih dari 100 negara.
3. Sistem keamanan tinggi.
4. Privasi akun aman
5. Mudah melihat histori transaksi
6. Banyak pilihan sumber pendanaan.
7. Memiliki perlindungan konsumen.
8. Biaya administrasi atau tarif bulanan gratis.
9. Lebih mudah dalam transaksi global.
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran paypal juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Regulasi ketat, sehingga pemakai perlu membaca
ketentuan yang diberlakukan secara teliti
2. Akses terbatas.
3. Akses akan diblokir jika IP Address berbeda.
4. Rawan peretasan sebab berbasis digital.
5.3.7 Kredit Tanpa Kartu
Kredit tanpa kartu sering diistilahkan PayLater, yaitu
transaksi beli yang dilakukan sekarang namun
pembayarananya nanti. Dengan demikian, pemakai dapat
membeli secara cicilan (kredit) atau membeli secara online.
jika pemakai telah melakukan konfirmasi maka transaksi
baru akan diproses. Secara umum, metode pembayaran ini
lebih praktis jika dibandingkan transaksi memakai kartu
kredit. pemakai cukup menginput kode PIN di aplikasi.
Disaat darurat, membayar metode ini dijadikan cara untuk
memenuhi kebutuhan finansial. Sehingga, jika pemakai
memerlukan suatu produk namun tidak memiliki cukup
anggaran untuk membelinya, pemakai dapat menjadikan
transaksi tanpa kartu sebagai solusi. Metode pembayaran kredit
tanpa kartu memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Proses yang cepat dan praktis
2. ada banyak promo menarik
3. Cicilan yang beragam
Selain kelebihan diatas, metode pembayaran kredit tanpa
kartu juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Membuat pemakai berhutang
2. ada bunga dan denda
3. Kurangnya keamanan indentitas
E-commerce telah berkembang pesat sejak awal
kemunculannya di tahun 1960-an. Pertumbuhannya
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perubahan perilaku
konsumen, dan meningkatnya penerimaan Internet. Ecommerce telah merevolusi cara berbisnis dan telah menjadi
bagian integral dari perdagangan modern. E-Commerce
mengacu pada pembelian dan penjualan barang dan jasa
melalui sarana elektronik seperti Internet, dan E-Commerce
ini telah berkembang secara signifikan selama bertahun-tahun
dan dampaknya terhadap bisnis dan ekonomi yang lebih luas.
Kelahiran e-commerce dimungkinkan oleh kemajuan
teknologi digital modern. Integrasi teknologi ke dalam ecommerce telah mengubah cara bisnis dan konsumen
berinteraksi, membeli dan menjual barang dan jasa. Para ahli
telah mengidentifikasi peran teknologi digital dalam ecommerce sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan dan
perkembangan e-commerce di zaman modern.
Menurut sebuah laporan oleh Economist Intelligence
Unit, teknologi digital telah memungkinkan e-commerce yang
mulus dan nyaman bagi konsumen. Seperti yang dicatat dalam
laporan ini , "teknologi digital telah mengubah cara
konsumen membeli dan menjual barang dan jasa,
memungkinkan e-commerce yang lancar dan nyaman" (EIU,
2020). Hal ini menggarisbawahi pentingnya teknologi digital dalam memberi konsumen pengalaman belanja online
yang nyaman dan ramah pemakai .
Di Amerika Serikat, E-commerce, telah menjadi cara
yang semakin populer bagi individu dan bisnis untuk membeli
dan menjual barang dan jasa. Menurut laporan Biro Sensus AS,
penjualan e-commerce di Amerika Serikat mencapai $861,12
miliar pada tahun 2020, meningkat 44,0% tahun-ke-tahun
(Biro Sensus AS, 2021). Para ahli percaya bahwa e-commerce
telah merevolusi cara bisnis beroperasi dan berdampak besar
pada perekonomian. Menurut laporan Federasi Retail Nasional
Amerika Serikat, “e-commerce telah mengubah industri ritel
secara dramatis dan akan terus membentuk cara konsumen
membeli produk di masa mendatang” (NRF, 2021). Pernyataan
ini menyoroti dampak signifikan e-commerce pada industri
ritel dan pentingnya memahami pertumbuhan dan dampaknya
yang berkelanjutan. Selain itu, e-commerce juga menawarkan
peluang baru bagi bisnis untuk menjangkau khalayak yang
lebih luas. Dalam laporan Forbes, pakar Scott Galloway
berkomentar: “E-commerce telah mendemokratisasi ritel,
memungkinkan usaha kecil mengakses pasar global”
(Galloway, 2018).
Hal ini menunjukkan dampak positif e-commerce
terhadap bisnis kecil, memungkinkan mereka bersaing dalam
skala yang lebih besar dan menjangkau audiens yang lebih
luas.
6.1.1 Hal positif e-commerce terhadap bisnis:
Di sisi positif, e-commerce telah menawarkan bisnis
dengan peluang baru untuk menjangkau lebih banyak
pelanggan, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya.
Di sisi lain, e-commerce juga menciptakan tantangan baru
sebagai berikut. Meningkatnya persaingan dan kebutuhan
untuk beradaptasi dengan teknologi yang berubah dengan
cepat dan tren konsumen. Salah satu efek utama e-commerce
pada bisnis yaitu perubahan perilaku konsumen. Konsumen
sekarang berharap dapat membeli barang dan jasa secara
online, dan bila suatu bisnis tanpa kehadiran online dapat
kehilangan pelanggan (Molla dan Licker, 2020). Hal ini
menyebabkan semakin banyak bisnis yang menjual secara
online dan platform marketplace seperti Amazon, eBay,
Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lainnya berkembang pesat.
Berkat E-Commerce, perusahaan juga dapat
menjangkau pelanggan mereka dengan cara baru dan inovatif.
Misalnya, platform media sosial seperti Facebook dan
Instagram telah menjadi saluran populer bagi bisnis untuk
mempromosikan produk dan layanan mereka serta
berinteraksi dengan pelanggan mereka (Hajli et al., 2020).
Selain itu, e-commerce telah memudahkan perusahaan untuk
mengakses pasar global, sebab banyak perusahaan kini
menjual produknya ke pelanggan di berbagai negara.
6.1.2 Hal Negatif e-Commerce
Selain perihal positif dari teknologi digital pada ecommerce, masih ada hal negatif yang perlu dipikirkan
dengan seksama. Para ahli menunjukkan pentingnya
menangani perlindungan data dan keamanan informasi.
Seperti yang dicatat oleh John Koetsier dalam laporan
VentureBeat, “Privasi dan keamanan yaitu masalah penting
dalam e-commerce dan teknologi digital, dan bisnis harus
mengambil langkah untuk melindungi data pelanggan”
(Koetsier, 2020). Hal senada juga dikemukakan oleh Chris
Holland dalam laporan Forbes, "e-commerce telah
memperkenalkan risiko keamanan dan privasi baru yang
harus ditangani untuk melindungi bisnis dan pelanggan"
(Holland, 2020). Kegelisahan di atas, menggarisbawahi
pentingnya menangani masalah privasi dan keamanan
informasi untuk memastikan pengalaman belanja online yang
aman bagi konsumen, serta memastikan pertumbuhan dan
kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.
6.2 Cara Kerja E-Commerce
E-commerce atau perdagangan elektronik yaitu bentuk
bisnis yang dilakukan melalui internet. Dalam pertukaran transaksi
perdagangan, pembeli dan penjual melakukan bisnisnya secara
online dengan memakai sistem yang terintegrasi dengan
pembayaran elektronik. Pembelian dan penjualan barang dan jasa
melalui Internet, ini dapat dilakukan melalui komputer,
tablet, ponsel pintar, dan perangkat pintar lainnya
Menurut Laudon dan Traver (2017), e-commerce terdiri
dari tiga elemen utama yaitu informasi, teknologi dan transaksi.
Informasi ini meliputi produk, harga dan deskripsi serta
informasi lainnya yang berkaitan dengan acara ini . Teknologi
dipakai untuk mengolah data dan melakukan transaksi seperti
website, aplikasi dan sistem pembayaran elektronik. Transaksi
melibatkan pembelian, penjualan, dan pengiriman barang atau jasa.
Proses transaksi bisnis online terdiri dari beberapa langkah
seperti yang dijelaskan oleh Turban, King, Lee, Liang dan Turban
(2019). Langkah pertama yaitu menyebarkan berita melalui situs
web atau media sosial. Pada langkah kedua, pembeli memilih
produk atau layanan yang diinginkan dan memasukkannya ke
dalam keranjang belanja. Langkah ketiga yaitu pembeli
melakukan pembayaran melalui sistem pembayaran elektronik.
Langkah keempat yaitu penjual mengirimkan produk atau
layanan yang dibeli kepada pembeli.
Untuk memastikan keamanan transaksi belanja online,
banyak sistem keamanan yang telah diterapkan seperti yang
dijelaskan oleh Chaudhary dan Ranganathan (2020). Sistem
keamanan mencakup enkripsi data, sertifikat SSL, dan sistem
kontrol.
E-Commerce di negara kita
Di negara kita , E-commerce telah berkembang pesat dan
menjadi pemain yang signifikan dalam perekonomian negara.
Menurut laporan eMarketer, pasar e-commerce negara kita
diperkirakan akan mencapai $32,79 miliar pada tahun 2025
(eMarketer, 2021). Para ahli percaya bahwa pertumbuhan ecommerce di negara kita didorong oleh banyak faktor, termasuk
kelas menengah yang berkembang pesat dan populasi muda yang
besar. (Anwar, 2020). Hal ini menunjukkan pentingnya demografi
negara kita dalam membentuk pertumbuhan e-commerce. Selain itu,
perkembangan e-commerce di negara kita didukung juga oleh
kebijakan pemerintah yang mendorong digitalisasi dan inovasi
berbasis teknologi serta insentif bagi usaha mikro, kecil dan
menengah.
Meskipun tumbuh signifikan, e-commerce di negara kita
masih menghadapi beberapa tantangan seperti kurangnya
kepercayaan dalam transaksi online dan terbatasnya akses opsi
pembayaran. (Tan, 2021).Selain juga kurangnya peraturan yang
jelas dan penegakan hukum yang terbatas. (Murthy, 2020). Hal
senada juga dikemukakan oleh Reza Siregar dalam laporan e27,
"peraturan e-commerce harus bertujuan untuk menyamakan
kedudukan antara UKM dan perusahaan besar, melindungi
kepentingan kedua belah pihak dan mendorong persaingan yang
adil" (Siregar, 2020). Sehingga tantangan-tantangan ini
menggarisbawahi pentingnya menangani masalah regulasi dan
penegakan hukum, serta penciptaan lapangan permainan yang
setara untuk UKM dan perusahaan besar untuk mendukung UMKM
di negara kita .
6.4 Tren E-Commerce Mendatang
Pesatnya perkembangan teknologi e-commerce berlanjut
hingga tahun 2023, saat tulisan ini di buat. Statista (2022)
mencatat laporan nilai total transaksi e-commerce global
diperkirakan akan mencapai $6,54 triliun pada tahun 2023. Salah
satu tren yang muncul dalam teknologi e-commerce yaitu
pemakai an augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk
meningkatkan pengalaman belanja online. pemakai an AR dan VR
dalam e-commerce dapat membantu konsumen lebih memahami
produk, misalnya dengan melihat tampilan produk di ruangan
mereka (Forbes (2021).
Selain itu, pemakai an teknologi kecerdasan buatan (AI)
juga menjadi semakin umum di e-commerce. DigitalCommerce360
(2021) menyebutkan, AI dapat membantu toko online
mempersonalisasi pengalaman belanja konsumen, misalnya
dengan menyarankan produk berdasarkan riwayat pembelian dan
preferensi konsumen.
Dalam perkembembangan e-commerce masa depan,
blockchain juga dipandang sebagai teknologi yang dapat mengubah
cara kerja e-commerce. World Economic Forum (2021) mencatat
pemakai an blockchain dalam e-commerce dapat membantu
meningkatkan keamanan transaksi dan melindungi data
konsumen.
Di tahun-tahun mendatang, teknologi e-commerce akan
terus berinovasi untuk memberi pengalaman berbelanja yang
lebih baik kepada konsumen. Tren teknologi yang muncul dalam ecommerce mencakup adopsi pembayaran digital yang lebih cepat
dan lebih efisien seperti mata uang kripto dan pemakai an chatbot
untuk meningkatkan keterlibatan konsumen (eMarketer (2021),
Pada dasarnya ide dari e-government ini yaitu pemerintah
berupaya untuk mengefisienkan layanan yang diberikan
pemerintah kepada pihak lain dan meningkatkan kinerja
pemerintah, hal ini diimplementasikan dengan memakai
layanan yang otomatis dapat melayani seluruh lapisan masyarakat.
Layanan e-government berfokus pada empat pelanggan
utama: warga negara (masyarakat), sektor bisnis, pegawai
pemerintah, dan lembaga pemerintah. E-government bertujuan
untuk membuat interaksi dengan warga negara, bisnis, pegawai
pemerintah, lembaga pemerintah dan pemerintah lainnya menjadi
lebih nyaman, ramah, transparan, murah dan efektif. Dalam sistem
E-government, individu dapat mengajukan permintaan untuk
layanan pemerintah tertentu dan kemudian menerima layanan
pemerintah ini melalui internet atau mekanisme
komputerisasi. Dalam beberapa kasus, layanan pemerintah
disampaikan melalui satu kantor pemerintah. Dalam kasus lain,
transaksi pemerintah diselesaikan tanpa kontak langsung dengan
pegawai pemerintah.
7.2 Definisi E-Government
Dalam (M. A. Alshehri and Drew, 2010), ada banyak definisi
untuk e-government seperti “Penyampaian informasi dan layanan
pemerintah secara online melalui Internet atau sarana digital
lainnya”. E-Government sebagai pemakai an internet dan worldwide-web untuk menyampaikan informasi dan layanan pemerintah kepada warga negara, bisnis, dan lembaga pemerintah
lainnya. Juga, definisi lain yaitu pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) untuk mengembangkan dan meningkatkan
hubungan antara pemerintah, warga negara, bisnis, dan entitas
pemerintah lainnya. Definisi lain yaitu e-government sebagai
pemakai an teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya
Internet, sebagai alat untuk memberi layanan pemerintah yang
lebih baik kepada warga negara, bisnis, dan karyawan.
7.3 Jenis-Jenis E-Government
E-government menawarkan layanan kepada mereka yang
berada dalam kewenangannya untuk bertransaksi secara
elektronik dengan pemerintah. Layanan – layanan ini masing –
masing berbeda, sesuai dengan kebutuhan pemakai , dan
keragaman ini telah menyebabkan munculnya pengembangan
berbagai jenis e-government.
Pada aplikasi e-government, aplikasi ini memberi
layanan kepada warga negara untuk dapat bertransaksi secara
elektronik dengan pemerintah. Transaksi ini memudahkan
warga untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Layanan
pada e-government masing – masing berbeda tergantung dari
kebutuhan pemakai . Hal ini menyebabkan perkembangan pada
jenis layanan e-government. Jenis e-government dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama menurut (M.
Alshehri and Drew, 2010):
7.2.1 Pemerintah ke Warga
Layanan pemerintah ke Warga atau (aplikasi Government to
Citizen (G2C)), yang bertujuan untuk menyediakan sumber daya
elektronik yang komprehensif bagi warga negara dan pihak lain
untuk mengelola masalah rutin individu dan transaksi pemerintah.
Pemerintah dan warga negara akan terus berkomunikasi
ketika menerapkan e-government, sehingga mendukung
akuntabilitas, demokrasi, dan peningkatan layanan publik. Tujuan utama dari e-government yaitu untuk melayani warga negara dan
memfasilitasi interaksi warga negara dengan pemerintah dengan
cara membuat informasi publik (masyarakat) lebih mudah diakses
melalui pemakai an situs web, serta mengurangi waktu dan biaya
untuk melakukan transaksi.
Dalam menerapkan ide G2C, masyarakat memiliki akses
yang cepat dan nyaman ke informasi dan layanan pemerintah dari
mana saja dan kapan saja, melalui pemakai an berbagai channel.
Selain melakukan transaksi tertentu, seperti sertifikasi, membayar
pajak pemerintah, dan mengajukan tunjangan, kemampuan
inisiatif G2C untuk mengatasi kemungkinan hambatan waktu dan
geografis dapat menghubungkan warga negara yang mungkin
tidak berhubungan satu sama lain dan pada gilirannya dapat
memfasilitasi dan meningkatkan partisipasi warga negara dalam
pemerintahan.
Oleh sebab nya dengan layanan e-government, masyarakat
yang terkendala secara geografis dan waktu dapat dengan mudah
mengakses informasi dan layanan yang disediakan pemerintah
tanpa terkendala geografis dan waktu, dapat melakukan
penginputan data pada aplikasi yang disediakan oleh pemerintah.
Masyarakat dapat memanfaatkan kapan saja dan dimana saja
tanpa kendala. Hal ini memberi suatu nilai positif bagi
masyarakat dan memberi keuntungan bagi masyarakat.
Jenis kegiatan layanan e-government yang ada di negara kita
yaitu layanan paspor elektronik. Untuk membuat paspor,
masyarakat dapat mengunduh aplikasi itu dan dapat melengkapi
persyaratan yang dibutuhkan. Kemudian masyarakat mendatangi
kantor imigrasi yang telah ditentukan untuk melakukan sesi foto
dan pengambilan sidik jari kemudian ada sesi wawancara. Hal ini
mempermudah masyarakat untuk mendapatkan paspor kemudian
sesudah sesi wawancara, masyarakat dapat datang kembali untuk
mengambil paspornya. Dengan pengisian kelengkapan dokumen
paspor, maka petugas dapat lebih cepat melakukan pengecekan kelengkapan dokumen dibanding bila dokumen diberikan secara
hardcopy dengan kertas, sebab kemungkinan dokumen dapat
hilang atau mengalami kerusakan.
Selain kemudahan membuat paspor, masyarakat juga
dengan mudah dapat melaporkan pajak masyarakat kepada
pemerintah pada bulan tertentu dalam tahun ini . Sehingga
kegiatan ini pemerintah mendapatkan informasi tentang
penghasilan warga negara dan mempermudah untuk mengetahui
pemasukan pajak dari masyarakat dan pemerintah dengan mudah
dapat memeriksa pemasukan pemerintah dari pajak. Hal ini
mempermudah transparansi perpajakan di negara kita .
7.2.2 Pemerintah ke Bisnis
Kategori yang kedua yaitu antara Pemerintah ke bisnis
(Government to Business, atau G2B), yaitu jenis utama kedua dari
kategori e-government. G2B dapat memberi efisiensi yang baik
bagi pemerintah dan bisnis (sektor bisnis). G2B mencakup
berbagai layanan antara pemerintah dan sektor bisnis, termasuk
distribusi kebijakan, memo, peraturan, dan regulasi. Layanan bisnis
yang ditawarkan termasuk mendapatkan informasi bisnis terkini,
peraturan baru, mengunduh formulir aplikasi, pajak penginapan,
memperbarui lisensi, mendaftarkan bisnis, mendapatkan izin, dan
banyak lagi. Layanan yang ditawarkan melalui transaksi G2B juga
memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis, khususnya
pengembangan usaha kecil dan menengah.
Aplikasi G2B secara aktif mendorong inisiatif transaksi
elektronik seperti e-procurement dan pengembangan e-commerce
untuk kebutuhan pengadaan oleh pemerintah; dan melaksanakan
tender pengadaan pemerintah melalui sarana elektronik untuk
pertukaran informasi dan barang. Sistem ini memberi manfaat
bagi pemerintah dari pengalaman bisnis online di berbagai bidang
seperti strategi pemasaran elektronik. G2B antara pemerintah dan
bisnis sama bergunanya dengan sistem G2C, yaitu meningkatkan efisiensi dan kualitas komunikasi dan transaksi dengan bisnis serta
meningkatkan kesetaraan dan transparansi kontrak dan proyek
pemerintah.
Kegiatan layanan antara pemerintah ke bisnis di negara kita
yaitu aplikasi lpse.lkpp.go.id. Aplikasi ini yaitu aplikasi layanan
pengadaan secara elektronik yang diselenggarakan oleh LKPP.
LKPP yaitu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Layanan ini menjembatani antara pemerintah dan
bisnis. Pemerintah memerlukan barang / jasa dan institusi bisnis
memberi jasanya untuk menyediakan barang / jasa kepada
pemerintah melalui mekanisme tertentu dan melalui aplikasi lpse
ini pengusaha dapat melengkapi persyaratan yang diminta untuk
menjadi penyedia dan mengikuti tender yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Kegiatan ini dapat membantu institusi bisnis untuk
dapat mengikuti tender dan aplikasi LPSE ini dan mengatasi
kendala jarak dan waktu selama waktu tender ini masih
terpenuhi.
7.2.3 Pemerintah ke pemerintah
Jenis yang ketiga yaitu Pemerintah ke pemerintah atau
Government to Government (G2). Ini mengacu pada komunikasi
online antara organisasi pemerintah, departemen dan lembaga
berdasarkan basis data pemerintah (super database). Efisiensi dan
kecepatan proses layanan ditingkatkan dengan pemakai an
komunikasi dan kerja sama secara online yang memungkinkan
berbagi database dan sumber daya serta perpaduan keterampilan
dan kemampuan. Ini memberi informasi mengenai kebijakan
kompensasi dan tunjangan, pelatihan dan kesempatan belajar, dan
undang-undang hak sipil dengan cara yang mudah diakses.
Pada model e-government ini memungkinkan adanya
pertukaran data antar lembaga pemerintah. Salah satu contohnya
yaitu pertukaran data antar salah satu kementerian dengan
Badan Publik. Dengan e-government di antara lembaga pemerintahan akan mempermudah pertukaran data antar lembaga
sehingga data yang dibutuhkan akan lebih cepat sampai ditangan
lembaga yang memerlukan .
7.2.4 Pemerintah ke Pegawai
Layanan dari pemerintah ke pegawai atau Government to
Employee (G2E) mengacu pada hubungan antara pemerintah dan
karyawannya saja. Tujuan dari hubungan ini yaitu untuk
melayani pegawai dan memberi beberapa layanan online
seperti mengajukan cuti tahunan secara online, memeriksa saldo
cuti, dan meninjau catatan pembayaran gaji, dan lain sebagainya.
Ini yaitu salah satu gabungan informasi dan layanan yang
ditawarkan oleh institusi pemerintah kepada karyawan mereka
untuk berinteraksi satu sama lain dan dengan manajemen. G2E
merupakan cara yang sukses untuk menyediakan fasilitas elearning, menyatukan para pegawai dan mendorong berbagi
pengetahuan di antara mereka. Hal ini memberi karyawan
kemungkinan untuk mengakses informasi yang relevan mengenai
kebijakan kompensasi dan tunjangan, pelatihan dan kesempatan
belajar, dan memungkinkan mereka mengakses untuk mengelola
tunjangan mereka secara online dengan model komunikasi yang
mudah dan cepat. G2E juga mencakup mekanisme strategis dan
taktis untuk mendorong pelaksanaan tujuan dan program
pemerintah serta manajemen sumber daya manusia,
penganggaran, dan berhubungan dengan warga negara.
Contoh aplikasi dari pemerintah ke pegawai yaitu e-HRM.
Aplikasi electronic Human Resource Management atau aplikasi
Sumber Daya Manusia Online yaitu aplikasi yang ditujukan untuk
pegawai pemerintah. Aplikasi ini mengelola data pegawai. Pegawai
dapat mengelola atau memperbaharui datanya.
Hambatan Penerapan E-Government
Hambatan penerapan e-government menurut (M. Alshehri
and Drew, 2010) yaitu :
7.4.1 Hambatan Teknis
Hambatan penerapan e-government yaitu tidak standar
dan kompatibelnya infrastruktur yang dimiliki diantara
departemen sehingga ini menimbulkan terhambatnya penerapan
dari e-government.
1) Infrastruktur TIK : adanya kelemahan pada infrastruktur
TIK yaitu salah satu tantangan utama impelementasi egovernment. Jaringan dibutuhkan untuk dapat berbagi
informasi yang tepat untuk membuka komunikasi dan
layanan yang baru.
2) Privasi : Privasi merupakan isu kritis dalam penerapatn egovernment yang baik. Baik itu di negara berkembang
maupun negara maju. Privasi mengacu pada jaminan
tingkat perlindungan yang sesuai mengenai informasi yang
berkaitan dengan individu. E-government harus
memperhatikan perlindungan privasi individu. Sulitnya
melindungi privasi individu dapat menjadi penghalang
penting bagi penerapan e-government.
3) Keamanan : Keamanan yaitu salah satu tantangan yang
signifikan dalam penerapat e-government. Keamanan
berarti perlindungan semua informasi dan sistem terhadap
pengungkapan apapun yang tidak sah akses atau
modifikasi yang tidak sah.
7.4.2 Hambatan Organisasi
Implementasi e-government bukan saja masalah teknis
murni saja namun sebuah masalah organisasi. Hambatan organisasi
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Dukungan Top Management : Untuk keberhasilan
penerapan e-government memerlukan dukungan dari top
management. Hal ini mengacu pada janji dari pemimpin
untuk menerima, mendukung dan mengadopsi sistem egovernment dan aplikasi.
2) Penolakan untuk beralih ke cara elektronik : E-government
merupakan suatu fenomena transformasi dunia kerja dari
sistem manual ke sistem elektronik. Sehingga hal ini
menyebabkan banyak pegawai yang melihat penerapan egovernment sebagai ancaman dari posisi mereka dan
pegawai takut kehilangan pekerjaan mereka.
3) Kolaborasi : Kerjasama antara semua mitra merupakan
faktor penting dalam proses implementasi e-government
yang sukses.
4) Kurangnya personil dan pelatihan yang berkualitas :
Kurangnya ketrampilan di bidang TIK merupakan
tantangan implementasi e-government.
7.4.3 Hambatan Sosial
Hambatan sosial mencakup kesenjangan digital, budaya,
pendidikan dan pendapatan.
1) Kesenjangan digital : Mengacu pada kesenjangan peluang
antara mereka yang memiliki akses ke internet dengan
mereka yang tidak memiliki akses ke internet.
2) Budaya : Adanya faktor budaya dapat berdampak negatif
pada penerimaan dan penerapan sistem e-government.
7.4.3 Hambatan Finansial
Kurangnya dukungan keuangan berdampak pada
pelaksanaan e-government di banyak negara.
7.5 Keunggulan Penerapan E-Government
Keunggulan penerapan e-government dibahas di bawah ini
yaitu menurut (Joseph, 2015) yaitu peningkatan efisiensi,
pengurangan biaya dan penghematan (hemat waktu), fasilitasi komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dengan bisnis dan
warga negara, akses layanan online, transparansi dan kurang
birokrasi dan e-partisipasi.
7.5.1 Peningkatan efisiensi, pengurangan biaya dan
penghematan
Salah satu keuntungan e-government yaitu ketika
pekerjaan yang biasanya dikerjakan memakai kertas, dengan
e-government pekerjaan ini digantikan dengan sistem
elektonik dan ditangani oleh lebih sedikit karyawan sehingga
mengurangi biaya operasional.
Pada layanan yang berbasis e-government juga
menginkatkan layanan publik sehingga layanan ini menjadi
relevan, efisien dan tepat. Hal ini mengakibatkan pengurangan
biaya layanan publik dan pelayanannya responsif.
Oleh sebab nya e-government meningkatkan portofolio
layanan publik kepada warga sehingga layanan lebih efisien dan
hemat biaya dengan memangkas pemrosesan layanan yaitu biaya
keuangan dan pengurangan waktu proses. Dengan e-government
juga mengurangi pembelian kertas dalam jumlah besar dan hal ini
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.
7.5.2 Fasilitasi komunikasi yang lebih baik antara bisnis,
warga negara dengan pemerintah
Dengan menerapkan e-government maka komunikasi
antara pemerintah dan warga menjadi lebih baik. Contoh eprocurement, pemerintah menfasilitasi antara G2G dan B2B hal ini
mmeungkinkan bisnis untuk bersaing untuk mendapatkan kontrak
dari pemerintah, sehingga menciptakan pasar terbuka dan
menjadikan ekonomi negara menjadi kuat, sehingga meningkatkan
interaksi antara pemerintah dan bisnis. Hal ini menyebabkan lebih
banyaknya iteraksi antara pemerintah dan sektor bisnis menjadi
meningkat dengan adanya aplikasi e-procurement
Akses layanan online
E-Government membantu menyederhanakan proses dan
membuat akses ke program dan layanan informasi pemerintah
menjadi lebih mudah bagi lembaga di sektor publik dan warga
negara. Warga negara dapat berinteraksi dengan pemerintah
kapan pun mereka mau dan dari mana saja yang mereka pilih
tanpa perlu melakukan perjalanan fisik ke kantor dan agen
pemerintah.
Model penyampaian layanan publik tradisional,
prosedurnya panjang, memakan waktu dan kurang transparan.
Warga dan bisnis sering menghabiskan banyak waktu untuk
layanan sederhana (bepergian untuk mendapatkan layanan dan
bahkan mengantri dan menunggu layanan), akibatnya
menyebabkan biaya dan ketidakpuasan yang lebih tinggi sehingga
menimbulkan adanya inisiatif e-government, hal ini mendorong
adanya layanan pemerintah online, dengan demikian mengurangi
birokrasi, menawarkan aksesibilitas sepanjang waktu, transaksi
cepat dan nyaman dan jelas meningkatkan kualitas layanan dalam
hal waktu, konten, dan aksesibilitas.
7.5.4 Transparansi dan Sedikit Birokrasi
Ketika kebijakan dan undang-undang resmi diunggah di
Internet, lebih mudah bagi analis dan masyarakat umum di seluruh
negeri untuk mengevaluasi dan memperdebatkan keputusan
pemerintah. Hal ini menjamin tingkat transparansi dan kebebasan
informasi, yang secara efektif mencegah korupsi.
Selain itu, e-Governance berarti lebih sedikit birokrasi,
sebab informasi digital dapat berpindah secara instan dari satu
kantor yang bertanggung jawab ke kantor lainnya, tanpa perlu
menunggu dokumen kertas (hardcopy). Ada kepercayaan umum,
bahwa e-government yaitu pemicu yang dapat diterapkan untuk
mengubah birokrasi yang sudah ketinggalan zaman. sebab fakta
bahwa informasi dan statistik diposting secara online, gagasan
tentang pemerintahan yang “terbuka” dengan mudah dapat
dipraktikkan. Dengan demikian, mencerminkan transparansi yang
lebih besar dari layanan yang diberikan oleh pemerintah yang pada
gilirannya dapat membantu mengurangi atau meminimalkan
korupsi.
Dengan layanan e-government lebih banyak informasi yang
disampaikan kepada warga secara lebih tepat waktu diharapkan
dapat meningkatkan transparansi pemerintah dan
memberdayakan warga untuk memantau kinerja pemerintah lebih
dekat. Transparansi memungkinkan warga untuk memahami
pencapaian pemerintah sebab pemerintah menyediakan
informasi yang diperlukan. Oleh sebab itu, e-government
dipandang sebagai saluran positif untuk meningkatkan
kepercayaan pada pemerintah melalui akuntabilitas pemerintah
dan pemberdayaan warganya (e-government semakin banyak
dipakai untuk meningkatkan transparansi di sektor
pemerintahan dan untuk memerangi korupsi.
7.5.5 Partisipasi elektronik (e-participation)
Penerapan e-government mempromosikan kehidupan yang
lebih baik yang ditandai dengan demokrasi perwakilan dan
partisipatif, pengambilan keputusan yang transparan, terbuka dan
kolaboratif, hubungan dan interaksi yang erat antara pemerintah,
bisnis dan warga negara. E-government memiliki kemungkinan
untuk meningkatkan kejujuran, efisiensi dan efektivitas serta
akuntabilitas antara pemerintah dan warga negara. Melalui
internet, orang-orang dari seluruh penjuru negeri dapat
berinteraksi dengan politisi atau pegawai negeri dan membuat
suara mereka didengar. Mereka dapat memanfaatkan fasilitas
seperti blogging, chat room dan media jejaring sosial.
Sebuah inisiatif e-government memungkinkan partisipasi
dari masyarakat, memberi warga dan bisnis kemungkinan
untuk berpartisipasi dalam forum, terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan berkontribusi secara aktif untuk
diskusi politik dan pemerintahan.
Pengantar Online Journal System
Open Journal System yaitu yaitu sistem yang dipakai
untuk mengelola Jurnal secara online. Saat ini hampir semua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di
Institusi Pendidikan telah memakai Open Journal System
untuk mengelola Jurnal atau terbitan berkala mereka.
Open Journal System sendiri dimulai pada Tahun 1998
dimana pada tahun itu John Willinsky memprakarsai Proyek
Pengetahuan Publik (PKP) dengan dukungan dari University of
British Columbia Pacific Press Professorship. Kemudian pada tahun
2000 PKP merilis paket perangkat lunak open source untuk Open
Conference System (OCS). Pada Tahun 2002 Open Journal System di
rilis di Memorial University sebagai platform penerbitan open
source. Pada Tahun itu PKP juga merilis paket pengindekan open
source open Harvester System. Di Tahun 2005 PKP merilis OJS 2.0.
PKP terus berkembang hingga saat ini telah merilis OJS versi 3.3.0-
13 dan di Tahun 2023 ini PKP berencana merilis OJS 3.4
Open Journal System dapat berkembang dengan pesat
sebab dapat memudahkan pengelola jurnal memberi
informasi-informasi yang berhubungan dengan jurnal meliputi
informasi tentang jurnal atau terbitan berkala itu sendiri, informasi
tentang dewan redaksi, reviewer atau mitra bestari, biaya untuk
publikasi dan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Author
yang akan mempublikasi hasil penelitian maupun hasil kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Open Journal System juga
memudahkan Author untuk melakukan publikasi sebab telah tersedia template atau aturan penulisan artikel, waktu submit
artikel maupun waktu artikel dipublikasikan. Open Journal System
juga memudahkan komunikasi antara Author, pengelola jurnal dan
reviewer. Author akan dapat mudah mendapatkan informasi
mengenai status artikel yang akan dipublikasikannya sebab
riviewer akan aktif mereview artikel dan memberi informasi
jika masih ada kesalahan-kesalahan pada artikel yang dikirim.
Selain kemudahan-kemudahan di atas, Open Journal System dapat
diperoleh secara Gratis dan mempunyai berbagai kelebihankelebihan seperti berikut ini :
1. Open Journal System dapat di install secara online maupun
offline di lokal komputer
2. Open Journal System dapat di install pada berbagai Platform
atau Sistem Operasi
3. Open Journal System dapat dengan mudah melakukan
konfigurasi terkait aturan-aturan pada jurnal
4. sebab sifatnya Online Open Journal System dapat diakses
darimanapun dan tersedia selama 24 jam
5. Open Journal System dapat menyimpan dokumen atau artikelartikel yang dipublikasikan oleh Author atau penulis
6. Open Journal System memudahkan proses indeksasi sebab
teintegrasi dengan berbagai mesin pencari
7. Open Journal System memungkinan untuk membaca artikel
secara langsung dengan format HTML maupun format .Pdf
8. Open Journal System dapat melakukan Notifikasi melalui email
9. Open Journal System dapat dilengkapi dengan fitur Visitor yang
dapat mengetahui penguna yang mengakses Jurnal
Selain itu masih banyak lagi kelebihan-kelebihan yang di
miliki oleh Open Journal System.
pemakai Pada Online Journal System
Pada Online Journal System ada berbagai peran
pemakai user atau pemakai. Berikut ini penjelasan singkat
masing-masing peran pemakai pada Online Journal System :
1. Site Administrator
Site Administrator atau lebih dikenal dengan administrator
situs ini berperan dalam proses instalasi Online Journal System
(OJS), pengaturan server, serta berperan dalam penambahan
jurnal baru. Biasanya Site Administrator hanya terdiri dari satu
orang saja.
2. Journal Manager
Journal Manager atau lebih dikenal dengan pengelola jurnal ini
berperan dalam pengaturan jurnal, pengelolaan sistem, dan
pengelolaan user account (akun pemakai ).
3. Editor
Editor berperan dalam keseluruhan proses review, proses
editing seperti copy editing, layout, proofreading, dan proses
publikasi jurnal seperti pembuatan issue, pengaturan daftar isi,
serta bertanggung jawab dalam penjadwalan terbitan jurnal.
Dalam menetapkan kebijakan dan prosedur penerbitan jurnal,
editor bekerjasama dengan journal manager. Editor dan
Section Editor juga bekerjasama dalam pengelolaan artikel,
yang di mana editor dapat memberi tanggung jawab
kepada section editor untuk memeriksa dan mengedit naskah
artikel jurnal yang masuk.
4. Section Editor
Section Editor atau editor sesi berperan dalam mengatur
artikel yang telah diedit oleh editor utama. Section editor
memiliki tugas yang hampir sama dengan editor yang
membedakannya hanyalah terbatasnya sesi artikel.
5. Copy Editor
Copy Editor berperan dalam mengatur pemakai an tata
bahasa seperti memeriksa kesalahan pemakai an kalimat,
menyunting kalimat agar dapat dengan mudah dimengerti
para pembaca, dan memastikan artikel yang dibuat sudah
sesuai dengan gaya bahasa jurnal yang bersangkutan.
6. Layout Editor
Layout Editor berperan dalam mengatur tampilan jurnal yang
nantinya akan diterbitkan seperti navigasi menu dan format
gambar. Layout editor juga berperan dalam mengkonversi
format artikel yang sudah diedit menjadi format HTML, PDF,
dll untuk penerbitan elektronik.
7. Reader
Reader atau pembaca dapat membaca dan mengunduh artikel
yang diterbitkan jika memperoleh izin baca dari Pengelola
Journal, sebab Pengelola journal dapat membatasi hak akses
untuk Reader atau pembaca sesuai dengan ketentuan
kebijakan yang ditetapkan pengelola journal. Namun
pengaturan standar Online Journal System (OJS) memberi izin
akses kepada semua pembaca untuk membaca dan
mengunduh artikel jurnal yang diterbitkan secara terbuka
(open access journal).
8. Author
Author atau penulis dapat mengirim naskah tulisannya secara
online ke situs jurnal, penulis hanya perlu mengunggah naskah
dan metadata (kemampuan pencarian artikel jurnal) atau
informasi untuk pengindeksan. Penulis juga dapat mengetahui
perkembangan penerbitan artikelnya.
9. Reviewer atau Mitra Bestari
Reviewer atau Mitra Bestari merupakan pakar yang ditunjuk
oleh section editor yang berperan untuk memeriksa
keabsahan dan kualitas isi suatu artikel sesuai dengan yang
ditetapkan.
10. ProfReader
ProfReader berperan dalam mengkoreksi artikel (tanda baca,
tipografi) yang sudah di-layout dengan berbagai format baik
HTML, PDF, dll yang sudah siap untuk dipublikasikan.
11.3 Instalasi Online Journal System
Online Journal System dapat di install dengan dua cara,
yaitu melalui online dan offline. Pada bahasan di bagian ini penulis
akan menjelaskan proses instalasi di server lokal atau secara
offline. Untuk proses instalasi di localhost dibutuhkan perangkat
lunak sebagai berikut :
1. Apache sebagai server lokal
2. My SQL sebagai database server
3. Bahasa Pemrograman PHP versi 7.3 ke atas
Untuk perangkat lunak ini penulis memakai XAMPP
7.4.13 yang penulis dapatkan dengan cara mendownload dari situs
resmi Apache di : https://www.apachefriends.org/download.html
sedang untuk perangkat lunak Online Journal System
penulis memakai OJS versi 3.3.0-3 yang dapat di download
dari Situs Resmi Public Knowledge Project (PKP) yang beralamat
di URL : https://pkp.sfu.ca/software/ojs/download/
sesudah perangkat lunak yang dibutuhkan telah tersedia,
langkah pertama yang dilakukan yaitu instalasi XAMPP di
Komputer atau Laptop. Proses instalasi XAMMP tidak
memerlukan waktu lama tergantung spesfikasi perangkat
komputer atau laptop. sesudah selesai instalasi, kita aktifkan server
lokal dengan cara mengaktifkan control panel XAMPP serta
mengaktifkan Apache dan MY SQL dengan cara menekan tombol
Start pada bagian masing-masing. XAMPP juga dilengkapi dengan
Filezilla, Mercuri dan Tomcat, namun pada proses instalasi Open
Journal System disini penulis hanya mengaktifkan Apache yang
dipakai untuk file server lokal dan My SQL yang dipakai
untuk database server.
Untuk proses instalasi Online Journal System, pertama
penulis melakukan copy folder OJS yang telah di download ke
direktory yang ada di server lokal, yaitu di : C:\XAMPP\htdocs\ojs.
Selain itu penulis juga menyiapkan