komunikasi 8



  dengan  peran  kita 

sebagai orang dalam orang  luar dalam dua budaya yang berbeda  

Akhirnya, menurut Adler, pada tahap independensi, kita menghargai 

kemiripan  dan  perbedaan  budaya,  bahkan  menikmatinya   Kita 

menjadi ekspresif, humoris, kreatif dan mampu mengaktualisasikan 

diri  kita   Terpenting,  kita  mampu  menjalani  lebih  jauh  dalam 

kehidupan melewati  dimensi  dimensi  baru  dan menemukan  cara 

cara baru menjelajahi keragaman manusia 

Pada  tahap  inilah  kita  dapat  menjadi  manusia  yang  disebut 

“manusia antarbudaya” yang memahami berbagai budaya, mampu 

bergaul  dengan  orang  orang  dari  berbagai  budaya  lain,  tanpa 

mengorbanakan budaya sendiri  Manusia antarbudaya yaitu  orang 

yang telah mencapai tingkat tinggi dalam proses antarbudaya yang 

atribut atribut internalnya tidak didefinisikan secara kaku, namun 

terus berkembang melewati parameter - parameter psikologis suatu 

budaya   Manusia  antarbudaya  dilengkapai  dengan  kemampuan 

berfungsi secara efektif dalam lebih dari satu budaya dan memiliki 

kepekaan  budaya  yang  berkaitan  erat  dengan  kemampuan 

menunjukkan  empati  budaya  gegar  budaya  ini  dalam  bentuknya 

yaitu   fenomena  yang  alamiah  saja   Intensitasnya  dipengaruhi 

oleh berbagai faktor, yang pada dasarnya terbagi dua: yakni faktor 

internal (ciri-ciri kepribadian orang yang bersangkutan) dan faktor 

eksternal (kerumitan budaya atau lingkungan baru yang dimasuki)  

Tidak ada kepastian kapan gegar budaya ini akan timbul dihitung 

sejak kita memasuki budaya lain  Itu bergantung pada sejauh mana 

perbedaan budaya yang ada  Dan apakah kita memiliki ciri  - ciri 

kepribadian kondusif untuk mengatasi gegar budaya ini   Bila 

perbedaan budaya tidak terlalu besar, dan kita punya kepribadian 

yang  positif,  seperti  tegar  dan  toleran,  kita  mungkin  tidak  akan 

mengalami gegar budaya yang berarti  Berbagai penelitian empiris 

menunjukkan  bahwa  gegar  budaya  sebenarnya  yaitu   titik 

pangkal untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan budaya 

kita,  sehingga  kita  dapat  menjadi  orang-orang  yang  luwes  dan 

terampil dalam bergaul dengan orang-orang dari berbagai budaya, 

tanpa harus mengorbankan nilai-nilai budaya kita sendiri       

I Contoh Budaya dan Maknanya

1 Pernikahan Adat Jawa

Budaya Jawa yaitu  salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa 

negara kita   yang  di  dalam  tradisinya memiliki  nilai-nilai  keluhuran  dan 

kearifan budaya yang menjadi ciri khas warga  Jawa  Setiap tradisi 

dalam warga  Jawa memiliki arti dan makna filosofis yang mendalam 

dan  luhur  Begitu  pula  pada  prosesi &  tata  cara  pernikahan  adat  Jawa 

yang sarat makna serta folosofi yang jika  dipelajari dan didalami akan 

memberi kesan unik, sakral dan khidmat saat dijalankan, berikut sekilas 

Kronologi, Tata cara dan maknanya:

a  Kronologis

Kronologis  ketemu  jodoh  pada  orang  Jawa  dahulu,  biasanya 

melalui cara yang disebut:

• Babat alas artinya membuka hutan untuk merintis membuat 

lahan  Dalam hal babat alas ini orang tua pemuda merintis 

seorang  congkok untuk mengetahui  apakah  si  gadis  sudah 

mempunyai  calon  atau  belum   Istilah  umumnya  disebut 

nakokake artinya menanyakan 

• Kalau sang pemuda belum kenal dengan sang gadis, maka 

ada upacara Nontoni  Yaitu sang pemuda diajak keluarganya 

datang ke rumah sang gadis, pada saat pemuda-pemuda itu 

diajak/diberi kesempatan untuk nontoni sang gadis pilihan 

orang tuanya 

 

Gambar 5 5  Upacara Nontoni

• Bila cocok artinya saling setuju, kemudian disusul dengan 

upacara  nglamar  atau meminang  Dalam  upacara  nglamar, 

keluarga  pihak  sang  pemuda menyerahkan  barang  kepada 

pihak sang gadis sebagai peningset yang terdiri dari pakaian 

lengkap, dalam bahasa Jawanya sandangan sapangadek 

• Menjelang  hari  perkawinan  diadakan  upacara  srah-

srahan  atau  asok  tukon  yaitu  pihak  calon  pengantin  putra 

menyerahkan beberapa  hadiah perkawinan kepada keluarga 

pihak  calon  pengantin  putri  berupa  hasil  bumi,  alat-alat 

rumah tangga, ternak dan kadang-kadang ditambah beberapa  

uang 

 

Gambar 5 6  Srah-Srahan

• Kira-kira  7  hari  (dulu  40  hari)  sebelum  hari  pernikahan 

calon  pengantin  putri  dipingit  artinya  tidak  boleh  keluar 

dari rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon suaminya  

Selama masa pingitan calon pengantin putri membersihkan 

diri dengan mandi kramas dan badannya diberi lulur 

• Sehari atau dua hari sebelum upacara akad nikah di rumah 

orang tua calon pengantin putri membuat tratag dan menghias 

rumah  Kesibukan ini  biasanya juga dinamakan upacara 

pasang tarub 

• Upacara  siraman  yaitu memandikan  calon  pengantin  putri 

dengan  kembang  telon  yaitu  bunga  mawar,  melati  dan 

kenanga  dan  selanjutnya  disusul  dengan  upacara  ngerik  

Upacara ngerik yaitu membersihkan bulu-bulu rambut yang 

ada  di dahi, kuduk, tengkuk dan di pipi 

• Setelah  upacara  ngerik,  maka  pada  malam  hari  diadakan 

upacara malam Midodareni  Calon  pengantin  putra  datang 

ke rumah pengantin putri dan selanjutnya calon pengantin 

putra menjalani upacara nyantri 

• Pada pagi harinya atau sore harinya dilangsungkan upacara 

ijab  kabul  yaitu meresmikan  kedua  insan  antara  pria  dan 

wanita yang memadu kasih telah sah menjadi suami istri 

• Sehabis upacara ijab kabul dilangsungkan upacara panggih 

atau  temon  yaitu  pengantin  putra  dan  pengantin  putri 

ditemukan yang berakhir duduk bersanding di pelaminan 

• Lima hari setelah akad nikah dan upacara panggih diadakan 

upacara  sepasaran pengantin  atau ngunduh mantu  jika  

disertai dengan pesta 

b  Rangkaian Upacara Adat Pengantin Jawa

Rangkaian  upacara  adat  pengantin  Jawa  secara  kronologis 

diuraikan dari awal sampai akhir sebagai berikut :

1)  Upacara siraman pengantin putra-putri

2)  Upacara malam midodareni

3)  Upacara akad nikah / ijab Kabul

4)  Upacara panggih / temu

5)  Upacara resepsi

6)  Upacara sesudah pernikahan

Makna  rangkaian  upacara  ini   secara  perinci  dapat 

dijelaskan sebagai berikut:

1)  Upacara Siraman Pengantin Putra-putri

Upacara  siraman  ini  dilangsungkan  sehari  sebelum  akad 

nikah (ijab kabul)  Akad nikah dilangsungkan secara/menurut 

agama  masing-masing  dan  hal  ini  tidak  mempengaruhi 

jalannya  upacara  adat   Langkah-langkah  yang  perlu 

diperhatikan pada upacara siraman yaitu  :

• Siraman Pengantin Putri

Gambar 5 7  Siraman Pengantin Putri

• Pengantin putri pada upacara siraman sebaiknya mengenakan 

kain  dengan  motif  Grompol  yang  dirangkapi  dengan  kain 

mori putih bersih sepanjang dua meter dan pengantin putri 

rambutnya terurai 

• Yang bertugas menyiram pengantin putri yaitu  :

Bapak  dan  Ibu  pengantin  putri,  disusul  Bapak  dan  Ibu 

pengantin  putra,  diteruskan  oleh  orang-orang  tua  serta 

keluarga yang dianggap telah pantas sebagai teladan  Siraman 

ini dilanjutkan dan diakhiri juru rias dan paling akhir yaitu  

dilakukan oleh pengantin sendiri, sebaiknya pergunakan air 

hangat agar pengantin yang disirami tidak masuk angin 

• Siraman Pengantin Putra

Gambar 5 8  Siraman Pengantin Putra

Urut-urutan upacara  siraman pengantin putra  yaitu   sama 

seperti  siraman  pengantin  putri  hanya  yang  menyiram 

pertama yaitu  Bapak pengantin putra 

Setelah upacara siraman pengantin selesai, maka pengantin 

putra  ke  tempat  pemondokan  yang  tidak  jauh  dari  tempat 

kediaman  pengantin  putri   Dalam  hal  ini  pengantin  putra 

belum  diizinkan  tinggal  serumah  dengan  pengantin  putri  

Sedangkan pengantin putri setelah siraman berganti busana 

dengan  busana  kerik,  yaitu  pengantin  putri  akan  dipotong 

rambut bagian depan pada dahi secara merata 

2)  Upacara Midodareni

 Gambar 5 9  Midodareni

Dalam  upacara  midodareni  pengantin  putri  mengenakan 

busana  polos  artinya  dilarang mengenakan  perhiasan  apa-

pun kecuali cincin kawin  Dalam malam midodareni  itulah 

baru  dapat  dikatakan  pengantin  dan  sebelumnya  disebut 

calon pengantin  Pada malam itu pengantin putra datang ke 

rumah pengantin putri  Untuk model Yogyakarta pengantin 

putra  mengenakan  busana  kasatrian  yaitu  baju  surjan, 

blangkon model Yogyakarta, kalung korset, mengenakan keris, 

sedangkan  model  Surakarta,  pengantin  putra  mengenakan 

busana  Pangeran  yaitu  mengenakan  jas  beskap,  kalung 

korset  dan  mengenakan  keris  pula   Untuk  mempermudah 

maka pengantin putra pada waktu malam midodareni boleh 

juga mengenakan jas lengkap dengan mengenakan dasi asal 

jangan  dasi  kupu-kupu   Kira-kira  pukul  19:00,  pengantin 

putra  datang  ke  rumah  pengantin  putri  untuk  berkenalan 

dengan keluarga dan rekan-rekan pengantin putri  Setibanya 

pengantin putra, maka terus diserahkan kepada Bapak dan 

Ibu pengantin putri  Setelah penyerahan diterima pengantin 

putra  diantarkan  ke  pondok  yang  telah  disediakan  yang 

jaraknya  tidak  begitu  berjauhan  dengan  rumah  pengantin 

putri   Pondokan  telah  disediakan  makanan  dan  minuman 

sekedarnya dan setelah makan dan minum ala kadarnya maka 

pengantin  putra  menuju  ke  tempat  pengantin  putri  untuk 

menemui para tamu secukupnya kemudian pengantin putra 

kembali ke pondokan untuk beristirahat  Jadi jangan sampai 

jauh malam, karena menjaga kondisi  fisik  seterusnya   Jadi 

kira-kira  pukul  22:00  harus  sudah  kembali  ke  pondokan  

Hal  ini  perlu  mendapatkan  perhatian  sepenuhnya  agar 

jangan sampai pengantin menjadi sangat lelah karena kurang 

tidur  Setelah upacara malam midodareni ini masih disusul 

dengan upacara-upacara lainnya yang kesemuanya itu cukup 

melelahkan kedua pengantin 

Pada malam midodareni pengantin putri tetap di dalam kamar 

pengantin dan setelah pukul 24:00 baru diperbolehkan tidur  

Pada malam midodareni ini para tamu biasanya berpasangan 

suami  istri   Keadaan  malam  midodareni  harus  cukup 

tenang  dan  suasana  khidmat,  tidak  terdengar  percakapan-

percakapan yang terlalu keras 

Para tamu bercakap-cakap dengan tamu lain yang berdekatan 

saja  Pada pukul 22:00 – 24:00 para tamu diberikan hidangan 

makan  dan  sedapat  mungkin  nasi  dengan  lauk-pauk  opor 

ayam  dan  telur  ayam  kampung,  ditambah  dengan  lalapan 

daun kemangi 

3)  Upacara Akad Nikah

Upacara  akad  nikah  dilaksanakan  menurut  agamanya 

masing-masing  Dalam hal ini tidak mempengaruhi jalannya 

upacara selanjutnya  Bagi pemeluk agama Islam akad nikah 

dapat dilangsungkan di masjid atau mendatangkan Penghulu  

Setelah  akad  nikah  diberikan  petunjuk  sebagai  berikut  : 

Setelah  upacara  akad  nikah  selesai,pengantin  putra  tetap 

menunggu  di  luar  untuk  upacara  selanjutnya   Yang  perlu 

mendapatkan  perhatian  ialah  selama  upacara  akad  nikah 

pengantin putra boleh mengenakan keris (keris harus dicabut 

terlebih dahulu) dan kain yang dopakai oleh kedua pengantin 

tidak boleh bermotif hewan begitu pula blangkon yang dipakai 

pengantin putra  Bagi pemeluk agama Katholik atau Kristen 

akad nikah dilangsungkan di gereja  Untuk pemeluk agama 

Katholik dinamakan menerima Sakramen  Ijab, baik agama 

Islam maupun Katholik atau Kristen pelaksanaan akad nikah 

harus  didahulukan  dan  setelah  selesai  Ijab Kabul  barulah 

upacara adat dapat dilangsungkan 

 

Gambar 5 10  Upacara Akad Nikah

4)  Upacara Panggih

Perlengkapan yang diperlukan untuk upacara panggih :

• Empat sindur untuk dipakai oleh kedua belah orang tua

• Empat meter kain mori putih  yang dibagi menjadi dua 

bagian masing-masing dua meter

• Dua lembar tikar yang akan dipergunakan untuk duduk 

pengantin putri pada waktu di rias

• Dua buah kendhi untuk siraman pengantin putra-putri

• Dua butir kelapa gading yang masih utuh dan masih pada 

tangkainya

• Sebutir telur ayam kampung yang masih mentah dan baru

• Sebungkus bunga setaman

• Satu  buah  baskom  /  pengaron  yang  telah  ada  air  serta 

gayungnya  untuk  upacara  membasuh  kaki  pengantin 

putra

• Dua  helai  kain  sindur  dengan  bentuk  segi  empat 

dipakai pada upacara tanpa kaya atau kantongan yang 

terbuat dari kain apa saja 

• Daham  klimah  yaitu  upacara  makan  bersama-sama 

(dulangan) atau suap-suapan pengantin putri menyuapi 

pengantin putra dan sebaliknya

• Dahar klimah, pada upacara dahar klimah makanan yang 

perlu  disiapkan  yaitu   :  nasi  kuning  ditaburi  bawang 

merah yang telah digoreng dan opor ayam  Pada upacara 

tanpa kaya yang perlu disediakan ialah : kantongan yang 

berisi  uang  logam,  beras,  kacang  tanah,  kacang  hijau, 

kedelai, jagung dan lain-lain 

Bagian I

Upacara balangan sedah / lempar sirih yaitu pengantin putra 

dan pengantin putri saling melempar sirih, setelah itu disusul 

dengan berjabat tangan tanda saling mengenal 

 

Gambar 5 11  Upacara Panggih

Bagian II Upacara Wiji Dadi

Sebelum  pengantin  putra  menginjak  telur,  pengantin  putri 

membasuh terlebih dahulu kedua kaki pengantin putra 

 

Gambar 5 12  Upacara Wiji Dadi


Bagian III

Upacara  sindur  binayang  yaitu  pasangan  pengantin  berjalan 

dibelakang ayah pengantin putri, sedangkan ibu pengantin putri 

dibelakangnya pengantin ini   Hal ini mempunyai makna 

Bapak selalu membimbing putra-putrinya menuju kebahagiaan, 

sedangkan Ibu memberikan dorongan “tut wuri handayani”

 

Gambar 5 13  Upacara Sindur Binayang

Bagian IV Timbang (Pangkon) dan disusul upacara tanem

Upacara tanem yaitu Bapak pengantin putri mempersilahkan 

duduk kedua pengantin di pelaminan yang bermakna bahwa 

Bapak  telah  merestui  dan  mengesahkan  kedua  pengantin 

menjadi suami istri 

 

Gambar 5 14  Upacara Tanem

Bagian V

Upacara tukar kalpika yang disebut juga tukar cincin yaitu 

memindahkan dari  jari manis kiri ke  jari manis kanan dan 

dilaksanakan  saling  memindahkan   Hal  ini  mempunyai 

makna bahwa suami istri telah memadu kasih sayang untuk 

mencapai hidup bahagia sepanjang hidup 


 

Gambar 5 15  Upacara Tukar Kalpika

Bagian VI Kacar-kucur (tanpa kaya)

Upacara kacar-kucur atau disebut guna kaya yang bermakna 

bahwa hasil  jerih payah sang suami diperuntukkan kepada 

sang istri untuk kebutuhan keluarga 

 

Gambar 5 16  Upacara Kacar-kucur

Bagian VII Kembul Dhahar “ Sekul Walimah “

Upacara kembul dhahar yaitu kedua pengantin saling suap-

suapan  secara  lahap   Hal  ini  bermakna  bahwa  hasil  jerih 

payah  dan  rejeki  yang  diterimanya  yaitu   berkat  Rahmat 

Tuhan dan untuk mencukupi keluarganya  Segala suka dan 

duka harus dipikul bersama-sama 

 

Gambar 5 17  Upacara Kembul Dhahar

Bagian VIII

Pengantin  putra  dengan  sabar  menunggu  pengantin  putri 

menghabiskan Dhaharan  Biasanya Ibu  lebih sayang untuk 


membuang makanan   Hal  ini  bermakna  agar  Tuhan  selalu 

memberikan  rezeki  dan  selalu  mensyukuri  rezeki  yang 

diterimanya 

Bagian IX Upacara Mertuwi

Bapak dan Ibu pengantin putra datang dijemput oleh Bapak 

dan  Ibu  pengantin  putri  untuk  menjenguk  pengesahan 

perkawinan  putrinya   Setelah  dipersilahkan  duduk  oleh 

Bapak dan Ibu pengantin putri lalu dilangsungkan upacara 

sungkeman   jika   Ayah  atau  Bapak  pengantin  putra 

telah meninggal dunia, maka sebagai gantinya yaitu kakak 

pengantin putra atau pamannya 

Bagian X Upacara Sungkeman

Upacara  sungkeman  /  Ngebekten  yaitu  kedua  pengantin 

berlutut untuk menyembah kepada Bapak dan Ibu dari kedua 

pengantin  Dalam hal ini bermakna bahwa kedua pengantin 

tetap berbakti kepada Bapak  /  Ibu pengantin,  serta mohon 

doa restu agar Tuhan selalu memberikan rahmatnya 

 

Gambar 5 18  Upacara Sungkeman

c  Arti Istilah dan Maknanya

1)  TARUB

Kata benda yang menunjukan pengertian dari satu “ bangunan 

darurat” yang khusus didirikan pada dan di  sekitar  rumah 

orang  yang  mempunyai  hajat  menyelenggarakan  peralatan 

perkawinan  /  Ngunduh  Temanten,  dengan  tujuan  rasional 

dan irrasional 

Rasional : Membuat tambahan ruang untuk tempat duduk 

tamu dan lain-lainnya

Irrasional : Karena pembuatan  tarub menurut adat harus 

disertai dengan macam-macam persyaratan khas yang disebut 

srana-srana  /  sesaji,  maka  yang  demikian  itu  mempunyai 

tujuan  “keselamatan  lahir  batin”  dalam  memangku-kerja-

perkawinan itu dalam arti luas

Adapun  Srana  Tarub  yang  pokok  disebut  tuwuhan  dengan 

maksud  supaya  berkembang  di  segala  bidang  bagi  kedua 

mempelai terdiri dari :

(a) Sepasang  pohon  pisang-raja  yang  berbuah,  maknanya 

secara singkat yaitu  :

•  Agar  mempelai  kelak  menjadi  pimpinan  yang  baik 

bagi keluarganya/ lingkungannya/bangsanya

•  Seperti  pohon  pisang  dapat  tumbuh  dan  hidup  di 

mana saja maka diharapkan bahwa mempelai berdua 

pun dapat hidup dan menyesuaikan diri di lingkungan 

mana pun juga dan berhasil (berubah)

(b) Sepasang Tebu Wulung

Tebu   : antipening kalbu = tekad yang bulat

Wulung   : mulus = matang

Maknanya,  dari  mempelai  diharapkan  agar  segala  sesuatu 

yang  sudah  dipikir  matang-matang  dikerjakan/

dilaksanakan dengan tekad yang bulat, pantang mundur 

(“mulat sarira hangrasawani”)

(c) Dua janjang kelapa gading yang masih muda

Kelapa gading  : Kelapa yang kulitnya kuning

Kelapa muda   : cengkir

Maknanya, kencengin pikir = kemauan yang keras

Dari  mempelai  diharapkan  agar  memiliki  “kemauan  yang 

keras” untuk dapat mencapai tujuan

(d) Daun : beringin

Daun : Maja

Daun : Koro

Daun : Andong

Daun : Alang-alang

Daun : Apa-apa (daun dadap srep)

Maknanya,  diharapkan dari mempelai  kelak dapat  tumbuh 

seperti pohon beringin, menjadi pengayom lingkungannya 

dan agar semuanya dapat berjalan dengan selamat sentosa 

lahir batin (aja ana-sekoro-koro kalis alangan sawiji apa)

2)  SRANA/SESAJI TARUB

Menunjukkan pengertian baik kata benda maupun kata kerja, 

yang  berarti  membuat/mempersiapkan  semua  persyaratan 

barang-barang  baik  yang  berujud  (materiil)  maupun  yang 

tidak  berujud  (spirituil)  yang  diperlukan  untuk  pelengkap 

syarat pembuatan tarub sesuai dan menurut kepercayaan dan 

pengertian tradisi/adat 

3)  NGUNDUH ATAU NGUNDUH TEMANTEN

Kata-kata Ngunduh = memetik yang dilakukan khusus oleh 

orang tua dari mempelai lelaki, yang berarti mendatangkan 

mempelai  berdua  di  rumah  orang  tua  mempelai  lelaki, 

biasanya setelah 5 hari anaknya lelaki itu berada di rumah 

mertuanya  sejak  hari  dilangsungkan  perkawinannya, 

untuk  secara  bergantian  dirayakan  di  rumah  orang  tuanya 

sendiri  (orang  tua mempelai  lelaki)  dengan maksud  untuk 

memperkenalkan mempelai kepada keluarganya dan handai 

taulan 

4)  SRANA NGUNDUH

Sama seperti SRANA 

5)  PETANEN ATAU KROBONGAN

Kata  benda  petanen  atau  krobongan  yakni  kamar  tengah 

dari dalem = bangunan rumah yang dibelakang  Bangunan 

rumah yang didepan namanya Pendapa 

Kamar  tengah  yang  disebut  petanen  ini  biasanya  selalu 

dihiasi atau bahasa Jawa di robyong  Tempat yang dirobyong 

itu  lalu  disebut  Krobongan     Petanen  atau  juga  disebut 

krobongan  ini  yaitu  kamar  yang disediakan untuk DEWI 

SRI yaitu dewinya pertanian (Jawa = petanen)

Dalam upacara perkawinan, maka setelah temu atau panggih, 

kedua mempelai lalu duduk di muka petanen ini  Disitulah 

dilakukan ucapan-ucapan kelanjutannya, misalnya: nimbang, 

kacar-kucur atau sungkem dan lain-lainnya  Sesuai dengan 

perkembangannya  sekarang  krobongan  disebut  pelaminan 

yang bentuknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi 

6)  KEMBAR MAYANG

Terdiri dari 2 kata,

Kembar : dua benda yang sama bentuknya dan ukurannya

Mayang : bunga pohon pinang

Jadi  artinya,  sepasang  benda  yang  dirangkai  dalam 

bentuk  tertentu  dengan  bunga  pinang  guna  keperluan 

mempelai  Akan tetapi arti sebenarnya dimaksudkan disini 

melambangkan suatu “pohon hayat” dalam bentuk sekaligus 

berfungsi sebagai dekorasi 

116 BAB V Persepsi: Inti Komunikasi

7)  TEMANTEN ATAU PENGANTIN

Artinya Mempelai

8)  PRABOT TEMANTEN

Segala sesuatu yang perlu bagi seorang temanten, terutama 

sekali mengenai pakaian tradisional temanten menurut adat

9)  “PINISEPUH“ PUTRI

Dalam arti sempit :

Ahli waris wanita yang dekat hubungannya dengan keluarga 

dan yang kedudukannya dalam lingkungan keluarga itu lebih 

tua dari sang mempelai, misalnya :

• Dari garis lurus ke atas (adscendenten) Ibu, nenek putri, 

eyang buyut dan seterusnya

•  Dari  garis  samping  Kakak  perempuan,  bibi  (tante, 

oudtante) dan seterusnya 

Dalam arti luas :

Yang disebut di atas + wanita-wanita lain yang tua usianya 

dan  sangat  akrab  hubungannya  dengan  keluarga  yang 

bersangkutan (bahasa Jawa disebut Kewula-keraga)

10) “PINISEPUH“ KAKUNG

Sama dengan “PINISEPUH“ PUTRI 

11) NGANTHI

Kata kerja Nganthi berarti membimbing fisik = mendampingi 

dan memegangi tangan dari sang mempelai 

12) SINDUR

Semacam selendang yang warnanya merah bertepikan putih, 

melambangkan persatuan dari unsur bapak dan unsur  ibu  

Sindur ini dalam upacara perkawinan :

a  Dipakai sebagai ikat pinggang oleh orang tua (bapak dan 

ibu) yang menyelenggarakan peralatan mantu 

b   Dipakai sebagai salah satu sarana dalam upacara 

perkawinan yaitu setelah mempelai bergandengan tangan 

(Jawa  :  kanthen)  berjalan  menuju  ke  tempat  duduk 

pengantin, maka salah seorang pinisepuh putri (biasanya 

ibunda mempelai) mengikuti  berjalan dekat  di  belakang 

mempelai  berdua  sambil  menyelimutkan  sehelai  sindur 

sebagai lambang persatu paduan jiwa raga suami istri yang 

abadi 

Sindur diartikan kependekan dari sin = isin/malu, Ndur = 

mundur (malu untuk mundur)

117BAB VPersepsi: Inti Komunikasi

Bahwa  tujuan  perkawinan  antara  lain  yaitu   untuk 

meneruskan  kehidupan  generasi  melalui  pembangunan 

keluarga sejahtera 

Segala rintangan/hambatan tidak akan melemahkan keyakinan 

dirinya terhadap apa yang harus diperjuangkan dalam usaha 

membangun suatu keluarga sejahtera, terlebih-lebih dengan 

disertai do’a restu orang tua kedua pengantin, maka apapun 

yang  akan  dihadapinya  akan  terus  diperjuangkan  sampai 

terwujudnya harapan serta cita-citanya ini  

13) NGABAKTEN / SUNGKEM

Suatu kewajiban moral tradisional bagi sang mempelai untuk 

secara fisik menunjukkan/menyatakan bakti dan hormatnya 

lahir batin kepada orang tua dan para pinisepuhnya dengan 

gerakan  tertentu,  seraya  mohon  do’a  restu  dan  mendapat 

ridho  dari  Tuhan  agar  selalu mendapatkan  bimbingan  dan 

petunjuk di  dalam membangun keluarga dan berguna bagi 

Nusa dan Bangsa 

Pada saat akan sungkem kedua pengantin melepas selop dan 

keris yang dikenakan pengantin pria  Hal ini dimaksudkan 

bahwa kedua mempelai dengan sepenuh hati telah siap akan 

bersujud kepada orang tua pengantin dan pinisepuh 

14) GANTI BUSANA

Upacara  mempelai  untuk  sementara  waktu  meninggalkan 

tempat  duduknya  berjalan  menuju  kamar  rias  untuk  ganti 

pakaian  dengan  diiringi  oleh  beberapa  orang  pinisepuh, 

saudara-saudaranya (laki-laki dan perempuan) dan lain-lain 

anggota keluarga terdekat yang ditunjuk 

15) BESAN

Sebutan  yang  dipakai  untuk  menunjukkan  hubungan 

kekeluargaan  antara  orang  tua  dari  mempelai  lelaki  dan 

orang tua dari mempelai wanita 

16) MERTUA

Sebutan  yang  dipakai  untuk  menunjukkan  hubungan 

kekeluargaan bagi mempelai lelaki terhadap orang tua dari 

mempelai wanita dan bagi mempelai wanita terhadap orang 

tua dari mempelai lelaki (parent in laws)

17) AMONG TAMU

Tugas khusus untuk menerima dan mengantar para tamu ke 

tempat duduknya, menurut ketentuan protokol 

18) GAMELAN

Seperangkat  (unit  dari  salah  satu  macam  alat-musik 

negara kita ) disiapkan untuk lebih menyemarakkan suasana 

19) KERIS

Suatu benda semacam senjata-tajam yang mempunyai bentuk 

khusus dan dianggap keramat berfungsi antara lain sebagai 

salah satu perabot dari pada pakaian kebesaran secara adat 

Jawa 

20) PAKAIAN SIKEPAN CEKAK / ALIT

Salah  satu  model  pakaian  pengantin  yang  dipakai  setelah 

kembali  dari  ganti  menuju  ketempat  duduknya  Model  ini 

yang  biasa  dipakai  oleh  para  pangeran  saat  upacara2 

kebesaran 

21) DIJEJERKAN

Diatur agar mempelai berdua berdiri berjajar 

22) PAMITAN

Para  tamu  mohon  diri  kepada  orang  tua  kedua  mempelai 

untuk pulang kembali ke tempat masing2 

23) NANDUR

Gerakan dari orang tua laki-laki untuk mendudukan kedua 

pengantin  di  pelaminan  dengan  menekankan  tangan  di 

pundak pengantin pria dan wanita yang dapat diartikan bahwa 

setiap orang  tua dengan kasih sayangnya  tetap akan selalu 

memberikan petunjuk2 dan pengarahan yang benar dengan 

harapan hendaknya segala sesuatu yang dilaksanakan selalu 

didasari budi yang baik dan luhur 

Nandur = menanam

Dimaksukdkan  bahwa  akan  tumbuh  hidup  subur  dan  dari 

kesuburan ini  dihasilkan buah yang bagus dan berguna 

24) IMBAL WICARA

Dialog/percakapan yang dilaksanakan pada saat serah terima 

kedua pengantin dari orang tua pengantin putri kepada orang 

tua pengantin putra 

25) BOMBYOK KERIS / KOLONG KERIS

Suatu  kelengkapan  busana  kebesaran  bagi  pengantin  yang 

terdiri  dari  untaian/rangkaian  bunga  dan  mawar  dengan 

warna putih dan merah yang artinya sama dengan arti sindur 

119BAB VPersepsi: Inti Komunikasi

26) OMBYONG

Sebutan bagi rombongan pengiring pengantin yang biasanya 

terdiri  dari  para  keluarga  terdekat  pengantin  pria/wanita 

yang telah ditentukan 

27) NGARAK TEMANTEN

Kata  kerja  “ngarak”  berarti  membimbing  secara  bersama-

sama dalam bentuk rombongan 

28) MENGAPIT

Dapat diartikan mendampingi di sebelah kanan dan kiri yang 

dapat dilakukan dalam posisi duduk, berdiri atau berjalan 

29) BUCALAN = BUANGAN

Kata  benda  dari  sesaji  yang  akan  ditempatkan  /  dibuang 

di  tempat-tempat  tertentu  (route  perjalanan  dan  kompleks 

penyajiannya telah diuraikan di depan / skenario) Kata kerja 

dari  pelaksanaan  penyajian  sesaji  bucalan  gecok  mentah 

dengan  maksud  mengharapkan  partisipasi  dari  para  bahu 

rekso (makhluk yang tidak kelihatan) maupun yang kelihatan, 

untuk menjaga jalan-jalan yang akan dilalui pengantin dan 

juga  ditempat-tempat  yang  akan  dipakai  tempat  upacara/

perhelatan dan diminta supaya tidak mengganggu pengantin 

sekalian,  beserta  orang  tuanya,  keluarganya,  pengiringnya, 

tamu-tamunya, para panitia dan pembantunya dan lain-lain  

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan hajat Ngunduh 

Temanten  ini   selamat  hingga  upacara  selesai  dengan 

paripurna  khususnya  kepada  pengantin  sekalian  diberikan 

rakhmat, sejahtera dan bahagia lahir batin 

30) SIRAMAN

Menunjukkan pengertian kata benda dari kata “siram” yang 

berarti suatu perbuatan tradisional mandi bagi setiap orang 

calon mempelai wanita maupun pria menjelang akad nikah 

Untuk  keperluan  ini  diperlukan  pula  syarat-syarat  atau 

sesaji-sesaji  yang  disebut  “sirna  siraman”  yang  ujudnya 

sesuai dengan uraian pada skenario 

Upacara  siraman  (mandi  mempelai)  ini  dipimpin  dan 

dilakukan/dibantu oleh para ahli waris terdekat yang sudah 

tua  usianya  baik  dari  garis  bapak  maupun  dari  garis  ibu 

(sesuai  warga   adat  yang  bersifat  ke  bapak  ibuan  = 

perenteel)

31) PAES

Menunjukkan kata benda dari kata kerja maesi, yang berarti 

merias dahi calon mempelai wanita oleh seorang wanita ahli 

dalam tugas ini, agar wajah si calon mempelai wanita terlihat 

lebih cantik lagi mirip gambaran wajah seorang bidadari 

32) KEMBANG SETAMAN

Beberapa macam bunga yang dicampur satu dalam sebuah 

tempat/wadah yang berisi air tawar 

2 Upacara Grebeg dan Maknanya

Grebeg  kraton  Yogyakarta  yaitu   upacara  adat  sebagai  simbol 

kekucah dalem, yakni simbol kemurahan hati raja kepada kawulanya  

Raja digambarkan sebagai sosok yang mengayomi, mengayemi, dan 

mengenyangkan kawulanya  Tradisi  ini  sudah dilaksanakan  sejak 

pemerintahan  Sri  Sultan  Hamengkubuwono  I   Upacara  Grebeg 

diadakan  tiga  kali  dalam  setahun,  yakni  Grebeg  Syawal  sebagai 

bentuk ungkapan syukur telah melampaui bulan puasa, kemudian 

Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi 

Muhammad SAW  Sedangkan Grebeg Besar diselenggarakan untuk 

merayakan Idul Adha 

Upacara Grebeg identik dengan adanya Gunungan, yaitu berbagai 

makanan dan hasil bumi yang disusun menyerupai gunung, sebagai 

simbol  dari  kemakmuran  kraton  Yogyakarta  yang  nantinya  akan 

dibagikan kepada rakyat  Dalam perayaan Grebeg,  ada  enam 

jenis gunungan, masing-masing memiliki bentuk yang berbeda dan 

terdiri dari jenis makanan yang berbeda pula  

Gambar 5 19  Gunungan yaitu  makanan dan hasil bumi yang dibentuk menyerupai gunung

Gunungan Dharat yaitu  gunungan yang puncaknya berhamparkan 

kue besar dan di sekelilingnya ditancapi kue ketan yang berbentuk 

lidah   Gunungan  Gepak  yaitu   gunungan  yang  terdiri  dari 

empat puluh buah keranjang yang berisi aneka ragam kue-kue kecil 

dengan  lima macam warna, yaitu merah, biru, kuning, hijau, dan 

hitam  Gunungan Bromo terdiri dari beraneka ragam kue-kue yang 

di bagian puncaknya diberi lubang, sehingga tampak sebuah anglo 

berisi  bara  yang membakar  kemenyan   Gunungan  Lanang  terdiri 

dari rangkaian kacang panjang, cabe merah, telur itik, dan ketan  

Di bagian puncaknya ditancapi kue dari  tepung beras  Gunungan 

Wadon  yaitu   gunungan  yang  terdiri  dari  beraneka  ragam 

kue-kue kecil dan juga kue ketan  Gunungan Pawuhan yaitu  

gunungan yang bentuknya mirip dengan gunungan wadon, namun 

pada bagian puncaknya ditancapi bendera kecil berwarna putih  

Satu  bulan  sebelum  upacara  Grebeg,  di  tempat  yang  bernama 

Magangan,  abdi  dalem  kraton  sudah mulai mengerjakan  keenam 

gunungan  ini    Bahan-bahan  diolah  dan  dimasak,  kemudian 

disusun membentuk miniatur gunung  Malam hari sebelum upacara 

Grebeg,  Gunungan-gunungan  ini   dibawa  masuk  ke  dalam 

Kraton  

Pagi harinya, upacara Grebeg dimulai dengan parade prajurit yang 

berangkat dari Pracimosono untuk menjemput Gunungan  Momen ini 

menarik untuk diikuti karena bisa melihat secara langsung prajurit 

kraton  dengan  atribut  yang  khas   Kraton  Yogyakarta  memiliki 

sepuluh  bregada  atau  kesatuan  prajurit,  yaitu  prajurit Wirobrojo, 

prajurit Dhaheng, prajurit Patangpuluh, prajurit Jogokaryo, prajurit 

Prawirotomo,  prajurit  Ketanggung,  prajurit  Mantrijero,  prajurit 

Nyutro, prajurit Bugis dan prajurit Surokarso  Prajurit-prajurit  ini 

dipimpin  oleh  seorang  panglima  yang  disebut  Manggala  Yudha  

Prajurit ini mengawal gunungan yang diusung dari kraton Yogyakarta 

menuju Masjid Besar, Kepatihan, dan Puro Pakualaman  Di sana, 

gunungan ini  dibagikan kepada rakyat  

Antusiasme warga  terhadap upacara ini cukup besar  Terbukti, 

satu hari sebelum upacara, mereka sudah mulai berdatangan dalam 

kelompok  kecil  maupun  besar   Tidak  hanya  warga  Yogyakarta, 

namun  banyak  yang  berasal  dari  luar  kota  seperti  Magelang, 

Temanggung, Wonosobo dan sekitarnya  Sebagian mereka percaya 

bahwa pernik-pernik yang ada  di gunungan akan memberikan 

berkah, sehingga mereka berharap bisa mendapatkan bagian kecil 

dari gunungan ini   Keyakinan seperti itu membuat warga  

rela  menunggu  hingga  dalam  waktu  lama  untuk  dapat  ikut 

memperebutkan gunungan  Mereka rela berdesakan bahkan dengan 

resiko  terinjak-injak  atau  jatuh  asal  berhasil memperoleh  bagian 

dari gunungan ini   

Upacara  Grebeg  yang  ditutup  dengan  perebutan  gunungan  ini 

bukan sekedar sebagai simbol kekucah dalem semata, namun juga 

sebagai bentuk meneruskan tradisi dan menjaga kekayaan budaya, 

namun  juga  sebagai  aset  wisata   Bagi  penggemar  fotografi  tentu 

upacara ini sangat menarik sebagai target bidikan lensanya  Salam 

Kratonpedia  


Gambar 5 20  Kerangka 

gunungan lanang  Tampak di 

atasnya yaitu  kue dari tepung 

beras

 

Gambar 5 21  Abdi dalem sedang 

memasang rangkaian telur itik 

pada gunungan

Gambar 5 22  Memasang untaian 

kacang panjang, cabe merah dan 

kue ketan

 

Gambar 5 23  Gunungan saat 

menjelang diberangkatkan

 

Gambar 5 24  Manggala Yudha 

melakukan inspeksi sebelum 

prajurit bertugas

 

Gambar 5 25  Bregada prajurt 

Ketanggung, salah satu dari 

10 bregada yang bertugas 

mengiringi gunungan

 

Gambar 5 26  Alat musik Kecer, 

semacam simbal dimainkan oleh 

prajurit Dhaheng

 

Gambar 5 27  Gunungan 

memasuki komplek Masjid Besar

 

Gambar 5 28  Didoakan sebelum 

diperebutkan

Gambar 5 29  warga  saling 

berusaha mendapatkan bagian 

dari gunungan

 

Gambar 5 30  Memperoleh secuil 

kue, diharapkan dapat memberi 

berkah 


125

A -- 

Komunikasi  yang  sering  dipakai  dalam  kehidupan  sehari-hari 

yaitu  pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan 

tatap  muka   Contohnya  ketika  guru  mengajar  kepada  peserta  didik, 

interaksi  tatap muka dalam kelas  akan membantu proses pembelajaran 

secara  efektif  dibandingkan  hanya  memberikan  tugas  kepada  peserta 

didik  Karena dengan proses tatap muka, guru dapat melihat perkembangan 

peserta didik itu sendiri  Selain itu dengan komunikasi verbal biasanya 

lebih akurat dan tepat waktu  

Kata-kata yaitu  alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan 

ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan 

obyek, observasi dan ingatan  Sering juga untuk menyampaikan arti yang 

tersembunyi,  dan  menguji  minat  seseorang   Keuntungan  komunikasi 

verbal  dalam  tatap  muka  yaitu  memungkinkan  tiap  individu  untuk 

berespon  secara  langsung   Komunikasi  yaitu   faktor  penting  bagi 

pencapaian  tujuan  suatu  organisasi  bisnis   Seorang  pemimpin  secara 

rutin  harus  berkomunikasi  dengan  bawahannya  untuk meminta mereka 

membuat  surat pesanan, barang, menjawab atau membuat  surat  aduan, 

membuat surat balasan atau tanggapan, dan sejenisnya 

Komunikasi  verbal  yaitu   salah  satu  bentuk  komunikasi  yang 

disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan, meskipun 

seseorang  dapat  mengungkapkan  sesuatu  secara  non  verbal,  ia  tetap 

memerlukan   komunikasi  verbal,  misalnya  bila  hendak  membahas 

kejadian  masa  lalu,  ide,  atau  abstraksi   Hal-hal  ini   tidak  dapat 

diungkapkan lewat kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, 

baik dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato) 

BAB 6

Komunikasi Verbal

126 BAB VI Komunikasi Verbal

Melalui  komunikasi  lisan  atau  tulisan,  diharapkan  orang  akan 

memahami apa yang disampaikan pembicaraan atau penulis  Penyampaian 

suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa 

seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan  

Untuk  pesan-pesan,  seseorang  dapat memakai   tulisan  dan  ucapan 

(lisan)   Sedangkan  untuk  menerima  pesan-pesan,  seseorang  dapat 

memakai  pendengaran dan bacaan 

B Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal yaitu  suatu bentuk komunikasi yang disampaikan 

komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan 

(oral)  Komunikasi verbal menempati porsi besar  Karena kenyataannya, 

ide-ide,  pemikiran  atau  keputusan,  lebih  mudah  disampaikan  secara 

verbal  ketimbang  non  verbal   Dengan  harapan,  komunikan  (baik 

pendengar maun  pembaca  )  bisa  lebih mudah memahami  pesan-pesan 

yang disampaikan 

Dalam  dunia  bisnis,  komunikasi  verbal  memiliki  porsi  besar  

Karena kenyataannya,  ide-ide, pemikiran atau keputusan,  lebih mudah 

disampaikan  secara  verbal  ketimbang  nonverbal   Dengan  harapan, 

komunikan  (baik  pendengar  maupun  pembaca)  dapat  lebih  mudah 

untuk  memahami  pesan-pesan  yang  disampaikan   Dalam  prakteknya, 

komunikasi verbal dapat dilakukan dengan cara:

1   Berbicara dan menulis  Umumnya untuk menyampaikan bussines 

message,  orang  cenderung  lebih  menyukai  berbicara  (speaking) 

dibandingkan  dengan  menulis  (writing),  selain  karena  alasan 

praktis,  speaking  dianggap  lebih  mudah  dan  lebih  menyentuh 

sasaran dari komunikan  Namun bukan berarti pesan tertulis tidak 

penting   Untuk  menyampaikan  pesan  bisnis  yang  panjang  dan 

memerlukan pemahaman serta pengkajian matang, diperlukan pula 

penyampaian tertulis 

2   Mendengarkan dan membaca  Kenyataan menunjukan, pelaku bisnis 

lebih  sering  mendapatkan  informasi  ketimbang  menyampaikan 

informasi  Dan aktivitas penerimaan informasi seperti pesan bisnis 

ini  dilakukan  lewat  proses  reading  dan  listening  ini   Sehingga 

pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan sebagian kecil 

yang tercerna dengan baik 

3  Komunikasi verbal dipakai pada saat:

• Pada saat bertemu dan menyapa

• Menjelaskan arah

• Memberi perintah 

127BAB VIKomunikasi Verbal

• Menjawab permintaan

• Melayani konsumen

• Menjelaskan barang-barang dan pelayanan

• Menangani keluhan tamu

• Membuat permintaan maaf

• Berkomunikasi dengan rekan kerja

4  Jenis-jenis komunikasi verbal yaitu 

• Berbicara  yaitu   suatu  alat  untuk  mengkomunikasikan 

gagasan gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan 

kebutuhan-kebutuhan  sang  pendengar  atau  penyimak,  yang 

dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih 

• Berdiskusi  yaitu  sebuah  interaksi  komunikasi  antara  dua  orang 

atau  lebih/kelompok   Biasanya  komunikasi  antara  mereka/

kelompok ini  berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar 

yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan 

benar  Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik  

Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang 

pada akhirnya akan menghasilkan  suatu pemahaman dari  topik 

ini  

• Kuliah  yaitu   sebuah  proses  satu  arah  dalam  transfer  ilmu 

pengetahuan/nasehat,  dari  yang  memberi  kuliah,  guru/dosen 

atau orang tua, kepada murid/anak  Kuliah bisa jadi yaitu  pintu 

masuk pertama dari sebuah pembelajaran  Kuliah ada 2 macam 

yaitu, kuliah secara formal dan kuliah secara non formal 

Contoh:

- Guru menerangkan (formal)

- Dinasehati ibu, memberi masukan dan kritik (nonformal)

• Dialog  yaitu  kegiatan  adu  argumentasi  antara  dua  pihak  atau 

lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam institusi 

legislative  seperti  parlemen,  terutama  di  Negara-negara  yang 

memakai   sistem  oposisi   Dalam  hal  ini,  debat  dilakukan 

menuruti  aturan-aturan  yang  jelas  dan  hasil  dari  debat  dapat 

dihasilakan melalui voting atau keputusan juri 

• Percakapan-percakapan  yaitu  komunikasi  dua  arah  yang 

dilakukan  oleh  minimal  dua  orang,  yang  didalamnya  ada  

topic pembicaraan, bisa tuntas bisa tidak

• Debat argumentasi 

Debat  yaitu   kegiatan  adu  argumentasi  antara  dua  pihak 

atau  lebih,  baik  secara  perorangan  maupun  kelompok,  dalam 

128 BAB VI Komunikasi Verbal

mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan 

Argumentasi  yaitu   suatu  bentuk  retorika  yang  berusaha 

mempengaruhi  sikap  dan  pendapat  orang  lain,  agar  mereka 

percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan 

oleh  penulis  atau  pembicara   Melalui  argumentasi,  penulis 

berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia 

mampu menunjukan apakah suatu pendapat atau suatu hal benar 

atau tidak  Dan dalam ilmu pengetahuan, argumentasi tidak lain 

yaitu  usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau kemungkinan-

kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai 

suatu hal 

• Berbincang-bincang yaitu ngobrol/percakapan yang sifatnya lebih 

santai dan hanya dipakai untuk mengisi waktu luang 

 

C Bahasa

1 Asal Usul Bahasa

Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai 

bagaimana  bahasa  itu  muncul  di  permukaan  bumi   Ada  dugaan 

kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal  Teoretikus 

kontemporer mengatakan  bahwa  bahasa  yaitu   ekstensi  perilaku 

sosial  Lebih dari itu, bahasa ucap bergantung pada perkembangan 

kemampuan untuk menempatkan lidah secara tepat di berbagi lokasi 

dalam  sistem  milik  manusia  yang  memungkinkannya  membuat 

berbagai suara kontras yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan  

Kemampuan ini mungkin berhubungan dengan kemampuan manusia 

lebih awal untuk mengartikulasikan isyarat-isyarat jari-jemari dan 

tangan  yang  memudahkan  komunikasi  nonverbal   Konon,  hewan 

primata (kera, monyet, gorila dan sejenisnya) berevolusi sejak kira-

kira  70  juta  tahun  lalu,  dimulai  dengan  hewan mirip  tikus  kecil 

yang hidup sezaman dengan dinosaurus  

Dulu, nenek moyang kita  yang  juga disebut Cro Magnon  ini  tinggal 

di  gua-gua  Mereka mempunyai  sosok  seperti  kita,  hanya  saja  lebih 

berotot dan lebih tegap, mungkin karena hidup mereka penuh semangat 

dan makan makanan yang  lebih sehat  Mereka yaitu  pemburu dan 

pengumpul  makanan  yang  berhasil   Ketika  mereka  belum  mampu 

berbahasa  verbal,  mereka  berkomunikasi  lewat  gambar-gambar 

yang mereka buat pada  tulang, cadas dan dinding gua yang banyak 

ditemukan di Spanyol dan Prancis Selatan  Mereka menggambarkan 

bison, rusa kutub dan mamalia lainnya yang mereka buru  Inilah sarana 

pertama yang dikenal manusia untuk merekam informasi 

129BAB VIKomunikasi Verbal

Dalam tahap perkembangan berikutnya, antara 40 000 dan 35 000 

tahun  lalu  Cro  Magnon  mulai  memakai   bahasa  lisan   Ini 

mungkin karena mereka punya struktur tengkorak, lidah dan kotak 

suara yang mirip dengan yang kita miliki sekarang  Kelebihan homo 

sapiens  dari  makhluk  sebelumnya  yaitu   kemampuan  mereka 

untuk mengembangkan salah satu jenis tanda yang disebut dengan 

simbol atau lambang  Sedangkan makhluk hidup sebelumnya lebih 

mengandalkan ikon, sinyal atau indeks dalam komunikasi mereka  

Kemampuan berbahasa inilah yang membuat mereka terus bertahan 

hingga kini, tidak seperti makhluk mirip manusia sebelumnya yang 

musnah  Karena Cro Magnon dapat berpikir lewat bahasa, mereka 

mampu  membuat  rencana,  konsep,  berburu  dengan  cara  yang 

lebih  baik  dan mempertahankan  diri  dengan  lebih  efektif  dalam 

lingkungan yang keras dan cuaca yang buruk  Mereka  juga dapat 

mengawetkan makanan 

Sekitar  10 000  tahun  Sebelum Masehi mereka menemukan  cara-

cara bertani demi kelangsungan hidup mereka  Pendek kata, homo 

sapiens    semakin  makmur  dari  abad  ke  abad,  karena  mereka 

memiliki  lebih  banyak  pengetahuan  untuk  bertahan  hidup  dan 

mengembangkan budaya mereka, yang kemudian mereka wariskan 

kepada generasi berikutnya  Mereka tidak hanya menggarap tanah 

dan  beternak  tetapi  juga  mengembangkan  teknologi  termasuk 

penggunaan logam, anyaman  Roda, keretan dan barang tembikar  

Mereka  juga  punya  waktu  untuk  bersenang-senang,  membuat 

inovasi dan berkontemplasi  Namun mereka belum dapat menulis  

Sementara  itu, bahasa pun semakin beraneka  ragam  Cara bicara 

baru berkembang ketika orang-orang menyebar ke kawasan-kawasan 

baru  tempat mereka menemukan dan mengatasi problem-problem 

baru   Bahasa-bahasa  lama  pun  terus  berevolusi  dari  generasi  ke 

generasi 

Sekitar  5000  tahun  lalu manusia melakukan  transisi  komunikasi 

dengan memasuki  era  tulisan,  sementara  bahasa  lisan  pun  terus 

berkembang   Transisi  paling  dini  dilakukan  bangsa  Sumeria  dan 

bangsa Mesir kuno, lalu juga bangsa Maya dan bangsa Cina yang 

mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen  Tahun 

2000 Sebelum Masehi, papirus dipakai secara luas di Mesir untuk 

menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi  Penyebaran 

sistem tulisan itu akhirnya sampai juga ke Yunani  Bangsa Yunanilah 

yang  kemudian  menyempurnakan  dan  menyederhanakan  sistem 

tulisan ini  Menjelang kira-kira 500 Sebelum Masehi, mereka telah 

memakai  alfabet ini secara luas  Akhirnya alfabet Yunani itu 

diteruskan ke Roma tempat sistem tulisan itu disempurnakan lagi  

Sistem tulisan dan bahasa lisan itu terus berkembang hingga kini  

Kita  pun  memasuki  era  catak  pada  abad  ke  15,  yang  beberapa 

abad  kemudian  disusul  oleh  era  radio,  era  televisi  dan  kini  era 

komputer   Kesemuanya  telah  merekam  hasil  peradaban  manusia 

untuk disempurnakan lagi oleh generasi-generasi mendatang lewat 

kemampuan mereka dalam berbahasa 

2 Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Manusia

Menurut  KKBI  (kamus  besar  bahasa  negara kita   )  bahasa  yaitu  

suatu  sistem  lambang    bunyi  yang  arbiter,  yang  dipakai  oleh 

sekelompok  warga   untuk  bekerjasama,    berinteraksi,  dan 

mengidentifikasikan  diri   Fungsi  bahasa  yang  mendasar  yaitu  

untuk menamai atau menjuluki orang, objek dan peristiwa  Setiap 

orang  punya  nama  untuk  identifikasi  sosial   Orang  juga  dapat 

menamai apa saja, objek-objek yang berlainan, termasuk perasaan 

tertentu  yang  mereka  alami   Penamaan  yaitu   dimensi  pertama 

bahasa dan basis bahasa dan pada awalnya itu dilakukan manusia 

sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi  

Mengapa matahari  disebut matahari? Karena  ia  disebut matahari 

yaitu  keliru menganggap sesuatu itu mempunyai hanya satu nama 

yang  benar   Benda  yang  kita  terima  dari  tukang  pos  kita  sebut 

surat  Ketika isinya kita ketahui menawarkan barang atau jasa kita 

sebut iklan  Karena kita tidak tertarik pada penawaran itu, benda 

itu  kita  buang  ke  keranjang  sampah   Bagaimana  kita  menjuluki 

Emha Ainun Najib?  Budayawan,  cendikiawan,  seniman,  penulis, 

kolumnis, kiai, penyanyi atau pelawak? Salah satu menjawabnya: 

Bergantung pada apa yang sedang ia lakukan saat itu  Bila ia sedang 

berceramah  agama,  ia  kiai   Bila  ia  sedang menulis  buku,  artikel 

atau kolom ia penulis dan bila ia sedang menyanyi dengan iringan 

kelompok musiknya ia penyanyi  Suatu objek mempunyai beberapa 

tingkat  abstraksi   Ibu  kita  yaitu   ibu,  ibu  yaitu  wanita,  wanita 

yaitu   manusia,  manusia  yaitu   makhluk  hidup  dan  makhluk 

hidup  yaitu   ciptaan  Tuhan   Semakin  luas  kelasnya,  semakin 

abstrak konsep ini   Sepanjang hidup kita sebenarnya belajar 

mengabstraksikan segala sesuatu 

Santoso (2004) berpendapat bahwa ada  fungsi bahasa sebagai 

alat komunikasi yakni :

a  Fungsi Informasi

Dalam  komunikasi  bahasa  dipakai  sebagai  alat  untuk 

menyampaikan  informasi   Dalam  hal  ini  bahasa  menjadi  faktor 

yang teramat penting bagi tersampainya sebuah informasi kepada 

penerimanya   Bahasa  yang  baik  akan  mempermudah  sebuah 

informasi untuk diterima dengan baik pula 

b  Fungsi Ekspresi Diri

Dalam  komunikasi  bahasa  berfungsi  sebagai  penyalur  untuk 

mengeluarkan apa yang kita kehendaki  Bahasa sebagai ekspresi 

diri  dapat  diartikan  bahwa  bahasa  yaitu   alat  yang  dapat 

menginterprestasikan segala hal baik berupa gagasan, perasaan, ide 

dan lain sebagainya untuk disampaikan kepada orang lain  Fungsi 

bahasa sebagai ekspresi diri ini memberikan kita kebebasa dalam 

menyampaikan sebuah ekspresi diri 

c  Fungsi Adaptasi dan Integrasi

Fungsi  adaptasi  dan  integrasi  ini  bermakna  bahwa  bahasa 

menyatukan  diri  kita  dalam  warga    Bahasa  menjadi  modal 

bagi  seorang  manusia  untuk  beradaptasi  dan  menyesuaikan  diri 

dengan segala sesuatu yang ada pada lingkungannya  Lebih dari itu 

bahasa menjadi pemersatu manusia dalam kehidupan warga , 

bahkan bahasa menjadi faktor pemersatu antar anggota warga  

dalam satu negara 

d  Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi kontrol sosial memiliki makna bahwa bahasa dapat dipakai 

untuk mempengaruhi sikap dan juga pendapat orang lain  Dalam 

hal  ini  kemampuan  untuk  mempengaruhi  sikap  dan  pendapat 

ini  dapat dijadikan sebagi alat guna mencapai satu kehidupan 

warga  yang baik dan  ideal  Sementara  itu   Hallyday (1992) 

mengemukanan tujuh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yakni :

e  Fungsi Instrumental

Dalam  hal  ini  bahasa  dipakai  dalam  rangka mencapai  tujuan 

tertentu   Dapat  dikatakan  bahwa  bahasa  dalam  pemaknaanya 

sebagai  alat  komunikasi  memiliki  tujuan  dari  orang  yang 

menyampaikan  bahasa  atau  informasi  ini   yakni  agar  lawan 

bicaranya melakukan apa yang ia kehendaki 

f   Fungsi Regulasi

Dalam  hal  ini  bahasa  berfungsi  untuk  mengatur  dan  juga 

mengendalikan seseorang  Artinya bahwa bahasa dijadikan sebagai 

alat pengatur dan juga pengendali tingkah laku seseorang  Hal ini 

biasanya dipakai dalam komunikasi organisasi yang meibatkan 

antara pimpinan dan bawahan

g  Fungsi Interaksional

Fungsi interaksional memiliki arti bahwa bahasa berfungsi sebagai 

alat untuk berinteraksi dengan orang lain  Bahwa bahasa dipakai 

oleh  manusia  sebagai  alat  dalam  bergaul  dengan  sesamanya  

Dalam hal ini bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam 

kehidupan Manusia  sebagai  alat  komunikasi  mengingat  manusia 

yang tak bisa hidup sendiri memerlukan interaksi untuk senantiasa 

berhubungan dengan orang lain 

h  Fungsi Personal

Bahasa  memiliki  fungsi  untuk  menyampaikan  dan 

menggambarkan apa yang dirasakan atau hendak disampaikan 

oleh penggunanya kepada orang lain  Bahasa dalam hal ini juga 

dapat  memberitahu  keadaan  pribadi  seseorang  Misalkan  saja 

melalui bahasa yang dipakai kita dapat mengetahui kondisi 

orang ini  apakah dia sedang sedih, marah maupun senang 

i  Fungsi Heuritik

Dalam  hal  ini  bahasa  memiliki  fungsi  penting  sebagai  alat 

komunikasi  dalam  rangka  mencari  dan  mengembangkan  ilmu 

pengetahuan   Sebuah  ilmu  pengetahuan  akan  dapat  dipelajari 

jika  tertuang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami oleh 

mereka yang mempelajarinya 

j   Fungsi Imajinatif

Dalam  hal  ini  bahasa  berfungsi  guna  mengkomunikasikan 

sebuah imajinasi dalam diri seseorang  Misalkan saja apa yang 

tertuang dalam sebuah novel fiksi yaitu  hasil dari imajinasi 

seseorang  yang  kemudian  dibaca  dan  pesanya  tersampaikan 

kepada pembacanya sehingga terjadi sebuah arus komunikasi 

k  Fungsi Representasional

Artinya bahwa komunikasi memiliki fungsi untuk menggambarkan 

sesuatu  baik  benda,  perasaan,  gagasan,  pesan,  informasi  dan 

sebagainya   Sebagai  contoh  komunikasi  dapat  menjelaskan 

bahwa gula itu memiliki rasa yang manis, komunikasi juga dapat 

menjelaskan mana benda yang disebut meja dan juga mana yang 

disebut kursi 

3 Keterbatasan Bahasa

Berbicara  tentang  komunikasi  verbal,  yang  porsinya  hanya  35% 

dari keseluruhan komunikasi kita, banyak orang tidak sadar bahwa 

bahasa itu terbatas  Keterbatasan bahasa ini  dapat kita uraian 

sebagai berikut:

a  Keterbatasan Jumlah Kata yang Tersedia untuk Mewakili Objek

Kata-kata  yaitu   kategori-kategori  untuk merujuk  pada  objek 

tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan dan sebagainya  

Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek  Suatu kata 

hanya mewakili realitas tetapi bukan realitas itu sendiri  Dengan 

demikian,  kata-kata  pada  dasarnya  bersifat  parsial,  tidak 

melukiskan sesuatu secara eksak  Oleh karena itu, ada kalanya 

kita sulit menamai suatu objek  Misalnya, nama apa yang harus 

kita  berikan  pada  sebuah  benda  yang  bentuknya mirip  pintu, 

tetapi  berukuran  kecil,  misalnya  50cm  x  20cm:  pintu,  pintu 

kecil, jendela, jendela kecil, lubang angin, atau apa? Kata- kata 

sifat dalam bahasa cenderung dikotomis (oposisi biner), misalnya 

baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, bahagia-sengsara, tebal-

tipis dan  sebagainya  Agar  realitas  yang kita ungkapkan  lebih 

tepat,  kita  terkadang  memakai   kata  penguat  sangat  atau 

sekali  seperti  dalam  kalimat,”Aduh,  pintar  sekali  orangnya,” 

atau  kata  pelemah  kurang  atau  agak,  seperti  dalam  kalimat, 

”Dia sih mahasiswa yang kurang pandai ” Akan tetapi kategori-

kategori ini tetap saja masih terbatas, tidak mungkin diterapkan 

kepada setiap orang, benda atau peristiwa yang kita temui 

Kesulitan memakai  kata yang  tepat  juga kita alami ketika 

kita ingin mengungkapkan perasaan  Pesan verbal biasanya lebih 

lazim  kita  gunakan  untuk  menerangkan  sesuatu  yang  bersifat 

faktual-desktiptif-rasional  Akan  tetapi, untuk mengungkapkan 

sesuatu  yang  sangat  afektif  dan  pribadi,  kita  biasanya  lebih 

mengandalkan pesan nonverbal  Perasaan sayang seorang suami 

kepada istrinya akan lebih bermakna bila diungkapkan dengan 

senyuman,  tatapan  mata,  atau  setuhan  dibandingkan   dengan  kata-

kata semata 

Keterbatasan jumlah kategori untuk menamai objek sebenarnya 

berfungsi  untuk  mengendalikan  lingkungan  kita,  dan 

memudahkan  kita  untuk  berkomunikasi  dengan  orang  lain 

dan  berbagi  pengalaman  serta  pengetahuan  dengan  mereka  

Bayangkan,  betapa  sulitnya  kita  berkomunikasi  dengan  orang 

lain kalau kita dibebani dengan kosa kata  tentang warna yang 

terdiri  dari  ratusan  nama  warna  apalagi  ratusan  ribu  nama 

warna  Akan  tetapi,  penamaan  suatu  objek  yang  bersifat  kira-

kira  itu  sebenarnya  sekaligus  yaitu   hambatan  bagi  kita 

untuk  berkomunikasi   Artinya,  selalu  ada  perbedaan  antara 

makna  dalam  kepala  kita  dengan  makna  dalam  kepala  orang 

lain, sekecil apa pun perbedaan itu 

b  Kata-Kata Bersifat Ambigu dan Kontekstual

Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan 

persepsi  dan  interpretasi  orang-orang,  yang  menganut  latar 

belakang  sosial  budaya  yang  berbeda-beda   Oleh  karena  itu, 

ada   berbagai  kemungkinan  untuk  memaknai  kata-kata 

ini    Konsep  dan  lain-lain  (dll ),  dan  sebagainya(dsb ), 

dan  seterusnya  (dst ),  yang  semacamnya,  sedemikian  rupa, 

hingga derajat tertentu, kira-kira dan lebih kurang, sebenarnya 

menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan yang dapat mewakili 

dunia nyata  Meskipun ada  pengetahuan yang komprehensif 

mengenai suatu subjek, akan selalu ada hal lain atau hal baru 

untuk dipertimbangkan  Juga suatu gagasan dalam tanda petik 

(”   ”) menunjukkan bahwa gagasan  ini  masih diragukan, 

atau tidak dianggap kebenaran mutlak  Kata-kata, selalu, sering, 

setiap  orang,  semua  orang,  dan  dengan  teratur,  sebenarnya 

bersifat ambigu  Kata berat mempunyai makna yang nuansanya 

beraneka  ragam,  misalnya:  Tubuh  orang  itu  berat;  kepala 

saya  berat;  dosen  itu  memberikan  sanksi  yang  berat  kepada 

mahasiswanya  yang  menyontek;  dan  sebagainya   Begitu  juga 

kata panas, seperti dalam kalimat atau frase, ”Hari ini panas,” 

”Kopi panas,” ”Adik sakit panas,” dan sebagainya  Bahkan kata 

besar pun juga ambigu, seperti dalam dialog yang berasal dari 

kehidupan nyata berikut 

Dalam  kehidupan  sehari-hari  kita  sering  memakai   kata-

kata ambigu, termasuk eufemisme, seperti ”Mari kita menyantap 

makanan  laut  ”ketimbang”  Mari  kita  makan  ikan  mati   Kata 

yang sama mungkin memiliki makna berbeda bagi orang-orang 

berbeda dan makna berbeda bagi orang yang sama dalam waktu 

berbeda  Suatu kata yang sama mungkin tidak tepat atau memberi 

makna aneh dan  lucu bila dipakai dalam konteks  (kalimat) 

lain dengan pelaku yang berbeda, misalnya seperti dalam dialog 

berikut:

+ ”Pak, apa kabar?”

-  ”Aduh, (badan) saya lagi nggak enak, nih”

+ ”Ibu, bagaimana?”

-  ”Kalau ibu sih enak ”

Oleh karena kata-kata bersifat kontekstual, terkadang kita sulit 

135BAB VIKomunikasi Verbal

mencari  padanan  suata  kata  dalam  bahasa  lain   Contohnya, 

kata  amis  dalam bahasa  Sunda  berarti  ”manis”  dalam bahasa 

negara kita , namun manis di sana merujuk pada manis menurut 

lidah, bukan manis menurut pandangan mata  Jadi tidaklah benar 

bila orang non-Sunda mengatakan, ”Ceweknya amis euy!” Dalam 

bahasa  Sunda  kata  hareudang  berarti  ”panas”  (lebih  tepatnya 

”gerah”)  Jadi keliru bila orang non-Sunda mengatakan, ”Pisang 

gorengna hareudang”  (”Pisang  gorengnya  gerah”)   Terjemahan 

kata  ”rumah”  yaitu   house  atau  home  dalam  bahasa  Inggris, 

bergantung  pada  konteksnya   House  hanya  sekedar  benda, 

misalnya  untuk  dijual,  seperti  dalam  kalimat  the  house  is  for 

sale,  sedangkan home menunjukkan  rumah dan keluarga yang 

mengisinya (yang saling berhubungan dan menyayangi) seperti 

dalam kalimat I am going home 

Ruang  dan  waktu  mengubah  makna  kata   Menurut  Hubert 

Alexander,  makna  harus  dianggap  sebagai  proses  ketimbang 

sesuatu yang statis  Kata-kata baru muncul, sementara kata-kata 

lama pelan-pelan menghilang, satu demi satu  Gaya bahasa yang 

dulu populer kini menjadi klise 

Prinsip  bahwa  kata-kata  bersifat  kontekstual  sebenarnya 

mengisyaratkan  bahwa  aturan-aturan  baku  dalam  berbahasa 

tidaklah  mutlak   Misalnya,  kata-kata  sifat  dalam  bahasa 

negara kita  umumnya dapat dibubuhi awalan ke dan akhiran an, 

seperti: adil menjadi keadilan; cantik menjadi kecantikan; jujur 

mejadi  kejujuran; marah menjadi  kemarahan;  pandai menjadi 

kepandaian  Namun  prinsip  itu  tidak  berlaku  untuk  kata  sifat  

malu; malu menjadi rasa malu, bukan kemaluan 

Seorang  wanita  Swedia mengajak  seorang  wanita  Yogya  untuk 

berenang, tetapi ”Malu” jawab wanita Yogya itu  Wanita Swedia 

yang tengah belajar bahasa negara kita  di UGM itu lalu menjawab, 

”Datang  saja   Nanti  kalau  sudah  beberapa  kali  kemaluannya 

akan hilang ” Tentu saja kemaluannya tidak akan pernah hilang  

Percakapan pun menjadi kocak  Wanita Swedia itu baru mendapat 

pelajaran tentang penggunaan kata benda dengan memakai  

awalan ”ke” dan akhiran ”an” 

c  Kata-Kata Mengandung Bias Budaya

Bahasa  terikat  oleh  konteks  budaya   Dengan  ungkapan  lain, 

bahasa  dapat  dipandang  sebagai  perluasan  budaya   Menurut 

Hipotesis  Sapir  Whorf,  sering  juga  disebut  Teori  Relativitas 

136 BAB VI Komunikasi Verbal

Linguistik,  sebenarnya  setiap  bahasa  menunjukkan  suatu 

dunia  simbolik  yang  khas,  yang  melukiskan  reslitas  pikiran, 

pengalaman  batin  dan  kebutuhan  pemakainya   Jadi  bahasa 

yang  berbeda  sebenarnya  mempengaruhi  pemakainya  untuk 

berpikir,  melihat  lingkungan  dan  alam  semesta  di  sekitarnya 

dengan  cara  yang  berbeda  dan  karenanya  berperilaku  secara 

berbeda  pula   Hipotesis  yang  dikemukakan  Benjamin  Lee 

Whorf  dan  mempopulerkan  serta  menegaskan  pandangan 

gurunya Edward Sapir ini menyatakan bahwa (1) Tanpa bahasa 

kita  tidak dapat berpikir;  (2) Bahasa mempengaruhi persepsi; 

dan  (3)  Bahasa mempengaruhi  pola  berpikir  Hipotesis  Sapir-

Whorf  ini  tampaknya sulit diuji  Sebabnya, pertama, kita  sulit 

mendefinisikan berpikir, kedua, kita lebih sulit lagi menemukan 

orang  yang  tidak  berbahasa,  sebagai  pembandingnya   Dengan 

kata  lain,  kita  tidak  punya  cara  menafsirkan  realitas  tanpa 

memakai  bahasa 

Hingga derajat tertentu, hipotesis Whorf-Sapir ini ada benarnya  

Mereka  mengasumsikan  bahwa  beberapa  bahasa  tidak 

mengandung kata-kata untuk objek-objek dalam bahasa-bahasa 

lain  Dalam bahasa Arab klasik, konon ada  lebih dari 6 000 

kata  untuk  melukiskan  unta-warnanya,  struktur  tubuh,  jenis 

kelamin,  usia,  gerak,  kondisi  dan perlengkapannya  Penduduk 

asli  Sahara  mempunyai  200  kata  untuk  melukiskan  kurma, 

bahan  pokok  mereka  dalam  kehidupan  dan  20  cara  berbeda 

untuk melukiskan bukit pasir  Hal ini juga mengisyaratkan arti 

penting  objek-objek  ini   dalam budaya mereka  Kata  rice 

dalam  bahasa  Inggris  dapat  diterjemahkan  menjadi  tiga  kata 

yang maknanya berbeda dalam bahasa negara kita , yakni gabah, 

beras  dan  nasi   Ini menunjukkan  bahwa  kita  orang  negara kita  

lebih peduli pada benda ini dibandingkan  orang Inggris 

Tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa  Jawa  (kromo  versus 

Ngoko misalnya) dan dalam bahasa Sunda menunujukkan alam 

pikiran (baca: status sosial) yang berbeda pula bagi pihak-pihak 

yang  memakai   bahasa  ini    Sebagai  contoh,  dalam 

bahasa  Sunda  ada   beberapa   kata  untuk  orang  pertama, 

yaitu: abdi, kuring, uing, urang, kula, dewek dan aing, sedangkan 

untuk orang kedua yaitu : andika, anjeun, maneh, silaing dan 

sia   Kata  makan  dapat  diterjemahkan  menjadi  beberapa   kata 

dalam bahasa Sunda, seperti:

• Neda, untuk diri sendiri

• Tuang, untuk orang yang kita hormati

• Dahar,  untuk  teman  sebaya  yang  sudah  akrab  atau 

bawahan/pembantu

• Nyatu, untuk hewan

• Emam, untuk anak kecil

d  Percampuradukan Fakta, Penafsiran dan Penilaian

Dalam berbahasa kita sering mencampuadukkan fakta (uraian), 

penafsiran (dugaan), dan penilaian  Masalah ini berkaitan dengan 

kekeliruan persepsi, misalnya apa yang tergambar dalam benak 

kita  ketika  pada  hari  kerja  kita  menemukan  seorang  pegawai 

di  suatu perusahaan swasta  sedang menutup wajahnya dengan 

selembar koran, dengan posisi duduk menyandar ke belakang  

Kemungkinan  besar  kita  akan  langsung  memberi  penafsiran, 

misalnya  ”Orang  itu  pemalas ”  Padahal  kalau  kita  tegur  dia 

dengan tiba-tiba atau kita marahi dia, bukan tidak mungkin dia 

menjawab, ”Saya sedang memikirkan suatu gagasan yang hebat 

bagaimana memajukan perusahaan kita   Saking kerasnya  saya 

berpikir,  saya  sampai  memejamkan  mata  dan  menutup  wajah 

saya dengan koran ”

Dalam  kehidupan  sehari-hari  kita  sering  mencampuradukkan 

fakta  dan  dugaan   Banyak  peristiwa  yang  kita  anggap  fakta 

sebenarnya yaitu  dugaan yang berdasar  kemungkinan, 

misalnya,  ”Ani  bingung  (atau  sedih,  ngambek,  bahagia) ” 

Kebanyakan  orang  menganggap  ”Ani  bingung”  sebagai 

pernyataan fakta  Kalau kita tanya pembicara, ”Bagaimana kamu 

tahu?” ia mungkin akan menjawabnya, ”Saya kan melihatnya!” 

Jawaban yang  lebih akurat yaitu : ”Wajahnya bersemu merah 

ketika  saya  katakan  padanya  bahwa  Joko  memperoleh  nilai 

lebih  tinggi  dibandingkan   dia ”  Jawaban  itu  lebih  faktual  karena 

menguraikan perilaku yang mendasari dugaan Anda mengenai 

kemarahan Ani  Komunikasi kita  akan  lebih efektif kalau kita 

memisahkan pernyataan fakta dengan dugaan 

D Kerumitan Makna Kata

Sering  kita  bertanya,  ”Apa  arti  kata  itu?” Kita menganggap  bahwa 

arti  atau makna  dikandung  setiap  kata  yang  kita  ucapkan   Sebenarnya 

kita keliru bila kita menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna  

Kitalah  yang memberi makna pada kata,  dan makna  yang kita  berikan 

kepada kata yang sama bisa berbeda-beda bergantung pada konteks ruang 

138 BAB VI Komunikasi Verbal

dan  waktu   Bahkan,  sebelum  kita menanyakan makna  suatu  kata,  kita 

terlebih dulu harus menjawab pertanyaan, ”Apakah makna dari makna?” 

Pertanyaan ini yaitu  salah satu masalah besar dalam filsafat  Makna 

yaitu  bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat 

dari apa saja yang kita tuturkan  Pengertian dari makna sendiri sangatlah 

beragam  Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna 

yaitu  kata-kata dan istilah yang membingungkan  Makna ini  

selalu  menyatu  pada  tuturan  kata  maupun  kalimat   ada   banyak 

komponen  dalam  makna  yang  dibangkitkan  suatu  kata  atau  kalimat  

Dengan  kata-kata  Brown,  ”Seseorang  mungkin  menghabiskan  tahun-

tahunnya yang produktif untuk menguraikan makna suatu kalimat tunggal 

dan akhirnya  tidak menyelesaikan  tugas  itu  Konsep makna  itu  sendiri 

memiliki  berbagai  makna  tanpa  ada  satu  makna  pun  lebih  ”benar” 

dari makna yang  lainnya  Seperti kata-kata  lainnya, makna mempunyai 

beberapa  definisi   Salah  satu  alasan  ada nya  bebagai  makna  dari 

makna yaitu  masalah lokasi: ”Dimana lokasi makna?”

Makna  muncul  dari  hubungan  khusus  antara  kata  (sebagai  simbol 

verbal)  dan  manusia   Makna  tidak  melekat  pada  kata-kata,  namun 

kata-kata  membangkitkan makna  dalam  pikiran  orang   Jadi,  tidak  ada 

hubungan langsung antara suatu objek dan simbol yang dipakai untuk 

merepresentasikannya   Ketika  kita  mengatakan  ”Saya  sakit  perut,” 

misalnya, pengalaman itu nyata, tetapi tidak seorang pun dapat merasakan 

rasa  sakit  itu,  bahkan  dokter  yang  berusaha mengobati  rasa  sakit  kita  

Jadi hubungan itu diciptakan dalam pikiran si pembicara 

Semantik yaitu  ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang 

menurut S I Hayakawa tidaklah buruk bila orang-orang tidak menganggap 

bahwa  pencarian  makna  kata  mulai  dan  berakhir  dengan  melihatnya 

dalam kamus  Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat kebahasaan 

(linguistik), yang punya banyak dimensi: simbol merujuk pada objek di 

dunia nyata; pemahaman yaitu  perasaan subjektif kita mengenai simbol 

itu;  dan  referen  yaitu   objek  yang  sebenarnya  eksis  di  dunia  nyata  

Padahal di samping itu, ada  pula makna kata yang bersifat filosofis, 

psikologis, dan logis 

Makna dapat pula digolongkan ke dalam: makna denotatif dan makna 

konotatif   Makna  denotatif  yaitu   makna  yang  sebenarnya  (faktual), 

seperti  yang  kita  temukan  dalam  kamus   Karena  itu,  makna  denotatif 

lebih bersifat publik  beberapa  kata bermakna denotatif, namun banyak 

kata juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi yakni makna di luar 

rujukan  objektifnya   Dengan  kata  lain,  makna  konotatif  lebih  bersifat 

subjektif dan emosional dibandingkan  makna denotatif 

Kita merasa pramuniaga  itu  lebih bergengsi  dibandingkan  pelayan  toko, 

sebagaimana  kita merasa  tunawisma  lebih  baik  dibandingkan   gelandangan  

Makna denotatif dan makna konotatif itu menjadi lebih rumit lagi bila kita 

mempertimbangkan  budaya  yang  berbeda   Chair  dalam  bahasa  Inggris 

berarti kursi yang pada dasarnya denotatif bagi orang berbahasa Inggris  

Namun bagi orang negara kita  yang gila jabatan, kata kursi berkonotasi lebih 

kuat dibandingkan  kata chair bagi orang Amerika yang punya kecenderungan 

yang sama 

Simbol atau lambang yaitu  sesuatu yang mewakili sesuatu lainnya, 

berdasar   kesepakatan  sekelompok  orang   Karena  itu  makna  ada  di 

kepala  bukan  pada  lambang   tetapi  kita  sering  merespons  suatu  kata 

seakan-akan  kata  yaitu   objek  yang  diwakili  kata  ini    Misalnya, 

tiba-tiba  kita  merasa  takut  ketika  mendengar  kata  kalajengking,  ular, 

atau  harimau   Dalam  komunikasi,  harus  realistik  dan memeperhatikan 

bagaimana  simbol  mempengaruhi  perilaku  alih-alih  membuang  waktu 

bagaimana menjinakkan  kekuatan  kata-kata   Betapapun,  jika  kata-kata 

tidak membawa makna kepada kita dan jika kita tidak bereaksi terhadap 

kata-kata, kata-kata itu tidak berguna, simbol mempunyai impak emotif 

karena simbol dipasangkan dengan referen 

Kata-kata  tidak  bermakna  dengan  sendirinya,  melainkan  bila  kita 

memaknai  kata  ini    Kata-kata  bukanlah  objek  yang  diwakilinya, 

jadi ketika kita berbicara dengan orang lain, kita hanya menyampaikan 

kata-kata  bukan  makna   Kata-kata  merangsang  makna  yang  dianut 

orang lain terhadap kata-kata itu  Pembicaraan akan berjalan lancar bila 

makna yang kita berikan  terhadap kata-kata mirip dengan makna yang 

diberikan orang  lain  terhadap kata-kata yang sama  Pada kenyataannya 

tidak  selalu  demikian,  boleh  jadi  suatu  kata  yang  sama merujuk  pada 

objek  yang  berbeda,  atau  kata-kata  yang  berbeda merujuk  pada  objek 

yang sama di dua daerah yang berbeda  Kata taksi yang di Jakarta atau 

Bandung biasanya berarti  sedan    sewaan, yaitu  sebutan untuk angkot 

(angkutan kota) di beberapa daerah lain di negara kita  seperti di Kuningan, 

Tasikmalaya, Palembang, Pontianak, Bengkulu, dan Papua  Sedangkan di 

Mataram, Lombok, Denpasar, dan di Kupang (NTT) kata bemo dipakai 

untuk  merujuk  pada  angkot  beroda  empat  ini   Di  Jakarta,  Bekasi  dan 

Kendari  angkot  ini  disebut mikrolet  sedangkan di Banda Aceh disebut 

labi-labi 

Banyak  teoritikus  bahasa  mengemukakan  bahwa  kebanyakan  kata 

mempunyai makna majemuk  Setiap kata dari kata-kata seperti: merah, 

kuning, hitam  dan putih mempunyai makna (konotatif) yang berlainan  

Sebagai  ilustrasi,  500  kata  dalam  bahasa  Inggris  yang  paling  sering 

dipakai  memiliki  setidaknya  14 000  definisi  yang  berbeda   Dalam 

Roget’s  Thesaurus,  ada   kira-kira  12  sinonim  untuk  kata  hitam, 

dan  setidaknya 60% dari  jumlah  itu  bersifat  ofensif,  termasuk  ”noda”, 

”jelaga”,  ”iblis”,  dan  ”curang”;  juga  ada   kira-kira  134  sinonim 

untuk kata putih, dan semua artinya positif seperti ”murni”, ”bersih”, dan 

”suci”   Jadi,  kata  hitam  umumnya  berkonotasi  negatif,  sedangkan  kata 

putih berkonotasi positif 

Kata-kata boleh jadi terus berevolusi, dengan makna yang terus juga 

berubah  Sebagian kata menghilang, beberapa  kata baru muncul  Situasi-

situasi baru menciptakan makna-makna baru 

1 Bahasa Daerah Vs Bahasa Daerah

Oleh  karena  di  dunia  ini  ada   berbagai  kelompok  manusia 

dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan 

bila  ada   kata-kata  yang  (kebetulan)  sama  atau  hampir  sama 

tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun 

dimaknai  secara  sama  Konsekuensinya, dua  orang    yang berasal 

dari budaya yang berbeda boleh  jadi mengalami kesalahpahaman 

ketika mereka memakai  kata yang sama  Misalnya kata awak 

untuk orang Minang berarti ”saya” atau ”kita”, sedangkan dalam 

bahasa Melayu (di Palembang, Malaysia dan Singapura misalnya) 

berarti ”kamu”  Dapat kita bayangkan apa yang terjadi bila orang 

Minang dan orang Malaysia sama-sama memakai  kata awak 

ada  beberapa  kata yang sama dalam bahasa Sunda dan bahasa 

Jawa, namun mempunyai arti yang berbeda  Kata sare (tidur) dan 

dahar (makan) yang yaitu  kata halus untuk orang tua dalam 

bahasa Jawa, ternyata hanya boleh dipakai untuk teman sebaya 

yang sudah akrab atau bawahan di daerah Sunda  Kata cokot dalam 

bahasa Sunda berarti ”ambil”, namun dalam bahasa Jawa berarti 

”gigit”   Kata  amis  dlam  bahasa  Sunda  (yang  artinya  ”manis”) 

ternyata berarti anyir dalam bahasa Jawa 

2 Bahasa Daerah Vs Bahasa negara kita 

beberapa   kata  dari  bahasa  daerah  juga  dipakai  dalam  bahasa 

negara kita   (atau  bahasa  negara kita   dalam  dialek  Betawi),  atau 

sebaliknya, kata-kata negara kita  terdengar seperti diselipkan dalam 

bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda  Mislanya, kata 

sok  dalam  bahasa  Sunda  sering  disalahtafsirkan  oleh  orang  non-

Sunda  Dalam bahasa Betawi atau bahasa negara kita  sok itu berarti 

sombong,  seperti  dalam kalimat  ”Orangnya paling  sok”  Berbeda 

dengan arti sok dalam bahasa Sunda yang berarti ”Silakan”  Kata 

bola  dalam  bahasa  Sunda  berarti  ”benang”,  kata  mangga  dalam 

bahasa negara kita  yaitu  buah dalam bahasa Sunda  Orang-orang 

dari suatu suku yang datang ke daerah lain, untuk tinggal sementara 

atau selamanya pada awalnya mungkin akan menemukan kesulitan 

dalam adaptasi mereka  Seperti tergambar dalam ilustrasi berikut:

Seorang  lelaki  Jakarta  berkunjung  ke  Makassar   Suatu  hari  ia 

memasuki sebuah restoran  Maka terjadilah dialog seperti ini 

Pelayan restoran  : Makan apa, Pak?

Lelaki Jakarta  : ”Bolu”

Pelayan restoran  : Lainnya?

Lelaki Jakarta     : ”Bolu doang”

Pelayan restoran  : Minumnya?

Lelaki Jakarta     : ”Teh aja”

Pelayan restoran  : Mm, jadi teh atau kopi?

Lelaki Jakarta     : ”Teh dong”

Maka  jangan  marah  jika  pelayan  menghidangkan  masakan  yang 

terdiri  dari  bandeng,udang  dan  daging  kerbau   Karena  dalam 

bahasa Makassar, bolu berarti ” bandeng”, tedong berarti ”kerbau”, 

doang berarti ”udang” dan teaja berarti ”tidak mau”  

Orang-orang Jawa yang dibesarkan diluar daerah kelahiran mereka 

termasuk  pujakesuma  (putera  Jawa  kelahiran  Sumatera)  yang 

tidak  bisa  berbahasa  Jawa,  ketika  merayakan  Idul  Fitri  di  Jawa 

pasti  terheran-heran  ketika  setiap  orang  yang menyalami mereka 

mengucapkan Sugeng Riyadi  Kok namanya sama semua  Ternyata 

artinya Selamat Hari Raya 

3 Bahasa negara kita  Vs Bahasa Malaysia

Suatu  bangsa  atau  suku  biasanya menganggap  bahasanya  sendiri 

sebagai  yang  terbaik  dan menganggap  bahasa  lain  tidak  alamiah 

baik  cara  bicara  ataupun kata  yang  diucapkan  Mengapa mereka 

tidak memakai  kata-kata  yang benar  untuk menyebut  segala 

sesuatu?    Maka  jangan  heran  jika  ada  orang  Malaysia  berkata 

”sepasang kelamin tinggal dirumah itu”, Sepasang kelamin berari 

”sepasang suami istri”  ”mari kita tengok wayang” (wayang = film)  

Ketika kita berkomunikasi dengan orang Malaysia, terutama untuk 

pertama kalinya kesalahpahaman mungkin tak dapat terhindarkan 

seperti ilustrasi berikut:

Seorang peserta negara kita  yang pernah mengikuti suatu konferensi 

di Malaysia menuturkan  pengalaman  lucunya  Ketika  rombongan 

baru tiba dihotel, ia mendapat pesan telepon yang berbunyi “seluruh 

peserta konferensi dari negara kita  dijemput ketempat panitia pukul 

20 00”  berita ini  langsung disampaikan kepada teman-teman 

lainnya   Tepat  pukul  20 00 mereka  siap menunggu  di  lobi  hotel, 

tetapi sampai pukul21 00 jemputan juga belum datang  Lalu salah 

seorang dari mereka menelepon panitia  Seusia menelepon, orang 

itu  terus  tertawa,  membuat  orang  lain  bingung   Ia  menjelaskan 

bahwa  mereka  semua  yang  salah,  bukan  panitia   Dalam  bahasa 

Malaysia, ternyata dijemput berarti “ diundang” 

Berikut beberapa  kata Malaysia bersama sinonimnya dalam bahasa 

negara kita , yang dapat menimbulkan kesalahpahaman 

Tabel 7 1 Sinonim Bahasa negara kita  dengan Malaysia

Bahasa Malaysia     Bahasa negara kita 

Kementerian Tuduh Menuduh  Kementerian Hukum Dan Ham

Kementerian Agama    Kementerian Tak Berdosa

Angkatan Darat      Laskar Hentak – Hentak Bumi

Angkatan Laut      Angkatan Basah Kuyup

Angkatan Udara      Laskar Angin - Angin

Merayap Bersetubuh     Dengan Bumi

Purnawirawan Militer    Pasukan Tak Berguna

Menteri Kehutanan    Menteri Semak Belukar

Belok Kiri      Pusing Kiri

Belok Kanan      Pusing Kanan

Penghapus      Pemadam

Tidak Bisa      Tidak Boleh

Percuma       Gratis

Anak Kecil      Budak Cilik

Pusing-Pusing      Berkeliling,Berputar

Satpam        Penunggu Maling

Seronok        Bagus,Menyenangkan,Meriah

Aduk        Kacau

Pejabat Negara  `    Kaki Tangan Negara

Tewas        Kalah

Tidak Boleh Tidur    Tidak Dapat Tidur

Kulkas        Peti Sejuk

Banyak  kata  Malaysia  diadopsi  dari  bahasa  Inggris  seperti  : 

universiti, fesyen (fashion), komen (comment) 

4 Bahasa Daerah/Bahasa negara kita  Vs Bahasa Asing Lainnya

Terkadang  kita  menemukan  kata-kata  dalam  bahasa  daerah  atau 

bahasa  negara kita   yang  sama  atau  mirip  dengan  kata-kata  asing, 

tetapi  dengan  makna  yang  berbeda   Mungkin  kita  akan  geli 

membaca atau mendengar kata-kata ini   

Dalam  bahasa  Filipina,  kata  bawal  berarti  ”dilarang”,  bagong 

berarti  ”  baru”,  balita  berarti  ”berita”   Jadi,  magandang  balita 

berarti berita baik 

Tahukah  apa  makna  kata  cincin  dalam  bahasa  Jepang?  Berikut 

ceritanya   Sepupu  saya  baru  pulang  dari  Jepang   Ia  bercerita 

bahwa seorang teman pria Jepang bertanya macam-macam tentang 

negara kita ,  lalu  menunjuk  cincin  yang  dipakainya   Apa  bahasa 

negara kita nya ini? Cincin  jawabnya  Temannya yang orang Jepang 

agak tersipu  Kemudian sepupu saya bertanya lagi, kenapa? Tidak 

apa-apa,jawabnya   Lalu  teman  pria  itu  bertanya,  apa  kamu  suka 

cincin? Tentu saja memangnya kamu mau membelikan saya cincin? 

Sahut sepupu saya  Temannya tertawa terbahak-bahak  Kalau kamu 

mau,  sekarang  juga  akan  saya  kasih   Sepupu  saya mulai merasa 

heran   Maka  ia  pun  bertanya   Sebenarnya  dalam  bahasa  Jepang 

cincin  artinya  apa?  Lalu  temannya  menjelaskan  cincin  dalam 

bahasa  Jepang  berarti  alat  kelamin  laki-laki   Setelah  itu mereka 

tertawa terbahak-bahak 

E Nama sebagai Simbol

Fungsi pertama bahasa yaitu  penamaan  Nama diri  sendiri  yaitu  

simbol pertama dan utama bagi  seseorang  Nama dapat melambangkan 

status,  cita  rasa  budaya,  untuk  memperoleh  citra  tertentu  atau  sebagi 

nama hoki  Nama pribadi yaitu  unsur penting identitas seseorang dalam 

warga ,  karena  interaksi  dimulai  dengan  nama  dan  baru  diikuti 

dengan  atribut  lainnya  Nama  yang kita  terima  sejak  lahir  tidak hanya 

mempengaruhi  kehidupan  kita,  tetapi  juga  mempengaruhi  orang  lain 

untuk  memperlakukan  kita  dan  terpenting  mempengaruhi  kita  dalam 

mempersepsi diri sendiri 

Nama yaitu  bagian dari konsep diri yang sangat penting  Bahkan nama 

menunjukkan kesadaran seseorang  Perubahan nama orang yang tadinya 

non-Muslim menjadi Muslim yaitu  salah satu pertanda perubahan jati 

dirinya dan hubungannya dengan alam semesta 

Nama jelas bersifat simbolik  Nama yang dianggap bagus atau keren 

menimbulkan  kesan  yang  positif  pada  pendengar  atau  pembaca  nama 

itu  Suatu penelitian menemukan bahwa orang bernama Jhon dipersepsi 

sebagai orang yang ramah dan dapat dipercaya, James, Michael, Wendy  

sebagai orang yang aktif 

ada   bukti  bahwa  nama  yang  lazim  memberi  kesan  lebih  baik 

dibandingkan  nama yang kurang  lazim  Suatu penelitian menemukan bahwa 

guru-guru cenderung terpengaruh oleh nama  

Pemilihan nama ditentukan oleh faktor agama  Selain itu karena nama 

ini  unik atau nama tokoh favorit dan peristiwa penting saat kelahiran 

seperti nama berbau milenium yaitu Millenio  Tetapi nama tokoh politik 

seperti Megawati, Amin Rais,dan lain-lain jarang dipilih  Berbagai cara 

dipakai  oleh  suatu  budaya  untuk memberi  nama  seorang  anak  yang 

lahir  Di Bali, urutan seorang anak dalam diketahui berdasar  namanya: 

Wayan,  Made,  Nyoman,  Ketut   Masing-masing  anak  pertama,  kedua, 

ketiga, keempat 

Nama  hewan  pun  dapat  berfungsi  sebagai  simbol   Burung  merak 

melambangkan  keindahan  dan  keanggunan   Bunglon  melambangkan 

orang  yang  plinplan   Bebek  melambangkan  orang  yang  selalu  patuh 

dan  mengekor  pendapat  orang  lain   Belut  melambangkan  orang  yang 

licik dalam berdagang dan berpolitik  Ayam melambangkan orang yang 

penakut dan lembek 

Penamaan  seseorang  ternyata  tidak  sederhana   Nama  dapat  juga 

menyusahkan  penyandangnya   Orang  yang  bernama  Muhammad, 

Khadijah  mungkin  akan  terbebani  jika  mereka  melakukan  sifat  yang 

buruk   Sementara  julukan  yang  tidak  tepat  akan  timbul  ”nubuat  yang 

dipenuhi diri sendiri” 

145

A -- 

Bahasa  yaitu   suatu  identitas  sebuah  bangsa,  bahasa  yaitu  

sistem lambang bunyi ujaran yang dipakai untuk berkomunkasi oleh 

warga    Bahasa  yang  baik  berkembang  berdasar   suatu  sistem, 

yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya  Bahasa sendiri 

berfungsi  sebagai  sarana komunikasi  serta  sebagai  sarna  intregrasi dan 

adaptasi  

Bahasa  yaitu   alat  komunikasi  antara  anggota  warga   berupa 

simbol  bunyi  yang  dihasilkan  oleh  alat  ucap manusia   Dengan  adanya 

bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia 

mendapat tanggapan  dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan 

kembali  kepada  orang  lain  sebagai  bahan  komunikasi   Komunikasi  ini 

memungkinkan setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan 

fisik dan lingkungan sosial 

B Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Pengertian Bahasa yaitu  sebuah sarana untuk makhluk hidup guna 

berinteraksi sosial dengan sesama makhluk hidup yang lainnya baik itu 

sejenis maupun bukan  sejenis  Bahasa yaitu   sebuah kunci pokok 

untuk kehidupan manusia, hal ini karena dengan adanya bahasa seseorang 

dapat  berinteraksi  dengan  sesamanya  serta  bahasa  ialah  sumber  daya 

untuk  kehidupan  berwarga    Adapun  sebuah  bahasa  dapat  untuk 

dipakai jika dapat saling memahami atau mengerti erat hubungannya 

dengan penggunaan dari sumber daya bahasa yang dimiliki  

Pengertian  Bahasa  menurut  Bill  Adams,  Bahasa  yaitu   sistem 

pengembangan psikologi setiap individu dalam konteks yang intersubjektif  

Pengertian  Bahasa  menurut Wittgenstein,  Bahasa  ialah  sebuah  bentuk 

pemikiran yang dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu hubungan 

BAB 7

Bahasa Gaul

dengan kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis 

Sedangkan bahasa menurut Ferdinand De Saussure Bahasa yaitu  

salah satu ciri yang menjadi pembeda, hal  ini karena dengan memakai 

bahasa maka setiap kelompok yang ada pada warga  dapat menjadi 

dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain 

C Karakteristik Bahasa

Telah disebutkan di atas bahwa bahasa yaitu  sebuah sistem berupa 

bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi  Dari 

pengertian  ini ,  dapat  disimpulkan  bahwa  di  antara  karakteristik 

bahasa yaitu  abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi 

1 Bahasa Bersifat Abritrer

Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan 

yang  dilambangkan  tidak  bersifat  wajib,  bisa  berubah  dan  tidak 

dapat  dijelaskan  mengapa  lambang  ini   mengonsepi  makna 

tertentu   Secara  kongkret,  alasan  “kuda”  melambangkan  ‘sejenis 

binatang  berkaki  empat  yang  bisa  dikendarai’  yaitu   tidak  bisa 

dijelaskan 

Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional  Artinya setiap 

penutur  suatu  bahasa  akan  mematuhi  hubungan  antara  lambang 

dengan  yang  dilambangkannya   Dia  akan  mematuhi,  misalnya, 

lambang  ‘buku’  hanya  dipakai  untuk  menyatakan  ‘tumpukan 

kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep 

yang  lain,  sebab  jika  dilakukannya  berarti  dia  telah  melanggar 

konvensi itu 

2 Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa  bersifat  produktif  artinya,  dengan  beberapa   besar  unsur 

yang  terbatas,  namun  dapat  dibuat  satuan-satuan  ujaran  yang 

hampir  tidak  terbatas   Misalnya,  menurut  Kamus  Umum  Bahasa 

negara kita   susunan WJS   Purwadarminta  bahasa  negara kita   hanya 

mempunyai kurang  lebih 23 000 kosa kata,  tetapi dengan 23 000 

buah kata ini  dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas 

3 Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari 

berbagai  kemungkinan  perubahan  sewaktu-waktu  dapat  terjadi  

Perubahan  itu  dapat  terjadi  pada  tataran  apa  saja:  fonologis, 

morfologis,  sintaksis,  semantic  dan  leksikon   Pada  setiap  waktu 

mungkin saja ada  kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada 

kosakata lama yang tenggelam, tidak dipakai lagi 

4 Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, 

namun karena bahasa itu dipakai oleh penutur yang heterogen 

yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, 

maka  bahasa  itu menjadi  beragam,  baik  dalam  tataran  fonologis, 

morfologis,  sintaksis maupun pada  tataran  leksikon  Bahasa Jawa 

yang  dipakai  di  Surabaya  berbeda  dengan  yang  dipakai  di 

Yogyakarta   Begitu  juga  bahasa  Arab  yang  dipakai  di  Mesir 

berbeda dengan yang dipakai di Arab Saudi 

5 Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa  sebagai  alat  komunikasi  verbal,  hanya  dimiliki  manusia  

Hewan tidak mempunyai bahasa  Yang dimiliki hewan sebagai alat 

komunikasi,  yang  berupa  bunyi  atau  gerak  isyarat,  tidak  bersifat 

produktif dan dinamis  Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah 

secara  instingtif atau naluriah,  tetapi dengan cara belajar  Hewan 

tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu 

dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi 

D Fungsi Bahasa

Fungsi  bahasa menurut Abidin,  dkk  (2010  :  3) menjelaskan bahwa 

fungsi  utama  bahasa  yaitu   sebagai  media  komunikasi,  tetapi  selain 

sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :

1 Fungsi Ekspresif

Bahasa dapat dipakai untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan 

pengelaman   Contohnya  dalam  puisi   Pengarang  mengeksperikan 

ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait 

yang disebut puisi 

2 Fungsi Estetis

Bahasa  sebagai  media  yang  indah  untuk  menyampaikan  pesan  

Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra 

3 Fungsi Informatif

Artinya bahasa dapat dipakai untuk menginformasikan sesuatu 

kepada orang lain 

4 Alat Fungsional

Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan 

tertentu 

E Bahasa Gaul

1 Asal Usul dari Bahasa Gaul

Di dalam warga , pastinya masing-masing individu mempunyai 

latar  belakang  sosial  budaya  yang  berbeda,  lazimnya  berbicara 

dengan  cara  yang  berbeda   Biasanya  perbedaan  ini  boleh  jadi 

menyangkut  dialek,  intonasi,  kecepatan,  volume  (keras  atau 

lemahnya), dan yang pasti yaitu  kosakatanya  

Perhatikanlah  cara  berbicara  tokoh-tokoh warga   atau  tokoh-

tokoh  penting  di  negara  kita   berdasar   dialeknya,  kita  dapat 

menebak darimana ia berasal, misalnya bupati, tentara, akuntan, ahli 

hukum, antropolog, dokter, ahli komputer, montir mobil, ahli masak, 

dan petani memakai  kosakata berbeda dalam lingkungan kerja 

mereka   Bahasa  yang  dipakai  dalam  suatu  lingkungan  sering 

tidak berfungsi bila dipakai dalam lingkungan lain 

beberapa  kata atau istilah mempunyai arti khusus, unik, menyimpang 

atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika dipakai 

oleh  orang-orang  dari  subkultur  tertentu,  bahasa  Subkultur  ini 

disebut bahasa khusus (special language), bahasa gaul atau argot 

Bahasa gaul pada umumnya dipakai sebagai sarana komunikasi 

di  antara  remaja  sekelompoknya  selama  kurun  tertentu   Hal 

ini  dikarenakan,  remaja  memiliki  bahasa  tersendiri  dalam 

mengungkapkan ekspresi diri  Sarana komunikasi diperlukan oleh 

kalangan  remaja  untuk  menyampaikan  hal-hal  yang  dianggap 

tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat 

mengetahui apa yang sedang dibicarakannya  

Masa  remaja  memiliki  karakteristik  antara  lain  petualangan, 

pengelompokan,  dan  kenakalan   Ciri  ini  tercermin  juga  dalam 

bahasa  mereka   Keinginan  untuk  membuat  kelompok  eksklusif 

memicu  mereka menciptakan bahasa rahasia 

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an  Awalnya istilah-

istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam 

komunitas  tertentu   Tapi  karena  sering  juga  dipakai  di  luar 

komunitasnya, lama-lama istilah-istilah ini  jadi bahasa sehari-

hari 

Akar dari bahasa gaul yaitu  bahasa prokem  Kata prokem sendiri 

yaitu   ”bahasa  gaul  dari  preman ”  Bahasa  ini  awalnya 

dipakai oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama 

lain  secara  rahasia   Agar  kalimat  mereka  tidak  diketahui  oleh 

kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara 

antara  lain mengganti kata ke  lawan kata, mencari kata  sepadan, 

menentukan  angka-angka,  penggantian  fonem,  distribusi  fonem, 

penambahan awalan, sisipan, atau akhiran 

Masing-masing  komunitas  (daerah)  memiliki  rumusan  sendiri-

149BAB VIIBahasa Gaul

sendiri  Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada 

lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga memakai ) 

  Karena  begitu  seringnya  mereka  memakai   bahasa  sandi 

mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti 

yang mereka maksud  Akhirnya mereka  yang  bukan  preman  pun 

ikut-ikutan  memakai   bahasa  ini  dalam  obrolan  sehari-hari 

sehingga  bahasa  okem  tidak  lagi  menjadi  bahasa  rahasia   Kalau 

tidak percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu tidak 

mereka  dengan  istilah  mokal,  mokat,  atau  bokin   Kalau  mereka 

tidak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan 

anak gaul 

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum 

waria  juga  menciptakan  sendiri  bahasa  rahasia  mereka   Sampai 

sekarang  kita  masih  sering  kan  mendengar  istilah  “bencong” 

untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada 

sejak awal 1970-an juga, ya hampir bersamaan deh dengan bahasa 

prokem  Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah 

yang  paling  rajin  berkreasi menciptakan  istilah-istilah  baru  yang 

kemudian memperkaya bahasa gaul 

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak 

beraturan alias tidak ada rumusnya  Sehingga kita perlu menghafal 

setiap  kali  muncul  istilah  baru  Misalnya  untuk  sebuah  lawakan 

yang tidak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus  Ada juga 

yang menyebutnya jasjus  Untuk sesuatu yang tidak oke, biasa kita 

sebut cupu  Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru 

2 Pengertian dari Bahasa Gaul

Bahasa  gaul  atau  argot  atau  bahasa  prokem  yaitu   penggunaan 

kata-kata dalam bahasa yang tidak resmi dan ekspresi yang bukan 

yaitu   standar  penuturan  dialek  atau  bahasa   Kata  dalam 

bahasa gaul biasanya kaya dalam domain tertentu, seperti kekerasan, 

kejahatan dan narkoba dan seks 

Bahasa gaul negara kita  yaitu  bahasa gaul atau bahasa prokem 

yang  khas  negara kita   dan  jarang  dijumpai  di  negara-negara  lain 

kecuali di komunitas-komunitas negara kita  

Bahasa prokem ini mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia 

menjadi bahasa gaul  Dalam konteks kekinian, bahasa gaul yaitu  

dialek  bahasa  negara kita   non-formal  yang  terutama  dipakai  di 

suatu  daerah  atau  komunitas  tertentu  (contohnya,  kalangan  homo 

seksual atau waria)  Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal 

khalayak  ramai  setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata 

yang dipakai dalam komunitas  ini  dan menerbitkan kamus 

yang bernama ”Kamus Bahasa Gaul” pada tahun 1999 

Bahasa  gaul  yaitu   salah  satu  cabang  dari  bahasa  negara kita  

sebagai bahasa untuk pergaulan  Istilah ini mulai muncul pada akhir 

tahun 1980-an  Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai ‘bahasanya 

para bajingan atau anak jalanan’ disebabkan arti kata prokem dalam 

pergaulan sebagai preman 

Meskipun  bahasa  gaul  sebenarnya  merujuk  kepada  bahasa  khas 

yang dipakai setiap komunitas atau subkultur apa saja, bahasa 

gaul  lebih  sering  merujuk  pada  bahasa  rahasia  yang  dipakai 

kelompok menyimpang, seperti kelompok preman, kelompok penjual 

narkotik, kaum homoseksual/lesbian, pelacur, dan sebagainya 

Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum 

dipakai sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan 

di  lingkungan  sosial bahkan dalam media-media populer  serperti 

TV, radio, dunia perfilman nasional, dan seringkali pula dipakai 

dalam bentuk publikasi-publikasi yang ditujukan untuk kalangan 

remaja oleh majalah-majalah remaja populer  

Karena jamaknya, terkadang dapat disimpulkan bahasa gaul yaitu  

”bahasa  utama  yang  dipakai  untuk  komunikasi  verbal  oleh 

setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk kebutuhan 

formal ” Karenanya akan menjadi terasa ‘aneh’ untuk berkomunikasi 

secara  verbal  dengan  orang  lain  memakai   bahasa  negara kita  

formal 

Bahasa gaul yaitu  bahasa yang senantiasa berkembang, banyak 

sekali  kata-kata  yang  menjadi  kuno  atau  pun  usang  disebabkan 

trend dan perkembangan jaman  Tidak ada klasifikasi  formal dari 

bahasa gaul, kecuali barangkali bahasa  ini   terbasuk sebagai 

bagian ataupun cabang dari bahasa negara kita  

Bahasa gaul umumnya dipakai di lingkungan perkotaan  ada  

cukup banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung 

pada  kota  tempat  seseorang  tinggal,  utamanya  dipengaruhi  oleh 

bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk 

mayoritas  dalam  kota  ini    Sebagai  contoh,  di  Bandung, 

Jawa  Barat,  perbendaharaan  kata  dalam  bahasa  gaulnya  banyak 

mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa sunda 

Bahasa gaul bukanlah bahasa negara kita  resmi, meskipun bahasa ini 

dipakai secara luas dalam percakapan verbal dalam kehidupan 

sehari-hari   Cara  pengucapan  bahasa  gaul  dilafalkan  secara 

sama  seperti  halnya  bahasa  negara kita    Kosakata-kosakata  yang 

meminjam dari bahasa lain seperti bahasa inggris ataupun belanda 

ditransliterasikan  pengucapannya,  contohnya,  ‘Please’  ditulis 

sebagai Plis, dan ‘Married’ sebagai Merit 

Struktur dan tata bahasa dari bahasa gaul tidak terlalu jauh berbeda 

dari  bahasa  formalnya  (bahasa  negara kita ),  dalam  banyak  kasus 

kosakata yang dimilikinya hanya yaitu  singkatan dari bahasa 

formalnya  Perbedaan utama antara bahasa  formal dengan bahasa 

gaul utamanya yaitu  dalam perbedaharaan kata 

Banyak orang asing yang belajar Bahasa negara kita  merasa bingung 

saat mereka berbicara langsung dengan orang negara kita  asli, karena 

bahasa yang mereka pakai yaitu   formal,  sedangkan kebanyakan 

orang negara kita  berbicara dengan bahasa informal dan gaul 

3 Struktur dalam Pemakaian Bahasa Gaul

Struktur  dan  tatabahasa  dari  bahasa  prokem  tidak  terlalu  jauh 

berbeda dari bahasa formalnya (bahasa negara kita )  Pada dasarnya 

ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan 

kreatif  Dalam banyak kasus kosakata yang dipakai cenderung 

pendek,  sementara  kata  yang  agak  panjang  diperpendek melalui 

proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek  

Hal itu dapat dilihat dari :

a  Penggunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang 

yang disisipkan bunyi e  Disini jelas terlihat terjadi pemendekan 

kata  berupa  mengilangkan  huruf  depan  (m)   Sehingga  terjadi 

perbedaan saat melafalkan kata ini  dan merancu dari kata 

aslinya 

b  Kombinasi  k,  a,  g  Kata  kagak  bentukan  dari  kata  tidak  yang 

bunyinya  tid  diganti  kag   Huruf  konsonan  pada  kata  pertama 

diganti dengan k huruf vocal i diganti a  Huruf konsonan kedua 

diganti g  sehingga kata tidak menjadi kagak 

c  Sisipan  e  Kata  temen  yaitu   bentukan  dari  kata  teman 

yang huruf vocal a menjadi e  Hal ini memicu  terjadinya 

perbedaan pelafalan 

4 Contoh dari Bahasa Gaul

Bahasa negara kita    Bahasa Gaul (Informal)

Ayah      Bokap

Ibu      Nyokap

Benarkah    Beneran

Begitu      Begindang

Berisik      Gandeng

Cocok      Cucok

Di masa depan    Kapan-kapan

Apakah benar    Emangnya bener?

Pergi       Cabut 

Hati – hati di jalan  Titi DJ

Tidak peduli    Emang gue pikirin

Deh,  dong,  ah,  kan,  kok,  loh,  yah  dll,  yaitu   sebagian  dari 

partikel-partikel bahasa gaul yang membuatnya terasa lebih “hidup” 

dan membumi, menghubungkan satu anak muda dengan anak muda 

lain dan membuat mereka merasa berbeda dengan orang-orang tua 

yang  berbahasa  baku  dan  prokem   Partikel-partikel  ini  walaupun 

pendek-pendek  namun  memiliki  arti  yang  jauh  melebihi  jumlah 

huruf yang menyusunnya  

Kebanyakan  partikel  mampu  memberikan  informasi  tambahan 

kepada orang lain yang tidak dapat dilakukan oleh bahasa negara kita  

baku  seperti  tingkat  keakraban  antara  pembicara  dan  pendengar, 

suasana hati/ekspresi pembicara, dan situasi pada kalimat ini  

diucapkan 

•  Deh  (Bagaimana kalau    )

Coba  dulu  deh   (tidak  memakai   intonasi  pertanyaan)  - 

Bagaimana   kalau dicoba dulu?

•  Dong  (Tentu saja    )

Sudah pasti dong  - Sudah pasti / Tentu saja 

Mau yang itu dong - Tentu saja saya mau yang itu 

•  Eh   (Pengganti subjek, sebutan untuk orang kedua   )

Eh, namamu siapa? - Bung, namamu siapa?

Eh, ke sini sebentar  - Pak/Bu, ke sini sebentar 

Ke sini sebentar, eh  - Ke sini sebentar, Bung 

•  Kan  (Kependekan dari ‘bukan’, dipakai untuk meminta pendapat/

penyetujuan orang lain (pertanyaan)   )

Bagus kan? - Bagus bukan?

Kan kamu yang bilang? - Bukankah kamu yang bilang demikian?

Dia kan sebenarnya baik  - Dia sebenarnya orang baik, bukan?

•  Kok  (Kata tanya pengganti ‘Kenapa (kamu)’    )

Kok kamu terlambat? - Kenapa kamu terlambat?

Kok diam saja? - Kenapa kamu diam saja?

Kok dia mukanya masam? - Kenapa dia mukanya masam?

•  Lho/Loh  (Kata seru yang menyatakan keterkejutan  Bisa digabung 

dengan kata tanya  Tergantung intonasi yang digunakan, partikel 

153BAB VIIBahasa Gaul

ini dapat mencerminkan bermacam-macam ekspresi   )

Lho,  kok  kamu  terlambat?  -  Kenapa  kamu  terlambat?  (dengan 

ekspresi heran)

Loh, apa-apaan ini! - Apa yang terjadi di sini? (pertanyaan retorik 

dengan ekspresi terkejut/marah)

Lho, aku kan belum tahu? - Aku sebenarnya belum tahu  (dengan 

ekspresi tidak bersalah)

Loh, kenapa dia di sini? - Kenapa dia ada di sini? (dengan ekspresi 

terkejut)

•  Nih   (Kependekan dari ‘ini’…)

Nih balon  yang kamu minta   -  Ini  (sambil menyerahkan barang)  

Balon yang kamu minta 

Nih,  saya  sudah  selesaikan  tugasmu   -  Ini  tugasmu  sudah  saya 

selesaikan 

•  Sih   (Karena    )

Dia serakah sih  - Karena dia serakah  (dengan ekspresi mencemooh)

Kamu sih datangnya  terlambat   - Karena kamu datang  terlambat  

(dengan ekspresi menyesal)

•  Tuh   (Kependekan dari ‘itu’, menunjuk kepada suatu objek   )

Lihat  tuh  hasil  dari  perbuatanmu   -  Lihat  itu,  itulah  hasil  dari 

perbuatanmu 

Tuh  orang  yang  tadi  menolongku   -  Itu  lihatlah,  itu  orang  yang 

menolongku 

•  Yah    (Selalu menyatakan kekecewaan dan selalu dipakai di 

awal kalimat atau berdiri sendiri   )

Yah, kamu sih - Ini karena kamu 

Yah, negara kita  kalah lagi - negara kita  kalah lagi (dengan ekspresi 

kecewa)

Yah, sudah selesai - Belum-belum sudah selesai 

F Bahasa Kaum Selebritis

Perhatikanlah kata-kata yang sering dipakai oleh kalangan selebritis 

dalam bahasa gaul yaitu :

• Tercyduk    : Tertangkap pihak berwenang

• Rekber   : Rekening bersama

• Dope    : Bagus dan Keren

• Bae    : Pacar atau Kesayangan

Dalam kata-kata itu sering ada sisipan –in  Ada sejenis rumus yang 

dipakai pada kata-kata ini   Namun rumus itu sudah kadaluarsa, 

sudah terlalu umum, maka mereka menciptakan bahasa baru lagi 

Contohnya seperti Indi Barends pun berkata, ”Akika mawar makasar 

nih ”  yang  artinya  yaitu   ”ia  sedang  cari  makan,  bukan  gadis  dari 

Makasar ” atau ucapan Indi Barends yang lain ketika berbelanja, ”Duh, 

maharani deh ya  Adinda yang mursida,  tinta?” yang artinya, Maharani 

berarti  ”mahal”,  dan  mursida  berarti  ”murah ”  sedang  Adinda  berarti 

”ada”, dan tinta berarti ”tidak ”

Bahasa gaul ini bukan hanya alat komunikasi, namun juga alat identifikasi  

Ada kebutuhan di  antara  para  pemakainya  untuk berkomunikasi  dengan 

bahasa yang tidak diketahui banyak orang, terutama bila menyangkut hal-

hal yang sangat pribadi 

G Bahasa Gay dan Bahasa Waria

Di  negara  kita  bahasa  gaul  kaum  selebritis  ternyata  mirip  dengan 

bahasa gaul kaum gay (homoseksual) dan juga bahasa gaul kaum waria 

atau banci  Sekelompok mahasiswa saya dari Fikom Unpad, berdasar  

penelitian mereka atas kaum gay di Bandung, menemukam beberapa  kata 

yang mereka pergunakan, misalnya yaitu :

bawang    : (bau)

bossini    : (bosan)

capcai    : (cepat)

cumi-cumi    : (ber-ciuman)

duta     : (duit)

gundala    : (gundul)

hitler    : (hitam)

jali - jali    : (jalan - jalan)

kayangan    : (kaya)

laksana    : (laki - laki)

H Bahasa Kaum Waria

Bahasa yaitu  sebagian dari bahasa gaul yang dianut sebuah komunitas 

banci (waria), seperti yang diperoleh sekelompok mahasiswa berdasar  

wawancaranya dengan seorang waria, seperti :

• Begidang  : begitu

• Endang   : enak

• Ember    : emang

• Gilingian  : gila

• Hamidah  : hamil

• Inang    : iya

• Kesindang  : kesini

• Kencana  : kencing

• Metong   : mati

• Maluku   : malu

155BAB VIIBahasa Gaul

• Motorola  : motor

• Pere    : perempuan

• Sakit    : sekong

• Mana    : menong

I Ragam Bahasa Inggris

1 Makna Bahasa Inggris

Bahasa memiliki  peran  sentral  dalam  perkembangan  intelektual, 

sosial,  dan  emosional  peserta  didik  dan  yaitu   penunjang 

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi  Pembelajaran 

bahasa  diharapkan  membantu  peserta  didik  mengenal  dirinya, 

budayanya, dan budaya orang lain  Selain itu, pembelajaran bahasa 

juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan 

perasaan, berpartisipasi dalam warga , dan bahkan menemukan 

serta memakai   kemampuan  analitis  dan  imaginatif  yang  ada 

dalam dirinya 

Bahasa  Inggris yaitu  alat untuk berkomunikasi  secara  lisan 

dan  tulis  Berkomunikasi  yaitu  memahami dan mengungkapkan 

informasi,  pikiran,  perasaan,  dan  mengembangkan  ilmu 

pengetahuan,  teknologi,  dan  budaya  Kemampuan  berkomunikasi 

dalam pengertian yang utuh yaitu  kemampuan berwacana, yakni 

kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau 

tulis  yang  direalisasikan  dalam  empat  keterampilan  berbahasa, 

yaitu mendengarkan,  berbicara, membaca  dan menulis   Keempat 

keterampilan  inilah  yang  dipakai  untuk  menanggapi  atau 

menciptakan wacana dalam kehidupan berwarga  

Bahasa  Inggris  yaitu   salah  satu  bahasa  internasional  yang 

tidak hanya dipakai oleh penutur di negara aslinya yaitu Inggris, 

namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk yang tinggal 

di  negara  bukan  berbahasa  Inggris  seperti  India  dan  Singapura  

Dengan penggunaan bahasa Inggris semacam ini, muncullah ragam 

bahasa  Inggris  global  yang  memiliki  ragam  yang  berbeda  satu 

sama lainnya termasuk pada pengucapan dan ejaan  Adanya ragam 

bahasa Inggris global semacam ini memberikan beberapa implikasi 

dalam pengajarannya 

Oleh  karena  itu, mata  pelajaran Bahasa  Inggris  diarahkan  untuk 

mengembangkan keterampilan-keterampilan ini  agar  lulusan 

mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada 

tingkat literasi tertentu 

2 Tingkat Literasi

a  Pada Tingkat Performative

Orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara 

dengan simbol-simbol yang dipakai 

b  Pada Tingkat Functional

Orang mampu memakai  bahasa untuk memenuhi kebutuhan 

hidup  sehari-hari  seperti  membaca  surat  kabar,  manual  atau 

petunjuk 

c  Pada Tingkat Informational

Orang  mampu  mengakses  pengetahuan  dengan  kemampuan 

berbahasa 

d  Pada Tingkat Epistemic

Orang mampu mengungkapkan  pengetahuan  ke  dalam  bahasa 

sasaran 

Bahasa Inggris yaitu  salah satu bahasa internasional yang 

tidak  hanya  dipakai  oleh  penutur  di  negara  aslinya  yaitu 

Inggris, namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk 

yang tinggal di negara bukan berbahasa Inggris seperti India dan 

Singapura   Dengan  penggunaan  bahasa  Inggris  semacam  ini, 

muncullah  ragam  bahasa  Inggris  global  yang  memiliki  ragam 

yang  berbeda  satu  sama  lainnya  termasuk  pada  pengucapan 

dan  ejaan   Adanya  ragam  bahasa  Inggris  global  semacam  ini 

memberikan beberapa implikasi dalam pengajarannya 

J  Ruang Lingkup Bahasa Inggris

1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris, meliputi:

a  Keterampilan  berbahasa,  yaitu  mendengarkan,  berbicara, 

membaca, dan menulis 

b  Kompetensi yang meliputi kompetensi tindak bahasa, linguistik 

(kebahasaan), sosiokultural, strategi, dan kompetensi wacana 

c  Pengembangan  sikap  yang  positif  terhadap  bahasa  Inggris 

sebagai alat komunikasi 

2 Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Lisan Maupun Tulis 

secara Lancar dan Akurat Sesuai dengan Konteks Sosialnya 

a  Mendengarkan

Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) 

dalam  berbagai  teks  lisan  yang  memiliki  tujuan  komunikatif, 

struktur teks, dan linguistik tertentu 

b  Berbicara

Mengungkapkan  berbagai  makna  (interpersonal,  ideasional, 

tekstual)  dalam  berbagai  teks  lisan  yang  memiliki  tujuan 

komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu 

c  Membaca

Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) 

dalam  berbagai  teks  tulis  yang  memiliki  tujuan  komunikatif, 

struktur teks dan linguistik tertentu 

d  Menulis

Mengungkapkan  berbagai  makna  (interpersonal,  ideasional, 

tekstual)  dalam  berbagai  teks  tulis  yang  memiliki  tujuan 

komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu 

K Ragam Bahasa Inggris

Bahasa  Inggris  yang  lebih  universal  pun  ternyata  tidak  konsisten 

dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya  Bahasa 

Inggris telah berkembang menjadi beberapa ragam, antara lain seperti:

1   Inggris-Inggris (British-English)

2   Inggris-Amerika

3   Inggris-Australia

4   Inggris-Filipina

5   Inggris-Singapura

Berikut ini yaitu  ejaan beberapa  kata dalam bahasa Inggris-Amerika 

dan bahasa Inggris-Inggris yaitu :

Inggris-Amerika    Inggris-Inggris

a   Center      Centre

b   Theater     Theatre

c   Color      Colour

d   Favor      Favour

e   Organization    Organisation

f   Sosialization    Sosialisation

L Contoh Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

Di  kalangan  pengajar  bahasa  Inggris  muncul  pertanyaan  tentang 

pengucapan  bahasa  Inggris  yang  mana  yang  harus  diajarkan  kepada 

muridnya  Apakah guru bahasa Inggris di negara kita  cukup mengajarkan 

pengucapan  atau  aksen  bahasa  Inggris  sebagaimana  orang  negara kita  

umumnya mengucapkannya? Ataukah mereka harus mengajarkan persis 

seperti yang diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris yang tinggal di 

Inggris? Begitu juga dalam pengajaran ejaannya 

Jawaban pertanyaan ini tentu akan beraneka ragam dari satu orang ke 

orang lain  Mereka dapat memiliki argumentasi sendiri-sendiri  Mungkin 

ada  yang  berpendapat  bahwa  bahasa  Inggris  yang  diajarkan  kepada 

siswa haruslah bahasa Inggris yang asli seperti yang digunakankan oleh 

penutur aslinya yang masih tinggal di negeri aslinya pula yaitu English 

(British English)  Kaidah  ini  sering  dipakai  oleh  ahli  bahasa  dalam 

pengambilan  data  penelitiannya   Barangkali  ada  pendapat  yang  tidak 

mendasarkan argumentasi pada puritas bahasa Inggris itu sendiri, namun 

pada  jenis  bahasa  Inggris  yang  pengucapan  dan  aksennya  saling  bisa 

dimengerti atau difahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama 

yang bukan penutur asli bahasa Inggris yang tidak tinggal di negeri asli 

bahasa Inggris 

Orang  Inggris  memakai   kata  ”knock  up”  yang  berarti 

“mengunjungi”,  tetapi  di  Amerika  kata  ini   berarti  menghamili  

Mahasiswa Amerika yang mendengar kalimat “I will knock you up tomorrow 

morning”, yang diucapkan seorang pria Inggris yang baru dikenalnya di 

asrama mahasiswa internasional tentu saja akan kaget bukan kepalang  

Jika  kita  perhatikan  dengan  seksama,  banyak  perbedaan  antara 

ragam  Inggris-Inggris  dan  Inggris-Amerika  dalam  aspek-aspek  lainnya, 

bukan hanya pilihan kata, struktur bahasa, tetapi juga intonasi dan gaya 

berbicara umumnya  Misalnya ketika orang Inggria  tidak setuju dengan 

seseorang, mereka  lazim  berkata,  “I may  be wrong,  but …”  (Mungkin 

saya keliru, tetapi … ”) atau “There is just one thing in all about you have 

been saying that worries me a little …” (“Ada satu hal saja dalam semua 

yang Anda katakana yang sedikit mengkhawatirkan saya …”) 

Orang Inggris biasanya berbicara berbunga-bunga, banyak eufemisme 

dan sok gentlemen ” Orang Amerika jika bebrbicara langsung dan lugas, 

dengan mulut  yang  terbuka  lebar,  sedangkan  orang Australia  berbicara 

dengan  bulaan  mulut  yang  lebih  sempit   Adakah  kaitannya  antara 

bukaan mulut orang Amerika yang lebar (bebas) ketika berbicara dengan 

kebebasan  yang  mereka  peroleh  dari  Inggris  beberapa  abad  lalu,  dan 

adakah  kaitannya  antara  bukaan  mulut  Australia  sebagai  orang-orang 

yang  tidak  bebas  (lebih  sempit)  ketika  berbicara,  dengan  fakta  bahwa 

nenek moyang mereka dulu datang ke Australia sebagai orang-orang yang 

tidak bebas (tahanan) 

Ragam  Inggris  orang  Filipina  juga  sangat  khas,  karena  pengaruh 

bahasa  Spanyol   Sebagaimana  kita  tahu  bahwa  bangsa  Spanyol  pernah 

menjajah  mereka   Salah  satu  kekhasan  bahasa  Inggris  mereka  yaitu  

seperti, pengucapan kata yang diakhiri “tion” seperti ”organization”, yang 

159BAB VIIBahasa Gaul

diucapkan  “orgenaisasion”,  bukan  “orgenaisesyen”,  juga  pengucapan 

kata yang diakhiri tiga huruf ack sebagai ak ketimbang ek, seperti ”come 

back” yang diucapkan “kam bak” ketimbang “kam bek”

M Pengalihan Bahasa

Komunikasi  dalam  bahasa  yang  sama,  dapat  menimbulkan  salah 

pengertian, apalagi bila kita  tidak menguasai bahasa lawan bicara kita  

Untuk melakukan komunikasi yang efektif, kita harus menguasai bahasa 

mitra  komunikasi  kita   Dalam  konteks  inilah  kita  setidaknya  perlu 

menguasai bahasa Inggris (sebagai bahasa International) untuk menjadi 

seorang komunikator  yang efektif 

Seperti  dikatakan  Tubbs  dan  Moss,  bahwa  penguasaan  bahasa 

Asing yang minim, pada tingkat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan-

kesulitan yang akan terjadi pada diri orang ini   Seorang mahasiswi 

yang belajar di sebuah lembaga pendidikan tinggi perhotelan di Bandung 

pernah mengatakan “No,  I haven’t”, dengan  tersipu-sipu dan wajahnya 

merah  padam  ketika  ditanya  gurunya,  “Have  you  ever  been  a  hostess 

in a restaurant?” di sebuah tempat kursus bahasa Inggris  Padahal kata 

“hostess” yang dimaksud disana yaitu  “penjamu”, arti yang sebenarnya 

dari  kata  itu   Bukan  “wanita  penghibur”  atau  “pelacur”  yang  sering 

dipersepsikan orang negara kita  

Contoh Berkomunikasi

Berikut ini yaitu  contoh-contoh lain yang melukiskan kesalahan dan 

kelucuan  yang  mungkin  muncul  ketika  orang-orang  negara kita   kurang 

mampu  berbahasa  Inggris  saat  mereka  berkomunikasi  dengan  penutur 

bahasa Inggris yaitu :

“Seorang  anak  SMA  bernama  Chiko  mengikuti  program  pertukaran 

pelajar ke Amerika  Bahasa Inggrisnya memang belum fasih benar  Dan salah 

seorang  temannya menganjurkan  agar  Chiko  sering-sering mengucapkan 

“Hi,  baby,  let’s  make  a  friend”  secara  gramatik  seharusnya,  “Hi,  baby, 

let’s make friends”)  Dan ketika ia bertemu dengan orang-orang baru untuk 

memperoleh banyak teman di sana  Setibanya di negeri Paman Sam, begitu 

melihat  seorang bule cantik,  tanpa basa basi Chiko berkata, “Hi,  friend, 

let’s make a baby ” Secara spontan saja wanita bule itu menampar Chiko 

dan pergi meninggalkannya ”

“Teman saya, Rio, pernah tinggal di Los Angeles dalam rangka studi  

Pada masa adaptasi, tiba-tiba Terry, temannya yang berkulit hitam, datang 

dan menegur Rio, “Whats up, Man”  Ditegur demikian, Rio melihat