komunikasi 8
dengan peran kita
sebagai orang dalam orang luar dalam dua budaya yang berbeda
Akhirnya, menurut Adler, pada tahap independensi, kita menghargai
kemiripan dan perbedaan budaya, bahkan menikmatinya Kita
menjadi ekspresif, humoris, kreatif dan mampu mengaktualisasikan
diri kita Terpenting, kita mampu menjalani lebih jauh dalam
kehidupan melewati dimensi dimensi baru dan menemukan cara
cara baru menjelajahi keragaman manusia
Pada tahap inilah kita dapat menjadi manusia yang disebut
“manusia antarbudaya” yang memahami berbagai budaya, mampu
bergaul dengan orang orang dari berbagai budaya lain, tanpa
mengorbanakan budaya sendiri Manusia antarbudaya yaitu orang
yang telah mencapai tingkat tinggi dalam proses antarbudaya yang
atribut atribut internalnya tidak didefinisikan secara kaku, namun
terus berkembang melewati parameter - parameter psikologis suatu
budaya Manusia antarbudaya dilengkapai dengan kemampuan
berfungsi secara efektif dalam lebih dari satu budaya dan memiliki
kepekaan budaya yang berkaitan erat dengan kemampuan
menunjukkan empati budaya gegar budaya ini dalam bentuknya
yaitu fenomena yang alamiah saja Intensitasnya dipengaruhi
oleh berbagai faktor, yang pada dasarnya terbagi dua: yakni faktor
internal (ciri-ciri kepribadian orang yang bersangkutan) dan faktor
eksternal (kerumitan budaya atau lingkungan baru yang dimasuki)
Tidak ada kepastian kapan gegar budaya ini akan timbul dihitung
sejak kita memasuki budaya lain Itu bergantung pada sejauh mana
perbedaan budaya yang ada Dan apakah kita memiliki ciri - ciri
kepribadian kondusif untuk mengatasi gegar budaya ini Bila
perbedaan budaya tidak terlalu besar, dan kita punya kepribadian
yang positif, seperti tegar dan toleran, kita mungkin tidak akan
mengalami gegar budaya yang berarti Berbagai penelitian empiris
menunjukkan bahwa gegar budaya sebenarnya yaitu titik
pangkal untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan budaya
kita, sehingga kita dapat menjadi orang-orang yang luwes dan
terampil dalam bergaul dengan orang-orang dari berbagai budaya,
tanpa harus mengorbankan nilai-nilai budaya kita sendiri
I Contoh Budaya dan Maknanya
1 Pernikahan Adat Jawa
Budaya Jawa yaitu salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa
negara kita yang di dalam tradisinya memiliki nilai-nilai keluhuran dan
kearifan budaya yang menjadi ciri khas warga Jawa Setiap tradisi
dalam warga Jawa memiliki arti dan makna filosofis yang mendalam
dan luhur Begitu pula pada prosesi & tata cara pernikahan adat Jawa
yang sarat makna serta folosofi yang jika dipelajari dan didalami akan
memberi kesan unik, sakral dan khidmat saat dijalankan, berikut sekilas
Kronologi, Tata cara dan maknanya:
a Kronologis
Kronologis ketemu jodoh pada orang Jawa dahulu, biasanya
melalui cara yang disebut:
• Babat alas artinya membuka hutan untuk merintis membuat
lahan Dalam hal babat alas ini orang tua pemuda merintis
seorang congkok untuk mengetahui apakah si gadis sudah
mempunyai calon atau belum Istilah umumnya disebut
nakokake artinya menanyakan
• Kalau sang pemuda belum kenal dengan sang gadis, maka
ada upacara Nontoni Yaitu sang pemuda diajak keluarganya
datang ke rumah sang gadis, pada saat pemuda-pemuda itu
diajak/diberi kesempatan untuk nontoni sang gadis pilihan
orang tuanya
Gambar 5 5 Upacara Nontoni
• Bila cocok artinya saling setuju, kemudian disusul dengan
upacara nglamar atau meminang Dalam upacara nglamar,
keluarga pihak sang pemuda menyerahkan barang kepada
pihak sang gadis sebagai peningset yang terdiri dari pakaian
lengkap, dalam bahasa Jawanya sandangan sapangadek
• Menjelang hari perkawinan diadakan upacara srah-
srahan atau asok tukon yaitu pihak calon pengantin putra
menyerahkan beberapa hadiah perkawinan kepada keluarga
pihak calon pengantin putri berupa hasil bumi, alat-alat
rumah tangga, ternak dan kadang-kadang ditambah beberapa
uang
Gambar 5 6 Srah-Srahan
• Kira-kira 7 hari (dulu 40 hari) sebelum hari pernikahan
calon pengantin putri dipingit artinya tidak boleh keluar
dari rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon suaminya
Selama masa pingitan calon pengantin putri membersihkan
diri dengan mandi kramas dan badannya diberi lulur
• Sehari atau dua hari sebelum upacara akad nikah di rumah
orang tua calon pengantin putri membuat tratag dan menghias
rumah Kesibukan ini biasanya juga dinamakan upacara
pasang tarub
• Upacara siraman yaitu memandikan calon pengantin putri
dengan kembang telon yaitu bunga mawar, melati dan
kenanga dan selanjutnya disusul dengan upacara ngerik
Upacara ngerik yaitu membersihkan bulu-bulu rambut yang
ada di dahi, kuduk, tengkuk dan di pipi
• Setelah upacara ngerik, maka pada malam hari diadakan
upacara malam Midodareni Calon pengantin putra datang
ke rumah pengantin putri dan selanjutnya calon pengantin
putra menjalani upacara nyantri
• Pada pagi harinya atau sore harinya dilangsungkan upacara
ijab kabul yaitu meresmikan kedua insan antara pria dan
wanita yang memadu kasih telah sah menjadi suami istri
• Sehabis upacara ijab kabul dilangsungkan upacara panggih
atau temon yaitu pengantin putra dan pengantin putri
ditemukan yang berakhir duduk bersanding di pelaminan
• Lima hari setelah akad nikah dan upacara panggih diadakan
upacara sepasaran pengantin atau ngunduh mantu jika
disertai dengan pesta
b Rangkaian Upacara Adat Pengantin Jawa
Rangkaian upacara adat pengantin Jawa secara kronologis
diuraikan dari awal sampai akhir sebagai berikut :
1) Upacara siraman pengantin putra-putri
2) Upacara malam midodareni
3) Upacara akad nikah / ijab Kabul
4) Upacara panggih / temu
5) Upacara resepsi
6) Upacara sesudah pernikahan
Makna rangkaian upacara ini secara perinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Upacara Siraman Pengantin Putra-putri
Upacara siraman ini dilangsungkan sehari sebelum akad
nikah (ijab kabul) Akad nikah dilangsungkan secara/menurut
agama masing-masing dan hal ini tidak mempengaruhi
jalannya upacara adat Langkah-langkah yang perlu
diperhatikan pada upacara siraman yaitu :
• Siraman Pengantin Putri
Gambar 5 7 Siraman Pengantin Putri
• Pengantin putri pada upacara siraman sebaiknya mengenakan
kain dengan motif Grompol yang dirangkapi dengan kain
mori putih bersih sepanjang dua meter dan pengantin putri
rambutnya terurai
• Yang bertugas menyiram pengantin putri yaitu :
Bapak dan Ibu pengantin putri, disusul Bapak dan Ibu
pengantin putra, diteruskan oleh orang-orang tua serta
keluarga yang dianggap telah pantas sebagai teladan Siraman
ini dilanjutkan dan diakhiri juru rias dan paling akhir yaitu
dilakukan oleh pengantin sendiri, sebaiknya pergunakan air
hangat agar pengantin yang disirami tidak masuk angin
• Siraman Pengantin Putra
Gambar 5 8 Siraman Pengantin Putra
Urut-urutan upacara siraman pengantin putra yaitu sama
seperti siraman pengantin putri hanya yang menyiram
pertama yaitu Bapak pengantin putra
Setelah upacara siraman pengantin selesai, maka pengantin
putra ke tempat pemondokan yang tidak jauh dari tempat
kediaman pengantin putri Dalam hal ini pengantin putra
belum diizinkan tinggal serumah dengan pengantin putri
Sedangkan pengantin putri setelah siraman berganti busana
dengan busana kerik, yaitu pengantin putri akan dipotong
rambut bagian depan pada dahi secara merata
2) Upacara Midodareni
Gambar 5 9 Midodareni
Dalam upacara midodareni pengantin putri mengenakan
busana polos artinya dilarang mengenakan perhiasan apa-
pun kecuali cincin kawin Dalam malam midodareni itulah
baru dapat dikatakan pengantin dan sebelumnya disebut
calon pengantin Pada malam itu pengantin putra datang ke
rumah pengantin putri Untuk model Yogyakarta pengantin
putra mengenakan busana kasatrian yaitu baju surjan,
blangkon model Yogyakarta, kalung korset, mengenakan keris,
sedangkan model Surakarta, pengantin putra mengenakan
busana Pangeran yaitu mengenakan jas beskap, kalung
korset dan mengenakan keris pula Untuk mempermudah
maka pengantin putra pada waktu malam midodareni boleh
juga mengenakan jas lengkap dengan mengenakan dasi asal
jangan dasi kupu-kupu Kira-kira pukul 19:00, pengantin
putra datang ke rumah pengantin putri untuk berkenalan
dengan keluarga dan rekan-rekan pengantin putri Setibanya
pengantin putra, maka terus diserahkan kepada Bapak dan
Ibu pengantin putri Setelah penyerahan diterima pengantin
putra diantarkan ke pondok yang telah disediakan yang
jaraknya tidak begitu berjauhan dengan rumah pengantin
putri Pondokan telah disediakan makanan dan minuman
sekedarnya dan setelah makan dan minum ala kadarnya maka
pengantin putra menuju ke tempat pengantin putri untuk
menemui para tamu secukupnya kemudian pengantin putra
kembali ke pondokan untuk beristirahat Jadi jangan sampai
jauh malam, karena menjaga kondisi fisik seterusnya Jadi
kira-kira pukul 22:00 harus sudah kembali ke pondokan
Hal ini perlu mendapatkan perhatian sepenuhnya agar
jangan sampai pengantin menjadi sangat lelah karena kurang
tidur Setelah upacara malam midodareni ini masih disusul
dengan upacara-upacara lainnya yang kesemuanya itu cukup
melelahkan kedua pengantin
Pada malam midodareni pengantin putri tetap di dalam kamar
pengantin dan setelah pukul 24:00 baru diperbolehkan tidur
Pada malam midodareni ini para tamu biasanya berpasangan
suami istri Keadaan malam midodareni harus cukup
tenang dan suasana khidmat, tidak terdengar percakapan-
percakapan yang terlalu keras
Para tamu bercakap-cakap dengan tamu lain yang berdekatan
saja Pada pukul 22:00 – 24:00 para tamu diberikan hidangan
makan dan sedapat mungkin nasi dengan lauk-pauk opor
ayam dan telur ayam kampung, ditambah dengan lalapan
daun kemangi
3) Upacara Akad Nikah
Upacara akad nikah dilaksanakan menurut agamanya
masing-masing Dalam hal ini tidak mempengaruhi jalannya
upacara selanjutnya Bagi pemeluk agama Islam akad nikah
dapat dilangsungkan di masjid atau mendatangkan Penghulu
Setelah akad nikah diberikan petunjuk sebagai berikut :
Setelah upacara akad nikah selesai,pengantin putra tetap
menunggu di luar untuk upacara selanjutnya Yang perlu
mendapatkan perhatian ialah selama upacara akad nikah
pengantin putra boleh mengenakan keris (keris harus dicabut
terlebih dahulu) dan kain yang dopakai oleh kedua pengantin
tidak boleh bermotif hewan begitu pula blangkon yang dipakai
pengantin putra Bagi pemeluk agama Katholik atau Kristen
akad nikah dilangsungkan di gereja Untuk pemeluk agama
Katholik dinamakan menerima Sakramen Ijab, baik agama
Islam maupun Katholik atau Kristen pelaksanaan akad nikah
harus didahulukan dan setelah selesai Ijab Kabul barulah
upacara adat dapat dilangsungkan
Gambar 5 10 Upacara Akad Nikah
4) Upacara Panggih
Perlengkapan yang diperlukan untuk upacara panggih :
• Empat sindur untuk dipakai oleh kedua belah orang tua
• Empat meter kain mori putih yang dibagi menjadi dua
bagian masing-masing dua meter
• Dua lembar tikar yang akan dipergunakan untuk duduk
pengantin putri pada waktu di rias
• Dua buah kendhi untuk siraman pengantin putra-putri
• Dua butir kelapa gading yang masih utuh dan masih pada
tangkainya
• Sebutir telur ayam kampung yang masih mentah dan baru
• Sebungkus bunga setaman
• Satu buah baskom / pengaron yang telah ada air serta
gayungnya untuk upacara membasuh kaki pengantin
putra
• Dua helai kain sindur dengan bentuk segi empat
dipakai pada upacara tanpa kaya atau kantongan yang
terbuat dari kain apa saja
• Daham klimah yaitu upacara makan bersama-sama
(dulangan) atau suap-suapan pengantin putri menyuapi
pengantin putra dan sebaliknya
• Dahar klimah, pada upacara dahar klimah makanan yang
perlu disiapkan yaitu : nasi kuning ditaburi bawang
merah yang telah digoreng dan opor ayam Pada upacara
tanpa kaya yang perlu disediakan ialah : kantongan yang
berisi uang logam, beras, kacang tanah, kacang hijau,
kedelai, jagung dan lain-lain
Bagian I
Upacara balangan sedah / lempar sirih yaitu pengantin putra
dan pengantin putri saling melempar sirih, setelah itu disusul
dengan berjabat tangan tanda saling mengenal
Gambar 5 11 Upacara Panggih
Bagian II Upacara Wiji Dadi
Sebelum pengantin putra menginjak telur, pengantin putri
membasuh terlebih dahulu kedua kaki pengantin putra
Gambar 5 12 Upacara Wiji Dadi
Bagian III
Upacara sindur binayang yaitu pasangan pengantin berjalan
dibelakang ayah pengantin putri, sedangkan ibu pengantin putri
dibelakangnya pengantin ini Hal ini mempunyai makna
Bapak selalu membimbing putra-putrinya menuju kebahagiaan,
sedangkan Ibu memberikan dorongan “tut wuri handayani”
Gambar 5 13 Upacara Sindur Binayang
Bagian IV Timbang (Pangkon) dan disusul upacara tanem
Upacara tanem yaitu Bapak pengantin putri mempersilahkan
duduk kedua pengantin di pelaminan yang bermakna bahwa
Bapak telah merestui dan mengesahkan kedua pengantin
menjadi suami istri
Gambar 5 14 Upacara Tanem
Bagian V
Upacara tukar kalpika yang disebut juga tukar cincin yaitu
memindahkan dari jari manis kiri ke jari manis kanan dan
dilaksanakan saling memindahkan Hal ini mempunyai
makna bahwa suami istri telah memadu kasih sayang untuk
mencapai hidup bahagia sepanjang hidup
Gambar 5 15 Upacara Tukar Kalpika
Bagian VI Kacar-kucur (tanpa kaya)
Upacara kacar-kucur atau disebut guna kaya yang bermakna
bahwa hasil jerih payah sang suami diperuntukkan kepada
sang istri untuk kebutuhan keluarga
Gambar 5 16 Upacara Kacar-kucur
Bagian VII Kembul Dhahar “ Sekul Walimah “
Upacara kembul dhahar yaitu kedua pengantin saling suap-
suapan secara lahap Hal ini bermakna bahwa hasil jerih
payah dan rejeki yang diterimanya yaitu berkat Rahmat
Tuhan dan untuk mencukupi keluarganya Segala suka dan
duka harus dipikul bersama-sama
Gambar 5 17 Upacara Kembul Dhahar
Bagian VIII
Pengantin putra dengan sabar menunggu pengantin putri
menghabiskan Dhaharan Biasanya Ibu lebih sayang untuk
membuang makanan Hal ini bermakna agar Tuhan selalu
memberikan rezeki dan selalu mensyukuri rezeki yang
diterimanya
Bagian IX Upacara Mertuwi
Bapak dan Ibu pengantin putra datang dijemput oleh Bapak
dan Ibu pengantin putri untuk menjenguk pengesahan
perkawinan putrinya Setelah dipersilahkan duduk oleh
Bapak dan Ibu pengantin putri lalu dilangsungkan upacara
sungkeman jika Ayah atau Bapak pengantin putra
telah meninggal dunia, maka sebagai gantinya yaitu kakak
pengantin putra atau pamannya
Bagian X Upacara Sungkeman
Upacara sungkeman / Ngebekten yaitu kedua pengantin
berlutut untuk menyembah kepada Bapak dan Ibu dari kedua
pengantin Dalam hal ini bermakna bahwa kedua pengantin
tetap berbakti kepada Bapak / Ibu pengantin, serta mohon
doa restu agar Tuhan selalu memberikan rahmatnya
Gambar 5 18 Upacara Sungkeman
c Arti Istilah dan Maknanya
1) TARUB
Kata benda yang menunjukan pengertian dari satu “ bangunan
darurat” yang khusus didirikan pada dan di sekitar rumah
orang yang mempunyai hajat menyelenggarakan peralatan
perkawinan / Ngunduh Temanten, dengan tujuan rasional
dan irrasional
Rasional : Membuat tambahan ruang untuk tempat duduk
tamu dan lain-lainnya
Irrasional : Karena pembuatan tarub menurut adat harus
disertai dengan macam-macam persyaratan khas yang disebut
srana-srana / sesaji, maka yang demikian itu mempunyai
tujuan “keselamatan lahir batin” dalam memangku-kerja-
perkawinan itu dalam arti luas
Adapun Srana Tarub yang pokok disebut tuwuhan dengan
maksud supaya berkembang di segala bidang bagi kedua
mempelai terdiri dari :
(a) Sepasang pohon pisang-raja yang berbuah, maknanya
secara singkat yaitu :
• Agar mempelai kelak menjadi pimpinan yang baik
bagi keluarganya/ lingkungannya/bangsanya
• Seperti pohon pisang dapat tumbuh dan hidup di
mana saja maka diharapkan bahwa mempelai berdua
pun dapat hidup dan menyesuaikan diri di lingkungan
mana pun juga dan berhasil (berubah)
(b) Sepasang Tebu Wulung
Tebu : antipening kalbu = tekad yang bulat
Wulung : mulus = matang
Maknanya, dari mempelai diharapkan agar segala sesuatu
yang sudah dipikir matang-matang dikerjakan/
dilaksanakan dengan tekad yang bulat, pantang mundur
(“mulat sarira hangrasawani”)
(c) Dua janjang kelapa gading yang masih muda
Kelapa gading : Kelapa yang kulitnya kuning
Kelapa muda : cengkir
Maknanya, kencengin pikir = kemauan yang keras
Dari mempelai diharapkan agar memiliki “kemauan yang
keras” untuk dapat mencapai tujuan
(d) Daun : beringin
Daun : Maja
Daun : Koro
Daun : Andong
Daun : Alang-alang
Daun : Apa-apa (daun dadap srep)
Maknanya, diharapkan dari mempelai kelak dapat tumbuh
seperti pohon beringin, menjadi pengayom lingkungannya
dan agar semuanya dapat berjalan dengan selamat sentosa
lahir batin (aja ana-sekoro-koro kalis alangan sawiji apa)
2) SRANA/SESAJI TARUB
Menunjukkan pengertian baik kata benda maupun kata kerja,
yang berarti membuat/mempersiapkan semua persyaratan
barang-barang baik yang berujud (materiil) maupun yang
tidak berujud (spirituil) yang diperlukan untuk pelengkap
syarat pembuatan tarub sesuai dan menurut kepercayaan dan
pengertian tradisi/adat
3) NGUNDUH ATAU NGUNDUH TEMANTEN
Kata-kata Ngunduh = memetik yang dilakukan khusus oleh
orang tua dari mempelai lelaki, yang berarti mendatangkan
mempelai berdua di rumah orang tua mempelai lelaki,
biasanya setelah 5 hari anaknya lelaki itu berada di rumah
mertuanya sejak hari dilangsungkan perkawinannya,
untuk secara bergantian dirayakan di rumah orang tuanya
sendiri (orang tua mempelai lelaki) dengan maksud untuk
memperkenalkan mempelai kepada keluarganya dan handai
taulan
4) SRANA NGUNDUH
Sama seperti SRANA
5) PETANEN ATAU KROBONGAN
Kata benda petanen atau krobongan yakni kamar tengah
dari dalem = bangunan rumah yang dibelakang Bangunan
rumah yang didepan namanya Pendapa
Kamar tengah yang disebut petanen ini biasanya selalu
dihiasi atau bahasa Jawa di robyong Tempat yang dirobyong
itu lalu disebut Krobongan Petanen atau juga disebut
krobongan ini yaitu kamar yang disediakan untuk DEWI
SRI yaitu dewinya pertanian (Jawa = petanen)
Dalam upacara perkawinan, maka setelah temu atau panggih,
kedua mempelai lalu duduk di muka petanen ini Disitulah
dilakukan ucapan-ucapan kelanjutannya, misalnya: nimbang,
kacar-kucur atau sungkem dan lain-lainnya Sesuai dengan
perkembangannya sekarang krobongan disebut pelaminan
yang bentuknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
6) KEMBAR MAYANG
Terdiri dari 2 kata,
Kembar : dua benda yang sama bentuknya dan ukurannya
Mayang : bunga pohon pinang
Jadi artinya, sepasang benda yang dirangkai dalam
bentuk tertentu dengan bunga pinang guna keperluan
mempelai Akan tetapi arti sebenarnya dimaksudkan disini
melambangkan suatu “pohon hayat” dalam bentuk sekaligus
berfungsi sebagai dekorasi
116 BAB V Persepsi: Inti Komunikasi
7) TEMANTEN ATAU PENGANTIN
Artinya Mempelai
8) PRABOT TEMANTEN
Segala sesuatu yang perlu bagi seorang temanten, terutama
sekali mengenai pakaian tradisional temanten menurut adat
9) “PINISEPUH“ PUTRI
Dalam arti sempit :
Ahli waris wanita yang dekat hubungannya dengan keluarga
dan yang kedudukannya dalam lingkungan keluarga itu lebih
tua dari sang mempelai, misalnya :
• Dari garis lurus ke atas (adscendenten) Ibu, nenek putri,
eyang buyut dan seterusnya
• Dari garis samping Kakak perempuan, bibi (tante,
oudtante) dan seterusnya
Dalam arti luas :
Yang disebut di atas + wanita-wanita lain yang tua usianya
dan sangat akrab hubungannya dengan keluarga yang
bersangkutan (bahasa Jawa disebut Kewula-keraga)
10) “PINISEPUH“ KAKUNG
Sama dengan “PINISEPUH“ PUTRI
11) NGANTHI
Kata kerja Nganthi berarti membimbing fisik = mendampingi
dan memegangi tangan dari sang mempelai
12) SINDUR
Semacam selendang yang warnanya merah bertepikan putih,
melambangkan persatuan dari unsur bapak dan unsur ibu
Sindur ini dalam upacara perkawinan :
a Dipakai sebagai ikat pinggang oleh orang tua (bapak dan
ibu) yang menyelenggarakan peralatan mantu
b Dipakai sebagai salah satu sarana dalam upacara
perkawinan yaitu setelah mempelai bergandengan tangan
(Jawa : kanthen) berjalan menuju ke tempat duduk
pengantin, maka salah seorang pinisepuh putri (biasanya
ibunda mempelai) mengikuti berjalan dekat di belakang
mempelai berdua sambil menyelimutkan sehelai sindur
sebagai lambang persatu paduan jiwa raga suami istri yang
abadi
Sindur diartikan kependekan dari sin = isin/malu, Ndur =
mundur (malu untuk mundur)
117BAB VPersepsi: Inti Komunikasi
Bahwa tujuan perkawinan antara lain yaitu untuk
meneruskan kehidupan generasi melalui pembangunan
keluarga sejahtera
Segala rintangan/hambatan tidak akan melemahkan keyakinan
dirinya terhadap apa yang harus diperjuangkan dalam usaha
membangun suatu keluarga sejahtera, terlebih-lebih dengan
disertai do’a restu orang tua kedua pengantin, maka apapun
yang akan dihadapinya akan terus diperjuangkan sampai
terwujudnya harapan serta cita-citanya ini
13) NGABAKTEN / SUNGKEM
Suatu kewajiban moral tradisional bagi sang mempelai untuk
secara fisik menunjukkan/menyatakan bakti dan hormatnya
lahir batin kepada orang tua dan para pinisepuhnya dengan
gerakan tertentu, seraya mohon do’a restu dan mendapat
ridho dari Tuhan agar selalu mendapatkan bimbingan dan
petunjuk di dalam membangun keluarga dan berguna bagi
Nusa dan Bangsa
Pada saat akan sungkem kedua pengantin melepas selop dan
keris yang dikenakan pengantin pria Hal ini dimaksudkan
bahwa kedua mempelai dengan sepenuh hati telah siap akan
bersujud kepada orang tua pengantin dan pinisepuh
14) GANTI BUSANA
Upacara mempelai untuk sementara waktu meninggalkan
tempat duduknya berjalan menuju kamar rias untuk ganti
pakaian dengan diiringi oleh beberapa orang pinisepuh,
saudara-saudaranya (laki-laki dan perempuan) dan lain-lain
anggota keluarga terdekat yang ditunjuk
15) BESAN
Sebutan yang dipakai untuk menunjukkan hubungan
kekeluargaan antara orang tua dari mempelai lelaki dan
orang tua dari mempelai wanita
16) MERTUA
Sebutan yang dipakai untuk menunjukkan hubungan
kekeluargaan bagi mempelai lelaki terhadap orang tua dari
mempelai wanita dan bagi mempelai wanita terhadap orang
tua dari mempelai lelaki (parent in laws)
17) AMONG TAMU
Tugas khusus untuk menerima dan mengantar para tamu ke
tempat duduknya, menurut ketentuan protokol
18) GAMELAN
Seperangkat (unit dari salah satu macam alat-musik
negara kita ) disiapkan untuk lebih menyemarakkan suasana
19) KERIS
Suatu benda semacam senjata-tajam yang mempunyai bentuk
khusus dan dianggap keramat berfungsi antara lain sebagai
salah satu perabot dari pada pakaian kebesaran secara adat
Jawa
20) PAKAIAN SIKEPAN CEKAK / ALIT
Salah satu model pakaian pengantin yang dipakai setelah
kembali dari ganti menuju ketempat duduknya Model ini
yang biasa dipakai oleh para pangeran saat upacara2
kebesaran
21) DIJEJERKAN
Diatur agar mempelai berdua berdiri berjajar
22) PAMITAN
Para tamu mohon diri kepada orang tua kedua mempelai
untuk pulang kembali ke tempat masing2
23) NANDUR
Gerakan dari orang tua laki-laki untuk mendudukan kedua
pengantin di pelaminan dengan menekankan tangan di
pundak pengantin pria dan wanita yang dapat diartikan bahwa
setiap orang tua dengan kasih sayangnya tetap akan selalu
memberikan petunjuk2 dan pengarahan yang benar dengan
harapan hendaknya segala sesuatu yang dilaksanakan selalu
didasari budi yang baik dan luhur
Nandur = menanam
Dimaksukdkan bahwa akan tumbuh hidup subur dan dari
kesuburan ini dihasilkan buah yang bagus dan berguna
24) IMBAL WICARA
Dialog/percakapan yang dilaksanakan pada saat serah terima
kedua pengantin dari orang tua pengantin putri kepada orang
tua pengantin putra
25) BOMBYOK KERIS / KOLONG KERIS
Suatu kelengkapan busana kebesaran bagi pengantin yang
terdiri dari untaian/rangkaian bunga dan mawar dengan
warna putih dan merah yang artinya sama dengan arti sindur
119BAB VPersepsi: Inti Komunikasi
26) OMBYONG
Sebutan bagi rombongan pengiring pengantin yang biasanya
terdiri dari para keluarga terdekat pengantin pria/wanita
yang telah ditentukan
27) NGARAK TEMANTEN
Kata kerja “ngarak” berarti membimbing secara bersama-
sama dalam bentuk rombongan
28) MENGAPIT
Dapat diartikan mendampingi di sebelah kanan dan kiri yang
dapat dilakukan dalam posisi duduk, berdiri atau berjalan
29) BUCALAN = BUANGAN
Kata benda dari sesaji yang akan ditempatkan / dibuang
di tempat-tempat tertentu (route perjalanan dan kompleks
penyajiannya telah diuraikan di depan / skenario) Kata kerja
dari pelaksanaan penyajian sesaji bucalan gecok mentah
dengan maksud mengharapkan partisipasi dari para bahu
rekso (makhluk yang tidak kelihatan) maupun yang kelihatan,
untuk menjaga jalan-jalan yang akan dilalui pengantin dan
juga ditempat-tempat yang akan dipakai tempat upacara/
perhelatan dan diminta supaya tidak mengganggu pengantin
sekalian, beserta orang tuanya, keluarganya, pengiringnya,
tamu-tamunya, para panitia dan pembantunya dan lain-lain
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan hajat Ngunduh
Temanten ini selamat hingga upacara selesai dengan
paripurna khususnya kepada pengantin sekalian diberikan
rakhmat, sejahtera dan bahagia lahir batin
30) SIRAMAN
Menunjukkan pengertian kata benda dari kata “siram” yang
berarti suatu perbuatan tradisional mandi bagi setiap orang
calon mempelai wanita maupun pria menjelang akad nikah
Untuk keperluan ini diperlukan pula syarat-syarat atau
sesaji-sesaji yang disebut “sirna siraman” yang ujudnya
sesuai dengan uraian pada skenario
Upacara siraman (mandi mempelai) ini dipimpin dan
dilakukan/dibantu oleh para ahli waris terdekat yang sudah
tua usianya baik dari garis bapak maupun dari garis ibu
(sesuai warga adat yang bersifat ke bapak ibuan =
perenteel)
31) PAES
Menunjukkan kata benda dari kata kerja maesi, yang berarti
merias dahi calon mempelai wanita oleh seorang wanita ahli
dalam tugas ini, agar wajah si calon mempelai wanita terlihat
lebih cantik lagi mirip gambaran wajah seorang bidadari
32) KEMBANG SETAMAN
Beberapa macam bunga yang dicampur satu dalam sebuah
tempat/wadah yang berisi air tawar
2 Upacara Grebeg dan Maknanya
Grebeg kraton Yogyakarta yaitu upacara adat sebagai simbol
kekucah dalem, yakni simbol kemurahan hati raja kepada kawulanya
Raja digambarkan sebagai sosok yang mengayomi, mengayemi, dan
mengenyangkan kawulanya Tradisi ini sudah dilaksanakan sejak
pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I Upacara Grebeg
diadakan tiga kali dalam setahun, yakni Grebeg Syawal sebagai
bentuk ungkapan syukur telah melampaui bulan puasa, kemudian
Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW Sedangkan Grebeg Besar diselenggarakan untuk
merayakan Idul Adha
Upacara Grebeg identik dengan adanya Gunungan, yaitu berbagai
makanan dan hasil bumi yang disusun menyerupai gunung, sebagai
simbol dari kemakmuran kraton Yogyakarta yang nantinya akan
dibagikan kepada rakyat Dalam perayaan Grebeg, ada enam
jenis gunungan, masing-masing memiliki bentuk yang berbeda dan
terdiri dari jenis makanan yang berbeda pula
Gambar 5 19 Gunungan yaitu makanan dan hasil bumi yang dibentuk menyerupai gunung
Gunungan Dharat yaitu gunungan yang puncaknya berhamparkan
kue besar dan di sekelilingnya ditancapi kue ketan yang berbentuk
lidah Gunungan Gepak yaitu gunungan yang terdiri dari
empat puluh buah keranjang yang berisi aneka ragam kue-kue kecil
dengan lima macam warna, yaitu merah, biru, kuning, hijau, dan
hitam Gunungan Bromo terdiri dari beraneka ragam kue-kue yang
di bagian puncaknya diberi lubang, sehingga tampak sebuah anglo
berisi bara yang membakar kemenyan Gunungan Lanang terdiri
dari rangkaian kacang panjang, cabe merah, telur itik, dan ketan
Di bagian puncaknya ditancapi kue dari tepung beras Gunungan
Wadon yaitu gunungan yang terdiri dari beraneka ragam
kue-kue kecil dan juga kue ketan Gunungan Pawuhan yaitu
gunungan yang bentuknya mirip dengan gunungan wadon, namun
pada bagian puncaknya ditancapi bendera kecil berwarna putih
Satu bulan sebelum upacara Grebeg, di tempat yang bernama
Magangan, abdi dalem kraton sudah mulai mengerjakan keenam
gunungan ini Bahan-bahan diolah dan dimasak, kemudian
disusun membentuk miniatur gunung Malam hari sebelum upacara
Grebeg, Gunungan-gunungan ini dibawa masuk ke dalam
Kraton
Pagi harinya, upacara Grebeg dimulai dengan parade prajurit yang
berangkat dari Pracimosono untuk menjemput Gunungan Momen ini
menarik untuk diikuti karena bisa melihat secara langsung prajurit
kraton dengan atribut yang khas Kraton Yogyakarta memiliki
sepuluh bregada atau kesatuan prajurit, yaitu prajurit Wirobrojo,
prajurit Dhaheng, prajurit Patangpuluh, prajurit Jogokaryo, prajurit
Prawirotomo, prajurit Ketanggung, prajurit Mantrijero, prajurit
Nyutro, prajurit Bugis dan prajurit Surokarso Prajurit-prajurit ini
dipimpin oleh seorang panglima yang disebut Manggala Yudha
Prajurit ini mengawal gunungan yang diusung dari kraton Yogyakarta
menuju Masjid Besar, Kepatihan, dan Puro Pakualaman Di sana,
gunungan ini dibagikan kepada rakyat
Antusiasme warga terhadap upacara ini cukup besar Terbukti,
satu hari sebelum upacara, mereka sudah mulai berdatangan dalam
kelompok kecil maupun besar Tidak hanya warga Yogyakarta,
namun banyak yang berasal dari luar kota seperti Magelang,
Temanggung, Wonosobo dan sekitarnya Sebagian mereka percaya
bahwa pernik-pernik yang ada di gunungan akan memberikan
berkah, sehingga mereka berharap bisa mendapatkan bagian kecil
dari gunungan ini Keyakinan seperti itu membuat warga
rela menunggu hingga dalam waktu lama untuk dapat ikut
memperebutkan gunungan Mereka rela berdesakan bahkan dengan
resiko terinjak-injak atau jatuh asal berhasil memperoleh bagian
dari gunungan ini
Upacara Grebeg yang ditutup dengan perebutan gunungan ini
bukan sekedar sebagai simbol kekucah dalem semata, namun juga
sebagai bentuk meneruskan tradisi dan menjaga kekayaan budaya,
namun juga sebagai aset wisata Bagi penggemar fotografi tentu
upacara ini sangat menarik sebagai target bidikan lensanya Salam
Kratonpedia
Gambar 5 20 Kerangka
gunungan lanang Tampak di
atasnya yaitu kue dari tepung
beras
Gambar 5 21 Abdi dalem sedang
memasang rangkaian telur itik
pada gunungan
Gambar 5 22 Memasang untaian
kacang panjang, cabe merah dan
kue ketan
Gambar 5 23 Gunungan saat
menjelang diberangkatkan
Gambar 5 24 Manggala Yudha
melakukan inspeksi sebelum
prajurit bertugas
Gambar 5 25 Bregada prajurt
Ketanggung, salah satu dari
10 bregada yang bertugas
mengiringi gunungan
Gambar 5 26 Alat musik Kecer,
semacam simbal dimainkan oleh
prajurit Dhaheng
Gambar 5 27 Gunungan
memasuki komplek Masjid Besar
Gambar 5 28 Didoakan sebelum
diperebutkan
Gambar 5 29 warga saling
berusaha mendapatkan bagian
dari gunungan
Gambar 5 30 Memperoleh secuil
kue, diharapkan dapat memberi
berkah
125
A --
Komunikasi yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari
yaitu pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan
tatap muka Contohnya ketika guru mengajar kepada peserta didik,
interaksi tatap muka dalam kelas akan membantu proses pembelajaran
secara efektif dibandingkan hanya memberikan tugas kepada peserta
didik Karena dengan proses tatap muka, guru dapat melihat perkembangan
peserta didik itu sendiri Selain itu dengan komunikasi verbal biasanya
lebih akurat dan tepat waktu
Kata-kata yaitu alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan
ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan
obyek, observasi dan ingatan Sering juga untuk menyampaikan arti yang
tersembunyi, dan menguji minat seseorang Keuntungan komunikasi
verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk
berespon secara langsung Komunikasi yaitu faktor penting bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis Seorang pemimpin secara
rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka
membuat surat pesanan, barang, menjawab atau membuat surat aduan,
membuat surat balasan atau tanggapan, dan sejenisnya
Komunikasi verbal yaitu salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan, meskipun
seseorang dapat mengungkapkan sesuatu secara non verbal, ia tetap
memerlukan komunikasi verbal, misalnya bila hendak membahas
kejadian masa lalu, ide, atau abstraksi Hal-hal ini tidak dapat
diungkapkan lewat kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti,
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato)
BAB 6
Komunikasi Verbal
126 BAB VI Komunikasi Verbal
Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan
memahami apa yang disampaikan pembicaraan atau penulis Penyampaian
suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa
seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan
Untuk pesan-pesan, seseorang dapat memakai tulisan dan ucapan
(lisan) Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat
memakai pendengaran dan bacaan
B Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal yaitu suatu bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral) Komunikasi verbal menempati porsi besar Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal Dengan harapan, komunikan (baik
pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan
yang disampaikan
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal memiliki porsi besar
Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah
disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal Dengan harapan,
komunikan (baik pendengar maupun pembaca) dapat lebih mudah
untuk memahami pesan-pesan yang disampaikan Dalam prakteknya,
komunikasi verbal dapat dilakukan dengan cara:
1 Berbicara dan menulis Umumnya untuk menyampaikan bussines
message, orang cenderung lebih menyukai berbicara (speaking)
dibandingkan dengan menulis (writing), selain karena alasan
praktis, speaking dianggap lebih mudah dan lebih menyentuh
sasaran dari komunikan Namun bukan berarti pesan tertulis tidak
penting Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan
memerlukan pemahaman serta pengkajian matang, diperlukan pula
penyampaian tertulis
2 Mendengarkan dan membaca Kenyataan menunjukan, pelaku bisnis
lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan
informasi Dan aktivitas penerimaan informasi seperti pesan bisnis
ini dilakukan lewat proses reading dan listening ini Sehingga
pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan sebagian kecil
yang tercerna dengan baik
3 Komunikasi verbal dipakai pada saat:
• Pada saat bertemu dan menyapa
• Menjelaskan arah
• Memberi perintah
127BAB VIKomunikasi Verbal
• Menjawab permintaan
• Melayani konsumen
• Menjelaskan barang-barang dan pelayanan
• Menangani keluhan tamu
• Membuat permintaan maaf
• Berkomunikasi dengan rekan kerja
4 Jenis-jenis komunikasi verbal yaitu
• Berbicara yaitu suatu alat untuk mengkomunikasikan
gagasan gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak, yang
dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih
• Berdiskusi yaitu sebuah interaksi komunikasi antara dua orang
atau lebih/kelompok Biasanya komunikasi antara mereka/
kelompok ini berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan
benar Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik
Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik
ini
• Kuliah yaitu sebuah proses satu arah dalam transfer ilmu
pengetahuan/nasehat, dari yang memberi kuliah, guru/dosen
atau orang tua, kepada murid/anak Kuliah bisa jadi yaitu pintu
masuk pertama dari sebuah pembelajaran Kuliah ada 2 macam
yaitu, kuliah secara formal dan kuliah secara non formal
Contoh:
- Guru menerangkan (formal)
- Dinasehati ibu, memberi masukan dan kritik (nonformal)
• Dialog yaitu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau
lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam institusi
legislative seperti parlemen, terutama di Negara-negara yang
memakai sistem oposisi Dalam hal ini, debat dilakukan
menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat
dihasilakan melalui voting atau keputusan juri
• Percakapan-percakapan yaitu komunikasi dua arah yang
dilakukan oleh minimal dua orang, yang didalamnya ada
topic pembicaraan, bisa tuntas bisa tidak
• Debat argumentasi
Debat yaitu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak
atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam
128 BAB VI Komunikasi Verbal
mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan
Argumentasi yaitu suatu bentuk retorika yang berusaha
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan
oleh penulis atau pembicara Melalui argumentasi, penulis
berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia
mampu menunjukan apakah suatu pendapat atau suatu hal benar
atau tidak Dan dalam ilmu pengetahuan, argumentasi tidak lain
yaitu usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau kemungkinan-
kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai
suatu hal
• Berbincang-bincang yaitu ngobrol/percakapan yang sifatnya lebih
santai dan hanya dipakai untuk mengisi waktu luang
C Bahasa
1 Asal Usul Bahasa
Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai
bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi Ada dugaan
kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal Teoretikus
kontemporer mengatakan bahwa bahasa yaitu ekstensi perilaku
sosial Lebih dari itu, bahasa ucap bergantung pada perkembangan
kemampuan untuk menempatkan lidah secara tepat di berbagi lokasi
dalam sistem milik manusia yang memungkinkannya membuat
berbagai suara kontras yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan
Kemampuan ini mungkin berhubungan dengan kemampuan manusia
lebih awal untuk mengartikulasikan isyarat-isyarat jari-jemari dan
tangan yang memudahkan komunikasi nonverbal Konon, hewan
primata (kera, monyet, gorila dan sejenisnya) berevolusi sejak kira-
kira 70 juta tahun lalu, dimulai dengan hewan mirip tikus kecil
yang hidup sezaman dengan dinosaurus
Dulu, nenek moyang kita yang juga disebut Cro Magnon ini tinggal
di gua-gua Mereka mempunyai sosok seperti kita, hanya saja lebih
berotot dan lebih tegap, mungkin karena hidup mereka penuh semangat
dan makan makanan yang lebih sehat Mereka yaitu pemburu dan
pengumpul makanan yang berhasil Ketika mereka belum mampu
berbahasa verbal, mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar
yang mereka buat pada tulang, cadas dan dinding gua yang banyak
ditemukan di Spanyol dan Prancis Selatan Mereka menggambarkan
bison, rusa kutub dan mamalia lainnya yang mereka buru Inilah sarana
pertama yang dikenal manusia untuk merekam informasi
129BAB VIKomunikasi Verbal
Dalam tahap perkembangan berikutnya, antara 40 000 dan 35 000
tahun lalu Cro Magnon mulai memakai bahasa lisan Ini
mungkin karena mereka punya struktur tengkorak, lidah dan kotak
suara yang mirip dengan yang kita miliki sekarang Kelebihan homo
sapiens dari makhluk sebelumnya yaitu kemampuan mereka
untuk mengembangkan salah satu jenis tanda yang disebut dengan
simbol atau lambang Sedangkan makhluk hidup sebelumnya lebih
mengandalkan ikon, sinyal atau indeks dalam komunikasi mereka
Kemampuan berbahasa inilah yang membuat mereka terus bertahan
hingga kini, tidak seperti makhluk mirip manusia sebelumnya yang
musnah Karena Cro Magnon dapat berpikir lewat bahasa, mereka
mampu membuat rencana, konsep, berburu dengan cara yang
lebih baik dan mempertahankan diri dengan lebih efektif dalam
lingkungan yang keras dan cuaca yang buruk Mereka juga dapat
mengawetkan makanan
Sekitar 10 000 tahun Sebelum Masehi mereka menemukan cara-
cara bertani demi kelangsungan hidup mereka Pendek kata, homo
sapiens semakin makmur dari abad ke abad, karena mereka
memiliki lebih banyak pengetahuan untuk bertahan hidup dan
mengembangkan budaya mereka, yang kemudian mereka wariskan
kepada generasi berikutnya Mereka tidak hanya menggarap tanah
dan beternak tetapi juga mengembangkan teknologi termasuk
penggunaan logam, anyaman Roda, keretan dan barang tembikar
Mereka juga punya waktu untuk bersenang-senang, membuat
inovasi dan berkontemplasi Namun mereka belum dapat menulis
Sementara itu, bahasa pun semakin beraneka ragam Cara bicara
baru berkembang ketika orang-orang menyebar ke kawasan-kawasan
baru tempat mereka menemukan dan mengatasi problem-problem
baru Bahasa-bahasa lama pun terus berevolusi dari generasi ke
generasi
Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan transisi komunikasi
dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus
berkembang Transisi paling dini dilakukan bangsa Sumeria dan
bangsa Mesir kuno, lalu juga bangsa Maya dan bangsa Cina yang
mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen Tahun
2000 Sebelum Masehi, papirus dipakai secara luas di Mesir untuk
menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi Penyebaran
sistem tulisan itu akhirnya sampai juga ke Yunani Bangsa Yunanilah
yang kemudian menyempurnakan dan menyederhanakan sistem
tulisan ini Menjelang kira-kira 500 Sebelum Masehi, mereka telah
memakai alfabet ini secara luas Akhirnya alfabet Yunani itu
diteruskan ke Roma tempat sistem tulisan itu disempurnakan lagi
Sistem tulisan dan bahasa lisan itu terus berkembang hingga kini
Kita pun memasuki era catak pada abad ke 15, yang beberapa
abad kemudian disusul oleh era radio, era televisi dan kini era
komputer Kesemuanya telah merekam hasil peradaban manusia
untuk disempurnakan lagi oleh generasi-generasi mendatang lewat
kemampuan mereka dalam berbahasa
2 Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Manusia
Menurut KKBI (kamus besar bahasa negara kita ) bahasa yaitu
suatu sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipakai oleh
sekelompok warga untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri Fungsi bahasa yang mendasar yaitu
untuk menamai atau menjuluki orang, objek dan peristiwa Setiap
orang punya nama untuk identifikasi sosial Orang juga dapat
menamai apa saja, objek-objek yang berlainan, termasuk perasaan
tertentu yang mereka alami Penamaan yaitu dimensi pertama
bahasa dan basis bahasa dan pada awalnya itu dilakukan manusia
sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi
Mengapa matahari disebut matahari? Karena ia disebut matahari
yaitu keliru menganggap sesuatu itu mempunyai hanya satu nama
yang benar Benda yang kita terima dari tukang pos kita sebut
surat Ketika isinya kita ketahui menawarkan barang atau jasa kita
sebut iklan Karena kita tidak tertarik pada penawaran itu, benda
itu kita buang ke keranjang sampah Bagaimana kita menjuluki
Emha Ainun Najib? Budayawan, cendikiawan, seniman, penulis,
kolumnis, kiai, penyanyi atau pelawak? Salah satu menjawabnya:
Bergantung pada apa yang sedang ia lakukan saat itu Bila ia sedang
berceramah agama, ia kiai Bila ia sedang menulis buku, artikel
atau kolom ia penulis dan bila ia sedang menyanyi dengan iringan
kelompok musiknya ia penyanyi Suatu objek mempunyai beberapa
tingkat abstraksi Ibu kita yaitu ibu, ibu yaitu wanita, wanita
yaitu manusia, manusia yaitu makhluk hidup dan makhluk
hidup yaitu ciptaan Tuhan Semakin luas kelasnya, semakin
abstrak konsep ini Sepanjang hidup kita sebenarnya belajar
mengabstraksikan segala sesuatu
Santoso (2004) berpendapat bahwa ada fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi yakni :
a Fungsi Informasi
Dalam komunikasi bahasa dipakai sebagai alat untuk
menyampaikan informasi Dalam hal ini bahasa menjadi faktor
yang teramat penting bagi tersampainya sebuah informasi kepada
penerimanya Bahasa yang baik akan mempermudah sebuah
informasi untuk diterima dengan baik pula
b Fungsi Ekspresi Diri
Dalam komunikasi bahasa berfungsi sebagai penyalur untuk
mengeluarkan apa yang kita kehendaki Bahasa sebagai ekspresi
diri dapat diartikan bahwa bahasa yaitu alat yang dapat
menginterprestasikan segala hal baik berupa gagasan, perasaan, ide
dan lain sebagainya untuk disampaikan kepada orang lain Fungsi
bahasa sebagai ekspresi diri ini memberikan kita kebebasa dalam
menyampaikan sebuah ekspresi diri
c Fungsi Adaptasi dan Integrasi
Fungsi adaptasi dan integrasi ini bermakna bahwa bahasa
menyatukan diri kita dalam warga Bahasa menjadi modal
bagi seorang manusia untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan segala sesuatu yang ada pada lingkungannya Lebih dari itu
bahasa menjadi pemersatu manusia dalam kehidupan warga ,
bahkan bahasa menjadi faktor pemersatu antar anggota warga
dalam satu negara
d Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi kontrol sosial memiliki makna bahwa bahasa dapat dipakai
untuk mempengaruhi sikap dan juga pendapat orang lain Dalam
hal ini kemampuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
ini dapat dijadikan sebagi alat guna mencapai satu kehidupan
warga yang baik dan ideal Sementara itu Hallyday (1992)
mengemukanan tujuh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yakni :
e Fungsi Instrumental
Dalam hal ini bahasa dipakai dalam rangka mencapai tujuan
tertentu Dapat dikatakan bahwa bahasa dalam pemaknaanya
sebagai alat komunikasi memiliki tujuan dari orang yang
menyampaikan bahasa atau informasi ini yakni agar lawan
bicaranya melakukan apa yang ia kehendaki
f Fungsi Regulasi
Dalam hal ini bahasa berfungsi untuk mengatur dan juga
mengendalikan seseorang Artinya bahwa bahasa dijadikan sebagai
alat pengatur dan juga pengendali tingkah laku seseorang Hal ini
biasanya dipakai dalam komunikasi organisasi yang meibatkan
antara pimpinan dan bawahan
g Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional memiliki arti bahwa bahasa berfungsi sebagai
alat untuk berinteraksi dengan orang lain Bahwa bahasa dipakai
oleh manusia sebagai alat dalam bergaul dengan sesamanya
Dalam hal ini bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan Manusia sebagai alat komunikasi mengingat manusia
yang tak bisa hidup sendiri memerlukan interaksi untuk senantiasa
berhubungan dengan orang lain
h Fungsi Personal
Bahasa memiliki fungsi untuk menyampaikan dan
menggambarkan apa yang dirasakan atau hendak disampaikan
oleh penggunanya kepada orang lain Bahasa dalam hal ini juga
dapat memberitahu keadaan pribadi seseorang Misalkan saja
melalui bahasa yang dipakai kita dapat mengetahui kondisi
orang ini apakah dia sedang sedih, marah maupun senang
i Fungsi Heuritik
Dalam hal ini bahasa memiliki fungsi penting sebagai alat
komunikasi dalam rangka mencari dan mengembangkan ilmu
pengetahuan Sebuah ilmu pengetahuan akan dapat dipelajari
jika tertuang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami oleh
mereka yang mempelajarinya
j Fungsi Imajinatif
Dalam hal ini bahasa berfungsi guna mengkomunikasikan
sebuah imajinasi dalam diri seseorang Misalkan saja apa yang
tertuang dalam sebuah novel fiksi yaitu hasil dari imajinasi
seseorang yang kemudian dibaca dan pesanya tersampaikan
kepada pembacanya sehingga terjadi sebuah arus komunikasi
k Fungsi Representasional
Artinya bahwa komunikasi memiliki fungsi untuk menggambarkan
sesuatu baik benda, perasaan, gagasan, pesan, informasi dan
sebagainya Sebagai contoh komunikasi dapat menjelaskan
bahwa gula itu memiliki rasa yang manis, komunikasi juga dapat
menjelaskan mana benda yang disebut meja dan juga mana yang
disebut kursi
3 Keterbatasan Bahasa
Berbicara tentang komunikasi verbal, yang porsinya hanya 35%
dari keseluruhan komunikasi kita, banyak orang tidak sadar bahwa
bahasa itu terbatas Keterbatasan bahasa ini dapat kita uraian
sebagai berikut:
a Keterbatasan Jumlah Kata yang Tersedia untuk Mewakili Objek
Kata-kata yaitu kategori-kategori untuk merujuk pada objek
tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan dan sebagainya
Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek Suatu kata
hanya mewakili realitas tetapi bukan realitas itu sendiri Dengan
demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak Oleh karena itu, ada kalanya
kita sulit menamai suatu objek Misalnya, nama apa yang harus
kita berikan pada sebuah benda yang bentuknya mirip pintu,
tetapi berukuran kecil, misalnya 50cm x 20cm: pintu, pintu
kecil, jendela, jendela kecil, lubang angin, atau apa? Kata- kata
sifat dalam bahasa cenderung dikotomis (oposisi biner), misalnya
baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, bahagia-sengsara, tebal-
tipis dan sebagainya Agar realitas yang kita ungkapkan lebih
tepat, kita terkadang memakai kata penguat sangat atau
sekali seperti dalam kalimat,”Aduh, pintar sekali orangnya,”
atau kata pelemah kurang atau agak, seperti dalam kalimat,
”Dia sih mahasiswa yang kurang pandai ” Akan tetapi kategori-
kategori ini tetap saja masih terbatas, tidak mungkin diterapkan
kepada setiap orang, benda atau peristiwa yang kita temui
Kesulitan memakai kata yang tepat juga kita alami ketika
kita ingin mengungkapkan perasaan Pesan verbal biasanya lebih
lazim kita gunakan untuk menerangkan sesuatu yang bersifat
faktual-desktiptif-rasional Akan tetapi, untuk mengungkapkan
sesuatu yang sangat afektif dan pribadi, kita biasanya lebih
mengandalkan pesan nonverbal Perasaan sayang seorang suami
kepada istrinya akan lebih bermakna bila diungkapkan dengan
senyuman, tatapan mata, atau setuhan dibandingkan dengan kata-
kata semata
Keterbatasan jumlah kategori untuk menamai objek sebenarnya
berfungsi untuk mengendalikan lingkungan kita, dan
memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain
dan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan mereka
Bayangkan, betapa sulitnya kita berkomunikasi dengan orang
lain kalau kita dibebani dengan kosa kata tentang warna yang
terdiri dari ratusan nama warna apalagi ratusan ribu nama
warna Akan tetapi, penamaan suatu objek yang bersifat kira-
kira itu sebenarnya sekaligus yaitu hambatan bagi kita
untuk berkomunikasi Artinya, selalu ada perbedaan antara
makna dalam kepala kita dengan makna dalam kepala orang
lain, sekecil apa pun perbedaan itu
b Kata-Kata Bersifat Ambigu dan Kontekstual
Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan
persepsi dan interpretasi orang-orang, yang menganut latar
belakang sosial budaya yang berbeda-beda Oleh karena itu,
ada berbagai kemungkinan untuk memaknai kata-kata
ini Konsep dan lain-lain (dll ), dan sebagainya(dsb ),
dan seterusnya (dst ), yang semacamnya, sedemikian rupa,
hingga derajat tertentu, kira-kira dan lebih kurang, sebenarnya
menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan yang dapat mewakili
dunia nyata Meskipun ada pengetahuan yang komprehensif
mengenai suatu subjek, akan selalu ada hal lain atau hal baru
untuk dipertimbangkan Juga suatu gagasan dalam tanda petik
(” ”) menunjukkan bahwa gagasan ini masih diragukan,
atau tidak dianggap kebenaran mutlak Kata-kata, selalu, sering,
setiap orang, semua orang, dan dengan teratur, sebenarnya
bersifat ambigu Kata berat mempunyai makna yang nuansanya
beraneka ragam, misalnya: Tubuh orang itu berat; kepala
saya berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada
mahasiswanya yang menyontek; dan sebagainya Begitu juga
kata panas, seperti dalam kalimat atau frase, ”Hari ini panas,”
”Kopi panas,” ”Adik sakit panas,” dan sebagainya Bahkan kata
besar pun juga ambigu, seperti dalam dialog yang berasal dari
kehidupan nyata berikut
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memakai kata-
kata ambigu, termasuk eufemisme, seperti ”Mari kita menyantap
makanan laut ”ketimbang” Mari kita makan ikan mati Kata
yang sama mungkin memiliki makna berbeda bagi orang-orang
berbeda dan makna berbeda bagi orang yang sama dalam waktu
berbeda Suatu kata yang sama mungkin tidak tepat atau memberi
makna aneh dan lucu bila dipakai dalam konteks (kalimat)
lain dengan pelaku yang berbeda, misalnya seperti dalam dialog
berikut:
+ ”Pak, apa kabar?”
- ”Aduh, (badan) saya lagi nggak enak, nih”
+ ”Ibu, bagaimana?”
- ”Kalau ibu sih enak ”
Oleh karena kata-kata bersifat kontekstual, terkadang kita sulit
135BAB VIKomunikasi Verbal
mencari padanan suata kata dalam bahasa lain Contohnya,
kata amis dalam bahasa Sunda berarti ”manis” dalam bahasa
negara kita , namun manis di sana merujuk pada manis menurut
lidah, bukan manis menurut pandangan mata Jadi tidaklah benar
bila orang non-Sunda mengatakan, ”Ceweknya amis euy!” Dalam
bahasa Sunda kata hareudang berarti ”panas” (lebih tepatnya
”gerah”) Jadi keliru bila orang non-Sunda mengatakan, ”Pisang
gorengna hareudang” (”Pisang gorengnya gerah”) Terjemahan
kata ”rumah” yaitu house atau home dalam bahasa Inggris,
bergantung pada konteksnya House hanya sekedar benda,
misalnya untuk dijual, seperti dalam kalimat the house is for
sale, sedangkan home menunjukkan rumah dan keluarga yang
mengisinya (yang saling berhubungan dan menyayangi) seperti
dalam kalimat I am going home
Ruang dan waktu mengubah makna kata Menurut Hubert
Alexander, makna harus dianggap sebagai proses ketimbang
sesuatu yang statis Kata-kata baru muncul, sementara kata-kata
lama pelan-pelan menghilang, satu demi satu Gaya bahasa yang
dulu populer kini menjadi klise
Prinsip bahwa kata-kata bersifat kontekstual sebenarnya
mengisyaratkan bahwa aturan-aturan baku dalam berbahasa
tidaklah mutlak Misalnya, kata-kata sifat dalam bahasa
negara kita umumnya dapat dibubuhi awalan ke dan akhiran an,
seperti: adil menjadi keadilan; cantik menjadi kecantikan; jujur
mejadi kejujuran; marah menjadi kemarahan; pandai menjadi
kepandaian Namun prinsip itu tidak berlaku untuk kata sifat
malu; malu menjadi rasa malu, bukan kemaluan
Seorang wanita Swedia mengajak seorang wanita Yogya untuk
berenang, tetapi ”Malu” jawab wanita Yogya itu Wanita Swedia
yang tengah belajar bahasa negara kita di UGM itu lalu menjawab,
”Datang saja Nanti kalau sudah beberapa kali kemaluannya
akan hilang ” Tentu saja kemaluannya tidak akan pernah hilang
Percakapan pun menjadi kocak Wanita Swedia itu baru mendapat
pelajaran tentang penggunaan kata benda dengan memakai
awalan ”ke” dan akhiran ”an”
c Kata-Kata Mengandung Bias Budaya
Bahasa terikat oleh konteks budaya Dengan ungkapan lain,
bahasa dapat dipandang sebagai perluasan budaya Menurut
Hipotesis Sapir Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas
136 BAB VI Komunikasi Verbal
Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukkan suatu
dunia simbolik yang khas, yang melukiskan reslitas pikiran,
pengalaman batin dan kebutuhan pemakainya Jadi bahasa
yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakainya untuk
berpikir, melihat lingkungan dan alam semesta di sekitarnya
dengan cara yang berbeda dan karenanya berperilaku secara
berbeda pula Hipotesis yang dikemukakan Benjamin Lee
Whorf dan mempopulerkan serta menegaskan pandangan
gurunya Edward Sapir ini menyatakan bahwa (1) Tanpa bahasa
kita tidak dapat berpikir; (2) Bahasa mempengaruhi persepsi;
dan (3) Bahasa mempengaruhi pola berpikir Hipotesis Sapir-
Whorf ini tampaknya sulit diuji Sebabnya, pertama, kita sulit
mendefinisikan berpikir, kedua, kita lebih sulit lagi menemukan
orang yang tidak berbahasa, sebagai pembandingnya Dengan
kata lain, kita tidak punya cara menafsirkan realitas tanpa
memakai bahasa
Hingga derajat tertentu, hipotesis Whorf-Sapir ini ada benarnya
Mereka mengasumsikan bahwa beberapa bahasa tidak
mengandung kata-kata untuk objek-objek dalam bahasa-bahasa
lain Dalam bahasa Arab klasik, konon ada lebih dari 6 000
kata untuk melukiskan unta-warnanya, struktur tubuh, jenis
kelamin, usia, gerak, kondisi dan perlengkapannya Penduduk
asli Sahara mempunyai 200 kata untuk melukiskan kurma,
bahan pokok mereka dalam kehidupan dan 20 cara berbeda
untuk melukiskan bukit pasir Hal ini juga mengisyaratkan arti
penting objek-objek ini dalam budaya mereka Kata rice
dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan menjadi tiga kata
yang maknanya berbeda dalam bahasa negara kita , yakni gabah,
beras dan nasi Ini menunjukkan bahwa kita orang negara kita
lebih peduli pada benda ini dibandingkan orang Inggris
Tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa (kromo versus
Ngoko misalnya) dan dalam bahasa Sunda menunujukkan alam
pikiran (baca: status sosial) yang berbeda pula bagi pihak-pihak
yang memakai bahasa ini Sebagai contoh, dalam
bahasa Sunda ada beberapa kata untuk orang pertama,
yaitu: abdi, kuring, uing, urang, kula, dewek dan aing, sedangkan
untuk orang kedua yaitu : andika, anjeun, maneh, silaing dan
sia Kata makan dapat diterjemahkan menjadi beberapa kata
dalam bahasa Sunda, seperti:
• Neda, untuk diri sendiri
• Tuang, untuk orang yang kita hormati
• Dahar, untuk teman sebaya yang sudah akrab atau
bawahan/pembantu
• Nyatu, untuk hewan
• Emam, untuk anak kecil
d Percampuradukan Fakta, Penafsiran dan Penilaian
Dalam berbahasa kita sering mencampuadukkan fakta (uraian),
penafsiran (dugaan), dan penilaian Masalah ini berkaitan dengan
kekeliruan persepsi, misalnya apa yang tergambar dalam benak
kita ketika pada hari kerja kita menemukan seorang pegawai
di suatu perusahaan swasta sedang menutup wajahnya dengan
selembar koran, dengan posisi duduk menyandar ke belakang
Kemungkinan besar kita akan langsung memberi penafsiran,
misalnya ”Orang itu pemalas ” Padahal kalau kita tegur dia
dengan tiba-tiba atau kita marahi dia, bukan tidak mungkin dia
menjawab, ”Saya sedang memikirkan suatu gagasan yang hebat
bagaimana memajukan perusahaan kita Saking kerasnya saya
berpikir, saya sampai memejamkan mata dan menutup wajah
saya dengan koran ”
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mencampuradukkan
fakta dan dugaan Banyak peristiwa yang kita anggap fakta
sebenarnya yaitu dugaan yang berdasar kemungkinan,
misalnya, ”Ani bingung (atau sedih, ngambek, bahagia) ”
Kebanyakan orang menganggap ”Ani bingung” sebagai
pernyataan fakta Kalau kita tanya pembicara, ”Bagaimana kamu
tahu?” ia mungkin akan menjawabnya, ”Saya kan melihatnya!”
Jawaban yang lebih akurat yaitu : ”Wajahnya bersemu merah
ketika saya katakan padanya bahwa Joko memperoleh nilai
lebih tinggi dibandingkan dia ” Jawaban itu lebih faktual karena
menguraikan perilaku yang mendasari dugaan Anda mengenai
kemarahan Ani Komunikasi kita akan lebih efektif kalau kita
memisahkan pernyataan fakta dengan dugaan
D Kerumitan Makna Kata
Sering kita bertanya, ”Apa arti kata itu?” Kita menganggap bahwa
arti atau makna dikandung setiap kata yang kita ucapkan Sebenarnya
kita keliru bila kita menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna
Kitalah yang memberi makna pada kata, dan makna yang kita berikan
kepada kata yang sama bisa berbeda-beda bergantung pada konteks ruang
138 BAB VI Komunikasi Verbal
dan waktu Bahkan, sebelum kita menanyakan makna suatu kata, kita
terlebih dulu harus menjawab pertanyaan, ”Apakah makna dari makna?”
Pertanyaan ini yaitu salah satu masalah besar dalam filsafat Makna
yaitu bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat
dari apa saja yang kita tuturkan Pengertian dari makna sendiri sangatlah
beragam Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna
yaitu kata-kata dan istilah yang membingungkan Makna ini
selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat ada banyak
komponen dalam makna yang dibangkitkan suatu kata atau kalimat
Dengan kata-kata Brown, ”Seseorang mungkin menghabiskan tahun-
tahunnya yang produktif untuk menguraikan makna suatu kalimat tunggal
dan akhirnya tidak menyelesaikan tugas itu Konsep makna itu sendiri
memiliki berbagai makna tanpa ada satu makna pun lebih ”benar”
dari makna yang lainnya Seperti kata-kata lainnya, makna mempunyai
beberapa definisi Salah satu alasan ada nya bebagai makna dari
makna yaitu masalah lokasi: ”Dimana lokasi makna?”
Makna muncul dari hubungan khusus antara kata (sebagai simbol
verbal) dan manusia Makna tidak melekat pada kata-kata, namun
kata-kata membangkitkan makna dalam pikiran orang Jadi, tidak ada
hubungan langsung antara suatu objek dan simbol yang dipakai untuk
merepresentasikannya Ketika kita mengatakan ”Saya sakit perut,”
misalnya, pengalaman itu nyata, tetapi tidak seorang pun dapat merasakan
rasa sakit itu, bahkan dokter yang berusaha mengobati rasa sakit kita
Jadi hubungan itu diciptakan dalam pikiran si pembicara
Semantik yaitu ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang
menurut S I Hayakawa tidaklah buruk bila orang-orang tidak menganggap
bahwa pencarian makna kata mulai dan berakhir dengan melihatnya
dalam kamus Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat kebahasaan
(linguistik), yang punya banyak dimensi: simbol merujuk pada objek di
dunia nyata; pemahaman yaitu perasaan subjektif kita mengenai simbol
itu; dan referen yaitu objek yang sebenarnya eksis di dunia nyata
Padahal di samping itu, ada pula makna kata yang bersifat filosofis,
psikologis, dan logis
Makna dapat pula digolongkan ke dalam: makna denotatif dan makna
konotatif Makna denotatif yaitu makna yang sebenarnya (faktual),
seperti yang kita temukan dalam kamus Karena itu, makna denotatif
lebih bersifat publik beberapa kata bermakna denotatif, namun banyak
kata juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi yakni makna di luar
rujukan objektifnya Dengan kata lain, makna konotatif lebih bersifat
subjektif dan emosional dibandingkan makna denotatif
Kita merasa pramuniaga itu lebih bergengsi dibandingkan pelayan toko,
sebagaimana kita merasa tunawisma lebih baik dibandingkan gelandangan
Makna denotatif dan makna konotatif itu menjadi lebih rumit lagi bila kita
mempertimbangkan budaya yang berbeda Chair dalam bahasa Inggris
berarti kursi yang pada dasarnya denotatif bagi orang berbahasa Inggris
Namun bagi orang negara kita yang gila jabatan, kata kursi berkonotasi lebih
kuat dibandingkan kata chair bagi orang Amerika yang punya kecenderungan
yang sama
Simbol atau lambang yaitu sesuatu yang mewakili sesuatu lainnya,
berdasar kesepakatan sekelompok orang Karena itu makna ada di
kepala bukan pada lambang tetapi kita sering merespons suatu kata
seakan-akan kata yaitu objek yang diwakili kata ini Misalnya,
tiba-tiba kita merasa takut ketika mendengar kata kalajengking, ular,
atau harimau Dalam komunikasi, harus realistik dan memeperhatikan
bagaimana simbol mempengaruhi perilaku alih-alih membuang waktu
bagaimana menjinakkan kekuatan kata-kata Betapapun, jika kata-kata
tidak membawa makna kepada kita dan jika kita tidak bereaksi terhadap
kata-kata, kata-kata itu tidak berguna, simbol mempunyai impak emotif
karena simbol dipasangkan dengan referen
Kata-kata tidak bermakna dengan sendirinya, melainkan bila kita
memaknai kata ini Kata-kata bukanlah objek yang diwakilinya,
jadi ketika kita berbicara dengan orang lain, kita hanya menyampaikan
kata-kata bukan makna Kata-kata merangsang makna yang dianut
orang lain terhadap kata-kata itu Pembicaraan akan berjalan lancar bila
makna yang kita berikan terhadap kata-kata mirip dengan makna yang
diberikan orang lain terhadap kata-kata yang sama Pada kenyataannya
tidak selalu demikian, boleh jadi suatu kata yang sama merujuk pada
objek yang berbeda, atau kata-kata yang berbeda merujuk pada objek
yang sama di dua daerah yang berbeda Kata taksi yang di Jakarta atau
Bandung biasanya berarti sedan sewaan, yaitu sebutan untuk angkot
(angkutan kota) di beberapa daerah lain di negara kita seperti di Kuningan,
Tasikmalaya, Palembang, Pontianak, Bengkulu, dan Papua Sedangkan di
Mataram, Lombok, Denpasar, dan di Kupang (NTT) kata bemo dipakai
untuk merujuk pada angkot beroda empat ini Di Jakarta, Bekasi dan
Kendari angkot ini disebut mikrolet sedangkan di Banda Aceh disebut
labi-labi
Banyak teoritikus bahasa mengemukakan bahwa kebanyakan kata
mempunyai makna majemuk Setiap kata dari kata-kata seperti: merah,
kuning, hitam dan putih mempunyai makna (konotatif) yang berlainan
Sebagai ilustrasi, 500 kata dalam bahasa Inggris yang paling sering
dipakai memiliki setidaknya 14 000 definisi yang berbeda Dalam
Roget’s Thesaurus, ada kira-kira 12 sinonim untuk kata hitam,
dan setidaknya 60% dari jumlah itu bersifat ofensif, termasuk ”noda”,
”jelaga”, ”iblis”, dan ”curang”; juga ada kira-kira 134 sinonim
untuk kata putih, dan semua artinya positif seperti ”murni”, ”bersih”, dan
”suci” Jadi, kata hitam umumnya berkonotasi negatif, sedangkan kata
putih berkonotasi positif
Kata-kata boleh jadi terus berevolusi, dengan makna yang terus juga
berubah Sebagian kata menghilang, beberapa kata baru muncul Situasi-
situasi baru menciptakan makna-makna baru
1 Bahasa Daerah Vs Bahasa Daerah
Oleh karena di dunia ini ada berbagai kelompok manusia
dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan
bila ada kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama
tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun
dimaknai secara sama Konsekuensinya, dua orang yang berasal
dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman
ketika mereka memakai kata yang sama Misalnya kata awak
untuk orang Minang berarti ”saya” atau ”kita”, sedangkan dalam
bahasa Melayu (di Palembang, Malaysia dan Singapura misalnya)
berarti ”kamu” Dapat kita bayangkan apa yang terjadi bila orang
Minang dan orang Malaysia sama-sama memakai kata awak
ada beberapa kata yang sama dalam bahasa Sunda dan bahasa
Jawa, namun mempunyai arti yang berbeda Kata sare (tidur) dan
dahar (makan) yang yaitu kata halus untuk orang tua dalam
bahasa Jawa, ternyata hanya boleh dipakai untuk teman sebaya
yang sudah akrab atau bawahan di daerah Sunda Kata cokot dalam
bahasa Sunda berarti ”ambil”, namun dalam bahasa Jawa berarti
”gigit” Kata amis dlam bahasa Sunda (yang artinya ”manis”)
ternyata berarti anyir dalam bahasa Jawa
2 Bahasa Daerah Vs Bahasa negara kita
beberapa kata dari bahasa daerah juga dipakai dalam bahasa
negara kita (atau bahasa negara kita dalam dialek Betawi), atau
sebaliknya, kata-kata negara kita terdengar seperti diselipkan dalam
bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda Mislanya, kata
sok dalam bahasa Sunda sering disalahtafsirkan oleh orang non-
Sunda Dalam bahasa Betawi atau bahasa negara kita sok itu berarti
sombong, seperti dalam kalimat ”Orangnya paling sok” Berbeda
dengan arti sok dalam bahasa Sunda yang berarti ”Silakan” Kata
bola dalam bahasa Sunda berarti ”benang”, kata mangga dalam
bahasa negara kita yaitu buah dalam bahasa Sunda Orang-orang
dari suatu suku yang datang ke daerah lain, untuk tinggal sementara
atau selamanya pada awalnya mungkin akan menemukan kesulitan
dalam adaptasi mereka Seperti tergambar dalam ilustrasi berikut:
Seorang lelaki Jakarta berkunjung ke Makassar Suatu hari ia
memasuki sebuah restoran Maka terjadilah dialog seperti ini
Pelayan restoran : Makan apa, Pak?
Lelaki Jakarta : ”Bolu”
Pelayan restoran : Lainnya?
Lelaki Jakarta : ”Bolu doang”
Pelayan restoran : Minumnya?
Lelaki Jakarta : ”Teh aja”
Pelayan restoran : Mm, jadi teh atau kopi?
Lelaki Jakarta : ”Teh dong”
Maka jangan marah jika pelayan menghidangkan masakan yang
terdiri dari bandeng,udang dan daging kerbau Karena dalam
bahasa Makassar, bolu berarti ” bandeng”, tedong berarti ”kerbau”,
doang berarti ”udang” dan teaja berarti ”tidak mau”
Orang-orang Jawa yang dibesarkan diluar daerah kelahiran mereka
termasuk pujakesuma (putera Jawa kelahiran Sumatera) yang
tidak bisa berbahasa Jawa, ketika merayakan Idul Fitri di Jawa
pasti terheran-heran ketika setiap orang yang menyalami mereka
mengucapkan Sugeng Riyadi Kok namanya sama semua Ternyata
artinya Selamat Hari Raya
3 Bahasa negara kita Vs Bahasa Malaysia
Suatu bangsa atau suku biasanya menganggap bahasanya sendiri
sebagai yang terbaik dan menganggap bahasa lain tidak alamiah
baik cara bicara ataupun kata yang diucapkan Mengapa mereka
tidak memakai kata-kata yang benar untuk menyebut segala
sesuatu? Maka jangan heran jika ada orang Malaysia berkata
”sepasang kelamin tinggal dirumah itu”, Sepasang kelamin berari
”sepasang suami istri” ”mari kita tengok wayang” (wayang = film)
Ketika kita berkomunikasi dengan orang Malaysia, terutama untuk
pertama kalinya kesalahpahaman mungkin tak dapat terhindarkan
seperti ilustrasi berikut:
Seorang peserta negara kita yang pernah mengikuti suatu konferensi
di Malaysia menuturkan pengalaman lucunya Ketika rombongan
baru tiba dihotel, ia mendapat pesan telepon yang berbunyi “seluruh
peserta konferensi dari negara kita dijemput ketempat panitia pukul
20 00” berita ini langsung disampaikan kepada teman-teman
lainnya Tepat pukul 20 00 mereka siap menunggu di lobi hotel,
tetapi sampai pukul21 00 jemputan juga belum datang Lalu salah
seorang dari mereka menelepon panitia Seusia menelepon, orang
itu terus tertawa, membuat orang lain bingung Ia menjelaskan
bahwa mereka semua yang salah, bukan panitia Dalam bahasa
Malaysia, ternyata dijemput berarti “ diundang”
Berikut beberapa kata Malaysia bersama sinonimnya dalam bahasa
negara kita , yang dapat menimbulkan kesalahpahaman
Tabel 7 1 Sinonim Bahasa negara kita dengan Malaysia
Bahasa Malaysia Bahasa negara kita
Kementerian Tuduh Menuduh Kementerian Hukum Dan Ham
Kementerian Agama Kementerian Tak Berdosa
Angkatan Darat Laskar Hentak – Hentak Bumi
Angkatan Laut Angkatan Basah Kuyup
Angkatan Udara Laskar Angin - Angin
Merayap Bersetubuh Dengan Bumi
Purnawirawan Militer Pasukan Tak Berguna
Menteri Kehutanan Menteri Semak Belukar
Belok Kiri Pusing Kiri
Belok Kanan Pusing Kanan
Penghapus Pemadam
Tidak Bisa Tidak Boleh
Percuma Gratis
Anak Kecil Budak Cilik
Pusing-Pusing Berkeliling,Berputar
Satpam Penunggu Maling
Seronok Bagus,Menyenangkan,Meriah
Aduk Kacau
Pejabat Negara ` Kaki Tangan Negara
Tewas Kalah
Tidak Boleh Tidur Tidak Dapat Tidur
Kulkas Peti Sejuk
Banyak kata Malaysia diadopsi dari bahasa Inggris seperti :
universiti, fesyen (fashion), komen (comment)
4 Bahasa Daerah/Bahasa negara kita Vs Bahasa Asing Lainnya
Terkadang kita menemukan kata-kata dalam bahasa daerah atau
bahasa negara kita yang sama atau mirip dengan kata-kata asing,
tetapi dengan makna yang berbeda Mungkin kita akan geli
membaca atau mendengar kata-kata ini
Dalam bahasa Filipina, kata bawal berarti ”dilarang”, bagong
berarti ” baru”, balita berarti ”berita” Jadi, magandang balita
berarti berita baik
Tahukah apa makna kata cincin dalam bahasa Jepang? Berikut
ceritanya Sepupu saya baru pulang dari Jepang Ia bercerita
bahwa seorang teman pria Jepang bertanya macam-macam tentang
negara kita , lalu menunjuk cincin yang dipakainya Apa bahasa
negara kita nya ini? Cincin jawabnya Temannya yang orang Jepang
agak tersipu Kemudian sepupu saya bertanya lagi, kenapa? Tidak
apa-apa,jawabnya Lalu teman pria itu bertanya, apa kamu suka
cincin? Tentu saja memangnya kamu mau membelikan saya cincin?
Sahut sepupu saya Temannya tertawa terbahak-bahak Kalau kamu
mau, sekarang juga akan saya kasih Sepupu saya mulai merasa
heran Maka ia pun bertanya Sebenarnya dalam bahasa Jepang
cincin artinya apa? Lalu temannya menjelaskan cincin dalam
bahasa Jepang berarti alat kelamin laki-laki Setelah itu mereka
tertawa terbahak-bahak
E Nama sebagai Simbol
Fungsi pertama bahasa yaitu penamaan Nama diri sendiri yaitu
simbol pertama dan utama bagi seseorang Nama dapat melambangkan
status, cita rasa budaya, untuk memperoleh citra tertentu atau sebagi
nama hoki Nama pribadi yaitu unsur penting identitas seseorang dalam
warga , karena interaksi dimulai dengan nama dan baru diikuti
dengan atribut lainnya Nama yang kita terima sejak lahir tidak hanya
mempengaruhi kehidupan kita, tetapi juga mempengaruhi orang lain
untuk memperlakukan kita dan terpenting mempengaruhi kita dalam
mempersepsi diri sendiri
Nama yaitu bagian dari konsep diri yang sangat penting Bahkan nama
menunjukkan kesadaran seseorang Perubahan nama orang yang tadinya
non-Muslim menjadi Muslim yaitu salah satu pertanda perubahan jati
dirinya dan hubungannya dengan alam semesta
Nama jelas bersifat simbolik Nama yang dianggap bagus atau keren
menimbulkan kesan yang positif pada pendengar atau pembaca nama
itu Suatu penelitian menemukan bahwa orang bernama Jhon dipersepsi
sebagai orang yang ramah dan dapat dipercaya, James, Michael, Wendy
sebagai orang yang aktif
ada bukti bahwa nama yang lazim memberi kesan lebih baik
dibandingkan nama yang kurang lazim Suatu penelitian menemukan bahwa
guru-guru cenderung terpengaruh oleh nama
Pemilihan nama ditentukan oleh faktor agama Selain itu karena nama
ini unik atau nama tokoh favorit dan peristiwa penting saat kelahiran
seperti nama berbau milenium yaitu Millenio Tetapi nama tokoh politik
seperti Megawati, Amin Rais,dan lain-lain jarang dipilih Berbagai cara
dipakai oleh suatu budaya untuk memberi nama seorang anak yang
lahir Di Bali, urutan seorang anak dalam diketahui berdasar namanya:
Wayan, Made, Nyoman, Ketut Masing-masing anak pertama, kedua,
ketiga, keempat
Nama hewan pun dapat berfungsi sebagai simbol Burung merak
melambangkan keindahan dan keanggunan Bunglon melambangkan
orang yang plinplan Bebek melambangkan orang yang selalu patuh
dan mengekor pendapat orang lain Belut melambangkan orang yang
licik dalam berdagang dan berpolitik Ayam melambangkan orang yang
penakut dan lembek
Penamaan seseorang ternyata tidak sederhana Nama dapat juga
menyusahkan penyandangnya Orang yang bernama Muhammad,
Khadijah mungkin akan terbebani jika mereka melakukan sifat yang
buruk Sementara julukan yang tidak tepat akan timbul ”nubuat yang
dipenuhi diri sendiri”
145
A --
Bahasa yaitu suatu identitas sebuah bangsa, bahasa yaitu
sistem lambang bunyi ujaran yang dipakai untuk berkomunkasi oleh
warga Bahasa yang baik berkembang berdasar suatu sistem,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya Bahasa sendiri
berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarna intregrasi dan
adaptasi
Bahasa yaitu alat komunikasi antara anggota warga berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Dengan adanya
bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia
mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan
kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi Komunikasi ini
memungkinkan setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
fisik dan lingkungan sosial
B Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli
Pengertian Bahasa yaitu sebuah sarana untuk makhluk hidup guna
berinteraksi sosial dengan sesama makhluk hidup yang lainnya baik itu
sejenis maupun bukan sejenis Bahasa yaitu sebuah kunci pokok
untuk kehidupan manusia, hal ini karena dengan adanya bahasa seseorang
dapat berinteraksi dengan sesamanya serta bahasa ialah sumber daya
untuk kehidupan berwarga Adapun sebuah bahasa dapat untuk
dipakai jika dapat saling memahami atau mengerti erat hubungannya
dengan penggunaan dari sumber daya bahasa yang dimiliki
Pengertian Bahasa menurut Bill Adams, Bahasa yaitu sistem
pengembangan psikologi setiap individu dalam konteks yang intersubjektif
Pengertian Bahasa menurut Wittgenstein, Bahasa ialah sebuah bentuk
pemikiran yang dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu hubungan
BAB 7
Bahasa Gaul
dengan kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis
Sedangkan bahasa menurut Ferdinand De Saussure Bahasa yaitu
salah satu ciri yang menjadi pembeda, hal ini karena dengan memakai
bahasa maka setiap kelompok yang ada pada warga dapat menjadi
dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain
C Karakteristik Bahasa
Telah disebutkan di atas bahwa bahasa yaitu sebuah sistem berupa
bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi Dari
pengertian ini , dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik
bahasa yaitu abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi
1 Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan
yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak
dapat dijelaskan mengapa lambang ini mengonsepi makna
tertentu Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis
binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ yaitu tidak bisa
dijelaskan
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional Artinya setiap
penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang
dengan yang dilambangkannya Dia akan mematuhi, misalnya,
lambang ‘buku’ hanya dipakai untuk menyatakan ‘tumpukan
kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep
yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar
konvensi itu
2 Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan beberapa besar unsur
yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang
hampir tidak terbatas Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa
negara kita susunan WJS Purwadarminta bahasa negara kita hanya
mempunyai kurang lebih 23 000 kosa kata, tetapi dengan 23 000
buah kata ini dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas
3 Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari
berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi
Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis,
morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon Pada setiap waktu
mungkin saja ada kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada
kosakata lama yang tenggelam, tidak dipakai lagi
4 Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama,
namun karena bahasa itu dipakai oleh penutur yang heterogen
yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis,
morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon Bahasa Jawa
yang dipakai di Surabaya berbeda dengan yang dipakai di
Yogyakarta Begitu juga bahasa Arab yang dipakai di Mesir
berbeda dengan yang dipakai di Arab Saudi
5 Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia
Hewan tidak mempunyai bahasa Yang dimiliki hewan sebagai alat
komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat
produktif dan dinamis Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah
secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar Hewan
tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu
dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi
D Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk (2010 : 3) menjelaskan bahwa
fungsi utama bahasa yaitu sebagai media komunikasi, tetapi selain
sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :
1 Fungsi Ekspresif
Bahasa dapat dipakai untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan
pengelaman Contohnya dalam puisi Pengarang mengeksperikan
ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait
yang disebut puisi
2 Fungsi Estetis
Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan
Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra
3 Fungsi Informatif
Artinya bahasa dapat dipakai untuk menginformasikan sesuatu
kepada orang lain
4 Alat Fungsional
Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu
E Bahasa Gaul
1 Asal Usul dari Bahasa Gaul
Di dalam warga , pastinya masing-masing individu mempunyai
latar belakang sosial budaya yang berbeda, lazimnya berbicara
dengan cara yang berbeda Biasanya perbedaan ini boleh jadi
menyangkut dialek, intonasi, kecepatan, volume (keras atau
lemahnya), dan yang pasti yaitu kosakatanya
Perhatikanlah cara berbicara tokoh-tokoh warga atau tokoh-
tokoh penting di negara kita berdasar dialeknya, kita dapat
menebak darimana ia berasal, misalnya bupati, tentara, akuntan, ahli
hukum, antropolog, dokter, ahli komputer, montir mobil, ahli masak,
dan petani memakai kosakata berbeda dalam lingkungan kerja
mereka Bahasa yang dipakai dalam suatu lingkungan sering
tidak berfungsi bila dipakai dalam lingkungan lain
beberapa kata atau istilah mempunyai arti khusus, unik, menyimpang
atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika dipakai
oleh orang-orang dari subkultur tertentu, bahasa Subkultur ini
disebut bahasa khusus (special language), bahasa gaul atau argot
Bahasa gaul pada umumnya dipakai sebagai sarana komunikasi
di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu Hal
ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam
mengungkapkan ekspresi diri Sarana komunikasi diperlukan oleh
kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap
tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat
mengetahui apa yang sedang dibicarakannya
Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan,
pengelompokan, dan kenakalan Ciri ini tercermin juga dalam
bahasa mereka Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif
memicu mereka menciptakan bahasa rahasia
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an Awalnya istilah-
istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam
komunitas tertentu Tapi karena sering juga dipakai di luar
komunitasnya, lama-lama istilah-istilah ini jadi bahasa sehari-
hari
Akar dari bahasa gaul yaitu bahasa prokem Kata prokem sendiri
yaitu ”bahasa gaul dari preman ” Bahasa ini awalnya
dipakai oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama
lain secara rahasia Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh
kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara
antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan,
menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem,
penambahan awalan, sisipan, atau akhiran
Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-
149BAB VIIBahasa Gaul
sendiri Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada
lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga memakai )
Karena begitu seringnya mereka memakai bahasa sandi
mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti
yang mereka maksud Akhirnya mereka yang bukan preman pun
ikut-ikutan memakai bahasa ini dalam obrolan sehari-hari
sehingga bahasa okem tidak lagi menjadi bahasa rahasia Kalau
tidak percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu tidak
mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin Kalau mereka
tidak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan
anak gaul
Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum
waria juga menciptakan sendiri bahasa rahasia mereka Sampai
sekarang kita masih sering kan mendengar istilah “bencong”
untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada
sejak awal 1970-an juga, ya hampir bersamaan deh dengan bahasa
prokem Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah
yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang
kemudian memperkaya bahasa gaul
Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak
beraturan alias tidak ada rumusnya Sehingga kita perlu menghafal
setiap kali muncul istilah baru Misalnya untuk sebuah lawakan
yang tidak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus Ada juga
yang menyebutnya jasjus Untuk sesuatu yang tidak oke, biasa kita
sebut cupu Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru
2 Pengertian dari Bahasa Gaul
Bahasa gaul atau argot atau bahasa prokem yaitu penggunaan
kata-kata dalam bahasa yang tidak resmi dan ekspresi yang bukan
yaitu standar penuturan dialek atau bahasa Kata dalam
bahasa gaul biasanya kaya dalam domain tertentu, seperti kekerasan,
kejahatan dan narkoba dan seks
Bahasa gaul negara kita yaitu bahasa gaul atau bahasa prokem
yang khas negara kita dan jarang dijumpai di negara-negara lain
kecuali di komunitas-komunitas negara kita
Bahasa prokem ini mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia
menjadi bahasa gaul Dalam konteks kekinian, bahasa gaul yaitu
dialek bahasa negara kita non-formal yang terutama dipakai di
suatu daerah atau komunitas tertentu (contohnya, kalangan homo
seksual atau waria) Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal
khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata
yang dipakai dalam komunitas ini dan menerbitkan kamus
yang bernama ”Kamus Bahasa Gaul” pada tahun 1999
Bahasa gaul yaitu salah satu cabang dari bahasa negara kita
sebagai bahasa untuk pergaulan Istilah ini mulai muncul pada akhir
tahun 1980-an Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai ‘bahasanya
para bajingan atau anak jalanan’ disebabkan arti kata prokem dalam
pergaulan sebagai preman
Meskipun bahasa gaul sebenarnya merujuk kepada bahasa khas
yang dipakai setiap komunitas atau subkultur apa saja, bahasa
gaul lebih sering merujuk pada bahasa rahasia yang dipakai
kelompok menyimpang, seperti kelompok preman, kelompok penjual
narkotik, kaum homoseksual/lesbian, pelacur, dan sebagainya
Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum
dipakai sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan
di lingkungan sosial bahkan dalam media-media populer serperti
TV, radio, dunia perfilman nasional, dan seringkali pula dipakai
dalam bentuk publikasi-publikasi yang ditujukan untuk kalangan
remaja oleh majalah-majalah remaja populer
Karena jamaknya, terkadang dapat disimpulkan bahasa gaul yaitu
”bahasa utama yang dipakai untuk komunikasi verbal oleh
setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk kebutuhan
formal ” Karenanya akan menjadi terasa ‘aneh’ untuk berkomunikasi
secara verbal dengan orang lain memakai bahasa negara kita
formal
Bahasa gaul yaitu bahasa yang senantiasa berkembang, banyak
sekali kata-kata yang menjadi kuno atau pun usang disebabkan
trend dan perkembangan jaman Tidak ada klasifikasi formal dari
bahasa gaul, kecuali barangkali bahasa ini terbasuk sebagai
bagian ataupun cabang dari bahasa negara kita
Bahasa gaul umumnya dipakai di lingkungan perkotaan ada
cukup banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung
pada kota tempat seseorang tinggal, utamanya dipengaruhi oleh
bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk
mayoritas dalam kota ini Sebagai contoh, di Bandung,
Jawa Barat, perbendaharaan kata dalam bahasa gaulnya banyak
mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa sunda
Bahasa gaul bukanlah bahasa negara kita resmi, meskipun bahasa ini
dipakai secara luas dalam percakapan verbal dalam kehidupan
sehari-hari Cara pengucapan bahasa gaul dilafalkan secara
sama seperti halnya bahasa negara kita Kosakata-kosakata yang
meminjam dari bahasa lain seperti bahasa inggris ataupun belanda
ditransliterasikan pengucapannya, contohnya, ‘Please’ ditulis
sebagai Plis, dan ‘Married’ sebagai Merit
Struktur dan tata bahasa dari bahasa gaul tidak terlalu jauh berbeda
dari bahasa formalnya (bahasa negara kita ), dalam banyak kasus
kosakata yang dimilikinya hanya yaitu singkatan dari bahasa
formalnya Perbedaan utama antara bahasa formal dengan bahasa
gaul utamanya yaitu dalam perbedaharaan kata
Banyak orang asing yang belajar Bahasa negara kita merasa bingung
saat mereka berbicara langsung dengan orang negara kita asli, karena
bahasa yang mereka pakai yaitu formal, sedangkan kebanyakan
orang negara kita berbicara dengan bahasa informal dan gaul
3 Struktur dalam Pemakaian Bahasa Gaul
Struktur dan tatabahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh
berbeda dari bahasa formalnya (bahasa negara kita ) Pada dasarnya
ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan
kreatif Dalam banyak kasus kosakata yang dipakai cenderung
pendek, sementara kata yang agak panjang diperpendek melalui
proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek
Hal itu dapat dilihat dari :
a Penggunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang
yang disisipkan bunyi e Disini jelas terlihat terjadi pemendekan
kata berupa mengilangkan huruf depan (m) Sehingga terjadi
perbedaan saat melafalkan kata ini dan merancu dari kata
aslinya
b Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan dari kata tidak yang
bunyinya tid diganti kag Huruf konsonan pada kata pertama
diganti dengan k huruf vocal i diganti a Huruf konsonan kedua
diganti g sehingga kata tidak menjadi kagak
c Sisipan e Kata temen yaitu bentukan dari kata teman
yang huruf vocal a menjadi e Hal ini memicu terjadinya
perbedaan pelafalan
4 Contoh dari Bahasa Gaul
Bahasa negara kita Bahasa Gaul (Informal)
Ayah Bokap
Ibu Nyokap
Benarkah Beneran
Begitu Begindang
Berisik Gandeng
Cocok Cucok
Di masa depan Kapan-kapan
Apakah benar Emangnya bener?
Pergi Cabut
Hati – hati di jalan Titi DJ
Tidak peduli Emang gue pikirin
Deh, dong, ah, kan, kok, loh, yah dll, yaitu sebagian dari
partikel-partikel bahasa gaul yang membuatnya terasa lebih “hidup”
dan membumi, menghubungkan satu anak muda dengan anak muda
lain dan membuat mereka merasa berbeda dengan orang-orang tua
yang berbahasa baku dan prokem Partikel-partikel ini walaupun
pendek-pendek namun memiliki arti yang jauh melebihi jumlah
huruf yang menyusunnya
Kebanyakan partikel mampu memberikan informasi tambahan
kepada orang lain yang tidak dapat dilakukan oleh bahasa negara kita
baku seperti tingkat keakraban antara pembicara dan pendengar,
suasana hati/ekspresi pembicara, dan situasi pada kalimat ini
diucapkan
• Deh (Bagaimana kalau )
Coba dulu deh (tidak memakai intonasi pertanyaan) -
Bagaimana kalau dicoba dulu?
• Dong (Tentu saja )
Sudah pasti dong - Sudah pasti / Tentu saja
Mau yang itu dong - Tentu saja saya mau yang itu
• Eh (Pengganti subjek, sebutan untuk orang kedua )
Eh, namamu siapa? - Bung, namamu siapa?
Eh, ke sini sebentar - Pak/Bu, ke sini sebentar
Ke sini sebentar, eh - Ke sini sebentar, Bung
• Kan (Kependekan dari ‘bukan’, dipakai untuk meminta pendapat/
penyetujuan orang lain (pertanyaan) )
Bagus kan? - Bagus bukan?
Kan kamu yang bilang? - Bukankah kamu yang bilang demikian?
Dia kan sebenarnya baik - Dia sebenarnya orang baik, bukan?
• Kok (Kata tanya pengganti ‘Kenapa (kamu)’ )
Kok kamu terlambat? - Kenapa kamu terlambat?
Kok diam saja? - Kenapa kamu diam saja?
Kok dia mukanya masam? - Kenapa dia mukanya masam?
• Lho/Loh (Kata seru yang menyatakan keterkejutan Bisa digabung
dengan kata tanya Tergantung intonasi yang digunakan, partikel
153BAB VIIBahasa Gaul
ini dapat mencerminkan bermacam-macam ekspresi )
Lho, kok kamu terlambat? - Kenapa kamu terlambat? (dengan
ekspresi heran)
Loh, apa-apaan ini! - Apa yang terjadi di sini? (pertanyaan retorik
dengan ekspresi terkejut/marah)
Lho, aku kan belum tahu? - Aku sebenarnya belum tahu (dengan
ekspresi tidak bersalah)
Loh, kenapa dia di sini? - Kenapa dia ada di sini? (dengan ekspresi
terkejut)
• Nih (Kependekan dari ‘ini’…)
Nih balon yang kamu minta - Ini (sambil menyerahkan barang)
Balon yang kamu minta
Nih, saya sudah selesaikan tugasmu - Ini tugasmu sudah saya
selesaikan
• Sih (Karena )
Dia serakah sih - Karena dia serakah (dengan ekspresi mencemooh)
Kamu sih datangnya terlambat - Karena kamu datang terlambat
(dengan ekspresi menyesal)
• Tuh (Kependekan dari ‘itu’, menunjuk kepada suatu objek )
Lihat tuh hasil dari perbuatanmu - Lihat itu, itulah hasil dari
perbuatanmu
Tuh orang yang tadi menolongku - Itu lihatlah, itu orang yang
menolongku
• Yah (Selalu menyatakan kekecewaan dan selalu dipakai di
awal kalimat atau berdiri sendiri )
Yah, kamu sih - Ini karena kamu
Yah, negara kita kalah lagi - negara kita kalah lagi (dengan ekspresi
kecewa)
Yah, sudah selesai - Belum-belum sudah selesai
F Bahasa Kaum Selebritis
Perhatikanlah kata-kata yang sering dipakai oleh kalangan selebritis
dalam bahasa gaul yaitu :
• Tercyduk : Tertangkap pihak berwenang
• Rekber : Rekening bersama
• Dope : Bagus dan Keren
• Bae : Pacar atau Kesayangan
Dalam kata-kata itu sering ada sisipan –in Ada sejenis rumus yang
dipakai pada kata-kata ini Namun rumus itu sudah kadaluarsa,
sudah terlalu umum, maka mereka menciptakan bahasa baru lagi
Contohnya seperti Indi Barends pun berkata, ”Akika mawar makasar
nih ” yang artinya yaitu ”ia sedang cari makan, bukan gadis dari
Makasar ” atau ucapan Indi Barends yang lain ketika berbelanja, ”Duh,
maharani deh ya Adinda yang mursida, tinta?” yang artinya, Maharani
berarti ”mahal”, dan mursida berarti ”murah ” sedang Adinda berarti
”ada”, dan tinta berarti ”tidak ”
Bahasa gaul ini bukan hanya alat komunikasi, namun juga alat identifikasi
Ada kebutuhan di antara para pemakainya untuk berkomunikasi dengan
bahasa yang tidak diketahui banyak orang, terutama bila menyangkut hal-
hal yang sangat pribadi
G Bahasa Gay dan Bahasa Waria
Di negara kita bahasa gaul kaum selebritis ternyata mirip dengan
bahasa gaul kaum gay (homoseksual) dan juga bahasa gaul kaum waria
atau banci Sekelompok mahasiswa saya dari Fikom Unpad, berdasar
penelitian mereka atas kaum gay di Bandung, menemukam beberapa kata
yang mereka pergunakan, misalnya yaitu :
bawang : (bau)
bossini : (bosan)
capcai : (cepat)
cumi-cumi : (ber-ciuman)
duta : (duit)
gundala : (gundul)
hitler : (hitam)
jali - jali : (jalan - jalan)
kayangan : (kaya)
laksana : (laki - laki)
H Bahasa Kaum Waria
Bahasa yaitu sebagian dari bahasa gaul yang dianut sebuah komunitas
banci (waria), seperti yang diperoleh sekelompok mahasiswa berdasar
wawancaranya dengan seorang waria, seperti :
• Begidang : begitu
• Endang : enak
• Ember : emang
• Gilingian : gila
• Hamidah : hamil
• Inang : iya
• Kesindang : kesini
• Kencana : kencing
• Metong : mati
• Maluku : malu
155BAB VIIBahasa Gaul
• Motorola : motor
• Pere : perempuan
• Sakit : sekong
• Mana : menong
I Ragam Bahasa Inggris
1 Makna Bahasa Inggris
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik dan yaitu penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi Pembelajaran
bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain Selain itu, pembelajaran bahasa
juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam warga , dan bahkan menemukan
serta memakai kemampuan analitis dan imaginatif yang ada
dalam dirinya
Bahasa Inggris yaitu alat untuk berkomunikasi secara lisan
dan tulis Berkomunikasi yaitu memahami dan mengungkapkan
informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya Kemampuan berkomunikasi
dalam pengertian yang utuh yaitu kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau
tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Keempat
keterampilan inilah yang dipakai untuk menanggapi atau
menciptakan wacana dalam kehidupan berwarga
Bahasa Inggris yaitu salah satu bahasa internasional yang
tidak hanya dipakai oleh penutur di negara aslinya yaitu Inggris,
namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk yang tinggal
di negara bukan berbahasa Inggris seperti India dan Singapura
Dengan penggunaan bahasa Inggris semacam ini, muncullah ragam
bahasa Inggris global yang memiliki ragam yang berbeda satu
sama lainnya termasuk pada pengucapan dan ejaan Adanya ragam
bahasa Inggris global semacam ini memberikan beberapa implikasi
dalam pengajarannya
Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan ini agar lulusan
mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada
tingkat literasi tertentu
2 Tingkat Literasi
a Pada Tingkat Performative
Orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara
dengan simbol-simbol yang dipakai
b Pada Tingkat Functional
Orang mampu memakai bahasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau
petunjuk
c Pada Tingkat Informational
Orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan
berbahasa
d Pada Tingkat Epistemic
Orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa
sasaran
Bahasa Inggris yaitu salah satu bahasa internasional yang
tidak hanya dipakai oleh penutur di negara aslinya yaitu
Inggris, namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk
yang tinggal di negara bukan berbahasa Inggris seperti India dan
Singapura Dengan penggunaan bahasa Inggris semacam ini,
muncullah ragam bahasa Inggris global yang memiliki ragam
yang berbeda satu sama lainnya termasuk pada pengucapan
dan ejaan Adanya ragam bahasa Inggris global semacam ini
memberikan beberapa implikasi dalam pengajarannya
J Ruang Lingkup Bahasa Inggris
1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris, meliputi:
a Keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis
b Kompetensi yang meliputi kompetensi tindak bahasa, linguistik
(kebahasaan), sosiokultural, strategi, dan kompetensi wacana
c Pengembangan sikap yang positif terhadap bahasa Inggris
sebagai alat komunikasi
2 Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Lisan Maupun Tulis
secara Lancar dan Akurat Sesuai dengan Konteks Sosialnya
a Mendengarkan
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)
dalam berbagai teks lisan yang memiliki tujuan komunikatif,
struktur teks, dan linguistik tertentu
b Berbicara
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional,
tekstual) dalam berbagai teks lisan yang memiliki tujuan
komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu
c Membaca
Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual)
dalam berbagai teks tulis yang memiliki tujuan komunikatif,
struktur teks dan linguistik tertentu
d Menulis
Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional,
tekstual) dalam berbagai teks tulis yang memiliki tujuan
komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu
K Ragam Bahasa Inggris
Bahasa Inggris yang lebih universal pun ternyata tidak konsisten
dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya Bahasa
Inggris telah berkembang menjadi beberapa ragam, antara lain seperti:
1 Inggris-Inggris (British-English)
2 Inggris-Amerika
3 Inggris-Australia
4 Inggris-Filipina
5 Inggris-Singapura
Berikut ini yaitu ejaan beberapa kata dalam bahasa Inggris-Amerika
dan bahasa Inggris-Inggris yaitu :
Inggris-Amerika Inggris-Inggris
a Center Centre
b Theater Theatre
c Color Colour
d Favor Favour
e Organization Organisation
f Sosialization Sosialisation
L Contoh Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Di kalangan pengajar bahasa Inggris muncul pertanyaan tentang
pengucapan bahasa Inggris yang mana yang harus diajarkan kepada
muridnya Apakah guru bahasa Inggris di negara kita cukup mengajarkan
pengucapan atau aksen bahasa Inggris sebagaimana orang negara kita
umumnya mengucapkannya? Ataukah mereka harus mengajarkan persis
seperti yang diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris yang tinggal di
Inggris? Begitu juga dalam pengajaran ejaannya
Jawaban pertanyaan ini tentu akan beraneka ragam dari satu orang ke
orang lain Mereka dapat memiliki argumentasi sendiri-sendiri Mungkin
ada yang berpendapat bahwa bahasa Inggris yang diajarkan kepada
siswa haruslah bahasa Inggris yang asli seperti yang digunakankan oleh
penutur aslinya yang masih tinggal di negeri aslinya pula yaitu English
(British English) Kaidah ini sering dipakai oleh ahli bahasa dalam
pengambilan data penelitiannya Barangkali ada pendapat yang tidak
mendasarkan argumentasi pada puritas bahasa Inggris itu sendiri, namun
pada jenis bahasa Inggris yang pengucapan dan aksennya saling bisa
dimengerti atau difahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama
yang bukan penutur asli bahasa Inggris yang tidak tinggal di negeri asli
bahasa Inggris
Orang Inggris memakai kata ”knock up” yang berarti
“mengunjungi”, tetapi di Amerika kata ini berarti menghamili
Mahasiswa Amerika yang mendengar kalimat “I will knock you up tomorrow
morning”, yang diucapkan seorang pria Inggris yang baru dikenalnya di
asrama mahasiswa internasional tentu saja akan kaget bukan kepalang
Jika kita perhatikan dengan seksama, banyak perbedaan antara
ragam Inggris-Inggris dan Inggris-Amerika dalam aspek-aspek lainnya,
bukan hanya pilihan kata, struktur bahasa, tetapi juga intonasi dan gaya
berbicara umumnya Misalnya ketika orang Inggria tidak setuju dengan
seseorang, mereka lazim berkata, “I may be wrong, but …” (Mungkin
saya keliru, tetapi … ”) atau “There is just one thing in all about you have
been saying that worries me a little …” (“Ada satu hal saja dalam semua
yang Anda katakana yang sedikit mengkhawatirkan saya …”)
Orang Inggris biasanya berbicara berbunga-bunga, banyak eufemisme
dan sok gentlemen ” Orang Amerika jika bebrbicara langsung dan lugas,
dengan mulut yang terbuka lebar, sedangkan orang Australia berbicara
dengan bulaan mulut yang lebih sempit Adakah kaitannya antara
bukaan mulut orang Amerika yang lebar (bebas) ketika berbicara dengan
kebebasan yang mereka peroleh dari Inggris beberapa abad lalu, dan
adakah kaitannya antara bukaan mulut Australia sebagai orang-orang
yang tidak bebas (lebih sempit) ketika berbicara, dengan fakta bahwa
nenek moyang mereka dulu datang ke Australia sebagai orang-orang yang
tidak bebas (tahanan)
Ragam Inggris orang Filipina juga sangat khas, karena pengaruh
bahasa Spanyol Sebagaimana kita tahu bahwa bangsa Spanyol pernah
menjajah mereka Salah satu kekhasan bahasa Inggris mereka yaitu
seperti, pengucapan kata yang diakhiri “tion” seperti ”organization”, yang
159BAB VIIBahasa Gaul
diucapkan “orgenaisasion”, bukan “orgenaisesyen”, juga pengucapan
kata yang diakhiri tiga huruf ack sebagai ak ketimbang ek, seperti ”come
back” yang diucapkan “kam bak” ketimbang “kam bek”
M Pengalihan Bahasa
Komunikasi dalam bahasa yang sama, dapat menimbulkan salah
pengertian, apalagi bila kita tidak menguasai bahasa lawan bicara kita
Untuk melakukan komunikasi yang efektif, kita harus menguasai bahasa
mitra komunikasi kita Dalam konteks inilah kita setidaknya perlu
menguasai bahasa Inggris (sebagai bahasa International) untuk menjadi
seorang komunikator yang efektif
Seperti dikatakan Tubbs dan Moss, bahwa penguasaan bahasa
Asing yang minim, pada tingkat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan-
kesulitan yang akan terjadi pada diri orang ini Seorang mahasiswi
yang belajar di sebuah lembaga pendidikan tinggi perhotelan di Bandung
pernah mengatakan “No, I haven’t”, dengan tersipu-sipu dan wajahnya
merah padam ketika ditanya gurunya, “Have you ever been a hostess
in a restaurant?” di sebuah tempat kursus bahasa Inggris Padahal kata
“hostess” yang dimaksud disana yaitu “penjamu”, arti yang sebenarnya
dari kata itu Bukan “wanita penghibur” atau “pelacur” yang sering
dipersepsikan orang negara kita
Contoh Berkomunikasi
Berikut ini yaitu contoh-contoh lain yang melukiskan kesalahan dan
kelucuan yang mungkin muncul ketika orang-orang negara kita kurang
mampu berbahasa Inggris saat mereka berkomunikasi dengan penutur
bahasa Inggris yaitu :
“Seorang anak SMA bernama Chiko mengikuti program pertukaran
pelajar ke Amerika Bahasa Inggrisnya memang belum fasih benar Dan salah
seorang temannya menganjurkan agar Chiko sering-sering mengucapkan
“Hi, baby, let’s make a friend” secara gramatik seharusnya, “Hi, baby,
let’s make friends”) Dan ketika ia bertemu dengan orang-orang baru untuk
memperoleh banyak teman di sana Setibanya di negeri Paman Sam, begitu
melihat seorang bule cantik, tanpa basa basi Chiko berkata, “Hi, friend,
let’s make a baby ” Secara spontan saja wanita bule itu menampar Chiko
dan pergi meninggalkannya ”
“Teman saya, Rio, pernah tinggal di Los Angeles dalam rangka studi
Pada masa adaptasi, tiba-tiba Terry, temannya yang berkulit hitam, datang
dan menegur Rio, “Whats up, Man” Ditegur demikian, Rio melihat