teknologi digital 2
n 1960-an ketika komputer
pertama kali mulai dipakai oleh peneliti dan ilmuwan. Pada
tahun 1965, MIT (Massachusetts Institute of Technology)
menciptakan program MAILBOX yang memungkinkan pemakai
komputer untuk mengirim pesan antara satu sama lain.
Pada tahun 1971, Ray Tomlinson, seorang insinyur
komputer, menciptakan format pengiriman email pertama dan
memilih simbol '@' (at) untuk memisahkan nama pemakai dan nama domain pada alamat email. Pada saat itu, pengiriman email
hanya dapat dilakukan di dalam jaringan komputer tertentu.
Pada tahun 1980-an, internet mulai berkembang dan email
menjadi lebih terbuka dan dapat dipakai secara luas.
Pada tahun 1991, World Wide Web diluncurkan dan email
menjadi lebih mudah diakses melalui browser web Sejak saat itu, email telah menjadi salah satu alat
komunikasi paling penting dan dipakai oleh jutaan orang di
seluruh dunia. Email dipakai untuk berbagai tujuan, termasuk
bisnis, akademik, dan pribadi. Saat ini, ada banyak penyedia
layanan email yang tersedia di seluruh dunia, termasuk Gmail,
Yahoo, Outlook, dan lainnya ,
Struktur Email
Struktur alamat surel, sebagai contoh:
surelsaya@surabaya.vibriel.net.id
Keterangan:
surelsaya: nama kotak surat (mailbox) atau nama
pemakai (username) yang ingin dituju dalam
mailserver
surabaya.vibriel.net.id: nama mailserver tempat
pemakai yang dituju, rinciannya:
surabaya: subdomain (milik pemegang nama domain),
biasanya merujuk ke suatu komputer dalam lingkungan
pemilik domain
vibriel: nama domain, biasanya menunjukkan nama
perusahaan/organisasi/perorangan (Vibriel)
net: second level domain, menunjukkan bahwa domain
ini termasuk kategori networking (net)
id: top level domain, menunjukkan bahwa domain ini
terdaftar di otoritas domain negara kita (id)
(Gramedia.com 2023).
2.4 Jenis-Jenis Email
Berikut yaitu beberapa jenis email yang sering dipakai :
1. Email Bisnis
dipakai untuk komunikasi bisnis antara perusahaan,
klien, dan pelanggan.
2. Email Promosi
dipakai untuk mempromosikan produk atau layanan
kepada pelanggan atau calon pelanggan.
3. Email Berlangganan
dipakai oleh pelanggan yang ingin menerima informasi
atau konten tertentu secara teratur dari suatu organisasi
atau perusahaan.
4. Email Persahabatan
dipakai untuk berkomunikasi dengan teman atau
keluarga secara pribadi dan informal.
5. Email Sosial
dipakai dalam platform sosial media untuk
menghubungkan pemakai dengan teman-teman atau
kelompok tertentu.
6. Email Konfirmasi
dipakai untuk mengonfirmasikan pembayaran,
pemesanan, atau tindakan lain yang dilakukan oleh
pelanggan atau pemakai .
7. Email Resmi
dipakai untuk tujuan resmi seperti undangan rapat,
surat izin, surat pengunduran diri, atau surat kenaikan
pangkat.
8. Email Pendidikan
dipakai oleh lembaga pendidikan untuk berkomunikasi
dengan siswa dan orang tua tentang informasi akademik
dan kegiatan sekolah.
9. Email Berita
dipakai untuk mengirimkan berita terbaru atau
informasi aktual kepada pelanggan atau pembaca tertentu.
10. Email Kampanye
dipakai dalam kampanye politik atau amal untuk
mengumpulkan dana atau memperkenalkan kandidat atau
penyebab tertentu
Cara Kerja Email
Berikut yaitu cara kerja email secara umum:
1. Pengirim membuat email
Pengirim mengetik pesan email dan menambahkan alamat
email penerima dan subjek pesan.
2. Pengirim mengirim email
Email dikirim dari klien email pengirim ke server email
pengirim.
3. Email ditransfer ke server penerima
Server email pengirim mengirim email ke server email
penerima memakai protokol SMTP (Simple Mail
Transfer Protocol).
4. Penerima menerima email
Email tiba di server email penerima, yang kemudian
memberi notifikasi ke klien email penerima.
5. Penerima membaca email
Penerima membuka pesan email dan membaca isi pesan.
6. Penerima membalas email (opsional)
Jika perlu, penerima dapat membalas email dengan
mengetikkan pesan balasan dan mengirimkannya kembali
ke pengirim melalui server email.
7. Email disimpan atau dihapus
Penerima dapat memilih untuk menyimpan email sebagai
arsip atau menghapusnya jika sudah tidak diperlukan lagi.
Proses ini melibatkan beberapa protokol dan teknologi,
termasuk SMTP, POP (Post Office Protocol), IMAP (Internet Message
Access Protocol), dan protokol keamanan seperti SSL (Secure Socket
Layer) dan TLS (Transport Layer Security). Selain itu, email juga
dapat melibatkan filter spam dan antivirus untuk memeriksa
keamanan dan integritas pesan
Proses Pengiriman Email
Berikut yaitu proses pengiriman email secara umum:
1. Menulis email
Pengirim menulis email memakai klien email (seperti
Gmail, Yahoo, atau Outlook) dengan mengisi alamat email
penerima, subjek, dan isi pesan.
2. Mengirim email
sesudah email selesai ditulis, pengirim menekan tombol
kirim pada klien email. Email akan dikirim ke server email
pengirim dan akan diproses oleh MTA (Mail Transfer
Agent) pengirim.
3. Proses routing
MTA pengirim akan mengirim email ke MTA penerima
melalui Internet memakai protokol SMTP (Simple Mail
Transfer Protocol). MTA akan mencari rute terbaik untuk
mengirim email ke server email penerima.
4. Proses pengiriman: sesudah menemukan rute terbaik, MTA
pengirim akan mengirim email ke MTA penerima, yang
kemudian akan menempatkan email di mailbox (kotak
surat) penerima.
5. Penerima menerima email: Penerima akan membuka email
melalui klien email mereka (seperti Gmail atau Outlook)
dan membaca isi pesan.
Proses pengiriman email dapat memakan waktu dari
beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada jumlah
email yang dikirim dan kepadatan jaringan. Selain itu, terkadang
ada kemungkinan email tidak dapat diterima oleh server penerima
atau masuk ke folder spam sebab alasan keamanan. Oleh sebab
itu, sangat penting untuk memperhatikan etika dan kebijakan
pengiriman email yang berlaku agar email dapat diterima dengan
baik oleh penerima (Wikipedia.org 2023).
2.7 Bentuk Komunikasi Email
Pada dasarnya, ada 5 jenis bentuk komunikasi pada
email diantaranya:
1. Poin to Poin
Poin to Poin merupakan pengiriman email langsung ke
alamat email tertentu, dimana sebelumnya telah dibuat
kesepakatan antara penerima email dan pengirim. Cara ini
sering disebut dengan japri atau jalur pribadi.
2. Carbon Copy /Cc
Carbon Copy yaitu email yang selain ditujukan ke sebuah
alamat email utama yang di tuliskan pada bagian yang di
awali dengan “To”, sedang alamat email tembusannya
di tuliskan pada bagian “Cc”.
3. Blind Carbon Copy /Bcc
Blind Carbon Copy merupakan variasi dari Cc dimana
penerima email alamatnya dituliskan pada bagian “To” oleh
pengirim dan pengirim dapat melihat alamat email mana
saja yang dikirimkan sebagai tembusan. Untuk melihatnya,
pengirim dapat melihat di bagian “Cc” namun, terkadang
saat mengirimkan email kepada seseorang dan tidak ingin
orang ini mengetahui bahwa pengirim juga
mengirimkan salinan email ini ke alamat email orang
lain. Oleh sebab itu agar tidak diketahui dipakai lah
BCC. Tapi ada beberapa email client yang menyediakan
bagian “BCC”, selain “TO” dan “CC” pada outlook Express
Ver. 5.01 pada bagian BCC akan tampak apabila kita masuk
ke program sebuah email baru dan mengklik pilihan view
dan All Header.
4. Distribution List
Distribution List agak berbeda dengan tiga varian
sebelumnya, sebab distribution list ini lebih berkenaan
dengan pengaturan distibusi email yang dilakukan secara
eksternal atau pengaturan distibusi email satu arah yang
dapat dipakai untuk menyebarkan informasi tertentu
dan tidak mengharapkan adanya respon atau balasan dari
penerima.
5. Discussion List
Discussion List atau mailing list penjelasannya hampir sama
dengan distribution list, hanya saja cara pemakai anya
memungkinkan siapapun bisa tergabung menjadi
subscriber untuk mengirimkan respon. Namun, untuk
bergabung sebagai pelanggan, terkadang ada milis yang
mepersyaratkan calon anggotanya untuk memberi
informasi identitas sebelum permintaan untuk bergabung
disetujui dan jika administrator milis setuju untuk
bergabung
Kelebihan dan Kekurangan Email
2.8.1 Kelebihan Email
1. Cepat dan efisien
Email memungkinkan pengiriman pesan dalam waktu yang
sangat cepat dan efisien, bahkan ke pemakai yang berada
di lokasi yang jauh.
2. Hemat biaya
Email dapat menghemat biaya komunikasi dan pengiriman
surat, terutama untuk bisnis atau organisasi yang
mengirimkan pesan secara teratur.
3. Aman dan aman
Email dapat dienkripsi dan dijaga keamanannya, sehingga
pemakai dapat merasa aman saat mengirim pesan rahasia
atau penting.
4. Mudah disimpan dan dicari
Email dapat disimpan dan dicari secara elektronik,
membuatnya mudah untuk melacak dan mengakses pesan
yang diterima atau dikirimkan.
Kekurangan Email:
1. Keterbatasan format pesan
Email cenderung terbatas pada format pesan tertentu,
seperti teks dan gambar, sehingga tidak selalu cocok untuk
semua jenis pesan atau konten.
2. Risiko keamanan
Email dapat menjadi rentan terhadap serangan spam,
virus, dan phising yang dapat membahayakan pemakai
dan organisasi.
3. Kesalahan alamat email
Kesalahan dalam penulisan alamat email dapat
menyebabkan pesan tidak terkirim atau terkirim ke orang
yang salah.
4. Tidak dapat menggantikan komunikasi langsung,
Email tidak dapat menggantikan komunikasi langsung atau
tatap muka yang dapat membantu membangun hubungan
yang lebih kuat dengan orang lain.
5. Ketergantungan pada internet
Email hanya dapat dipakai jika pemakai terhubung
dengan internet, sehingga jika terjadi masalah koneksi,
pengiriman dan penerimaan email dapat terganggu
E-Ticket atau Electronic Ticket yaitu bentuk tiket digital
yang dikirimkan ke pelanggan melalui email atau aplikasi seluler.
E-Ticket memungkinkan pelanggan untuk membeli tiket secara
online dan menerima tiket elektronik dalam bentuk email atau
notifikasi dalam aplikasi seluler mereka.
E-Ticket telah menjadi alternatif yang populer bagi
pelanggan yang ingin membeli tiket secara online dan menghindari
kerumunan di loket tiket. Selain itu, E-Ticket juga memberi
kemudahan bagi pelanggan sebab mereka tidak perlu mencetak
tiket fisik dan membawanya ke tempat acara. Pelanggan cukup
menunjukkan tiket elektronik di perangkat mereka saat masuk ke
tempat acara.
E-Ticket juga memberi keuntungan bagi penyedia acara
atau maskapai penerbangan sebab mereka dapat menghemat
biaya cetak tiket fisik dan pengiriman. Selain itu, E-Ticket
memudahkan pengelolaan tiket sebab mereka dapat memantau
jumlah tiket yang terjual dan menghindari kecurangan dalam
penjualan tiket.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
pelanggan saat memakai E-Ticket, seperti memastikan bahwa
mereka telah menerima tiket elektronik di email atau aplikasi
seluler mereka dan memastikan perangkat mereka terisi baterai
yang cukup saat memasuki tempat acara.
Dalam kesimpulannya, E-Ticket yaitu bentuk tiket digital
yang populer dan memberi banyak manfaat bagi pelanggan dan penyedia acara. Pelanggan dapat membeli tiket secara online dan
menerima tiket elektronik dalam bentuk email atau notifikasi
dalam aplikasi seluler mereka, sementara penyedia acara dapat
menghemat biaya cetak tiket fisik dan pengiriman serta
memudahkan pengelolaan tiket.
Selain itu, E-Ticket juga dapat membantu dalam mengurangi
dampak lingkungan sebab tidak perlu mencetak tiket fisik. Hal ini
dapat membantu dalam pengurangan pemakai an kertas dan
mengurangi limbah.
Dalam pemakai annya, E-Ticket juga dapat memberi
kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan perubahan jadwal
atau pembatalan tiket. Pelanggan dapat dengan mudah
memperbarui atau membatalkan tiket mereka secara online
melalui aplikasi atau situs web penyedia tiket.
Namun, meskipun banyak manfaat yang diberikan oleh ETicket, ada juga beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah
satunya yaitu masalah keamanan, sebab tiket elektronik dapat
dicetak ulang atau dipalsukan dengan mudah. Oleh sebab itu,
penyedia tiket perlu memastikan bahwa tiket elektronik mereka
aman dan tidak mudah dipalsukan.
Selain itu, tidak semua orang memiliki akses ke teknologi
dan koneksi internet yang memadai untuk membeli tiket
elektronik. Ini dapat menjadi kendala bagi pelanggan yang ingin
membeli tiket namun tidak memiliki akses ke teknologi yang
diperlukan.
Dalam kesimpulannya, E-Ticket yaitu bentuk tiket digital
yang populer dan memberi banyak manfaat bagi pelanggan dan
penyedia acara. Namun, perlu diatasippp tantangan dalam hal
keamanan dan aksesibilitas untuk memastikan bahwa tiket
ppp
elektronik aman dan dapat diakses oleh semua orang Cara Kerja E-Tiket
E-tiket dapat dipesan dan dibayar me9plaluiu internet, dengan
cara yang sama seperti pembelian tiket fisik. sesudah pembayaran
selesai, pelanggan akan menerima email konfirmasi yang berisi
tautan untuk mengunduh e-tiket mereka. Pelanggan dapat
mencetak e-tiket mereka sendiri dan membawanya ke tempat
acara, atau menunjukkan e-tiket mereka yang disimpan di ponsel
cerdas atau tablet untuk dipindai oleh petugas keamanan atau staf
yang bertugas.
Secara umum, e-tiket bekerja dengan cara berikut:
Pembelian tiket: Pelanggan membeli tiket secara online
melalui website atau aplikasi yang disediakan oleh
penyedia layanan. Pelanggan biasanya diminta untuk
memasukkan data pribadi dan informasi pembayaran
seperti nomor kartu kredit.
Pengiriman tiket: sesudah pembayaran berhasil, e-tiket
dikirimkan ke pelanggan dalam bentuk digital melalui
email, pesan teks, atau aplikasi mobile. E-tiket biasanya
berupa file PDF yang dapat dicetak atau disimpan pada
perangkat elektronik.
Validasi tiket: Saat pelanggan tiba di tempat acara, tiket
harus diverifikasi untuk memastikan bahwa mereka
memiliki akses yang sah ke acara ini . Ini biasanya
dilakukan dengan memindai kode QR atau kode batang
pada e-tiket memakai perangkat scanner yang
terhubung ke sistem backend.
Pelacakan tiket: sesudah tiket diverifikasi, sistem backend
mencatat bahwa tiket ini telah dipakai dan tidak
dapat dipakai lagi. Sistem ini memungkinkan penyedia
layanan untuk melacak pemakai an tiket dan memantau
inventaris tiket yang tersedia.
Dalam beberapa kasus, e-tiket dapat juga dipakai
sebagai tiket mobile, di mana pelanggan dapat menunjukkan e-tiket mereka langsung pada perangkat
mobile mereka untuk di-scan oleh staf tempat acara. Proses
validasi tiket pada tahap ini biasanya dilakukan secara
online, tanpa perlu perangkat scanner tambahan.
Cara kerja e-tiket sangat memudahkan pelanggan dan
penyedia layanan dalam hal pembelian, pengiriman, dan
validasi tiket. Selain itu, e-tiket juga dapat memungkinkan
penyedia layanan untuk mengelola inventaris tiket dengan
lebih efisien dan memantau pemakai an tiket secara realtime.
Manfaat E-Tiket
E-tiket memiliki banyak manfaat bagi pemakai dan
penyedia layanan, antara lain:
Mudah dipakai : Pelanggan dapat memesan dan
membayar tiket mereka dengan mudah melalui internet,
tanpa harus mengunjungi tempat penjualan tiket fisik.
Biaya lebih rendah: E-tiket mengurangi biaya distribusi
fisik tiket, termasuk biaya cetak dan pengiriman.
Mengurangi antrian: Dalam banyak kasus, e-tiket
memungkinkan pemakai untuk menghindari antrian
panjang saat membeli tiket fisik.
Fleksibilitas: E-tiket dapat dicetak atau disimpan di ponsel
cerdas atau tablet, memberi fleksibilitas untuk memilih
cara yang paling mudah untuk membawa tiket ke tempat
acara.
Keamanan: E-tiket memungkinkan penyedia layanan untuk
memverifikasi keaslian tiket dan mencegah penipuan atau
duplikasi tiket.
Ramah lingkungan: Dengan mengurangi pemakai an
kertas, e-tiket membantu mengurangi dampak lingkungan
dari produksi dan distribusi tiket fisik. Tantangan E-Tiket
Meskipun e-tiket memiliki banyak manfaat, ada beberapa
tantangan yang terkait dengan pemakai annya, termasuk:
Keterbatasan akses internet: Beberapa pelanggan mungkin
tidak memiliki akses internet yang andal atau cukup kuat
untuk memesan e-tiket, atau mungkin tidak memiliki
perangkat digital yang memadai untuk mengaksesnya.
Keamanan informasi pribadi: Beberapa orang mungkin
merasa tidak nyaman memberi informasi pribadi
mereka secara online saat memesan e-tiket. Selain itu, ada
kemungkinan data pribadi mereka dapat disalahgunakan
atau dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Masalah teknis: Meskipun e-tiket memiliki banyak manfaat,
ada kemungkinan masalah teknis yang terkait dengan
pemakai annya, seperti kehilangan akses ke e-tiket sebab
masalah dengan perangkat atau jaringan.
Ketergantungan pada teknologi: pemakai an e-tiket berarti
bahwa pelanggan dan penyedia layanan sangat tergantung
pada teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk
mengirim dan menerima e-tiket. Jika ada masalah dengan
teknologi ini, seperti gangguan jaringan, maka pemakai an
e-tiket dapat menjadi tidak mungkin.
Kebutuhan akan pelatihan: Meskipun pemakai an e-tiket
relatif mudah, masih ada kebutuhan untuk memberi
pelatihan kepada pelanggan dan staf yang bertanggung
jawab atas pengelolaan e-tiket. Hal ini dapat memakan
waktu dan biaya tambahan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, e-tiket yaitu bentuk tiket yang sangat
berguna dan efektif dalam era digital. Mereka memungkinkan
pelanggan untuk memesan tiket dengan mudah, menghindari
antrian panjang, dan memilih cara yang paling nyaman untuk membawa tiket ke tempat acara. Namun, mereka juga memiliki
beberapa tantangan terkait, seperti keterbatasan akses internet,
masalah keamanan informasi pribadi, dan masalah teknis yang
mungkin terjadi. Oleh sebab itu, penting bagi penyedia layanan
untuk memastikan bahwa pemakai an e-tiket diimplementasikan
dengan benar dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang
relevan.
Keuntungan pemakai an e-tiket
Dalam hal keuntungan, pemakai an e-tiket memiliki banyak
manfaat, seperti:
Menghemat waktu: Pelanggan dapat memesan tiket dari
mana saja dan kapan saja, tanpa harus menghabiskan
waktu untuk antrian atau berkunjung ke lokasi penjualan
tiket secara langsung.
Kemudahan pemakai an: pemakai an e-tiket relatif
mudah, dengan proses pemesanan yang sederhana dan
pengiriman tiket langsung ke perangkat digital pelanggan.
Mengurangi biaya: E-tiket dapat membantu mengurangi
biaya cetak dan distribusi tiket fisik, yang dapat
menyebabkan penghematan biaya bagi penyedia layanan
dan pelanggan.
Meningkatkan efisiensi: pemakai an e-tiket dapat
membantu meningkatkan efisiensi dalam proses
pemesanan dan pengiriman tiket, serta menghindari
masalah terkait pengiriman tiket yang terlambat atau
hilang.
Mengurangi dampak lingkungan: pemakai an e-tiket juga
membantu mengurangi dampak lingkungan sebab tidak
perlu mencetak tiket fisik dan mengirimkannya ke seluruh
dunia
Kemudahan pembayaran: Pembayaran untuk e-tiket dapat
dilakukan secara online, sehingga pelanggan tidak perlu
membawa uang tunai atau kartu kredit ke tempat acara.
Peningkatan keamanan: E-tiket dapat memiliki fitur
keamanan tambahan seperti kode QR atau barcode yang
dapat menghindari tindakan penipuan tiket palsu.
Dalam banyak kasus, pemakai an e-tiket telah menjadi
solusi yang efektif untuk memudahkan proses pemesanan tiket dan
meningkatkan pengalaman pelanggan. Namun, ada juga beberapa
tantangan dan kekhawatiran terkait dengan pemakai an e-tiket
yang perlu diperhatikan.
Sejarah E-Tiket
E-tiket pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an
oleh maskapai penerbangan untuk memfasilitasi pembelian tiket
online dan mengurangi biaya distribusi fisik tiket. Teknologi e-tiket
pertama kali dikembangkan oleh IATA (International Air Transport
Association) dan pada tahun 2004, sekitar 80% tiket penerbangan
di seluruh dunia telah beralih ke e-tiket. Kemudian, e-tiket mulai
dipakai dalam industri olahraga dan hiburan, seperti konser dan
pertandingan olahraga, serta pariwisata dan perjalanan.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa pemakai an e-tiket
telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa
tahun terakhir, terutama di sektor transportasi dan acara hiburan.
Contohnya, sebuah studi tahun 2019 oleh Allied Market Research
memperkirakan bahwa pasar global e-tiket akan tumbuh dengan
CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 4,8% antara tahun
2018 dan 2025. Pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya
adopsi teknologi digital dan perkembangan infrastruktur jaringan
internet yang semakin luas.
Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak
awal tahun 2020 telah mempercepat pemakai an e-tiket dalam
berbagai sektor. Banyak penyedia layanan, termasuk maskapai
penerbangan dan acara hiburan, telah beralih ke pemakai an etiket sebagai cara untuk mengurangi kontak fisik dan
meminimalkan risiko penyebaran virus.
Namun, pemakai an e-tiket juga memiliki tantangan yang
harus diatasi, seperti kekhawatiran terkait keamanan data pribadi
pemakai dan masalah teknis. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan keamanan dan keandalan e-tiket, serta
memberi pelatihan yang memadai bagi pemakai untuk
memastikan pemakai an e-tiket yang sukses dan terpercaya di
masa depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan dan
penyedia layanan telah mengembangkan solusi e-tiket yang
semakin canggih dan inovatif. Beberapa fitur dan teknologi yang
telah diperkenalkan dalam e-tiket meliputi:
Pembayaran digital: E-tiket sering kali dihubungkan
dengan sistem pembayaran digital seperti kartu kredit,
debit, atau sistem pembayaran online lainnya. Ini
memungkinkan pelanggan untuk membayar tiket dengan
mudah dan cepat, tanpa perlu membawa uang tunai atau
cek.
Kode QR: Kode QR sering dipakai pada e-tiket sebagai
cara untuk mengidentifikasi tiket dan memverifikasi
keabsahannya. Kode QR ini dapat dipindai oleh petugas di
pintu masuk acara, sehingga pelanggan tidak perlu
membawa tiket fisik atau mencetak tiket.
Aplikasi seluler: Beberapa penyedia layanan telah
mengembangkan aplikasi seluler yang memungkinkan
pelanggan untuk memesan dan membawa tiket mereka di
ponsel mereka. Aplikasi ini juga dapat memberi
informasi tambahan tentang acara, seperti lokasi, waktu,
dan panduan perjalanan.
Integrasi data: E-tiket dapat diintegrasikan dengan sistem
data lain, seperti sistem manajemen acara atau sistem
perjalanan, untuk memberi pengalaman yang lebih
terintegrasi dan efisien bagi pelanggan. Misalnya, seorang
pelanggan yang memesan tiket pesawat secara online
dapat langsung memperoleh tiket transportasi lokal di
tempat tujuan.
Pengalaman pelanggan yang personalisasi: Beberapa
perusahaan telah mengembangkan solusi e-tiket yang
menawarkan pengalaman pelanggan yang lebih
personalisasi, seperti rekomendasi acara yang disesuaikan
dengan minat atau preferensi pelanggan.
Dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang terus
berkembang, e-tiket kemungkinan akan terus berevolusi
dan menawarkan pengalaman yang semakin praktis dan
efisien bagi pemakai . Namun, tantangan dan
kekhawatiran terkait dengan pemakai an e-tiket juga perlu
terus diatasi untuk memastikan pemakai an yang aman
dan terpercaya.
3.3 Keterkaitan E-Tiket dalam Teknologi Digital
E-tiket sangat relevan dengan perkembangan teknologi
digital di era modern saat ini sebab e-tiket merupakan salah satu
produk yang sangat bergantung pada teknologi digital. pemakai an
e-tiket memanfaatkan teknologi digital untuk menghubungkan
pemakai dengan penyedia layanan secara online, memproses
pembayaran secara digital, serta menyediakan akses tiket secara
online.
E-tiket juga merupakan bagian dari tren digitalisasi yang
terus berkembang di berbagai sektor. pemakai an e-tiket
memungkinkan penyedia layanan untuk menghemat biaya
produksi tiket fisik, mengurangi risiko kehilangan tiket, dan
meningkatkan efisiensi proses transaksi. Selain itu, pemakai an etiket juga membantu mengurangi limbah kertas dan pemakai an
sumber daya lainnya, sehingga berkontribusi pada keberlanjutan
lingkungan.
Tren digitalisasi juga memungkinkan pengembangan fiturfitur canggih dalam e-tiket, seperti integrasi dengan aplikasi seluler
dan pengalaman pelanggan yang lebih personalisasi. Dengan
menggabungkan teknologi digital dengan e-tiket, penyedia layanan
dapat memberi pengalaman yang lebih mudah, cepat, dan
efisien bagi pelanggan.
Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak
awal tahun 2020 telah mempercepat pemakai an teknologi digital
dan e-tiket dalam berbagai sektor. Banyak penyedia layanan telah
beralih ke pemakai an e-tiket sebagai cara untuk mengurangi
kontak fisik dan meminimalkan risiko penyebaran virus.
Dalam kesimpulannya, e-tiket sangat relevan dengan
teknologi digital di era modern saat ini sebab e-tiket
memanfaatkan teknologi digital dan merupakan bagian dari tren
digitalisasi yang terus berkembang di berbagai sektor. pemakai an
e-tiket membantu meningkatkan efisiensi proses transaksi dan
memberi pengalaman yang lebih mudah, cepat, dan efisien bagi
pelanggan.
ada beberapa teknologi yang mendukung pemakai an
e-tiket, diantaranya yaitu :
Sistem pemesanan online: Untuk memakai e-tiket,
pemakai harus melakukan pemesanan tiket secara online
melalui situs web atau aplikasi seluler penyedia layanan.
Oleh sebab itu, sistem pemesanan online merupakan
teknologi yang sangat penting dalam mendukung
pemakai an e-tiket.
Pembayaran digital: Pembayaran digital, seperti kartu
kredit, debit, atau sistem pembayaran online lainnya,
sangat penting dalam mendukung pemakai an e-tiket.
Pembayaran digital memungkinkan pelanggan untuk
membayar tiket dengan mudah dan cepat, tanpa perlu
membawa uang tunai atau cek.
Kode QR: Kode QR sering dipakai pada e-tiket sebagai
cara untuk mengidentifikasi tiket dan memverifikasi
keabsahannya. Kode QR ini dapat dipindai oleh petugas di
pintu masuk acara, sehingga pelanggan tidak perlu
membawa tiket fisik atau mencetak tiket.
Aplikasi seluler: Beberapa penyedia layanan telah
mengembangkan aplikasi seluler yang memungkinkan
pelanggan untuk memesan dan membawa tiket mereka di
ponsel mereka. Aplikasi ini juga dapat memberi
informasi tambahan tentang acara, seperti lokasi, waktu,
dan panduan perjalanan.
Sistem manajemen acara: Sistem manajemen acara dapat
membantu penyedia layanan dalam mengelola acara dan
memastikan bahwa tiket e-tiket terdistribusi dengan benar.
Sistem ini juga dapat membantu dalam mengumpulkan
data pelanggan dan menganalisis data pemakai an tiket.
Teknologi keamanan: Keamanan merupakan aspek yang
sangat penting dalam pemakai an e-tiket. Oleh sebab itu,
teknologi keamanan seperti enkripsi data dan sertifikat
digital harus diterapkan untuk memastikan keamanan dan
keabsahan e-tiket.
Dalam kesimpulannya, sistem pemesanan online,
pembayaran digital, kode QR, aplikasi seluler, sistem manajemen
acara, dan teknologi keamanan merupakan beberapa teknologi
yang mendukung pemakai an e-tiket. Pengembangan teknologi ini
memungkinkan pemakai an e-tiket yang lebih praktis, efisien, dan
aman bagi pemakai .
Peralihaan Tiket Konvensional ke E-Tiket
Jika sebuah perusahaan ingin beralih dari tiket
konvensional ke e-tiket, maka beberapa persiapan yang harus
dilakukan yaitu sebagai berikut:
Mengembangkan sistem pemesanan online: Perusahaan
perlu mengembangkan sistem pemesanan online yang
memungkinkan pelanggan untuk memesan tiket secara
online. Sistem ini harus mudah dipakai dan aman.
Mengembangkan sistem pembayaran digital: Perusahaan
perlu mengembangkan sistem pembayaran digital, seperti
kartu kredit, debit, atau sistem pembayaran online lainnya,
untuk memungkinkan pelanggan membayar tiket secara
online.
Mengembangkan sistem pengiriman e-tiket: Perusahaan
perlu mengembangkan sistem pengiriman e-tiket yang
aman dan efisien. Sistem ini harus memastikan bahwa etiket dapat dikirim ke pelanggan dengan cepat dan mudah.
Mengembangkan sistem verifikasi keabsahan tiket:
Perusahaan perlu mengembangkan sistem verifikasi
keabsahan tiket, seperti kode QR atau sertifikat digital,
untuk memastikan bahwa tiket yang dibeli oleh pelanggan
yaitu asli.
Melakukan pelatihan kepada karyawan: Perusahaan perlu
melatih karyawan dalam pemakai an sistem e-tiket,
sehingga mereka dapat membantu pelanggan dalam
memakai sistem e-tiket ini .
Meningkatkan keamanan sistem: Perusahaan perlu
meningkatkan keamanan sistem untuk mencegah
kebocoran data atau penyalahgunaan tiket. Sistem
keamanan ini dapat meliputi enkripsi data dan sertifikat
digital.
Meningkatkan pengalaman pemakai : Perusahaan perlu
meningkatkan pengalaman pemakai dalam memakai
sistem e-tiket dengan memberi informasi yang jelas
dan mudah dipahami tentang pemakai an e-tiket.
Untuk melaksanakan pemakai an e-tiket, beberapa
software dan hardware yang diperlukan yaitu sebagai berikut:
1. Perangkat lunak (software)
Aplikasi pemesanan tiket online: perangkat lunak ini
harus mampu menerima pesanan tiket secara online,
dan dapat mengelola transaksi pembayaran dan
verifikasi data pelanggan.
Sistem keamanan: perangkat lunak ini harus memiliki
sistem keamanan yang memadai untuk mencegah
kebocoran data atau akses tidak sah.
Perangkat lunak untuk penerbitan dan pengiriman etiket: perangkat lunak ini harus dapat menghasilkan etiket yang aman dan dapat dikirim ke pelanggan
dengan cepat dan mudah.
Perangkat lunak verifikasi tiket: perangkat lunak ini
harus mampu memverifikasi keabsahan e-tiket yang
diterima oleh pelanggan.
2. Perangkat keras (hardware)
Server: perusahaan harus menyediakan server yang
kuat dan aman untuk menjalankan aplikasi pemesanan
tiket online dan sistem keamanan.
Scanner barcode: perangkat ini dipakai untuk
memindai kode QR pada e-tiket yang diterima oleh
pelanggan.
Printer tiket: printer ini dipakai untuk mencetak
tiket fisik jika pelanggan memerlukan nya.
Konfigurasi untuk software dan hardware yang diperlukan
dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masing-masing
perusahaan. Namun, secara umum, konfigurasi untuk e-tiket dapat
meliputi:
Install dan konfigurasi aplikasi pemesanan tiket online,
sistem keamanan, dan perangkat lunak penerbitan dan
pengiriman e-tiket.
Instalasi server yang kuat dan aman untuk menjalankan
aplikasi pemesanan tiket online dan sistem keamanan.
Pemasangan scanner barcode dan printer tiket di lokasi
yang sesuai.
Pelatihan karyawan dalam pemakai an sistem baru.
Pemeriksaan keamanan yang teratur untuk mencegah
kebocoran data atau akses tidak sah.
Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu dipersiapkan
oleh perusahaan jika ingin beralih dari tiket konvensional ke etiket, antara lain:
Memperbarui sistem informasi perusahaan: perusahaan
harus memperbarui sistem informasi mereka agar dapat
mengelola e-tiket dengan efektif. Ini dapat meliputi
integrasi dengan sistem pembayaran online, pengelolaan
inventaris tiket, dan pelaporan penjualan tiket secara realtime.
Melakukan promosi dan edukasi kepada pelanggan:
perusahaan perlu mempromosikan pemakai an e-tiket
kepada pelanggan, sehingga mereka dapat mengenal dan
memanfaatkan sistem baru ini. Edukasi tentang cara
memakai e-tiket juga perlu dilakukan agar pelanggan
tidak mengalami kesulitan saat memakai layanan ini.
Meningkatkan kualitas jaringan dan koneksi internet:
sebab e-tiket diakses secara online, maka kualitas jaringan
dan koneksi internet sangat berpengaruh terhadap
pengalaman pemakai . Oleh sebab itu, perusahaan perlu
memastikan bahwa jaringan dan koneksi internet yang
dipakai berkualitas dan dapat diandalkan.
Memperbarui peraturan dan kebijakan perusahaan:
perusahaan juga harus memperbarui peraturan dan
kebijakan mereka, terutama yang berkaitan dengan
penjualan tiket dan keamanan data pelanggan, agar sesuai
dengan pemakai an e-tiket.
Untuk konfigurasi software dan hardware, perusahaan
perlu mengikuti panduan dan instruksi yang diberikan oleh
pemasok sistem e-tiket yang mereka pilih. Proses
konfigurasi biasanya melibatkan pengaturan server,
instalasi aplikasi pemesanan tiket online dan perangkat
lunak lainnya, serta integrasi dengan sistem pembayaran
online.
Selain hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya,
perusahaan juga perlu memperhatikan beberapa hal penting
berikut ini:
Keamanan data: Dalam sistem e-tiket, data pelanggan
seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi kartu
kredit disimpan secara digital. Oleh sebab itu, perusahaan
harus memastikan bahwa data ini aman dan
terlindungi dari ancaman keamanan seperti peretasan atau
pencurian identitas.
Sistem backup dan pemulihan: Perusahaan perlu memiliki
sistem backup dan pemulihan untuk memastikan bahwa
data penting yang terkait dengan e-tiket selalu tersedia dan
dapat dipulihkan dalam situasi darurat seperti kerusakan
perangkat keras atau bencana alam.
Pemeliharaan dan dukungan teknis: Perusahaan perlu
memastikan bahwa sistem e-tiket mereka selalu berjalan
dengan baik dengan melakukan pemeliharaan dan
dukungan teknis secara teratur. Hal ini dapat meliputi
pengawasan server, pembaruan perangkat lunak, dan
pengaturan keamanan.
Pengelolaan penjualan tiket: Perusahaan perlu memiliki
sistem yang efektif untuk mengelola penjualan tiket secara
online, termasuk pengelolaan inventaris, pemrosesan
pembayaran, dan pelaporan penjualan secara real-time.
Integrasi dengan sistem lain: Perusahaan perlu
mempertimbangkan integrasi sistem e-tiket dengan sistem
lain seperti sistem pemesanan hotel atau transportasi,
sehingga pelanggan dapat melakukan pemesanan yang
lebih mudah dan terintegrasi.
Dengan memperhatikan hal-hal ini , perusahaan dapat
memastikan bahwa implementasi e-tiket dilakukan dengan lancar
dan efektif, serta memberi manfaat yang maksimal bagi
pelanggan dan perusahaan itu sendiri.
Dalam kesimpulannya, perusahaan harus mempersiapkan
sistem pemesanan online, sistem pembayaran digital, sistem
pengiriman e-tiket, sistem verifikasi keabsahan tiket, pelatihan
kepada karyawan, sistem keamanan, dan pengalaman pemakai
yang lebih baik jika ingin beralih dari tiket konvensional ke e-tiket.
Software dan hardware yang diperlukan untuk e-tiket dapat
meliputi aplikasi pemesanan tiket online, sistem keamanan,
perangkat lunak penerbitan dan pengiriman e-tiket, server,
scanner barcode, dan printer tiket. Konfigurasi untuk software dan
hardware dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masingmasing perusahaan, jika sebuah perusahaan ingin beralih dari tiket
konvensional ke e-tiket, mereka perlu memperbarui sistem
informasi, melakukan promosi dan edukasi kepada pelanggan,
meningkatkan kualitas jaringan dan koneksi internet, serta
memperbarui peraturan dan kebijakan perusahaan. Perusahaan
juga perlu mengikuti panduan dan instruksi yang diberikan oleh pemasok sistem e-tiket untuk konfigurasi software dan hardware.
3.5 Perbandingan Tiket Konvensional dengan E
Tiket
Berikut yaitu perbandingan antara tiket konvensional dan
E-Ticket:
1. Cara Pembelian
Tiket konvensional dapat dibeli di loket tiket fisik atau
melalui agen tiket, sedang E-Ticket dapat dibeli secara
online melalui situs web atau aplikasi seluler.
2. Pengiriman
Tiket konvensional harus diambil atau dikirimkan
melalui pos atau kurir, sedang E-Ticket dikirimkan secara
elektronik melalui email atau notifikasi dalam aplikasi seluler.
3. Biaya
Tiket konvensional mungkin memiliki biaya tambahan
untuk pengiriman, sedang E-Ticket tidak memerlukan
biaya pengiriman dan dapat diakses melalui perangkat
elektronik pelanggan.
4. Kemudahan pemakai an
E-Ticket lebih mudah dipakai sebab pelanggan
tidak perlu membawa tiket fisik ke tempat acara. Pelanggan
dapat menunjukkan tiket elektronik pada perangkat elektronik
mereka untuk masuk ke tempat acara. Tiket konvensional
memerlukan pelanggan untuk membawa tiket fisik mereka ke
tempat acara dan memastikan tiket ini tidak hilang atau
rusak.
5. Lingkungan
E-Ticket lebih ramah lingkungan sebab tidak
memerlukan pemakai an kertas untuk mencetak tiket fisik.
Tiket konvensional memerlukan pemakai an kertas yang
dapat menyebabkan limbah
6. Keamanan
E-Ticket memiliki risiko keamanan, seperti pencetakan
ulang tiket atau pemalsuan tiket. Tiket konvensional
cenderung lebih aman sebab sulit untuk dipalsukan.
7. Aksesibilitas
E-Ticket memerlukan akses ke teknologi dan koneksi
internet yang memadai, sedang tiket konvensional dapat
dibeli oleh siapa saja tanpa memerlukan akses ke teknologi.
Dalam kesimpulannya, E-Ticket memiliki banyak
keuntungan dalam hal kemudahan pemakai an, pengiriman, dan
lingkungan. Namun, perlu diatasi risiko keamanan dan masalah
aksesibilitas untuk memastikan bahwa tiket elektronik dapat
diakses oleh semua orang. Tiket konvensional masih menjadi
pilihan yang baik untuk mereka yang tidak memiliki akses ke
teknologi atau mengutamakan keamanan dalam pembelian tiket
mereka.
Selain itu, berikut yaitu beberapa kelebihan dan
kekurangan dari tiket konvensional dan E-Ticket:
Kelebihan Tiket Konvensional:
1. Lebih sulit dipalsukan
2. Dapat dibeli di tempat secara langsung
3. Tidak memerlukan teknologi atau koneksi internet
Kekurangan Tiket Konvensional:
1. Memerlukan biaya pengiriman dan waktu pengiriman yang
lebih lama
2. Memerlukan pembelian dan pengambilan tiket secara fisik
3. Memerlukan pemakai an kertas dan menyebabkan limbah
Kelebihan E-Ticket:
1. Dapat dibeli dan diakses secara online kapan saja dan di
mana saja
2. Tidak memerlukan biaya pengiriman dan waktu
pengiriman yang lebih cepat
3. Ramah lingkungan sebab tidak memerlukan pemakai an
kertas
Kekurangan E-Ticket:
1. Risiko keamanan seperti pencetakan ulang atau pemalsuan
tiket
2. Memerlukan teknologi dan koneksi internet yang memadai
untuk diakses
3. Tidak dapat dibeli di tempat secara langsung
Dalam memilih antara tiket konvensional dan E-Ticket,
perlu dipertimbangkan kebutuhan dan preferensi masing-masing
individu. Jika seseorang mengutamakan keamanan atau tidak
memiliki akses ke teknologi, tiket konvensional mungkin menjadi
pilihan yang lebih baik. Namun, jika seseorang mengutamakan
kemudahan dan kecepatan akses, E-Ticket mungkin lebih cocok.
3.6 Kaitan E Tiket dengan Sustainable
Development Goals (SDGs)
E-Ticket memiliki kaitan dengan beberapa tujuan
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals
(SDGs), yaitu:
1. Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembelian E-Ticket dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan baru
dalam industri teknologi dan e-commerce
2. Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
E-Ticket merupakan salah satu contoh inovasi dalam industri
tiket, yang memungkinkan pelanggan untuk membeli dan
mengakses tiket secara online tanpa perlu mengunjungi loket
tiket fisik atau agen tiket. Ini juga memerlukan infrastruktur
teknologi dan koneksi internet yang memadai untuk
memastikan bahwa tiket elektronik dapat diakses oleh semua
orang.
3. Tujuan 12: Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab
E-Ticket dapat membantu mengurangi limbah kertas yang
dihasilkan dari tiket konvensional dan dapat meningkatkan
kesadaran tentang pemakai an kertas secara bertanggung
jawab.
4. Tujuan 13: Tindakan Terhadap Perubahan Iklim
E-Ticket merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan tiket konvensional sebab tidak memerlukan
pemakai an kertas.
Dalam rangka mencapai SDGs, E-Ticket dapat menjadi salah
satu inovasi yang membantu memenuhi beberapa tujuan
pembangunan berkelanjutan di atas. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pemakai an teknologi juga harus dilakukan dengan cara
yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk menghindari
dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat.
Pengertian E-banking
Pengertian E – Banking
E-banking (electronic banking) yaitu layanan data dan
informasi bank yang ditampilkan melalui halaman World Wide Web
(WWW). Pihak bank melakukan layanan memakai saluran
elektronik online seperti telepon genggam dan Internet (Mahmood
Shah, 2009). Menurut OJK, e-banking merupakan layanan yang
diberikan oleh bank kepada nasabah untuk melakukan transaksi
perbankan, menerima informasi, dan mendapatkan layanan
komunikasi melalui layanan elektronik seperti internet Banking,
Sms Banking, mobile banking, video banking, Automatic Teller
Machine (ATM), Electronic Data Capture (EDC)/Point Of Sales
(POS). (OJK, 2015). Pada internet banking, layanan transaksi dan
informasi perbankan dilakukan melalui website milik bank.
Perkembangan teknologi informasi telah merubah cara
perbankan konvensional menjadi bank digital. Perbankan
menawarkan layanan, informasi secara online dengan
memakai internet. Bank menawarkan e-banking untuk
menawarkan layanan memakai Wireless Application Protocol
(WAP) dan ponsel dan Interactive Television (iTV) (Mahmood
Shah, 2009). Kemudahan dan kepraktisan yang diberikan oleh
layanan e-banking bagi nasabah membuat pemakai an e-banking
meningkat secara cepat. Peningkatan ini membuat biaya
penerapan jaringan komputerisasi pada perbankan telah dapat
mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan kecepatan layanan. Manfaat E-banking
Pengunaan aplikasi e-banking berkembang sangat pesat
karna dapat memberi manfaat bagi banyak pihak. E-banking
memberi manfaat kepada pihak bank, nasabah dan dunia
bisnis.
Manfaat e-banking pada perbankan
1. Mempermudah bagi bank untuk memberi informasi dan
layanan kepada konsumen
2. Kesalahan human error semakin kecil
3. Pengunaan kertas lebih sedikit
4. Mengurangi biaya untuk membangun cabang
5. Mengurangi biaya untuk menggaji karyawan
6. Loyalitas Pelanggan menjadi lebih tinggi
7. Peningkatan fleksibilitas dan efisiensi dalam memberi
layanan perbankan kepada nasabah
8. Kemudahan transaksi membuat peningkatan jumlah
transaksi yang memberi keuntungan bagi perbankan.
Manfaat e-banking pada nasabah
1. Biaya lebih rendah
a. E-bangking memberi layanan transfer dengan biaya
relatif lebih murah, dan lebih cepat, tingkat kesalahan
lebih rendah.
b. E-banking menawarkan suku bunga yang lebih tinggi
pada rekening tabungan
c. Biaya yang dikeluarkan nasabah untuk mengakses
layanan semakin murah. Nasabah tidak perlu
menghabiskan biaya transportasi untuk mendapatkan
layanan perbankan.
2. Fleksibel
E-banking tersedia 24 jam sehari, sehingga mebuat
konsumen dapat melakukan transaksi kapan saja.3. Mudah untuk diakses
a. Nasabah tidak perlu menghabiskan waktu untuk datang
ke bank dan menghabiskan waktu untuk menunggu
antrian.
b. Nasabah dapat mengakses layanan perbankan dari mana
saja, dan dapat dilakukan memakai smartphone,
komputer PC atau laptop.
c. E-banking mempermudah bagi konsumen untuk transaski
yang bukan non-finansial dan Finansial
Non-financial mengubah PIN ATM, memngubah data
peribadi, infomeasi saldo, mengecek laporan transaksi.
Financial mempermudah konsumen untuk melakukan
pembayaran misalnya pembayaran PLN, PDAM, Pajak,
tagihan kartu kredit dan lain sebagainya
Manfaat e-banking bagi dunia bisnis
1. Review akun
Pebisnis dapat dengan mudah dan cepat mengakses akun
keuangan perusahaan dengan memakai E-banking.
2. Kemudahan transaksi membuat transaksi bisnis dapat
dilakukan dengan mudah.
3. Kemudahan transaksi dapat mendorong meningkatnya
omset penjualan.
4. E-bangking meningkatkan produktivitas.
5. Lebih sedikit kesalahan
Perbankan elektronik membantu mengurangi kesalahan
dalam transaksi perbankan.
Kelemahan E-banking
Disamping banyak keuntungan yang diberikan kepada
pihak bank dan nasabah, layanan e-banking juga memiliki
beberapa kelemahan.
1. Overspending. Kemudahan transaksi yang diberikan oleh
layanan e-banking membuat nasabah seringkali
membelanjakan uang lebih banyak dari yang seharusnya.
sebab itu, penting bagi nasabah untuk dapat menahan diri
agar tidak melakukan pembelian yang tidak terencana.
2. Masalah jaringan yang tidak stabil sehingga mempersulit
bagi nasabah untuk mengakses website atau aplikasi ebanking.
3. pemakai baru lebih susah untuk memakai fitur-fitur ecommerce.
4. Sebagian nasabah lebih suka intraksi langsung dengan pihak
bank
5. Akun e-banking memiliki kelemahan untuk dapat diakses
oleh pihak lain, baik disebab kan kesalahan pemilik akun
maupun sebab kurangnya sistem keamanan yang
diimplementasikan di sistem.
4.4 Produk dan layanan E-banking
Layanan e-banking memberi akses bagi nasabah untuk
mengecek uang, mentrasfer uang dari satu rekening ke rekening
yang lainnya, dan melakukan pembayaran.
Produk E banking antara lain :
1. ATM (Automatic Teller Machine)
ATM dianggap sebagai inovasi pertama dalam layanan
e-banking dan sukses sebab perubahan perilaku pelanggan
dalam melakukan urusan transaksi perbankan, nasabah dapat
melakukan kegiatan perbankan melalui link ke jaringan
perbankan secara otomatis tanpa perlu kontak dengan
karyawan bank dan mengisi formulir , ATM dapat mengurangi ruang di perbankan sehingga
nasabah dapat pergi ke ATM terdekat untuk menyelesaikan
transaksi seperti: penarikan tunai, setor tunai, pembayaran tagihan, dan transfer dana antar rekening.
2. Mobile Banking
Layanan mobile banking pertama sekalai ditawarkan
melalui SMS, sebuah layanan yang dikenal sebagai SMS
banking. Mobile banking memungkinkan pelanggan untuk
melakukan transaksi siang dan malam, dapat melakukan
transfer dana, isi ulang, pembayaran tagihan, cek saldo, cek
mutasi rekening, notifikasi SMS, dll.
3. Internet Banking
Internet banking merupakan tempat bagi nasabah
untuk mengakses rekening bank melalui internet,
memakai komputer pribadi (PC) atau ponsel dan web
browser. Internet Banking juga mencakup sistem yang
memungkinkan pelanggan lembaga keuangan, individu, atau
bisnis untuk mengakses rekening, bertransaksi bisnis, atau
mendapatkan informasi tentang produk dan layanan keuangan
di jaringan publik atau pribadi.
4. Electronic Fund Transfer (EFT)
EFT yaitu instruksi oleh nasabah kepada bank untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening bank
penerima. Ada tiga kekuatan utama yang mendasari revolusi
EFT, yaitu perubahan teknologi informasi, perubahan
teknologi komunikasi dan globalisasi.
Ketersedian teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan terjadinya transfer dana dilakukan dengan
mudah melalui layanan e-banking. Di sisi lain, globlalisasi
memungkinkan pelaku bisnis melakukan aktivitas antar
negara yang memerlukan transfer dana dilakukan antara
negara.
5. Smart Cards
Bank menambahkan chip ke dalam kartu strip
magnetik untuk meningkatkan keamanan dan menawarkan
layanan baru. Smart Card memungkinkan untuk dapat
menyimpan ribuan informasi, Selain itu smart card sangat
aman, lebih andal, dan dapat menjalankan banyak fungsi.
6. Electronic clearing services (ECS)
ECS yaitu sistem transfer elektronik yang dapat
dipakai untuk transfer dari satu no rekening ke no
rekening yang lain atau ke banyak no rekening secara
bersamaan. Dapat dipakai untuk melakukan pembayaran
seperti pembagian dividen, bunga, gaji, pensiun, dll. Dan
pembayaran ke perusahaan utilitas seperti telepon, listrik,
pajak, dll.
7. Electronic Data Capture (EDC)
EDC yaitu mesin yang dipakai untuk mendukung
proses penerimaan pembayaran dari konsumen dengan
memakai kartu debit dan kredit. Komponen yang ada
didalam EDC yaitu GUI (Graphical User Interface).
8. Video Banking
Video banking yaitu komunikasi satu arah atau dua
arah secara jarak jauh antara perwakilan bank dengan
nasabah. Video banking mempermudah bagi nasabah untuk
melakukan teransaksi tanpa harus bekunjung ke kantor
cabang.
Fitur-fitur layanan di e-banking, antara lain :
1. Bayar tagihan secara online (seperti pembayaran kartu
kredit, listrik, ponsel, air, pajak, asuransi, dll)
2. Transfer Uang (ke rekening yang sama dan rekening
lainnya)
3. Buka deposito dan cek deposito secara online
4. Top up e-money
5. Pembelian ( isi ulang Pulsa, pemebelian saham, dll)
6. Mengecek saldo
7. Investasi
4.5 Dampak E-banking
Perkembangan e-banking mempengaruhi layanan terhadap
nasabah atau pelanggan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya
yaitu kualitas layanan, desain web, keamanan, privasi,
kenyamanan, dan kecepatan. Melihat
peningkatan jumlah pemakai layanan e-banking dari waktu ke
waktu, layanan e-banking di negara kita dapat dikatakan berhasil.
Perkembangan e-banking juga tidak terlepas dari kolaborasi antar
bank. Kolaborasi antar bank harus terjaga dengan baik agar
pemakai e-banking yang melakukan transaksi antar bank dengan
mudah. Sistem pembayaran elektronik sebagai hasil dari
keterlibatan keuangan yang luas mengharuskan bank bersamasama mengatur dan mengelola sistem jaringan bersama. Hal ini
untuk membudahkan layanan e-bankin seperti transfer dana, smsbanking, ATM, v-card dan sebagainya dapat dilakukan dengan
mudah.
4.6 Keamanan E-banking dan Privasi E-banking
Keamanan informasi menjadi salah satu perhatian terbesar
bagi pemakai Internet termasuk e-banking. Kurangnya keamanan
dapat mengakibatkan kepercayaan nasabah bisa menurun.
Masalah umum yang mempengaruhi keamanan informasi dan
privasi pelanggan yaitu kurangnya kontrol keamanan penyedia
layanan elektronik, dan memungkinkan hilangnya privasi. Masalah
lainnya yaitu penyalahgunaan informasi rahasia konsumen. Ada
berbagai jenis ancaman yang dapat dialami oleh e-banking .
1. Pencurian identitas
Pencurian identitas yaitu salah satu kejahatan dengan
pertumbuhan tercepat di dunia. memakai identitas
orang lain seperti nama, tanggal lahir, dan alamat untuk
kegiatan penipuan. Informasi yang diperoleh dipakai
untuk berbagai tujuan seperti membuka rekening bank
baru; mendapatkan kartu kredit atau pinjaman.
2. Phishing
Phishing yaitu taktik yang diadopsi oleh penjahat dunia maya
dan penipu untuk membuat korban mengungkapkan informasi
keuangan pribadi dan rahasia lainnya. Banyak taktik yang
dipakai oleh penipu dunia maya misalnya: mengirim email
phishing ke pelanggan perbankan online dengan berpura-pura
bahwa perusahaan/organisasi yang sah menawarkan layanan
elektronik. Jika pemakai menuruti permintaan dari email
ini , pemakai tanpa sadar sudah menyerahkan informasi
rahasia kepada pelaku phishing.
3. Vishing
Vishsing yaitu metode memakai pusat panggilan palsu
memakai VOIP (Voice over IP), teknik ini dipakai untuk
memperoleh detail data-data nasabah e-banking dan data
keuangan mereka. Korban tidak akan sadar sedang menjadi
korban vishing sebab telepon berasal dari sumber yang
dipercaya.
4. Malware
Malware (Virus, Worm, Trojan, dan ancaman lainnya) yaitu
ancaman paling signifikan di dunia maya terutama di perangkat
seluler seperti Smart Phone dan Tablet. Aplikasi malware
dipakai beberapa tahun terakhir oleh penipu untuk
melakukan penipuan terhadap konsumen online di sektor
bisnis khususnya di perbankan online untuk menarik uang
dalam jumlah besar.
5. Hacking dan Cracking
Hacking dan cracking dapat membobol komputer dan jaringan
komputer untuk mencuri informasi keuangan yang dapat
dipakai untuk tujuan pencurian.
Layanan e-banking harus mempertimbangkan keseriusan
terhadap serangan dan ancaman dunia maya. Dalam pertumbuhan
bisnis e-banking, perbankan harus mengambil tindakan untuk
meningkatkan tingkat keamanan untuk mempertahankan
pertumbuhan bisnis mereka. E-banking tetap harus berusaha
memberi layanan keamanan yang sangat baik kepada nasabah ,
namun informasi yang berharga selalu rentan terhadap peretasan,
cara mencegah supaya data-data e-banking tetap aman ,
1. Pada saat melakukan transaksi e-banking selalu
memakai jaringan internet yang terpecaya, jangan
memakai wifi di tempat umum.
2. Selalu memakai aplikasi seluler dan situs web secara
langsung. pastikan situs ini aman.
3. Memiliki kata sandi yang kuat berdasarkan kombinasi
angka, simbol, dan huruf. Penting juga untuk mengubah
kata sandi secara teratur.
4. Jangan mengeklik tautan apa pun dalam pesan teks di
whatshap, email, apabila belum pernah berkomunikasi
dengan no dan nama ini
5. Gunakan autentikasi dua langkah, yang menambahkan
lapisan keamanan ekstra.
4.7 Revolusi perbankan
Masa depan perbankan elektronik akan menjadi sistem di
mana nasabah dapat langsung berinteraksi dengan bank tanpa ada
kekhawatiran dalam bertransaksi dan dioperasikan dalam satu
standar. Perkembangan e-banking membuat semakin
berkurangnya cabang perbankan konvensional.
Peningkatan pengunaan smartphone membuat semakin
banyak nasabah bertransaksi memakai e-banking sehingga
mengakibat transaksi perbangkan secara online mengalami
peningkatan yang signifikan.
Data bank negara kita mencatat teransaksi pertumbuhan
Mobile banking dan Internet banking mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya, di tahun 2021 mobile banking mencapai
5.534.245 volume transaski, pada tahun 2022 mengalami
peningkatan sebesar 8.354.937.
Masa depan teknologi perbankan didorong oleh nasabah,
khususnya Gen Z, yang melihat teknologi sebagai sesuatu yang
meningkatkan kehidupan mereka. Tren umum dalam teknologi
perbankan yaitu pemakai an application programming interface
(API) . API dapat dipakai untuk mengaktifkan aplikasi seluler
bank dan dapat menarik informasi akun pelanggan. Fintech telah
memakai teknologi API untuk memungkinkan bisnis mereka
bekerja. Survei Insider Intelligence tahun 2020 terhadap eksekutif
perbankan menemukan bahwa 66% percaya bahwa teknologi baru
seperti blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things
(IoT) akan memiliki dampak terbesar pada perbankan pada tahun
2025. Menurut Insider Intelligence, bank sedang mengeksplorasi
teknologi blockchain dengan harapan merampingkan proses dan
memotong biaya. Nasabah sudah memakai memakai AI
melalui chatbot di front office. Bank memakai AI untuk
memperlancar identifikasi dan autentikasi pelanggan.
Pengertian Teknologi Digital
Teknologi digital atau Digital Technology yaitu teknologi
yang pengoperasiannya tidak lagi memerlukan banyak tenaga
manusia dan bertujuan untuk memakai sistem otomatis
dengan sistem komputer. Teknologi analog, suara (voice) dan
gambar (image) diubah menjadi gelombang frekuensi radio,
sedang pada teknologi digital gambar dan suara diubah
menjadi data digital yang terdiri dari bilangan biner 1 (true) dan 0
(false). Teknologi digital memakai sistem binary digit (bit)
yang dirancang untuk menyimpan informasi dan memproses
informasi. Sistem digital hanya memakai dua status atau nilai.
Sakelar biner ini bisa hidup atau mati, 1(true) atau 0 (false).
Kata "digital" berasal dari bahasa Latin digitus, jari, dan
mengacu pada salah satu alat komputer tertua. Ketika informasi
disimpan, ditransmisikan dalam bentuk digital lalu diubah menjadi
angka pada tingkat mesin yang paling sederhana.
Digitalisasi atau digitalisasi yaitu suatu jenis perubahan
dari teknologi mekanik dan elektronik analog menjadi teknologi
digital. Bentuk digitalisasi diluncurkan pada tahun 1980-an dan
berlanjut hingga saat ini. Sejarah teknologi digital modern dapat
ditelusuri kembali ke penemuan semikonduktor, bahan pilihan
Michael Faraday untuk chip komputer pada akhir abad ke-19.
Namun, IBM tidak memberi izin untuk revolusi komputasi
personal hingga tahun 1971 dengan komputer komersial PC 5150.
Pada tahun 2000, industri semikonduktor global bernilai 200
miliar dolar AS.
Digital yaitu modernisasi atau pembaharuan pemakai an
teknologi, sering dikaitkan dengan kehadiran internet dan
teknologi informasi. Di mana segala sesuatu menjadi mungkin
dengan perangkat canggih untuk mempermudah orang.
Perkembangan teknologi digital dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu:
1) Transisi digital, pertumbuhan industri produk digital yang
sangat pesat berdampak pada pertumbuhan produk analog
yang mengalami penurunan
2) Konvergensi jaringan, memenuhi kebutuhan orang sekitar
3) Infrastruktur digital, mempelajari sesuatu sebagai bagian
dari sesuatu produk
Jenis dan Manfaat Teknologi Digital
Jenis teknologi digital dapat dimanfaatkan dibeberapa
bidang, antara lain:
a) Industri
Teknologi digital juga telah membuka jalan untuk jenis
industri baru, industri terdesentralisasi, di mana tidak
semua operasi dapat dipisahkan dari apa yang disebut
teknologi digital, seperti Internet of Thing (IoT), komputasi
awan (Cloud Computing), Big data, kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence), augmented reality (AR) & virtual
reality (VR), yang sudah memakai atau memanfaatkan
teknologi digital dalam bidang industri ini .
b) Ekonomi
Teknologi memainkan peran penting, misalnya dalam
pengenalan metode pembayaran digital baru, seperti
pemakai an dompet digital, di toko online yang tidak
memerlukan pertemuan tatap muka.
c) Pendidikan
Teknologi digital memfasilitasi akses cepat ke informasi
baru dan hal-hal spesialis seperti pengajaran tatap muka
dapat ditangani secara virtual, yaitu hanya dengan
videophone, teleconference yang dapat dipakai untuk
pembelajaran digital (digital course)
d) Sosial
pemakai an teknologi digital telah merasuk ke ranah sosial.
Banyak lingkungan teknologi digital telah dipakai untuk kebutuhan sosial secara umum, seperti media sosial
facebook, whatsapp, instagram dan lain-lainnya.
e) Penelitian
Di bidang penelitian, ada mikroskop digital, teleskop,
teropong, Mikroskop dapat ditampilkan di layar yang
menunjukkan apa yang dilihat dengan mikroskop.
Teknologi digital juga bermanfaat untuk penemuan baru
yang dapat mempengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan.
f) Bidang Fotografi dan Musik
Kamera digital diperkenalkan di bidang potret
(photography) sebagai bagian dari teknologi digital. Kamera
digital bahkan lebih diminati dari pada kamera yang
dipakai generasi sebelum kamera digital. Kenyamanan
yang ditawarkan membuat dunia fotografi semakin maju.
Hasil yang diperoleh dengan kamera digital bahkan lebih
baik dari kamera generasi sebelumnya. pemakai an
teknologi digital telah mendorong masyarakat, khususnya
anak muda untuk masuk dan mempromosikan dunia
fotografi. pemakai an teknologi digital yang tepat dapat
menghasilkan keuntungan dari fotografi dengan
memanfaatkan teknologi digital yang ada.
Perbedaan Teknologi Digital dan Analog
Teknologi Digital
Teknologi digital yaitu teknologi yang tidak lagi
memakai tenaga manusia atau pekerjaan manual, namun
bertujuan untuk bekerja secara otomatis dengan sistem atau
format yang dapat dibaca oleh komputer. Pada dasarnya, teknologi
digital hanyalah sistem komputasi yang sangat cepat yang
memproses semua jenis informasi sebagai nilai numerik.
Teknologi digital memakai sinyal digital sebagai
refresentasi dari pertukaran data melalui media komunikasi
seperti kabel dan nirkabel. Data dalam bentuk karakter yaitu huruf,
angka dan simbol, suara dan gambar, dikonversi atau diubah
kedalam bentuk sinyal digital agar dapat melalui media transmisi.
Kelebihan Teknologi Digital :
a) Data yang ditransmisikan disimpan dari satu tempat ke
tempat lain tidak akan terpengaruh oleh cuaca buruk atau
noise tertentu sebab dat