komunikasi 6



 informasi  dari 

komunikator 

c  Mempengaruhi sikap

Tindakan  mempengaruhi  orang  lain  yaitu   bagian  dari 

kehidupan  sehari-hari   Dalam  berkomunikasi,  komunikator 

berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan berusaha 

agar komunikan memahami ucapannya  Jika komunikator dapat 

merubah sikap dan tindakan komunikan, maka dapat dikatakan 

bahwa komunikasi efektif sudah terjadi 

d  Memperbaiki hubungan

Salah satu hal yang menjadi kegagalan utama dalam berkomunikasi 

yaitu  munculnya  gangguan  akibat  dari  hubungan  yang  tidak 

baik  antara  komunikator  dengan  komunikan   Hal  ini  terjadi 

karena  adanya  rasa  frustasi,  kemarahan,  atau  kebingungan 

diantara  keduanya   Oleh  sebab  itu,  agar  komunikasi  efektif  , 

maka  perlua  adanya  tindakan  memperbaiki  hubungan  antara 

komunikator dengan komunikan terlebih dahulu 

e  Tindakan

Mendorong komunikan untuk melakukan  tindakan yang sesuai 

dengan  keinginan  komunikator  yaitu   suatu  hal  yang 

paling  sulit dicapai dalam berkomunikasi  Namun, keefektifan 

komunikasi sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan 

oleh  komunikan  setelah  berkomunikasi   Jika  komunikan 

melakukan tindakan seperti yang dikatakan komunikatot, maka 

dapat dikatakan komunikasi efektif telah terjadi 

Hal  senada  juga  dikemukakan  oleh  Davis  (1993)   Davis 

mengemukakan bahwa komunikator (pengirim pesan) ingin agar 

komunikan (penerima pesan) menerima, memahami, menyambut 

baik, memakai   pesan  yang  disampaikan  dan memberikan 

balikan   jika   komunikan  melakukan  kelima  hal  ini , 

maka  komunikasi  dapat  dikatakan  efektif   Kelima  langkah 

ini   dalam  komunikasi  seringkali  disebut  juga  sebagai 

kaidah lima (the rule of five) 

Dengan  adanya  tolok  ukur  dan  kaidah  lima  ini , 

memnungkinkan  untuk  kita  menilai  apakah  komunikasi  yang 

telah  kita  lakukan  selama  ini  sudah  efektif  atau  belum   Jika 

belum,  mari  sama-sama  kita  perbaiki  cara  berkomunikasi  

Cara berkomunikasi akan menentukan keberhasilan kita dalam 

kehidupan ini 


53

A -- 

Moderenisasi,  membuat  komunikasi  menjadi  kebutuhan  primer 

dengan berbagai bentuk dan caranya dalam kehidupan manusia  Mulanya, 

komunikasi hanya  ada  pada warga  atau kelompok orang yang 

hidup  berdekatan   Namun  dengan  adanya  kecepatan  media  informasi 

dan kompleksnya berbagai macam hubungan, maka komunikasi menjadi 

masalah semua orang 

Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki 

definisi yang berbeda pula  Model komunikasi dibuat agar mempermudah 

proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu dalam suatu 

komunikasi  Komunikasi yaitu  suatu proses yang terlihat dari setiap 

gejala atau peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi yang 

terjalin antarmanusia 

B Pengertian Model Komunikasi

Model yaitu  representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak 

dengan menonjolkan unsur-unsur penting fenomena ini   model jelas 

bukan  fenomena,  tapi  peminat  komunikasi,  termasuk mahasiswa  sering 

mengaitkan  model  komunikasi  dengan  fenomena  komunikasi   Sebagai 

alat  untuk  menjelaskan  fenomena  komunikasi,  mode  mempermudah 

penjelasan ini  

Definisi model komunikasi menurut beberapa ahli, yaitu:

1  Sereno dan Mortensen

Suatu  model  komunikasi  yaitu   deskripsi  ideal  mengenai 

apa  yang  dibutuhkan  untuk  terjadinya  komunikasi   Suatu  model 

mempresentasian secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan 

rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata 

BAB 4

Model-Model Komunikasi

2  B  Aubrey Fisher

Model yaitu  analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian 

dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari 

fenomena yang dijadikan model 

3  Werner J  Severin dan James W  Tankard, Jr 

Model  membantu  merumuskan  suatu  teori  dan  menyarankan 

hubungan   Model  dapat  berfungsi  sebagai  basis  bagi  suatu 

teori  yang  lebih  kompleks,  alat  untuk  menjelaskan  teori  dan 

menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep 

Para  ahli  umumnya  merancang  model-model  komunikasi  dengan 

memakai  serangkaian bilik, lingkaran, panah, garis, dan sebagainya 

untuk mengidentifikasi komponen-komponen dan variabel-variabel yang 

membentuk  komunikasi  dan  menyarankan  atau  melukiskan  hubungan 

diantara  komponen-komponen  ini    Kata-kata,  huruf,  dan  angka 

sering dipakai untuk melengkapi model-model komunikasi ini  

C Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi

Sehubungan  dengan model  komunikasi,  GordonWiseman  dan  Larry 

Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi, 

yaitu:

1  Melukiskan proses komunikasi

2  Menunjukkan hubungan visual

3  Membantu  dalam  menemukan  dan  memperbaiki  kemacetan 

komunikasi

Model  tidak  hanya  memberi  manfaat  kepada  para  ilmuan,  namun 

model  juga menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, 

bia model  awal  tidak  berhasil memprediksi   Oleh  karena  itu,  pembuat 

model  juga  harus memutuskan  ciri-ciri  apa  dari  dunia  nyata, misalnya 

dari fenomena komunikasi, yang akan dimasukkan kedalam sebuah model  

Model  juga berfungsi  sebagai basis bagi  teori  yang  telah kompleks,alat 

untuk menjelaska teori dan  menyarankan cara-cara untuk memperbaiki 

konsep  Sebagai alata dapat dipakai kata-kata, angka, simbol, dan gambar 

untuk melukiskan model suatu objek, teori, atau proses 

Dalam ilmu komunikasi, biasanya model-model komunikasi dirancang 

dengan  memakai   serangkaian  blok,  segi  empat,  lingkaran,  panah, 

garis,  spiral,  dan  lain-lain   Model  menguji  suatu  temuan  dalam  dunia 

nyata, walaupun tidak pernah final karena selalu diuji dengan penemuan 

model terbaru 

Pendapat  para  ahli  mengenai  fungsi  dan  manfaat  model-model 

komunikasi, yaitu:

1  Gordon Wiseman dan Larry Barker

Mengemukakan  bahwa model  komunikasi mempunya  tiga  fungsi: 

pertama,  melukiskan  proses  komunikasi,  kedua,  menunjukkan 

hubungan  visual,  dan  ketiga,  membantu  dalam  menemukan  dan 

memperbaiki kemacetan komunikasi 

2  Deutsch

Menyebutkan bahwa komunikasi mempunyai empat fungsi, yaitu:

• Mengorganisasikan  (kemiripan  data  dan  hubungan)  yang 

tadinya tidak teramati)

• Heuristik  (  menunjukkan  fakta-fakta  dan  metode  baru  yang 

tidak diketahui)

• Prediktif memungkinkan peramalan dari  sekadar  tipe ya atau 

tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan 

berapa banyak 

• Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi 

• Fungsi-fungsi ini  pada gilirannya yaitu  basis untuk 

menilai suatu model 

-  Seberapa umum model ini ? seberapa banyak bahan yang 

diorganisasikan dan seberapa efektif?

-  Seberapa heuristic model ini ? apakah dapat membantu 

menemukan hubungan baru, fakta atau moetode?

-  Seberapa  penting  prediksi  yang  dibuat  dari  model  ini  

bagi bidang penelitian?

-  Seberapa  akurat  pengukuran  yang  dapat  dikembangkan 

dengan model ini ?

-  Seberapa orisinal model tersbut? Seberapa banyak pandangan 

yang ditawarkan?

3  Irwin D  J  Boss

Menyebutkan beberapa manfaat model  Model dapat menyediakan 

kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak 

bisa  memprediksi   Ketika  suatu  model  diuji,  karakter  kegagalan 

kadang-kadang dapat memberikan petunjuk mengenai kekurangan 

model  ini    Sebagian  kemajuan  ilmu  pengetahuan  justru 

dihasilkan dari kegagalan sebuah model 

Manfaat  lain  dari  pembuatan  model  yaitu   terbukanya  problem 

abstraksi  Dunia nyata yaitu  lingkungan yang sangat rumit  Sebuah 

apel, misalnya, mempunyai  banyak  sifat,  ukuran,  bentuk,  warna, 

dan sebagainya  Dalam memutuskan apakah apel itu akan dimakan 

atau  tidak,  hanya  sebagian  sifat  apel  ini  yang  dipertimbangkan  

Suatu tingkat abstraksi dibutuhkan untuk mengambil keputusan 

Oleh karena  itu, pembuat model  juga harus memutuskan ciri-ciri 

apa  dari  dunia  nyata,  misalnya  dari  fenomena  komunikasi  yang 

akan dimasukkan ke dalam sebuah model  Dengan membuat proses 

abstraksi  ini  penggunaan model dapat memunculkan pertanyaan-

pertanyaan  Lebih jauh, hal itu dapat menyarankan eksperimen awal 

untuk memastikan karakter mana yang relevan untuk pengambilan 

keputusan 

4  Raymond S  Ross

Model memberi penglihatan yang  lain, berbeda, dan  lebih dekat, 

model  menyediakan  kerangka  rujukan,  menyarnkan  kesenjangan 

informasional,  menyoroti  problem  abstraksi,  dan  menyarakan 

suatu masalah dalam bahasa simbolik bila ada  peluang untuk 

memakai  gambar atau simbol 

Model  komunikasi  juga  banyak  memberikan  manfaat,  terutama 

kepada ilmuan, untuk memperjelas teori yang mereka kemukakan  

Model  juga  memberikan  kerangka  rujukam  untuk  memikirkan 

masalah yang mungkin timbul, memberi peluang akan terbukanya 

prblem abstraksi, dan memberikan penglihatan berbeda atau lebih 

dekat 

Model-model  komunikasi memberikan  gambaran  tentang  struktur 

dan  hubungan  fungsional  dari  unsur  atau  faktor  yang  ada  dalam 

suatu  sistem   Melalui  model  kita  akan  dapat  memahami  dengan 

lebih mudah dan komprehensif mengenai struktur dan fungsi dari 

unsur/faktor  yang  terlibat  dalam  proses  komunikasi,  baik  dalam 

konteks  individual, diantara dua orang atau  lebih, kelompok atau 

organisasi maupun dalam konteks komunikasi dengan warga  

secara luas 

Tipologi Model 

Gerhard J  Hanneman dan William J  McEwen, menggambarkan suatu 

taksonomi model yang mudah dipahami dalam suatu grafik yang melukiskan 

derajat  abstraksi  berlainan  Model  yang mungkin  lebih  penting  yaitu  

model simbolik yang terdiri dari model matematik (misalnya E=mc2) dan 

model verbal, lalu model fisik yang terdiri dari model ikonik dan model 

analog 

Model verbal yaitu  model atau teori yang dinyatakan dengan kata-

kata, meskipun bentuknya sangat sederhana  Definisi-definisi komunikasi 

yang  dirumuskan  dalam  kalimat-kalimat,  seperti  definisi  para  tokoh, 

57BAB IVModel-Model Komunikasi

termasu dalam model verbal ini  Model verbal sangat berguna, terutama 

untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil suatu penelitian 

gambar 4 1 Bentuk-bentuk model dari Gerhard J  Hanneman dan William J  McEwen

Model ini sering dibantu dengan grafik, diagram, atau gambar, Raymond 

S  Ross menyebut model demikian sebagai model verbal-piktorial  Model 

grafik  atau model  diagramatik  secara  skemaris menampilkan  apa  yang 

dapat disajikan dengan sekadar kata-kata  Contoh model ini yaitu  model 

struktur  organisasi  yang  sering  kita  lihat,  yang  dilihat  dari  perspektif 

organisasi, tingkat-tingkat jabatan dan hubungan kerja 

Model fisik secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik yang 

penampilan umumnya (rupa, bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang 

dimodelkan, seperti model pesawat  terbang, boneka, mannequin, maket 

sebuah  gedung,  dan  sebagainya   Serta  model  analog  yang  mempunai 

fungsi serupa dengan objek yang dimodelkan, meskipun bentuk fisiknya 

tidak serupa, seperti komputer yang fungsinya menyerupai otak manusia 

Sebagian  model  ikonik,  selain  menyerupai  objek  aslinya,  juga 

menunjukkan sebagaian fungsi penting objek yang dimodelkan ini   

Contoh  terbaik model  ikonik  ini yaitu  replica pesawat  terbang, mobil, 

kereta  api,  dan  sebagainya   Meskipun  tampak  rumit,  sebenarnya 

yaitu  versi sederhana dari kendaraan-kendaraan ini  yang cara 

beroperasinya jauh lebih rumit  Kita dapat mempelajari masalah pesawat 

terbang  melalui  operasi  model  fisik  ini ,  sebagaimana  seorang 

ilmuwan  dapat  mempelajari  fenomena  alam  lewat  suatu  model  yang 

merepresentasikannya 

Model  pesawat  terbang  jauh  lebih  mudah  dipahami  dibandingkan  

pesawat  terbang  yang  sebenarnya  karena  berbagai  alasan, model  lebih 

menyenangkan ditangani dan dimanipulasi  Model juga lebih sederhana 

dibandingkan  pesawat yang  sebenarnya dan prinsip-prinsip bekerjanya  juga 

lebih  jelas  Namu tentu saja ada kekurangannya  Sebagian ciri pesawat 

terbang sebenarnya mungkin terabaikan bila kita terlalu memperhatikan 

modelnya  Inilah resiko mempelajari fenomena lewat model 

Sebenarnya para ilmuwan memakai  replica pesawat terbang untuk 

mempelajari kinerja pesawat terbang yang asli  Model sebenarnya bukan 

dimaksudkan sebagai alat pemberi informasi yang lengkap dan berguna 

mengenai  objek  yang  dimodelkan   Apakah  suatu model  itu  bermanfaat 

atau tidak, akan dikaji lewat pengalaman dengan membandungkan kinerja 

pesawat asli dengan modelnya 

Dalam dunia pendidikan, model fisik kadang-kadang dipakai untuk 

tujuan  pengajaran  Dalam  ilmu  kedokteran misalnya,  dipakai model 

manusia yang dilengkapi  organ-organ  tubuh bagian dalam seperti  otak, 

jantung,  paru-paru,  dan  lain-lain   Model  bumi  juga  dipakai  dalam 

pelajaran geografi untuk menunjukkan permukaan bumi  Model tata surya 

yang  dapat  kita  lihat  di  planetarium  berguna  juga  bagi  para  peminat 

astronomi  Model  tata surya sebenarnya dapat dijelaskan dengan model 

fisik ataupun model verbal  Bola-bola yang disebut planet-planet itu dapat 

digantikan dengan simbol-simbol yang mempresentasikan planet ini  

Model  verbal  punya  peran  penting  dalam  pengembangan  ilmu 

pengetahuan  terutama  dalam  tahap  awal  penjelajahan  suatu  topic  atau 

presentasi  hasil   Model  verbal  menghadapi  banyak  kesulitan  karena 

keterbatasan bahasa, dank arena itu model verbal ini sering diganti atau 

dilengkapi dengan model matematik yang menjelaskan fenomena secara 

lebih sederhana 

Pembuatan  model  yaitu   upaya  penting  dalam  memajukan  ilmu 

pengetahuan dan kuantitas model yang dihasilka menandai kematangan 

ilmiah disiplin ini   Dibutuhhkan pandangan yang luar biasa untuk 

menciptakan model baru  Namun hal itu tidak otomatis memadai 

Seperti juga teori, model dapat diterima sepanjang belum dinyatakan 

keliru berdasar  data terbaru yang ditemukan di lapangan  Perbaikan 

model sekecil apapaun, memang berdasar  interaksi antara model dan 

dat  Kadang-kadang data begitu banyak, namun model yang dihasilkan 

kurang memuaskan, sehingga kemajuan yang dialami disiplin ilmu yang 

bersangkutan begitu lamban  Berbagai upaya ilmiah harus terus dilakukan 

untuk  memperoleh  data  yang  mendukung  model  yang  dirancang   Para 

ilmuwan dapat bekerja  sama untuk menghasilkan model,  seperti Brahe 

yang mengumpulkan data yang baik dan Kepler yang menyediakan model 

Pada umumnya,  tidak ada suatu model yang berhasil yang dmuncul 

secara tiba-tiba  Suatu model yang baik biasanya telah melewati banyak 

tahap  ujian,  yang mungkin memakan  waktu  puluhan  tahun   Tidak  ada 

model  yang  sempurna  atau  final   Bahkan  ketika model  sudah  diterima 

luas, ada saja nuansa baru yang muncul dari fenomena yang dimodelkan, 

sehingga  dikembangkan  lagi  model  baru  untuk  mengakomodasi 

nuansa  baru  ini    hal  ini  juga  berlaku  untuk  pembuatan  model 

dalam  ilmu-ilmu  sosial  termasuk  ilmu komunikasi   Suatu model  sering 

menunjukkan kekurangan-kekurangan mengenai karakteristik  fenomena 

yang  dimodelkan   Karena  itu  model  suatu  fenomena  bisa  diperbaiki 

berdasar  model pertama  tadi yang dari waktu ke waktu dihadapkan 

dengan data yang lebih baru yang ditemukan di lapangan 

Pada  dasarnya model  komunikasi  yang  juga  punya  sifat  dan  fungsi 

yang  mirip  dengan  model-model  lain  yang  telah  dibahas  sebelumnya  

Hanya saja, oleh karena dalam ilmu sosial, termasuk komunikasi, ada  

berbagai  perspektif,  maka  lazimnya  ada   berbagai  model  untuk 

menjelaskan suatu  fenomena yang diamati  Oleh karena sifat  fenomena 

yang cair dan dinamis  serta berubah-ubah, yang membedakan perilaku 

manusia dengan perilaku objek alam yang diangggap statis, pembuatan 

model fenomena sosial menjadi lebih sulit 

berdasar   paradigm  yang  bertentangan  itu,  ilmuwan  sosial  yang 

berpandangan objektif, menganggap bahwa manusia cenderung makhluk 

yang  pasif,  tidak  jarang  memakai   model  matematik   Sedangkan 

ilmuwan sosial berpandangan subjektif, yang menganggap bahwa manusia 

akrif, biasanya lebih banyak memakai  model verbal 

D Penilaian Model Komunikasi

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menilai  suatu 

model komunikasi :

-  Seberapa umum (general) model ini ?

-  Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan seberapa efektif?

-  Seberapa heuristik model ini ? (apakah membantu menemukan 

hubungan-hubungan baru, fakta atau metode) 

-  Seberapa  penting  prediksi  yang  dibuat  model  ini   bagi 

penelitian?

-  Seberapa strategis prediksi  itu pada  tahap perkembangan bidang 

ini ?

-  Seberapa  akurat  pengukuran  yang  dapat  dikembangkan  dengan 

model ini  ?

Dalam menilai model, Deutsch menambahkan beberapa hal berikut:

• Orisinalitas  model   Seberapa  banyak  pandangan  baru  yang 

ditawarkan?

• Bagaimana kesederhanaan dan kehematan model ini ?

• Seberapa nyata model ini ?


• Seberapa  jauh  kita  bergantung  pada  model  ini   sebagai 

representasi realitas fisik?

E Model-Model Komunikasi sebagai Suatu Perkenalan

Model  komunikasi  kurang  lebih  yaitu   suatu  replika  kebanyakan 

model  diagramatik  dari  dunia  nyata   Komunikasi  bersifat  dinamis 

sebenarnya  komunikasi  sulit  dimodelkan   Penggunaan  model  berguna 

untuk  mengidentifikasi  unsur-unsur  komunikasi  dan  bagaimana  unsur-

unsur ini  berhubungan 

1 Model S – R  

Model Stimulus  respons  (S  - R)  yaitu  model komunikasi  paling 

dasar  Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang 

beraliran behavioristic  Model ini  menggambarkan hubungan 

stimulus – respons   

Gambar S-R

STIMULUS RESPON

Gambar Model Komunikasi S-R Model ini menunjukkan komunikasi 

sebagai  proses  aksi  reaksi  yang  sangat  sederhana   Model  S-R 

mengabaikan  komunikasi  sebagai  suatu  proses,  khususnya  yang 

berkenaan dengan factor manusia  Secara implisit ada asumsi dalam 

model S-R ini bahwa perilaku (respons) manusia dapat diramalkan  

Ringkasnya,  komunikasi  dianggap  statis,  manusia  dianggap 

berprilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasar  

kehendak, keinginan, atau kemampuan bebasnya  Model ini lebih 

sesuai bila diterapkan pada sistem pengendalian suhu udara alih-

alih pada prilaku manusia 

Bila seseorang lelaki berkedip kepada seorang wanita lalu wanita itu 

terseipu malu  Atau bila tersenyum dan kemudian anda membalas 

senyuman saya  itu pula S – R  model S – R  terbagi menjadi dua 

bagian;

a  Model S – R Positif-Positif

Sebagai contoh, ketika seseorang yang anda kagumi atau menarik 


perhatian  anda  tersenyum  kepada  anda  ketika  berpapasan 

dijalan, maka anda akan membalas senyuman  itu karena anda 

ketika berpapasan dijalan, maka anda akan membalas senyuman 

itu karena anda merasa senang  Dari contoh di atas maka terjadi 

korelasi model S – R Positif-Positif 

b  Model S – R Negaif-Negatif

Sebagai  contoh,  orang  pertama  menatap  orang  kedua  dengan 

tajam  dan  orang  kedua  dengan  tajam  dan  orang  kedua  balik 

menatap dengan menatap dan berkata kasar 

Model S – R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya 

yang berkenaan dengan faktor manusia  Secara implisit ada asumsi dalam 

model S – R ini bahwa perilaku (respons) manusia dapat diramalkan  

Komunikasi dianggap sebagai statis, yang menganggap manusia selalu 

berperilaku  karena  kekuatan  dari  luar  (stimulus)  bukan  berdasar  

kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya  Model ini lebih sesuai bila 

diterapkan pada sistem pengendalian suhu udara alih-alih pada perilaku 

manusia 

2 Model Aristoteles

Filosof  Yunani  yang  mengkaji  komunikasi  yang  intinya  yaitu  

persuasi   Model  Aristoteles  yaitu   model  komunikasi  paling 

klasik yang sering juga disebut model retoris (rhetorical model)  Ia 

mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi yaitu pembicara 

(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener) 

Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles yaitu  komunikasi retoris 

yang kini lebih dikenal dengan komunikasi public (public speaking) 

atau pidato  Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa 

anda (etos-kepercayaan anda), argument anda (logos-logika dalam 

pendapat  anda) dan dengan memainkan  emosi  khalayak  (phatos-

emosi khalayak)  Dengan kata  lain  faktor yang memainkan peran 

dalam menentukan efek persuasif suatu pidato meliputi isi pidato, 

susunannya, dan cara penyampaiannya  Aristoteles juga menyadari 

peran khalayak pendengar  Persuasi berlangsung melalui khalayak 

ketika mereka  diarahkan  oeh  pidato  itu  ke  dalam  suatu  keadaan 

emosi 

Seperti  model  S  –  R  model  komunikasi  Aristoteles  jelas  sangat 

sederhana,  malah  terlalu  sederhana  dipandang  dari  perspektif 

sekarang, karena tidak memuat unsur-unsur  lainnya yang dikenal 

dalam model komunikasi, seperti saluran, umpan balik, efek, dan 

kendala  atau gangguan komunikasi  Kelemahan model  ini  yaitu  

bahwa komunikasi dianggap sebagai fenomena yang mendengarkan  

Tahap-tahap dalam peristiwa itu berurutan alih-alih terjadi secara 

simultan  Model ini juga berfokus pada komunikasi yang bertujuan 

(disengaja) yang terjadi ketika seseorang berusaha membujuk orang 

lain untuk menerima pendapatnya  Kelemahan lain model reotis ini 

yaitu   tidak  dibahasnya  aspek-aspek  nonverbal  dalam  persuasi  

Kebanyakan model komunikasi lebih baru yang dikembangkan para 

ahli sejak zaman Aristoteles tetap mengandung tiga nsur yang sama; 

yakni sumber yang mengirimkan pesan, pesan yang dikirimkan dan 

penerima pesan ini  

3 Model Lasswell

Model  komnikasi  ini,  yaitu n  ungkapan  verbal  yakni  who 

(siapa), say what (apa yang dikatakan ), In Which Channel (salauran 

Pembicara Pesan Pendengar komunikasi), To Whom (kepada siapa), 

With What Effect? (unsure pengaruh) 

Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni:

• Who   : Komunikator (orang yang menyampaikan informasi)

• Says What : Pesan (Informasi yang disampaikan oleh komunikator)

• In Which Channel : Media (alat atau perantara yang dipakai 

untuk menyampaikan informasi

• To Whom :  Komunikan  (Orang  yang  menerima  infrmasi  dari 

komunikator)

• With What Effect :  Efek  (Reaksi  yang  dihasilkan  atau 

ditunjukkan oleh komunikan  setelah mendengar  informasi  yang 

disampaikan oleh komunikan) 

Model  ini  dikemukakan  Harold  Lasswell  tahun  1948  yang 

menggambarkan  proses  komunikasi  dan  fungsi-fungsi  yang 

diembannya  dalam  warga    Lasswell  mengemukakan  tiga 

fungsi  komunikasi,  yaitu:  pertama,  pengawasan  lingkungan  yang 

mengingatkan anggota-anggota warga  akan bahaya dan peluang 

dalam lingkungan; kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dalam 

warga   yang  merespons  lingkungan;  dan  ketiga,  transmisi 

warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya 

Lasswell  mengakui  bahwa  tidak  semua  komunikasi  bersifat  dua 

arah,  dengan  suatu  aliran  yang  lancar  dan  umpan  balik  yang 

terjadi  antara  pengirim  dan  penerima   Dalam  suatu  warga  

yang kompleks, banyak informasi disaring oleh pengendali pesan-

edit,  penyensor  atau  propagandis  yang  menerima  informasi  dan 

menyampaikannya kepada publik dengan beberapa perubahan atau 

penyimpangan  Menurut Lasswell, suatu fungsi penting komunikasi 

yaitu   menyediakan  informasi  mengenai  negara-negara  kuat 

lainnya di dunia 

4 Model Newcomb

Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif 

psikologi-sosial   Modelnya  mengingatkan  kita  akan  diagram 

jaringan  kelompok  yang  dibuat  oleh  para  psikolog  sosial  dan 

yaitu   formulasi  awal  mengenai  konsistensi  kognitif   Dalam 

model  komunikasi  ini   yang  sering  disebut Model ABX  atau 

model  simetri   Newcomb  menggambarkan  bahwa  seseorang  A, 

menyampaikan sesuatu pada seseorang lainnya B, mengenai sesuatu 

X  Model mengasumsikan bahwa orientasi sikap A terhadap (sikap) 

B  dan  terhadap  X  saling  bergantung,  dan  ketiganya  yaitu  

suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi, antara lain:

• Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai 

objek yang harus didekati atau dihadiri dan atribut kognitif 

• Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama 

• Orientasi B terhadap X 

• Orientasi B terhadap A 

Dalam model Newcomb, komunikasi  adala  suatu cara  yang  lazim 

dan  efektif  yang  memungkinkan  orang-orang  mengorientasikan 

diri terhadap lingkungan mereka  Ini yaitu  suatu model tindakan 

komunikatif  dua-orang  yang  disengaja  (internasional)   Model  ini 

mengisyaratkan  bahwa  setiap  sistem  apapun  mungkin  ditandai 

oleh suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan dan bahwa perubahan 

dalam  bagian  manapun  dari  sistem  ini   akan  menumbulkan 

suatu  ketegangan  terhadap  keseimbangan  atau  simetri,  karena 

ketidakseimbangan  atau  kekurangan  simetri  secara  psikologis 

tidak  menyenangkan  dan  menimbulkan  tekanan  internal  untuk 

memulihkan keseimbangan 


Tahun  1957,  Bruce  Westley  dan  Malcolm  Mac  Lean,  keduanya 

teoretisi  komunikasi  merumuskan  suatu  model  yang  mencakup 

komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan 

umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi  Model 

Westley dan Maclean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain 

itu  juga  oleh  model  Lasswell  dan  model  Shannon  dan  Weaver  

Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang 

yang  tidak  terbatas  (dari  X1-X0)  yang  kesemuanya  yaitu  

objek orientasi, menepatkan suatu peran dari C diantara A dan B, 

dan menyediakan umpan balik  

Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang 

membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa  

Umpan  balik  dari  penerima  bersifat  segera  dalam  komunikasi 

antarpribadi, sementara dalam komunikasi massa bersifat minimal 

atau  tertunda   Sumber  dalam  komunikasi  antarpribadi  lebih 

beruntung dibandingkan  dalam komunikasi massa dalam arti bahwa dalam 

komunikasi  antarpribadi  sumber  dapat  langsung  memanfaatkan 

umpan  balik  dari  penerima  untuk  mengetahui  apakah  pesanna 

mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikasi 

Dalam  model  Westley  dan  MacLean  ini  ada   lima  unsur, 

yaitu: objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik  

Sumber  (A) menyoroti  suatu  objek  atau  peristiwa  tertentu  dalam 

lingkungannya  (X) dan menciptakan pesan mengenai hal  itu  (X’) 

yang  ia  kirim  kepada  penerima  (B)   Pada  gilirannya,  penerima 

mengirimkan umpan balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber 

Westley dan Maclean menambahkan suatu unsur lain (C)  C yaitu  

“penjaga gerbang” atau pemimpin pendapat yang menerima pesan 

(X’) dari sumber media massa  (A) atau menyoroti objek orientasi 

(X3, X4) dalam lingkungannya  memakai  informasi ini penjaga 

gerbang  kemudian  menciptakan  pesannya  sendiri  (X’’)  yang  ia 

kirimkan  kepada  penerima  (B)   Maka  terbentuklah  suatu  sistem 

penyaringan, karena penerima tidak memperoleh informasi langsung 

dari sumbernya melainkan dari orang yang memilih informasi dari 

berbagai sumber 

Gambar 4 2 Proses Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga 

arah:

• Dari penerima (B) ke penjaga gerbang (C)

• Dari penerima (B) ke sumber media massa (A)

• Dari pemimpin pendapat (C) ke sumber media massa (A)

-

Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting 

yaitu:  umpan  balik,  perbedaan  dan  kemiripan,  komunikasi 

antarpribadi  dengan  komunikasi  massa,  dan  pemimpin  pendapat 

yang  penting  sebagai  unsur  tambahan  dalam  komunikasi  massa  

Model  ini  juga  membedakan  pesan  yang  bertujuan  (purposif) 

dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif) 

Purposif  (bertujuan),  pesan  yang  dikirimkan  sumber  untuk 

mengubah  citra  penerima  mengenai  sesuatu  dalam  lingkungan  

Contoh,  ketika  Anda menyampaikan  pesan  kepada  teman  bahwa 

dosen yang memberi nilai ujian buruk sebagai killer 

NonPurposif  (tidak  bertujuan),  pesan  yang  dikirimkan  sumber 

kepada penerima secara langsung namun tidak dimaksudkan untuk 

mempengaruhinya  Contoh, Anda mendengar  seorang  dosen  yang 

berkomentar mengenai  seorang mahasiswa  kepada  seorang  dosen 

lainnya 

6 Model Garbner 

Model Garbner yaitu  perluasan dari model Lasswell  Model 

ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik  Model verbal 

Gerbner yaitu  sebagai berikut:

1)  Seseorang (sumber, komunikator)

2)  Mempersepsi suatu kejadian

3)  Dan bereaksi

4)  Dalam suatu situasi

5)  Melalui suatu alat

6)  Untuk menyediakan materi

7)  Dalam suatu bentuk

8)  Dan konteks

9)  Yang mengandung isi

10) Yang mempunyai suatu konsekuensi

Gambar 4 3 Model Garbner


Gerbner menunjukan bahwa  seseorang mempersepsi suatu kejadian 

dan  mengirimkan  pesan  kepada  suatu  transmitter  yang  pada 

gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver); dalam 

transmisi  itu  sinyal  menghadapi  gangguan  dan  muncul  sebagai 

SSEE bagi sasaran (destination) 

7 Model Berlo

Dalam  model  komunikasi  David  K   Berlom  diketahu  bahwa 

komunikasi  terdiri  dari  4  proses  utama  yaitu  SMRC  (Source, 

Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses Sekunder, 

yaitu feedback, efek dan lingkungan 

Gambar 4 4 Model Berlo

a  Source (sumber) yaitu  seseorang yang memberikan pesan atau 

dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator  Walaupun 

sumber  biasanya  melibatkan  individu,  namun  dalam  hal  ini 

sumber  juga  melibatkan  banyak  individu   Misalnya,  dalam 

organisasi,  Partai  atau  lembaga  tertentu   Sumber  juga  sering 

dikatakan sevagai source, sender, atau encoder 

b  Message (pesan), yaitu  isi dari komunikasi yang memiliki nilai 

dan disampaikan oleh  seseorang  (komunikator)  Pesan bersifat 

menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat 

propaganda  Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan 

Nonverbal  Bisa melalui  tatp muka atau melalui sebuah media 

komunikasi   Pesan  bisa  dikatakan  sebagai  Message,  Content 

atau Information  

c  Channel  (Media  dan  saluran  komunikasi)   Sebuah  saluran 

komunikasi terdiri atas 3 bagian: Lisan, Tertulis, dan Elektronik  

67BAB IVModel-Model Komunikasi

Media  disini  yaitu   sebuah  alat  untuk  mengirimkan  pesan 

ini    Misal  secara  personal  (komunikasi  interpersonal), 

maka media komunikasi yang dipakai yaitu  panca indra atau 

bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat 

pribadi  Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi 

massa),  dapat  memakai   media  cetak  (koran,  surat  kabar, 

majalah, dan lain-lain), dan media elektronik (TV, Radio)  Untuk 

internet,  termasuk  media  yang  fleksibel,  karena  bisa  bersifat 

pribadi  dan  bisa  bersifat  massa   Karena,  internet  mencakup 

segalanya  Jika anda membuka www kuliahkomunikasi com maka 

media ini  bersifat massal, namun jika and chatting melalui 

yahoo messenger, maka media ini bersifat interpersonal, dan jika 

anda menuliskan Blog (Blogging atau menulis diary), media ini 

bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada 

diri sendiri) 

d  Receiver  (Penerima  Pesan),  penerima  yaitu   orang  yang 

mendapatkan pesan dari komunikator melalui media  Penerima 

yaitu  elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses 

komunikasi  Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi 

ini   penerima dapat juga disebut sebagai publik, khalayak, 

warga  dan lain-lain 

e  Menurut model ini, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh 

faktor-faktor:  Keterampilan  komunikasi,  sikap,  pengetahuan, 

sistem sosial, dan budaya 

8 Model DeFleur

Model  Melvin  L   DeFleur,  seperti  model  Sestley  dan  Maclean, 

menggambarkan  model  komunikasi  antar  pribadi   Seperti  diakui 

DeFleur,  modelnya yaitu   perluasan  dari  model-model  yang 

dikemukakan  para  ahli  lain,  khususnya  Shannon  dan  Weafer, 

dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) 

dan perangkat umpan balik (feedback device)  Ia menggambarkan 

sumber  (source),  pemancar  (transmitter),  penerima  (receiver), 

dan sasaran  (destination) sebagai  fase-fase  terpisah dalam proses 

komunikasi massa 

Source  dan  transmitter  yaitu   dua  fase/fungsi  yang  berbeda 

yang  dilakukan  seseorang  ketika  seseorang  berbicara  ia memilih 

simbol-simbol  untuk  menyatakan  makna  denotatif  dan  konotatif 

(merumuskan mana ke dalam pesan) dan kemudian mengucapkan 

secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa 

sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat didengarkan atau 

dilihat yang dapat dipersepsi sebagai rangsangan oleh khalayaknya 

Fungsi receiver dalam model DeFleur yaitu  menerima informasi 

dan menyandi-baliknya-menguah peristiwa fisik informasi menjadi 

pesan  (sistem  simbol  yang  signifikan)   Dalam  percakapan  biasa, 

receiver  ini  merujuk  kepada  alat  pendengaran  manusia,  yang 

menerima  getaran  udara  dan  mengubahnya  menjadi  impuls 

saraf, sehingga menjadi simbol verbal yang dapat dikenal  Dalam 

komunikasi tertulis, mekanisme visual yang sejajar 

Gambar 4 5 Proses Komunikasi Tertulis

berdasar  gambar diatas, terlihat bahwa sumber yang bermaksud 

mengkomunikasikan  sesuatu  hal  kepada  sasaran  pertama-tama 

akan terlibat dalam proses pengolahan/pembentukan simbol-simbol 

pesan  melalui  transmitter  sehingga  menghasilkan  sesuatu  pesan 

yang  bermakna   Simbol-simbol  ini   kemudian  disampaikan 

melalui suatu saluran (channel)  Pihak penerima menerima simbol-

simbol ini  melalui alat penerima tertentu 

Menurut  DeFleur  komunikasi  bukanlah  pemindahan  makna  

Ahli-ahli,  komunikasi  terjadi  lewat  suatu  operasi  seperangkat 

komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya yaitu  

isomorfisme  (isomorphism)  di  antara  respons  internal  (makna) 

terhadap  seperangkat  simbol  tertentu  pada  pihak  pengirim  dan 

penerima  Isomorfisme makna merujuk pada upaya membuat makna 

terkoordinasikan antara pengirim dan khalayak 

9 Model Tubbs

Model  komunikasi  berikut  dikembangkan  oleh  Stewart  L   Tubbs  

Model  ini  menggambarkan  komunikasi  paling  mendasar,  yaitu 

komunikasi dua orang (diadik)  Model komunikasi Tubbs ini sesuai 

dengan konsep komunikasi sebagai transaksi, yang mengasumsikan 

kedua  peserta  komunikasi  sebagai  pengirim  dan  sekaligus  juga 

penerima  pesan   Ketika  kita  berbicara  (mengirimkan  pesan), 

sebenarnya kita juga mengamati perilaku mitra bicara kita dan kita 

bereaksi  terhadap  prilakunya  yang  kita  lihat  ini    Prosesnya 

bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi  Proses komunikasi 

juga  berlangsung  spontan  dan  serentak   Karena  itu,  kita melihat 

bahwa  kedua  peserta  komunikasi  disebut  komunikator  1  dan 

komunikator 2 

Komunikasi  dapat  saja  “dimulai:  oleh  komunikator  1  ataupun 

komunikator 2  Akan tetapi dalam kenyataannya, kedua orang  itu 

mengirim dan menerima pesan sepanjang waktu  Dalam kehidupan 

sehari-hari, komunikasi  itu suatu proses yang berkesinambungan, 

tanpa  awal  dan  tanpa  akhir   Artinya  apa  yang  kita  anggap  awal 

komunikasi  yang  terjadi  sebelumnya,  baik  dengan  orang  yang 

bersangkutan ataupun dengan pihak lain, dan apa yang kita anggap 

akhir komunikasi juga akan berlanjut dengan peristiwa komunikasi 

berikutnya,  baik  dengan  diri  kita  ataupun  dengan  pihak  lain  

Pandangan transaksional mengenai komunikasi menyarankan bahwa 

kita mengalami perubahan sebagai hasil terjadinya komunikasi  Pada 

model  ini , perubahan  ini mengisyaratkan bahwa komunikasi 

bersifat  irreversible   Artinya,  kita  tidak  dapat  lagi  berada  dalam 

posisi  semula  (baik  dalam  pengetahuan,  pengalaman,  ataupun 

sikap), sebelum pesan menerpa kita 

Gambar 4 6 Model Tubbs

Model  komunikasi  Tubbs  melukiskan,  baik  komunikator  1  atau 

komunikator  2  terus  menerus  memperoleh  masukan,  yakni 

rangsangan  yang  berasal  dari  dalam  ataupun  dari  luar  dirinya, 

yang sudah berlalu ataupun yang sedang berlangsung, juga semua 

pengalamannya  dalam  pengetahuan  mengenai  dunia  fisik  dan 

sosial yang mereka peroleh lewat indra mereka  Akan tetapi, baik 

komunikator 1 ataupun komunikator 2 yaitu  manusia yang unik 

mereka  mempunyai  latar  belakang  sosial-budaya  yang  berbeda  

Dengan  kata  lain,  masukan  yang  menerpa  komunikator  1  dan 

komunikator  2  itu,  baik  yang  sudah  lalu  ataupun  yang  sedang 

terjadi, boleh jadi berlainan  Filter atau penyaring mereka masing-

masing, baik fisologis ataupun psikoogis, juga dapat berbeda 

Pesan  dalam  model  Tubbs  itu  dapat  berupa  pesan  verbal,  jua 

nonverbal,  bisa  disengaja  ataupun  tidak  disengaja   Salurannya 

yaitu  alat indra, terutama pendengaran, penglihatan, dan perabaan  

Gangguan  teknis  yaitu   faktor  yang  memicu   si  penerima 

merasakan suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang 

tiba,  misalnya  kegaduhan   Gangguan  ini  dapat  juga  berasal  dari 

pengirim pesan, misalnya orang yang mengalami kesulitan bicara 

atau  yang  berbicara  terlalu  pelan  hingga  nyaris  tak  terdengar  

Gangguan  semantik  yaitu   pemberian makna  yang  berbeda  atas 

lambang yang disampaikan pengirim 

Dengan demikian, meskipun dalam model  itu komunikator 1 dan 

komunikator 2 memiliki atau memperoleh unsur-unsur yang sama 

yang  juga didefinisikan sama: masukan, penyaring, penyampaian, 

saluran,  gangguan,  unsur-unsur  ini   tetap  berada  dalam 

muatannya 

10 Model Gudykunts dan Kim

Model William B   Guykunts  dan  Young  Yun Kim  ini  sebenarnya 

yaitu   model  komunikasi  antar  budaya,  yakni  komunikasi 

antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berlainan, atau 

komunikasi  dengan  orang  asing  (stranger)  Model  komunikasi  ini 

pada  dasarnya  sesuai  untuk  komunikasi  tatap  muka,  khususnya 

antara dua orang 

Gambar 4 7 Model Guykunts dan Kim


Model  Guykunts  dan  Kim  ini  mengasumsikan  dua  orang  yang 

setara dalam berkomunikasi, masing-masing sebagai pengirim dan 

sekaligus  sebagai  penerima,  atau  keduaa  sekaligus  melakukan 

penyandian  (encoding)  dan  penyandian-balik  (decoding)  Karena 

itu,  tampak pula bahwa pesan  suatu pihak  sekaligus  juga  yaitu  

umpan  balik  bagi  pihak  lainnya   Pesan  atau  umpan  balik  antara 

kedua  peserta  komunikasi  direpresentasikan  oleh  garis  dari 

penyandian  seseorang  ke  penyandian-balik  orang  lain  dan  dari 

penyandian  orang  kedua  ke  penyandian-balik  orang  pertama  

Kedua  garis  pesan  atau  umpan  balik menunjukkan  bahwa  setiap 

kita berkomunikasi, secara serentak kita menyandi dan menyandi 

balik pesan  Dengan kata lain, komunikasi tidak statis; kita tidak 

menyandi  suatu  pesan  dan  tidak melakukan  apa-apa  hingga  kita 

menerima umpan balik  Kita memproses  rangsangan yang datang 

(menyandi-balik) pada saat kita juga menyandi pesan 

Menurut Gudykunts dan Kim, penyandian pesan dan penyandian 

balik  pesan yaitu   suatu  proses  interaktif  yang  dipengaruhi 

oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktor-faktor 

budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya itu saling berhubungan atau 

saling  mempengaruhi   Kedua  orang  yang  mewakili  model  juga 

berada  dalam  kotak  dengan  garis  terputus-putus  yang  mewakili 

pengaruh lingkungan  Lagi, garis terputus-putus yang membentuk 

kotak ini  menunjukkan bahwa lingkungan ini  bukanlah 

suatu  sistem  tertutup  atau  terisolasi   Kebanyakan  komunikasi 

antara orang-orang berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang 

mencakup orang-orang lain yang juga terlibat dalam komunikasi 

Pengaruh-pengaruh  budaya,  sosiobudaya  dan  psikobudaya  itu 

berfungsi sebagai filter konseptual untuk menyandi dan menyandi 

balik  pesan   Filter  ini   yaitu   mekanisme  yang  membatasi 

jumlah  alternatif  yang  memungkinkan  kita  memilih  ketika  kita 

menyandi  dan  menyandi  balik  pesan   Lebih  khusus  lagi,  filter 

ini  membatasi  prediksi  yang kita  buat mengenai  bagaimana 

orang  lain  mungkin  menanggapi  perilaku  komunikasi  kita   Sifat 

prediksi yang kita buat mempengaruhi cara kita menyandi pesan  

Lebih  jauh  lagi, filter  ini  membatasi prediksi yang kita buat 

mengenai  bagaimana  orang  lain  mungkin  menanggapi  prilaku 

komunikasi kita  Sifat prediksi yang kita buat mempengaruhi cara 

kita menyandi pesan  Lebih jauh lagi filter itu membatasi rangsangan 

apa  yang  kita  perhatikan  dan  bagaimana  kita  menafsirkan 

rangsangan terbut ketika kita menyandi-balik pesan yang datang 

Gudykunts dan Kim berpendapat, pengaruh budaya dan model itu 

meliputi  kemiripan  dan  perbedaan  budaya,  misalnya  pandangan 

dunia (agama), bahasa, juga sikap kita terhadap manusia  Pengaruh 

sosiobudaya  yaitu   pengaruh  yang  menyangkut  proses  penataan 

sosial (social ordering process)  Sosiobudaya ini terdiri dari empat 

faktor utama: keanggotaan kita dalam kelompok sosial, konsep diri 

kita,  ekspektasi peran kita, dan definisi kita mengenai hubungan 

antar  pribadi   Dimensi  psikobudaya  mencakup  proses  penataan 

pribadi  (personal  ordering  process)   Faktor-faktor  psikobudaya 

ini  meliputi  stereotip  dan  sikap  (misalnya  etnosentrime  dan 

prasangka)  terhadap  kelompok  lain   Stereotip  dan  sikap  kita 

menciptakan  penghargaan  mengenai  bagaimana  orang  lain  akan 

berperilaku  Etnosentrisme, misalnya, mendorong kita menafsirkan 

perilaku orang lain berdasar  kerangka rujukan kita sendiri dan 

mengharapkan orang lain berperilaku sama seperti kita 

Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunts dan Kim yaitu  

lingkungan  Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan 

menyandi  balik  pesan  Lokasi  geografis,  iklim,  situasi  arsitektual 

(lingkungan  fisik),  dan  persepsi  kita  atas  lingkungan  ini , 

mempengaruhi  cara  kita  menafsirkan  rangsangan  yang  datang 

dan prediksi yang kita buat mengenai perilaku orang lain  Contoh, 

seorang Amerika Utara yang mengunjungi suatu keluarga Colombia 

akan mengharapkan berinteraksi  secara  informal di  ruang  tengan 

(living  room)   Sebaliknya  keluarga  Colombia  mungkin  akan 

mendefinisikan  ruang  tengah  sebagai  tempat  untuk  berperilaku 

secara formal  Karena itu, setiap pihak akan menafsirkan perilaku 

pihak lain berdasar  yang sama 

11 Model Interaksional

Model  interaksional  ini  “berlawanan”  dengan  model  stimulus-

respons  (S-R)  dan  beberapa  model  linier  lainnya   Model 

Interaksional menganggap manusia lebih aktif  Model Interaksional 

ini menunjukkan pada model komunikasi yang dikembangkan oleh 

para ilmuan sosial yang memakai  perspektif interaksi simbol, 

dengan tokoh utamanya George Herbert Mead yang salah seorang 

muridnya yaitu  Herbert Blumer  Perspektif interaksi simbolik lebih 

dikenal  dalam  sosiologi,  meskipun  pengaruhnya  juga  menembus 

disiplin-disiplin  lain  seperti:  psikologi,  ilmu  komunikasi,  dan 

bahkan antropologi 

Komunikasi digambarkan sebagai pembentukan makna (penafsiran 

atas pesan atau perilaku orang lain) oleh para peserta komunikasi 

(komunikator)  Beberapa  konsep  penting  yang  dipakai  yaitu : 

diri  (self),  diri  yang  lain  (other),  simbol,  makna,  penafsiran  dan 

tindakan 

Menurut  model  Interaksi  Simbolik,  orang-orang  sebagai  peserta 

komunikasi  (komunikator)  bersifat  aktif,  reflektif  dan  kreatif, 

menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan sulit iramalkan  

Dalam  konteks  ini,  Blumer  mengemukakan  tiga  premis  yang 

menjadi dasar model  ini  Pertama, manusia bertindak berdasrkan 

makna  yang  diberikan  individu  terhadap  lingkungan  sosialnya 

(simbol verbal, simbol non-verbal, lingkungan fisik)  Kedua, makna 

itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan 

individu dengan  lingkungan sosialnya  Ketiga, makna diciptakan, 

dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan 

individu  dalam  berhubungan  dengan  lingkungan  sosialnya   Oleh 

karena  individu  terus  berubah,  warga   pun  berubah melalui 

interaksi   Jadi  interaksi-lah  yang  dianggap  variabel  penting  yang 

menentukan perilaku manusia, bukan struktur warga   Struktur 

itu sendiri tercipta dan berubah karena interaksi manusia 

Para peserta komunikasi menurut model interaksional yaitu  orang-

orang yang mengembangkan potensi manusianya melalui interaksi 

sosial,  tepatnya  melalui  apa  yang  disebut  pengambilan  peran 

orang  lain  (role-taking)   Diri  (self)  berkembang  lewat  interaksi 

dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya seperti 

keluarga  (significant others) dalam satu  tahap yang disebut  tahap 

permainan  (play  stage)  dan  terus  berlanjut  hingga ke  lingkungan 

luas  (generalized  others)  dalam  suatu  tahap  yang  disebut  tahap 

pertandingan  (game  stage)   Dalam  interaksi  itu,  individu  selalu 

melihat dirinya melalui perspektif (peran) orang lain  Maka konsep 

diri  pun  tumbuh  berdasar   bagaimana  orang  lain  memandang 

diri individu ini  


75

A -- 

Manusia  sebagai  makhluk  sosial  yang  sekaligus  juga  makhluk 

individual, maka  ada   perbedaan  antara  individu  yang  satu dengan 

yang lainnya (Wolberg, 1967)  Adanya perbedaan inilah yang antara lain 

memicu  mengapa  seseorang menyenangi  suatu  obyek,  sedangkan 

orang lain tidak senang bahkan membenci obyek ini   Hal ini sangat 

tergantung  bagaimana  individu  menanggapi  obyek  ini   dengan 

persepsinya  Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan 

penyesuaian ditentukan oleh persepsinya 

Persepsi  yaitu   inti  dari  komunikasi,  sedangkan  penafsiran 

yaitu   inti  dari  persepsi,  yang  identik  dengan  penyandian  balik 

(decoding)  dalam  sebuah  proses  komunikasi   Hal  ini  sesuai  dengan 

definisi yang dikemukakan oleh John R  Wenburg dan William W  Wilmot, 

“Persepsi dapat diartikan sebagai cara organisme memberi makna” (John 

R   Wenburg  dan  William  W   Wilmot,  1973:113),  sedangkan  menurut 

Rudolph  F   Verderber,  “Persepsi  didefinisikan  proses  menafsirkan 

informasi indrawi”(Rudolph F  Verderber, 1978:22), dan menurut J  Cohen, 

“Persepsi  diartikan  sebagai  interpretasi  bermakna  atas  sensasi  sebagai 

representatif objek eksternal, persepsi yaitu  pengetahuan yang tampak 

mengenai apa yang ada di luar sana” (B  Audrey Fisher dan Katherine L  

Adams, 1994:55)  

Persepsi  disebut  inti  komunikasi,  karena  jika  persepsi  kita  tidak 

akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif  Persepsilah yang 

menentukan kita dalam memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang 

lainnya  Semakin  tinggi derajat kesamaan antarindividu,  semakin mudah 

dan  semakin  sering mereka  berkomunikasi,  dan  sebagai  konsekuensinya 

semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas 

BAB 5

Persepsi: Inti Komunikasi


Persepsi  pada  hakikatnya  yaitu   yaitu   proses  penilaian 

seseorang  terhadap  obyek  tertentu   Menurut  Young  (1956)  persepsi 

yaitu   aktivitas  mengindera,  mengintegrasikan  dan  memberikan 

penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan 

ini   tergantung  pada  stimulus  fisik  dan  stimulus  sosial  yang  ada 

di  lingkungannya (Jalaludin  Rahmat,  2008:76)  Sensasi-sensasi  dari 

lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari 

sebelumnya  baik  hal  itu  berupa  harapan-harapan,nilai-nilai,  sikap, 

ingatan  dan  lain-lain   Sedangkan  menurut  Wagito  (1981)  menyatakan 

bahwa persepsi yaitu  proses psikologis dan hasil dari penginderaan 

serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir 

Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, 

khususnya antar manusia  Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari 

interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen  

Adanya  interaksi  antar komponen yang ada di dalam kelas menjadikan 

masing-masing komponen  (mahasiswa dan dosen)  akan  saling memberi 

tanggapan, penilaian dan persepsinya  Adanya persepsi ini yaitu  penting 

agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan 

kapasitas belajar di kelas 

Dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian 

terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif/negatif, senang atau tidak 

senang  dan  sebagainya  Dengan  adanya  persepsi maka  akan  terbentuk 

sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak 

secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula (Polak, 1976) 

Persepsi  yaitu   proses  internal  yang  memungkinkan  kita  memilih, 

mengorganisasikan  dan  menafsirkan  rangsangan  dari  lingkungan  kita, 

dan  proses  ini   mempengaruhi  perilaku  kita   Persepsi  yaitu   inti 

komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) yaitu  inti persepsi, yang 

indentik dengan penyendian balik (decoding) dalam proses komunikasi 

Hasil persepsi dan pembentukan sikap itulah yang kemudian menjadi 

patokan dalam berkomunikasi, jika persepsi suatu kebudayaan pada suatu 

objek positif maka objek itu akan ditransmisikan secara positif, demikian 

pula  jika   suatu  kebudayaan  dipersepsikan  secara  negatif  maka 

objek  itu  akan dikomunikasikan pula  secara negatif  Dengan kata  lain, 

kebudayaan berfungsi  juga untuk mengajarkan  tata cara berkomunikasi 

baik  komunikasi  verbal  maupun  non  verbal   Dan  masing-masing 

kebudayaan  yang  dipersepsikan  berbeda,  akan  mengajarkan  tata  cara 

komunikasi yang berbeda pula 

Istilah  persepsi  yaitu   suatu  proses  aktivitas  seseorang 

dalam  memberikan  kesan,  penilaian,  pendapat,  merasakan  dan 

menginterpretasikan  sesuatu  berdasar   informasi  yang  ditampilkan 

dari sumber lain (yang dipersepsi)  Melalui persepsi kita dapat mengenali 

dunia  sekitar  kita,  yaitu  seluruh  dunia  yang  terdiri  dari  benda  serta 

manusia  dengan  segala  kejadian-kejadiannya   (Meider,  1958)   Dengan 

persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya 

antar manusia 

Dalam  kehidupan  sosial  di  kelas  tidak  lepas  dari  interaksi  antara 

mahasiswa dengan mahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen  Adanya 

interaksi antar komponen yang ada di dalam kelas menjadikan masing-

masing  komponen  (mahasiswa  dan  dosen)  akan  saling  memberikan 

tanggapan, penilaian dan persepsinya  Adanya persepsi ini yaitu  penting 

agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan 

kapasitas  belajar  di  kelas   Persepsi  juga  yaitu   proses  psikologis 

sebagai hasil penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga 

membentuk  proses  berpikir   Persepsi  seseorang  akan  mempengaruhi 

proses  belajar  (minat)  dan mendorong mahasiswa  untuk melaksanakan 

sesuatu (motivasi) belajar 

B Pengertian Persepsi

Menurut  Sarlito  Wirawan  Sarwono  (1983:89),  persepsi  yaitu  

kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan 

ini  antara lain: kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk 

mengelompokan, dan kemampuan untuk memfokuskan  Oleh karena itu 

seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda, walaupun objeknya 

sama   Sedangkan  menurut  Leavit  (1978)  yang  dikutip  dari  Faradina, 

Triska (2007:8) persepsi memiliki pengertian dalam arti sempit dan arti 

luas  Dalam arti sempit persepsi yaitu penglihatan: bagaimana seseorang 

melihat  sesuatu,  dan  dalam  arti  luas  persepsi  yaitu:  pandangan  atau 

pengertian, bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu  

Persepsi  yaitu   proses  internal  yang  memungkinkan  kita  memilih, 

mengorganisasikan  dan  menafsirkan  rangsangan  dari  lingkungan  kita, 

dan  proses  ini   mempengaruhi  perilaku  kita   Persepsi  yaitu   inti 

komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) yaitu  inti persepsi, yang 

identik dengan penyendian balik (decoding) dalam proses komunikasi 

Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi dan Manajemen Perilaku, 

Struktur,  memberikan  definisi  persepsi  yaitu   proses  kognitif  yang 

dipergunakan oleh individu untuk mendefinisikan dan memahami dunia 

sekitarnya  (terhadap  objek)   Gibson  juga  menjelaskan  bahwa  persepsi 

yaitu   proses  pemberian  arti  terhadap  lingkungan  oleh  individu  

Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara 

berbeda meskipun objeknya sama  Cara individu melihat situasi seringkali 

lebih penting dibandingkan  situasi itu sendiri 

Sondang P  Siagian (1989) berpendapat bahwa persepsi yaitu  suatu 

proses  dimana  seseorang  mengorganisasikan  dan  menginterprestasikan 

kesan–kesan  sensorinnya  dalam  usahanya  memberikan  suatu  makna 

tertentu dalam lingkungannya  Indrajaya (1986) dalam Prasilika, Tiara H  

(2007:10) berpendapat bahwa persepsi yaitu  proses dimana seseorang 

mengorganisasikan dalam pemikirannya, memanfaatkan, mengalami dan 

mengolah perbedaan atau segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungannya 

Menurut  Robbins  (2006)  persepsi  yaitu   proses  yang  dipakai 

individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka 

memberikan makna kepada lingkungan mereka  Meski demikian apa yang 

dipersepsikan  seseorang  dapat  berbeda  dari  kenyataan  yang  obyektif  

Sedangkan  menurut  Thoha  (1999:123-124),  persepsi  pada  hakekatnya 

yaitu  proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap 

informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, 

penghayatan,  perasaan,  dan  penciuman   Istilah  persepsi  yaitu   suatu 

proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, 

merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasar  informasi yang 

ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi) 

Menurut  Daviddof,  persepsi  yaitu   suatu  proses  yang  dilalui  oleh 

suatu stimulus yang diterima panca indera yang kemudian diorganisasikan 

dan  diinterpretasikan  sehingga  individu  menyadari  yang  diinderanya 

itu  Atkinson dan Hilgard mengemukakan bahwa persepsi yaitu  proses 

dimana  kita  menafsirkan  dan  mengorganisasikan  pola  stimulus  dalam 

lingkungan  Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon 

terhadap stimulus  Menurut Walgito, proses terjadinya persepsi tergantung 

dari  pengalaman  masa  lalu  dan  pendidikan  yang  diperoleh  individu  

Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi  sebagai pemaknaan 

hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli  Setelah mendapat 

stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan 

interpretation,  begitu  juga  berinteraksi  dengan  closure   Proses  seleksi 

terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung 

proses  penyeleksian  pesan  tentang mana  pesan  yang  dianggap  penting 

dan tidak penting  Proses closure terjadi ketika hasil seleksi ini  akan 

disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan 

79BAB VPersepsi: Inti Komunikasi

interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan memberi tafsiran atau 

makna terhadap informasi ini  secara menyeluruh 

Berikut  ini  yaitu   beberapa  definisi  lain  persepsi  agar  lebih 

memahami,  Menurut  Brian  Fellows,  persepsi  yaitu   proses  yang 

memungkinkan  suatu  organisasi menerima dan menganalisis  informasi 

(Andrea L  Rich, 1974:17) Sedangkan menurut Kenneth K  Sereno dan 

Edward M   Bodaken,  persepsi  yaitu   sarana  yang memungkinkan  kita 

memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita (Kenneth K  

Sereno dan Edward M  Bodaken, 1975:21) Begitu juga dengan pendapat 

Philip  Goodcare  dan  Jennifer  Follers,  bahwa  persepsi  yaitu   proses 

mental  yang  dipakai  untuk mengenali  rangsangan (Phillip Goodcare 

dan Jennifer Follers, 1987:30) Joseph A  DeVito mengemukakan bahwa 

persepsi  yaitu   proses  yang  menjadikan  kita  sadar  akan  banyaknya 

stimulus yang mempengaruhi indra kita (Joseph A  DeVito, 1997:75)

Persepsi yaitu  suatu proses yang didahului oleh penginderaan, 

yaitu  suatu  stimulus  yang  diterima  oleh  individu melalui  alat  reseptor 

yaitu indera  Alat indera yaitu  penghubung antara individu dengan 

dunia luarnya  Persepsi yaitu  stimulus yang diindera oleh individu, 

diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari 

dan mengerti tentang apa yang diindera  Dengan kata lain persepsi yaitu  

proses  yang menyangkut masuknya  pesan  atau  informasi  kedalam  otak 

manusia  Persepsi yaitu  keadaan integrated dari individu terhadap 

stimulus  yang diterimanya  Apa  yang  ada dalam diri  individu,  pikiran, 

perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh 

dalam proses persepsi 

Dari pendapat ini  dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi 

yaitu   suatu  proses  penginderaan,  stimulus  yang  diterima  oleh 

individu melalui  alat  indera  yang  kemudian  diinterpretasikan  sehingga 

individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya 

ini   Proses menginterpretasikan stimulus  ini biasanya dipengaruhi 

pula oleh pengalaman dan proses belajar individu 

Persepsi  yaitu   proses  internal  yang  kita  lakukan  untuk  memilih, 

mengevaluasi  dan  mengorganisasikan  rangsangan  dari  lingkungan 

eksternal  Dengan kata lain persepsi yaitu  cara kita mengubah energi – 

energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna  Persepsi 

yaitu  juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak 

mungkin kita berkomunikasi dengan efektif  Persepsilah yang menentukan 

kita memilih  pesan  dan mengabaikan  pesan  yang  lain   Semakin  tinggi 

derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering 

mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung 

membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas  Persepsi meliputi:

1  Penginderaan (sensasi), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, 

indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar )  

Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari  Semua indra itu 

mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia  Penglihatan 

menyampaikan  pesan  nonverbal  ke  otak  untuk  diinterprestasikan  

Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan  

Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan 

penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan 

tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai 

2  Atensi  atau perhatian yaitu , pemrosesan  secara  sadar  beberapa  

kecil  informasi  dari  beberapa   besar  informasi  yang  tersedia  

Informasi  didapatkan  dari  penginderaan,  ingatan  dan,  proses 

kognitif  lainnya   Proses  atensi  membantu  efisiensi  penggunaan 

sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu 

kecepatan  reaksi  terhadap  rangsang  tertentu   Atensi  dapat 

yaitu  proses sadar maupun tidak sadar 

3  Interpretasi yaitu , proses komunikasi melalui lisan atau gerakan 

antara  dua  atau  lebih  pembicara  yang  tak  dapat  memakai  

simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai 

interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi 

berurutan) 

Menurut  Notoatmodjo  (2005),  ada  banyak  faktor  yang  akan 

memicu  stimulus masuk dalam rentang perhatian seseorang  Faktor 

ini  dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor 

internal   Faktor  eksternal  yaitu   faktor  yang  melekat  pada  objeknya, 

sedangkan  faktor  internal  yaitu   faktor  yang  ada   pada  orang  yang 

mempersepsikan stimulus ini  

1    Faktor Eksternal

a  Kontras

Cara termudah dalam menarik perhatian yaitu  dengan membuat 

kontras baik warna, ukuran, bentuk atau gerakan 

b  Perubahan Intensitas

Suara  yang  berubah  dari  pelan  menjadi  keras,  atau  cahaya 

yang berubah dengan intensitas  tinggi akan menarik perhatian 

seseorang 

c  Pengulangan (repetition)

Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus ini  

tidak  termasuk  dalam  rentang  perhatian  kita,  maka  akan 

mendapat perhatian kita 

d  Sesuatu yang baru (novelty)

Suatu  stimulus  yang  baru  akan  lebih  menarik  perhatian  kita 

dibandingkan  sesuatu yang telah kita ketahui 

e  Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak

Suatu  stimulus  yang  menjadi  perhatian  orang  banyak  akan 

menarik perhatian seseorang 

2  Faktor Internal

a  Pengalaman atau pengetahuan

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang yaitu  

faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus 

yang  kita  peroleh   Pengalaman masa  lalu  atau  apa  yang  telah 

dipelajari akan memicu  terjadinya perbedaan interpretasi 

b  Harapan (expectation)

Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap 

stimulus 

c  Kebutuhan

Kebutuhan  akan memicu   seseorang menginterpretasikan 

stimulus secara berbeda  Misalnya seseorang yang mendapatkan 

undian sebesar 25 juta akan merasa banyak sekali jika ia hanya 

ingin membeli sepeda motor, tetapi ia akan merasa sangat sedikit 

ketika ia ingin membeli rumah 

d  Motivasi

Motivasi  akan  mempengaruhi  persepsi  seseorang   Seseorang 

yang  termotivasi  untuk  menjaga  kesehatannya  akan 

menginterpretasikan rokok sebagai sesuatu yang negatif 

e  Emosi

Emosi  seseorang  akan  mempengaruhi  persepsinya  terhadap 

stimulus yang ada  Misalnya seseorang yang sedang jatuh cinta 

akan mempersepsikan semuanya serba indah 

f   Budaya

Seseorang  dengan  latar  belakang  budaya  yang  sama  akan 

menginterpretasikan  orang-orang  dalam  kelompoknya  secara 

berbeda,  namun  akan  mempersepsikan  orang-orang  di  luar 

kelompoknya sebagai sama saja 

C Proses Pembentukan Persepsi

Damayanti  (2000)  dalam  Prasilika,  Tiara  H   (2007:12-13) 

menggambarkan proses pembentukan persepsi pada skema di bawah ini: 

Gambar 5 1  Skema Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan 

dari  berbagai  sumber  melalui  panca  indera  yang  dimiliki,  setelah  itu 

diberikan  respon  sesuai  dengan penilaian dan pemberian  arti  terhadap 

rangsang lain  Setelah diterima rangsangan atau data yang ada diseleksi  

Untuk  menghemat  perhatian  yang  dipakai  rangsangan-rangsangan 

yang  telah  diterima  diseleksi  lagi  untuk  diproses  pada  tahapan  yang 

lebih  lanjut   Setelah  diseleksi  rangsangan  diorganisasikan  berdasar  

bentuk  sesuai  dengan  rangsangan  yang  telah  diterima   Setelah  data 

diterima dan diatur, proses  selanjutnya  individu menafsirkan data yang 

diterima dengan berbagai cara  Dikatakan telah terjadi persepsi setelah 

data atau rangsang ini  berhasil ditafsirkan  Sedangkan faktor-faktor 

fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, 

pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang dapat disebut sebagai faktor-

faktor  personal,  yang  menentukan  persepsi  bukan  jenis  atau  bentuk 

stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimuli 

(Rakhmat, 1998)  Sejalan dengan hal ini , maka persepsi seseorang 

ditentukan oleh dua faktor utama yaitu pengalaman masa lalu dan faktor 

pribadi (Sugiharto, 2001) 

D Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi

Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  persepsi  pada  dasarnya  dibagi 

menjadi 2 yaitu:

1 Faktor Internal 

Faktor  Internal  yang  mempengaruhi  persepsi,  yaitu  faktor-faktor 

yang  ada   dalam  diri  individu,  yang mencakup  beberapa  hal 

antara lain :

• Fisiologis  

Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang 

diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk 

memberikan  arti  terhadap  lingkungan  sekitarnya   Kapasitas 

indera  untuk  mempersepsi  pada  tiap  orang  berbeda-beda 

sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda 

• Perhatian  

Individu memerlukan beberapa  energi yang dikeluarkan untuk 

memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas 

mental yang ada pada suatu obyek  Energi tiap orang berbeda-

beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda 

dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek 

• Minat 

Persepsi  terhadap  suatu  obyek  bervariasi  tergantung  pada 

seberapa  banyak  energi  atau  perceptual  vigilance  yang 

digerakkan untuk mempersepsi  Perceptual vigilance yaitu  

kecenderungan  seseorang  untuk  memperhatikan  tipe  tertentu 

dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat 

• Kebutuhan yang searah 

Faktor  ini  dapat  dilihat  dari  bagaimana  kuatnya  seseorang 

individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan 

jawaban sesuai dengan dirinya 

• Pengalaman dan ingatan  

Pengalaman  dapat  dikatakan  tergantung  pada  ingatan  dalam 

arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian 

lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas 

• Suasana hati 

Keadaan  emosi  mempengaruhi  perilaku  seseorang,  mood  ini 

menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang 

dapat  mempengaruhi  bagaimana  seseorang  dalam  menerima, 

bereaksi dan mengingat 

2 Faktor Eksternal 

Faktor  Eksternal  yang  mempengaruhi  persepsi,  yaitu  

karakteristik  dari  linkungan  dan  obyek-obyek  yang  terlibat  di 

dalamnya  Elemen-elemen ini  dapat mengubah sudut pandang 

seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana 

seseoarang  merasakannya  atau  menerimanya   Adapun  faktor  – 

faktor ini  yaitu :

• Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus  

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu 

obyek, maka semakin mudah untuk dipahami  Bentuk ini akan 

mempengaruhi  persepsi  individu  dan  dengan  melihat  bentuk 

ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada 

gilirannya membentuk persepsi 

• Warna dari obyek-obyek 

Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih 

mudah dipahami  (to be perceived) dibandingkan dengan yang 

sedikit 

• Keunikan dan kekontrasan stimulus 

Stimulus  luar  yang  penampilannya  dengan  latarbelakang  dan 

sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang 

lain akan banyak menarik perhatian 

• Intensitas dan kekuatan dari stimulus 

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering 

diperhatikan  dibandingkan  dengan  yang  hanya  sekali  dilihat  

Kekuatan dari stimulus yaitu  daya dari suatu obyek yang 

bisa mempengaruhi persepsi 

• Motion atau gerakan 

Individu  akan  banyak  memberikan  perhatian  terhadap  obyek 

yang  memberikan  gerakan  dalam  jangkauan  pandangan 

dibandingkan obyek yang diam 

E Persepsi terhadap Lingkungan Fisik

Diri kita sering sekali terkecoh dengan persepsi dari diri kita sendiri 

itulah yang disebut dengan ilusi perceptual  Kita merasakan bahwa dunia 

berbentuk  datar,  padahal  dunia  berbentuk  bulat   Dalam  mempersepsi 

lingkungan fisik, kita terkadang melakukan kekeliruan, karena tidak kita 

sadari bahwa indera kita tidak jarang menipu diri kita sendiri  Contohnya, 

tongkat lurus yang dimasukkan ke dalam bak air tampak bengkok 

Kondisi mempengaruhi pandangan kita terhadap suatu benda, ketika 

langit biru dan udara panas, kita “melihat” suatu benda yang tidak cocok 

dengan tempatnya seperti “air kolam bercahaya” di tengah jalan  Untuk 

menguji bahwa indera kita tidak sepakat akan suatu hal, kita dapat meminta 

sekelompok orang untuk menilai bau benda-benda berikut ini; cat, bawang 

merah, terasi, durian dan ikan  asin goring  Mintalah kepada mereka untuk 

mendaftar bau benda-benda ini  berdasar  intensitasnya; dari bau 

yang paling kuat, hingga bau yang paling lemah, dan berdasar  kualitas 

bau ini , dari bau yang paling menyenangkan, hingga bau yang paling 

tidak menyenangkan 

Anda tidak perlu heran bila ternyata orang-orang ini  mempersepsi 

bau benda-benda itu secara berbeda  Karena kemampuan orang berbeda-

beda  dalam  mengindera  lingkungannya,  karena  mereka  juga  berbeda 

secara  genetis,  berbeda  pengalaman  dan  pembelajaran,  atau  karena 

85BAB VPersepsi: Inti Komunikasi

sebagian  alat  inderanya  kurang  berfungsi   Latar  belakang  pengalaman, 

budaya dan suasana psikologis yang berbeda juga membuat persepsi kita 

berbeda atau suatu objek 

F Persepsi Sosial

Persepsi  social  yaitu   proses  menangkap  arti  objek-objek  sscial 

dan  kejadian-kejadian  yang  kita  alami  dalam  lingkungan  kita   Lindzey 

& Aronson berpendapat bahwa persepsi  sosial yaitu  suatu proses 

yang  terjadi  dalam  diri  seseorang  yang  bertujuan  untuk  mengetahui, 

menginterpretasi,  dan  mengevaluasi  orang  lain  yang  dipersepsi,  baik 

mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri 

orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain 

sebagai  objek  persepsi  ini   Menurut  R D   Laing,  “manusia  selalu 

memikirkan orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, 

dan apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang ia pikirkan mengenai 

orang  lain  ini ”     Ada  dua  pandangan mengenai  proses  persepsi  , 

yaitu:

1  Persepsi  sosial,  berlangsung  cepat  dan  otomatis  tanpa  banyak 

pertimbangan  orang  membuat  kesimpulan  tentang  orang  lain 

dengan cepat berdasar  penampilan fisik dan perhatian sekilas 

2  Persepsi  sosial,  yaitu   sebuah  proses  yang  kompleks,  orang 

mengamati  perilaku  orang  lain  dengan  teliti  hingga  di  peroleh 

analisis secara lengkap terhadap person, situasional, dan behaviour  

berdasar   uraian  diatas,  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa 

persepsi suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera terhadap 

suatu  obyek  yang  yaitu   faktor  internal  serta  eksternal  individu 

meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang  lain melalui pemberian 

nilai terhadap objek ini   Menurut Brehm dan Kassin (1989), persepsi 

sosial  yaitu   penilaian  penilaian  yang  terjadi  dalam  upaya  manusia 

memahami orang lain  Tentu saja sangat penting, namun bukan tugas yang 

mudah bagi setiap orang  Tinggi, berat, bentuk tubuh, warna kulit, warna 

rambut, dan warna lensa mata, yaitu  beberapa hal yang mempengaruhi 

persepsi  sosial  Contohnya di Amerika Serikat, wanita berambut pirang 

dinilai sebagai seorang yang hangat dan menyenangkan 

Brems & Kassin mengatakan bahwa persepsi sosial memiliki beberapa 

elemen, yaitu:

1  Person, yaitu orang yang menilai orang lain 

2  Situasional,  urutan  kejadian  yang  terbentuk  berdasar  

pengalaman orang untuk menilai sesuatu 

3  Behavior, yaitu sesuatu yang di lakukan oleh orang lain  

86 BAB V Persepsi: Inti Komunikasi

Elemen  perilaku  yaitu   mengidentifikasi  perilaku  yang  diproduksi 

oleh aktivitas seseorang  Perilaku memerlukan  bukti – bukti yang dapat 

diamati   Ketajaman  pengamatan  seseorang menentukan  persepsi  sosial 

yang dibentuknya berdasar  gejala – gejala perilaku orang lain  Orang 

mengandalkan  perilaku  nonverbal  untuk  menguatkan  penilaiannya, 

namun  sering  kali  hasilnya  kurang  akurat   Masalahnya  terletak  pada 

terlalu  banyak  perhatian  yang  ditujukan  pada  kata-kata  dan  ekspresi 

wajah   Tombol  komunikasi  sepenuhnya  berada  di  bawah  kendali  orang 

yang  dinilai,  sehingga  ia  dapat  mengatur  kata-kata  dan  ekspresinya  

Namun  isyarat  bahasa  tubuh  dan  perubahan  intonasi  suara  yaitu  

petunjuk yang  sangat berharga dalam proses persepsi  sosial bersumber 

pada elemen perilaku 

Penelitian  membuktikan  persepsi  sosial  yang  kita  lakukan  dalam 

upaya membangun relasi interpersonal sering cukup akurat, namun tidak 

selalu  demikian   Dalam  hal  inilah  perlu  dilakukan  pengasahan 

mendalam agar kita dapat  lebih  tajam menilai  orang  lain  Setiap orang 

memiliki gambaran berbeda mengenai realitas disekelilingnya  Beberapa 

prinsip penting mengenai persepsi sosial yang menjadi pembenaran atas 

perbedaan persepsi sosial ini yaitu  sebagai berikut: 

1 Persepsi berdasar  Pengalaman

Pola  perilaku  manusia  berdasar   persepsi  mereka  mengenai 

realitas  (sosial)  yang  telah  dipelajari   Persepsi manusia  terhadap 

seseorang,  objek,  atau  kejadian  dan  reaksi mereka  terhadap  hal-

hal  itu  berdasar   pengalaman  (dan  pembelajaran)  masa  lalu 

mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa  Cara 

kita bekerja dan menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita,  cara 

kita makan dan menilai makanan apa yang lezat bagi kita, sangat 

bergantung  pada  apa  yang  telah  diajarkan  budaya  kita mengenai 

hal-hal itu 

Contohnya:  seorang  Barat  yang  terbiasa  makan  dengan  sendok, 

garpu,  dan  pisau  akan  menganggap  orang  Timur  yang  makan 

dengan  tangan  sebagai  “jorok”,  meskipun  alat-alat  makan  yang 

mereka  gunakan  sudah  sering  dipakai  orang  lain,  sementara 

orang  Timur  selalu  memakai   tangannya  sendiri  yang  belum 

pernah dipakai orang lain  Di Barat umumnya, juga disebagian 

besar di wilayah negara kita , bersendawa ketika atau setelah makan 

yaitu  perilaku yang tidak sopan, bahkan di Swedia seorang tamu 

yang  bersendawa  seusai  makan  dapat  membuat  nyonya  rumah 

pingsan, sementara di Arab, China, Jepang dan Fiji, juga Aceh dan 

di  Sumatera Barat,  bersendawa malah  dianjurkan,  karena  hal  itu 

menandakan penerimaan makanan dan kepuasan makanan 

Ketiadaan  pengalaman  terdahulu  dalam  menghadapi  suatu 

objek  jelas  akan membuat  seseorang menafsirkan  objek  ini  

berdasar   dugaan  semata,  atau  pengalaman  yang  mirip   Oleh 

karena kita terbiasa merespon suatu objek yang sama dalam suatu 

objek yang lain yang mirip  Contoh: seorang anggota suku primitive 

dipedalaman  Afrika  yang  belum  pernah  mengetahui  televisi, 

kemungkinan besar akan menganggapnya sebagai sihir  

Berikut yaitu  beberapa contoh nyata yang melukiskan bagaimana 

persepsi manusia yang terlazimkan oleh pengalaman sendiri diuji 

dalam pengalaman orang (budaya)  lain: saat mengunjungi  teman-

teman disini, kami mahasiswa Malaysia sering disuguhi air putih  

Hal  ini membingungkan  kami  Hal  pertama  yang  terlintas  dalam 

pikiran  yaitu   tuan  rumah  kehabisan Gula   Tapi  lama  kelamaan 

kami mengerti bahwa begitulah cara mereka menerima kami  Kalau 

di Malaysia, tamu yang datang pasti disuguhi air the manis (minimal) 

dan  makanan   Suguhan  air  putih,  seperti  yang  dilakukan  disini 

dianggap kurang ajar dan tidak menghormati tamu di Malaysia 

Oleh karena kita terbiasa merespon suatu objek dengan cara tertentu, 

kita sering gagal mempersepsi perbedaan yang samar dalam objek 

lain yang mirip  Kita memperlakukan objek itu seperti sebelumnya, 

padahal ada  rincian lain dalam objek ini  

2 Persepsi Bersifat Selektif

  Atensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

a  Faktor-faktor  internal;  ada  faktor  biologis  (lapar,  haus,dsb); 

factor fisiologis; dan factor-faktor social budaya seperti Gender, 

agama,  tingkat  pendidikan,  pekerjaan  penghasilan,  peranan, 

pengalaman  masa  lalu,  kebiasaan  dan  bahkan  factor-faktor 

psikologis seperti kemauan, keninginan, motivasi, pengharapan, 

kemarahan, kesedihan dsb  

Semakin besar perbedaan aspek – aspek  ini  secara antar 

individu,  semakin besar perbedaan persepsi mereka mengenai 

realitas   Pendek  kata,  setiap  orang  akan  memperhatikan 

aspek berbeda dari  objek  yang merekan  temui,  sesuai  dengan 

pengalaman  masa  lalu,  keahlian  dan  minatnya  masing  – 

masing   Persepsi  manusia  juga  dipengaruhi  oleh  pengharapan 

(expectation)   Bila  orang  telah  belajar mengharapkan  sesuatu, 

untuk  terjadi  mereka  akan  mempersepsi  informasi  yang 

menunjukkan  pada mereka  bahwa  apa  yang mereka  harapkan 

telah terjadi  Mereka tidak akan memperhatikan informasi yang 

menunjukkan  pada  mereka  bahwa  pengharapan  mereka  tidak 

terpenuhi  Emosi kita jelas mempengaruhi persepsi kita  Dalam 

keadaan bahagia, kita cenderung lebih ramah pada orang lain, 

namun dalam keadaan kesal, kita cenderung mudah tersinggung 

atau bahkan marah oleh perkara-perkara remeh yang ditimbulkan 

orang lain   

b  Faktor Eksternal yang mempengaruhi atensi diantaranya yaitu: 

atribut–atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, intensitas, 

kontras, kebaruan dan perulangan objek yang dipersepsi 

3 Persepsi Bersifat Dugaan

Proses  persepsi  yang  bersifat  dugaan  itu  memungkinkan  kita 

menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu 

sudut pandang manapun  Oleh karena informasi yang lengkap tidak 

pernah  tersedia,  dugaan  diperlukan  untuk  membuat  kesimpulan 

berdasar  informasi yang tidak lengkap lewat penginderaan itu  

Pelajaran dari pengalaman berguna untuk menyadari asumsi yang 

melandasi persepsi kita terhadap suatu objek, orang atau masalah  

Asumsi-kita akan sulit melakukan komunikasi yang berhasil  

Contoh:

Gambar 5 2  Segitiga dan Segiempat

Kebanyakan  orang  menggambar  segitiga  dan  segi  empat 

berlandaskan  ketiga  titik  dan  ke  empat  titik  diatas   Persepsi 

mereka begitu terbatas  Begitu mereka melihat ketiga titik dan ke 

empat titik itu, seolah-olah mereka sudah melihat garis-garis yang 

secara  langsung menghubungkan ketiga  titik pada kasus pertama 

dan  menghubungkan  keempat  titik  pada  kasus  kedua  sehingga 

terbentuklah segitiga dan segiempat  Mengapa mereka tidak melihat 

bentuk-bentuk seperti gambar berikut 

Gambar 5 3  Garis Segitiga dan Segiempat

Persepsi  yaitu   proses  yang  cepat  sekali   Anda  hanya  merasa 

bahwa bentuk paling tepat bagi ketiga titik dan ke empat titik itu 

yaitu   segitiga  dan  segi  empat   Padahal,  alternative  jawabannya 

tidak terbatas  Sekali lagi, inilah kecenderungan kita untuk mengisi 

kesenjangan dalam informasi yang tidak utuh dan yang kita lakukan 

sebenarnya yaitu  sekedar menduga  

4  Persepsi Bersifat Evaluatif

Kebanyakan  orang  menjalani  hari-hari  mereka  dengan  perasaan 

bahwa apa yang mereka persepsi yaitu  nyata  Mereka pikir bahwa 

menerima pesan dan menafsirkannya sebagai proses yang alamiah  

Hingga  derajat  tertentu  asumsi  itu  benar   Akan  tetapi,  terkadang 

alat-alat  indera dan persepsi kita menipu kita  sehingga kita  juga 

ragu seberapa dekat persepsi kita dengan realitas yang sebenarnya  

Anda melakukan  interpretasi  berdasar   pengalaman masa  lalu 

dan kepentingan  anda  Persepsi  yaitu   proses  kognitif  psikologis 

dalam  diri  anda  yang  mencerminkan  sikap,  kepercayaan,  nilai 

dan pengharapan untuk memaknai  objek  persepsi   Jadi,  persepsi 

bersifat pribadi dan subjektif  Menurut Andrea  L  Rich “persepsi 

pada dasarnya mewakili keadaan fisik dan psikologis individu, alih-

alih  menunjukkan  karakteristik  dan  kualitas  mutlak  objek  yang 

dipersepsi” 

Menurut Carl Rogers “Individu bereaksi terhadap dunianya yang ia 

alami dan menafsirkannya dan dengan demikian dunia persepsual 

ini  bagi  individu  ini   yaitu   realitas   Menurut  Rogers,  kita 

tidak  bereaksi  terhadap  realitas  mutlak  melainkan  terhadap 

persepsi  kita mengenai  realitas  ini   Kita  hidup dengan peta 

persepsual  yang  tidak  pernah  yaitu   realitas  itu  sendiri  

Menurut Steve Duck “Realitas tidak dapat dipersepsi tanpa melalui 

suatu proses unik dan alasan sangat pribadi untuk bertindak dalam 

suatu hubungan social  Menurut Harry Helson mengatakan bahwa 

kita menilai rangsangan berdasar  skala pribadi atau subjektif  

Ketika  kita menilai  kemampuan bergaul  (sosiabilitas)  orang  lain, 

kita memakai  ukuran sosiabilitas orang-orang yang kita kenal 

untuk mencapai  apa  yang Helson  sebut  tingkat  adaptasi   Orang-

orang  yang  kualitas  keramahan,  kesopanan,  dan  keluwesannya 

diatas tingkat adaptasi ini kita nilai sebagai pandai bergaul; mereka 

yang  perilakunya  dibawah  tingkat  adaptasi  ini,  kita  nilai  sebagai 

kurang pergaulan 


5 Persepsi Bersifat Kontekstual

Rangsangan dari luar harus diorganisasikan  Dari semua pengaruh 

dalam persepsi kita, konteks yaitu  salah satu pengaruh paling 

kuat  Ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian, 

konteks  rangsangan  sangat  mempengaruhi  struktur  kognitif, 

pengharapan  dan  oleh  karenanya  juga  persepsi  kita   Seorang 

pemain basket yang tampak seperti raksasa di antara orang-orang 

yang punya tinggi badan rata-rata akan tampak normal juga diantara 

anggota-anggota timnya yang rata-rata berbadan tinggi  Bila prinsip 

ini diterapkan dalam komunikasi, maka tidak ada interpretasi atas 

suatu pesan, baik verbal ataupun nonverbal, dan tidak ada makna 

dari suatu hubungan yang dapat diperoleh tanpa menempatkannya 

dalam  suatu  konteks  dan  mengkonstruksi  suatu  pola  interaksi  

Ketiadaan pola berarti ketiadaan makna atau berarti kebingungan 

karena terlalu banyak makna  Interpretasi makna dalam konteksnya 

yaitu  factor penting dalam memahami komunikasi dan hubungan 

sosial   Dalam  mengorganisasikan  objek,  yakni  meletakkannya 

dalam  suatu  konteks  tertentu  Kita memakai   prinsip–prinsip 

berikut: 

a  Prinsip  Pertama;  struktur  objek  atau  kejadian  berdasar  

prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan 

Kecenderungan  ini  tampaknya  bersifat  bawaan   Secara  lebih 

spesifik, kita cenderung mempersepsi rangsangan yang terpisah 

sebagai  berhubungan  sejauh  rangsangan-rangsangan  itu 

berdekatan satu sama lainnya, baik dekat secara fisik ataupun 

dalam urutan waktu, serta mirip dalam bentuk, ukuran, warna, 

atau atribut lainnya  Jadi, ketika anda melihat sekelompok orang, 

bergantung  pada  kerangka  rujukan  yang  anda  gunakan   Anda 

dapat  mengorganisasikan  orang-orang  itu  berdasar   jenis 

kelaminnya,  usianya,  atau  sukunya   Selain mengorganisasikan 

data  berdasar   kedekatan  dan  kemiripan,  kita  cenderung 

“mengisi kesenjangan” dan mempersepsi rangsangan atau pola 

yang tidak lengkap sebagai lengkap 

Maka,  dalam  konteks  penerimaan  pesan,  kita  cenderung 

melengkapi  pesan  yang  tidak  lengkap  dengan  bagian-bagian 

(dugaan-dugaan)  yang  terkesan  logis  untuk melengkapi  pesan 

ini    Kecenderungan  ini  kuat  sekali   Rasanya  tidaklah 

mungkin  bagi  kita  untuk  tidak  mempersepsi  lingkungan  fisik 

dan social kita dengan cara seperti ini  Ini memperteguh prinsip 

persepsi terdahulu bahwa persepsi kita yaitu  dugaan 

b  Prinsip Kedua; kita cenderung mempersepsi  suatu  rangsangan 

atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya  

Dalam kehidupan sehari-hari pun kita biasa membuat pembedaan 

antara figur (fokus) dan latarnya, seperti ketika kita menyaksikan 

gedung pencakar langit dengan latar bangunan-bangunan kecil 

di sekitarnya, langit di belakang dan di atasnya; sebuah tempat 

pengeboran minyak di laut lepas dengan latar air dan langit; atau 

seorang penyanyi yang sedang beraksi di panggung dengan latar 

para pemain band yang mengiringinya 

Berapa banyak anda menemukan wajah manusia dalam gambar ini ?

Gambar apa yang anda lihat?

      

  

Gambar 5 4  Contoh Persepsi Wajah

G Budaya dan Persepsi

Faktor  –  faktor  internal  bukan  saja  mempengaruhi  atensi  sebagai 

salah  satu  aspek  persepsi,  tetapi  juga  mempengaruhi  persepsi  kita 

secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan  Agama, 

ideologi,  tingkat  ekonomi,  pekerjaan,  dan  cita  rasa  sebagai  faktor  – 

faktor internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas  

Dengan  demikian  persepsi  itu  terkait  oleh  budaya  (culture  -  bound)  

Kelompok – kelompok budaya boleh jadi berbeda dalam mempersepsikan 

sesuatu   Orang  Jepang  berpandangan  bahwa  kegemaran  berbicara 

yaitu   kedangkalan,  sedangkan  orang  Amerika  berpandangan  bahwa 

mengutarakan pendapat secara terbuka yaitu  hal yang baik 

Larry  A   Samovar  dan  Richard  E   Porter  mengemukakan  6  unsur 

budaya  yang  secara  langsung  mempegaruhi  persepsi  kita  ketika  kita 

berkomunikasi dengan orang dari budaya lain, yakni :

1  Kepercayaan (beliefs), nilai (values), sikap (attitude)

2  Pandangan dunia (world view)

3  Organisasi sosial (sozial organization)

4  Tabiat manusia (human nature)

5  Orientasi kegiatan (activity orientation)

6  Persepsi tentang diri dan orang lain (perseption of self and other)

1 Kepercayaan, Nilai  dan  Sikap

Kepercayaan  yaitu   anggapan  subjektif  bahwa  suatu  objek  atau  

peristiwa  mempunyai  ciri  atau  nilai  tertentu  dengan  atau  tanpa  

bukti  Misalnya  kita  semua  percaya  bahwa  Tuhan  itu  Esa 

Nilai    yaitu     komponen    evaluatif        dari    kepercayaan    kita  

mencakup   kegunaan,   kebaikan,   estetika,   dan   kepuasan  Nilai  

bersifat  normative,  memberi  tahu  suatu  anggota  budaya  mengenai  

apa  yang  baik  dan  buruk,  benar  dan salah,  siapa  yang  harus  

dibela,    apa yang   harus   diperjuangkan,    apa    yang   mesti   kita  

takuti,dsb    Nilai   biasanya   bersumber   dari    isu   filosofis    yang  

lebih  besar  yang  yaitu   bagian  dari  lingkungan  budaya  

karena  nilai  bersifat  stabil  dan  sulit  dirubah   Contohnya, mereka  

yang  bersifat  individualis,  orang - orang  barat  lebih  mengagung 

– agungkan  privasi  ketimbang  orang  timur 

Contoh  dari  kepercayaan,  nilai  dan  sikap  atas  persepsi  manusia  

terhadap    budaya,  misalnya    mengenai  tanah     Bagi    pengusaha  

kapitalis    tanah    yaitu     aset    yang    bernilai    uang,    yang  

dapat    dikelola    dan    diperjualbelikan,    sehingga    mendapatkan  

keuntungan    yang    sebesar  –  besarnya     Namun    bagi    sebagian  

warga   warga ,    tanah   yaitu    kenang  - kenangan   atau  

yaitu   peninggalan  bersejarah  dari  orang  tua  atau  leluhur  

yang  tidak  akan  mungkin  dijual  dengan  harga  berapapun 

2 Pandangan  Dunia

Pandangan    dunia    yaitu     orientasi    budaya    terhadap    Tuhan,  

kehidupan,  kematian,  alam  semesta,  kebenaran, kekayaan, dan  

isu –  isu   filosofis    lainnya   yang   berkaitan   dengan   kehidupan   

Pandangan  dunia  mencakup  ideologi  dan  agama   Masing – masing  

agama  memiliki  konsep  Ketuhanan  dan  Kenabian  yang  berbeda   

Ideologi – ideologi  berbeda  juga,  mempunyai  konsep  hubungan  

dengan   manusia  Pandangan   dunia   yaitu    unsur   penting  

yang  mempengaruhi  persepsi  seseorang  ketika  berkomuniksai  

dengan  orang  lain  khususnya  yang  berbeda  budaya 

Contohnya  sebagai  berikut :

Islam    punya    pandangan    bahwa    manusia    yaitu     khalifah, 

yaitu   wakil   Tuhan   di   Bumi,   mereka   berhak   mengolah   dan  

memanfatkan  alam  dengan  sebaik – baiknya  dan  sesuai  aturan  

yang  ditetapkan  oleh  Tuhan 

Contoh  yang  lain  yaitu  mengenai  pandangan  Barat,  menurut  

penduduk  asli  amerika  yaitu  suku  indian  Cheyen  dan  Nagayo,  

manusia  itu  selaras  dengan  alam   Mereka  berupaya  menjaga  

keselarasan  antar  dirinya  dengan  alam  dan  tidak  berpikiran  

untuk  menguasai  atau  menaklukannya   Jadi  Pandangan  dunia  

akan  mewarnai  persepsi  kita  atas  sekeliling  kita 

3 Organisasi  Sosial

Organisasi    informal    atau    formal    yang    akan    kita    pilih,    itu  

sangat  menentukan  perilaku  kita  dalam  mempresepsi  dunia  dan  

kehidupan  ini    Peraturan  baik  tertulis  ataupun  tidak  tertulis  

yang  di  buat  oleh  keluarga  kita  tentu  saja  sangat  mempengaruhi  

perilaku    kita,    seperti    contohnya    cara    berkomunikasi     Selain  

keluarga,    lembaga    pendidikan    atau    sekolah    juga    sangat  

mempengaruhi    perilaku    kita    dan    juga    seperti    komunitas  – 

komunitas  lain  seperti  komunitas  etnik  yaitu  suku  Bugis,  Batak,  

Makasar,  Jawa, dsb 

Sebagai    anggota    kelompok,  peran    kita    terhadap    kelompok  

ini     apakah    itu    sebagai    pimpinan    atau    hanya    sekedar  

anggota,  serta  reputasi  dan  norma-norma  yang  kita  anut  itu  

sangat    mempengaruhi  persepsi    kita    terhadap    kelompok    lain  

dalam  komunitas  ini   Contoh  lain  yaitu  keanggotaan  kita  

terhadap  partai  politik  juga  mempengaruhi  kita  dalam  realitas  

kewarga an   Misi  partai  cenderung  sangat  mempengaruhi  

kita  dalam  pergaulan  dan  topik  apa  yang  sedang  kita  bahas   

Misalnya  orang  -  orang  PDI  Perjuangan  cenderung  memiliki  

hubungan  dengan  warga   kelas  bawah   Sementara  Partai  

Kebangkitan    Bangsa    (PKB)    cenderung    memiliki    hubungan  

dengan   kalangan   pesantren  Loyalitas    terhadap   partai   politik  

dapat    sedemikian    kuat,    terkadang   membabi    buta,    sehingga  

tidak  jarang  menimbulkan  konflik  diantara  orang  - orang  yang  

berbeda  partai  politik 

Keadaan  dalam  kelas  sosial  sangat  mempengaruhi  komunitas  kita   

Kelas  atas  cenderung  bergaul  dengan  kelas  atas  lagi,  sedangkan  

kelas  bawah  cenderung  bergaul  dengan  kelas  bawah  pula   Persepsi  

mereka  terhadap  realitas  tentunya  akan  berbeda  pula   berdasar   

penelitian,  ditemukan  misalnya  anak  yang  berasal dari  keluarga  

kurang  mampu  cenderung  melebih  -  lebihkan  ukuran  koin  dari  

pada  anak  -  anak  dari  keluarga  kaya  ketika  mereka  diminta  

mengukur  benda  itu   Hampir  dapat  dipastikan  bahwa  penilaian  

orang   yang   kurang   mampu   terhadap   beberapa    uang   misalnya  

Rp   1 000 000  sebuah  rumah  di  real  estate,  atau  sebuah  sedan,  

lebih  tinggi  dari  pada  penilaian  orang  kaya ,  maksudnya  disini,  

orang  kaya  yang  mungkin  sudah  terlalu  sering  memegang  uang  

dengan  jumlah  nominal  yang  sangat  besar,  menganggap  bahwa  

uang  senilai Rp 1 000 000  itu  tidak  ada  artinya, bisa  dihabiskan  

dalam  waktu  sekejab,  sedangkan  pemikiran  orang  -  orang  yang  

kurang  mampu,  yang  sama  sekali  tidak  pernah  memegang  uang  

sebanyak  itu  akan  berpikiran  seadanya, mereka  pikir  uang  satu  

juta  bisa  untuk  beli  mobil,  padahal  sama  sekali tidak  bisa 

4 Tabiat  Manusia

Tabiat  manusia  yaitu   watak,  budi pekerti  atau  perbuatan  yang  

selalu  dilakukan  oleh  manusia   Pandangan  kita  terhadap  diri  

sendiri  itu  sangat  berpengaruh  dengan  cara  kita  memprsepsikan  

lingkungan  fisik  dan  sosial   Misalnya  menurut  kaum  Muslim  

berpandangan    bahwa    manusia  yaitu     makhluk    Tuhan    yang  

paling  tinggi  derajat  dan  kemuliaannya  dibandingkan  dengan  

hewan  serta   Makhluk  ciptaan  Tuhan  yang    lain,   akan   tetapi  

manusia  bisa  menjadi  lebih  rendah  lagi  dibandingkan   hewan  jika   

ia   hanya   menuruti   hawa   nafsu   mereka    Kaum  muslim    juga  

berpendapat   bahwa   manusia    lahir   dalam  keadaan   suci,   kan  

tetapi    sebagian    kelompok    lain    mempunyai    tanggapan    yang  

berbeda,  salah  satunya  menyebutkan  bahwa  manusia  dilahirkan  

dengan  sifat  dasar  memang  sudah  baik  atau  bahakan  sudah  

jahat   Kelompok -  kelompok  manusia  memiliki  pendapat  yang  

berbeda  -  beda  mengenai  apa  yang  membuat  manusia  memiliki  

watak  tertentu   Pandangan  mereka  mengenai  hal  ini  jelas  sangat  

mempengaruhi  persepasi  mereka  dari  pandangan  yang  primitif 

-  irasional, misalnya  ada  kekuatan  di  luar   diri  manusia  yang  

mengendalikan  banyak  pikiran  mereka  seperti  apa  yang  mereka  

percayai 

5 Orientasi  Kegiatan

Orientasi  kegiatan  yaitu   pandangan  kita  terhadap  suatu  

kegiatan  atau  aktivitas  yang  kita  kerjakan  juga  terhadap  orang  

lain  Dalam  budaya  Timur,  siapa  seseorang  itu,  apakah  seorang  

raja,  anak pejabat    atau    keturunan    ningrat,  bergelar    itu    lebih  

penting   dibandingkan    apa   yang   dia    lakukan    Sedangkan   budaya  

barat,  apapun  gelar  yang  disandang  seseorang  tidaklah  penting,  

yang  lebih  penting  yaitu   prestasi  apa  yang  telah  ia  buat   Di  

zaman  sekarang  ini  banyak  sekali  orang  -  orang  yang  dengan  

mudahnya  mendapatkan  gelar  sesuai  dengan  keinginan  mereka,  

apa  itu  sarjana,  doktor  dan  sebagainya 

6 Persepsi tentang Diri dan Orang Lain

warga   timur  pada  umumnya  yaitu   warga   kolektivis  

Dalam  budaya  kolektivis,  diri  (self)  tidak  bersifat  unik  atau 

otonom,  melainkan  lebur  dalam  kelompok  kerja,  suku,  bangsa 

dan sebagainya  Sementara diri dalam budaya individualis (barat) 

bersifat otonom 

Keberhasilan individu yaitu  keberhasilan kelompok dan kegagalan 

individu  juga  yaitu   kegagalan  kelompok   Identifikasi  yang  kuat 

dengan  kelompok,  manusia  kolektivis  sangat  peduli  dengan 

peristiwa – peristiwa yang menyangkut kelompoknya 

Berbeda  dengan  manusia  individualis  yang  hanya  merasa  wajib 

membantu keluarga langsungnya, dalam warga  kolektiv orang 

merasa wajib membantu keluarga luas, kerabat jauh, bahkan teman 

sekampung,  dengan  mencarikan  pekerjaan,  meskipun  pekerjaan 

itu  tidak  sesuai  dengan  keahliannya   Dalam warga   kolektiv 

tidaklah diterima bila seorang anggota lainnya kekurangan  Si kaya 

merasa wajib membantu si miskin dengan memberinya perhatian, 

waktu, uang, dan pekerjaan yang dapat mendatangkan penghasilan 

Salah satu bangsa yang paling kolektiv yaitu  jepang, lebih kolektiv 

dari pada bangsa kita  Begitu tinggi semangat kolektivisnya, sehingga 

mereka  lebih  lazim memakai  nama keluarga dari pada nama 

pertamanya sendiri  Didalam kelompok ini tidak ada satu orang pun 

yang  berani menonjolkan  dirinya  sendiri   Penghargan  atau  bonus 

diberikan kepada kelompok bukan kepada individu  Mereka akan 

mengambil keputusan berdasar  konsensus  warga  kolektiv 

senang saling berkunjung dan berkumpul bersama 

Di negeri  ini, nilai  ini   telah  tercermin dalam konsep gotong 

royong  dan  musyawarah   Dalam  pribahasa  jawa,”mangan  ora 

mangan  asal  kumpul”  dalam  budaya  sunda  ”bongkok  ngaronjok 

bengkung ngariung ”

warga  kolektiv mempunyai konsep yang berbeda tentang diri 

dan  hubunganya  dengan  orang  lain, mereka memenuhi  kesulitan 

dalam  berkomunikasi  dengan  orang  dari  budaya  individualis  

Mereka  mengharapkan  hubungan  persahabatan  yang  langgeng, 

sementara  manusia  individualis  tidak  terbiasa  dengan  demikian  

Dalam  pandangan  orang  individualis,  mereka  tampak  kekanak 

–  kanakan  dan  serba    bergantung  ketika  bergaul  dengan  orang 

individualis yang merasa mandiri 

Orang  individualis  kurang  terikat  pada  kelompoknya,  termaksud 

dalam hubungan horizontal  dari  pada hubungan  vertikal  Mereka 

lebih  memakai   prestasi  pribadi  dari  pada  askripsi   Seperti 

jenis kelamin, usia, nama keluarga dll 

Hubungan diantara  sesama mereka  sendiri  tampak  lebih dangkal 

dibandingkan  dengan  hubungan  antara  orang  -  orang  kolektiv, 

juga  lebih  kalkulatif   Hubungan  akan  bertahan  lama  sejauh 

menguntungkan  mereka  secara  material   Orang  -  orang  kolektiv 

cendrung membentuk kelompok–kelompok, sedangkan orang - orang  

individualis secara individu  Kegemaran berkelompok ini membuat 

mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan yang individualis 

H Kekeliruan dan Kegagalan Persepsi

Persepsi kita sering tidak cermat salah satu penyebab yaitu  asumsi 

atau pengharapan kita  Kita mempersepsi sesuatu atau seseorang sesuai 

dengan pengharapan kita 

1 Kesalahan Atribusi

Atribusi  yaitu   proses  internal  dalam  diri  kita  untuk memahami 

penyebab  perilaku  orang  lain   Dalam  usaha  mengetahui  orang 

lain,  kita  memakai   beberapa  sumber  informasi   Misalnya, 

kita mengamati penampilan fisik mereka  Faktor seperti usia, gaya 

pakaian dan gaya tarik dapat memberikan isyarat mengenai sifat – 

sifat 

Sering juga kita menjadikan perilaku orang sebagai sumber informasi 

mengenai sifat - sifat mereka  Kita mengamati perilaku luar mereka, 

dan kemudian menduga sifat, motif atau tujuan mereka berdasar  

perilaku ini   Akan tetapi, cara ini juga tidak selalu membawa 

hasil  Orang bisa saja sengaja menyesatkan kita  Mereka berusaha 

menyembunyikan  sifat  -  sifat  asli  mereka  dihadapan  kita   Lagi 

pula perilaku mereka boleh jadi karena pengaruh eksternal, bukan 

perilaku yang sifatnya konsisten 

Orang yang tampak rajin bekerja boleh jadi bukan karena sifatnya 

yang  rajin, melainkan  karena  selalu  diawasi  atasanya   Kita  akan 

lebih yakin akan sifat seseorang bila sifat itu teruji oleh waktu dan 

situasi  Seseorang akan kita yakini  sebagai  rajin, bila memang  ia 

tetap rajn bekerja dari waktu ke waktu, dan dalam segala situasi, 

tidak peduli apakah atasan mengawasinya atau tidak 

Kesalahan atribusi bisa terjadi ketika kita salah menafsirkan makna 

pesan atau maksud perilaku si pembicara  Atribusi kita juga keliru 

bila  kita  menyenangkan  bahwa  perilaku  seseorang  disebabkan 

oleh  faktor  internal,  padahal  justru  faktor  eksternal  lah  yang 

memicu nya,  atau  sebaliknya  kita menduga  faktor  eksternal 

yang  menggerakan  seseorang,  padahal  faktor  internal-lah  yang 

membangkitakan perilakunya 

Perilaku yang khas dan konsisten biasanya dibangkitkan oleh faktor 

internal, misalnya, kepribadian (sifat rajin, keinginan keahliannya)  

Namun bila perilaku seseorang itu kurang konsisten, kemungkinan 

besar prilaku itu digerakkan oleh faktor eksternal 

Misalnya, gaji yang tinggi, bonus, keinginan untuk diperhatikan atau 

dipuji, dan sebagainya  Perilaku orang didorong oleh faktor internal 

dan  faktor  eksternal  sekaligus   Dari  perspektif  kita  sendiri,  kita 

cendrung mempersepsi  perilaku  kita  berdasar   faktor  –  faktor 

(faktor internal), sementara mempersepsi perilaku kita berdasar  

faktor – faktor situasional (eksternal) 

Salah satu sumber kesalahan atribusi yaitu  pesan yang dipersepsi 

tidak  utuh atau tidak lengkap, sehingga kita berusaha menafsirkan 

pesan  ini   dengan  menafsirkan  sendiri  kekurangannya,  atau 

mengisi kesenjangan dan mempersepsi rangsangan atau pola yang 

tidak lengkap itu sebagai lengkap 

2 Efek Halo

Kesalahan persepsi yang disebut efek halo (halo effects) merujuk 

pada fakta bahwa begitu kita membentuk ini cendrung menimbulkan 

efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat – sifatnya yang spesifik 

Efek  Halo  ini  memang  lazim  dan  berpengaruh  kuat  pada  diri 

kita  dalam menilai  orang  lain   Bila  kita  terkesan  oleh  seseorang 

karena kepemimpinannya atau keahlianya dalam suatu bidang, kita 

cendrung memperluas kesan awal kita  Bila ia baik dalam satu hal, 

seolah – olah ia pun baik dalam hal lain 

Pengaruh “Efek Kepriman” (primacy effects) itu begitu kuat dalam 

anak kita hari pertama disekolah atau kantor, cinta pertama, anak 

pertama, malam pertama  

Sering  dianggap  paling  penting  dan  paling  berkesan  dari  yang 

lain-lainnya   Kita  umumnya  tidak  pernah melupakan  orang  yang 

pertama kali mencuri hati kita, apalagi bila ia kemudian menyakiti 

kati  kita,  seseorang wanita  yang  pertama kalinya  jatuh  cinta  dan 

kemudian dikhianati oleh pacarnya dapat  terkena efek halo, atau 

kesan  pertama  yang  menyesatkan  ini   Ia  kemudian  berpendapat 

bahwa  semua  lelaki  yaitu   pengkhianat,  sehingga  ia  bersumpah 

untuk  tidak  jatuh  cinta  lagi  dan  tidak  menikah  dengan  lelaki 

manapun himgga akhir hayatnya 

Terkadang,  kesan  awal  kita  yang  positif  atas  penampilan  fisik 

seseorang  sering  mempengaruhi  persepsi  kita  akan  prospek 

hidupnya   Misalnya,  orang    yang  berpenampilan  lebih  menarik 

dianggap  berpeluang  lebih  besar  dalam  hidupnya  (karier, 

perkawinan, dan  sebagainya)  Orang yang cantik dianggap punya 

sifat  -  sifat baik,  sehingga kalau kita menyenangi orang  ini , 

kita  cendrung  mengabaikan  sifat  -  sifat  jeleknya,  atau  lebih 

memaafkannya  Sebaliknya orang yang penampilan fisiknya buruk 

sering  kita  persepsi  sebagai  orang  yang    lebih  mungkin  untuk 

berbuat jahat 

3 Stereotip

Kesulitan  komunikasi  akan  muncul  dari    penstereotipan,  yakni 

menggeneralisaikan  orang  –  orang  berdasar   sedikit  informasi 

dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasar  keanggotaan 

mereka dalam suatu kelompok 

Penstereotipan yaitu  proses menempatkan orang – orang dan objek 

keliruan  dalam  kategori  –  kategori  yang  mapan,  atau  penilaian 

mengenai orang – orang atau objek – objek berdasar  kategori – 

kategori yang dianggap sesuai, ketimbang berdasar  karakteristik 

individualisme mereka 

Samovar  dan  Richard  E   Porter  mendefinisikan  stereotip  sebagai 

persepsi  atau  kepercayaan  yang  kita  anut  mengenai  kelompok  – 

kelompok atau individu – individu berdasar  pendapat dan sikap 

yang lebih dulu terbentuk 

Robert A Baron  dan Paul B Paulus,  stereotip  yaitu   kepercayaan 

hampir selalu salah bahwa semua anggota suatu kelompok tertentu 

memilki cirri – cirri tertentu atau menunjukan perilaku – perilaku 

tertentu 

Stereotip  yaitu   kategorisasi  atas  suatu  kelompok  secara 

serampangan  dengan  mengabaikan  perbedaan-perbedaan 

individual   Kelompok  disini  mencakup  kelompok  ras,  kelompok 

etnik, kaum tua, berbagai pekerjaan dan profesi atau orang dengan 

penampilan fisik tertentu 

Alfred  Schutz  menekankan  pentingnya  pengkategorian  orang  in 

dalam pengalaman kita sehari hari  Seorang individu memakai  

suatu  jaringan  tipikasi   Tipikasi  atas  individu manusia,  atas  pola 

tindakan  mereka,  atas  motif  dan  tujuan  mereka  atau  produk 

sosiobudaya  yang  bersumber  dari  tindakan mereka   Tipe  tipe  ini 

terutama dibentuk oleh orang orang lain, pendahulunya atau orang 

orang  yang  sezaman  dengannya,  sebagai  alat  yang  layak  untuk 

menyesuaikan diri dengan segala hal dan manusia, diterima sebagai 

demikian oleh kelompok yang ke dalamnya  ia  lahir  Keseluruhan 

tipikasi  ini  yaitu   kerangka  rujukan  yang  dengannya  dunia 

sosiobudaya  dan  dunia  fisik  harus  ditafsirkan,  kerangka  tujuan 

yang meskipun tidak konsisten dan buram cukup terintegrasi dan 

transparan untuk memecahkan kebanyakan problem praktis  yang 

ada 

Contoh stereotip ini banyak sekali, diantaranya :

a  Laki laki berpikir logis

b  Wanita bersikap emotional

c  Orang Meksiko pemalas

d  Orang Yahudi cerdas

e  Orang Perancis penggemar wanita, anggur dan makanan enak

f   Orang Cina pandai memasak

g  Orang Batak kasar

h  Orang Padang pelit

i  Orang Jawa halus pembawaan

j   Lelaki sunda suka kawin cerai dan pelit memberi uang belanja

k  Wanita  jawa  tidak  baik menikah  dengan  lelaki  sunda  (karena 

suku jawa dianggap lebih tua dari suku sunda)

l   Orang Tasikmalaya tukang kredit

m  Orang berjenggot fundamentalis (padah kambing juga berjenggot)

n  Orang berkacamata min jenius

Mengapa ada  stereotip? Menurut Baron dan Paulus, beberapa 

faktor  tampaknya  berperan   Pertama,  sebagai  manusia  kita 

cenderung membagi dunia  ini kedalam dua kategori  Lebih  jauh, 

orang  orang  yang  kita  persepsi  sebagai  diluar  kelompok  kita  di 

pandang sebagai lebih mirip satu sama lain dibandingkan  orang orang 

dalam kelompok kita sendiri  Kedua, stereotip tampaknya bersumber 

dari kecenderungan kita untuk melakukan kerja kognitif sesedikit 

mungkin dalam berpikir mengenai orang lain  Pengkategorian atas 

orang lain memang tidak terhindarkan karena manfaat fungsional  

Tidak  seorangpun  dapat  merespons  orang  lain  dalam  seluruh 

individualitas  mereka  yang  unik   Sayangnya,  pengkategorian  itu 

pada umumnya berlebihan atau keliru sama sekali  Pada umumnya 

stereotip  bersifat  negative,  stereotip  tidak  berbahaya  sejauh  kita 

simpan  dalam  kepla  kita   Akan  tetapi  bahayanya  sangat  nyata 

bila stereotip diaktifkan dalam hubungan manusia  Apa yang anda 

persepsi sangat dipengaruhi oleh apa yang anda harapkan  Ketika 

anda mengharapkan orang lain berperilaku tertentu, mungkin anda 

mengkomunikasikan pengharapan anda kepada mereka dengan cara 

sedemikian  rupa  sehingga  mendorong  mereka  untuk  berperilaku 

sesuai dengan yang anda harapkan 

4 Prasangka

Prasangka  yaitu   sikap  yang  tidak  adil  terhadap  seseorang 

atau  suatu  kelompok   Istilah  prasangka  berasal  dari  kata  latin 

praejudicium,  yang  berarti  preseden,  atau  penilaian  berdasar  

keputusan  dan  pengalaman  terdahulu   Seperti  juga  stereotip, 

meskipun dapat positif atau negative, prasangka umumnya bersifat 

negative   Prasangka  ini  bermacam  macam,  yang  popular  yaitu  

prasangka  rasial,  prasangka  kesukuan,  prasangka  gender  dan 

prasangka agama  Sementra itu, Allport mendefinisikan prasangka 

etnim  sebagai  suatu  antipati  berdasar   generalisasi  yang  salah 

dan kaku  Prasangka mungkin dirasakan atau dinyatakan  Prasangka 

rasial  disebut  rasisme  dan  prasangka  gender  disebut  seksisme  

Menurut Verderber,  rasisme dan seksisme yaitu  dua manifestasi 

prasangka  yang  memicu   problem  utama  dalam  hubungan 

sosial   Verderber  mendefinisikan  rasisme  dan  seksisme  sebagai 

perilaku  apa pun,  seberapapun  tidak berartinya,  yang membatasi 

orang orang pada peran peran stereotipik, semata mata berdasar  

ras atau gendernya  Sebagaimana stereotip, prasangka ini alamiah 

dan tidak terhindarkan  Penggunaan prasangka memungkinkan kita 

merespons lingkungan secara umum alih alih secara khas, sehingga 

terlalu  menyederhanakan  masalah   Budaya  dan  kepribadian 

sangat mempengaruhi  prasangka   Orang  berprasangka  cenderung 

mengabaikan  informasi  yang  tidak  sesuai  dengan  generalisasi 

mereka yang keliru dan kaku itu, apalagi informasi dari kelompok 

yang menjadi objek prasangka 

Apa  pengaruh  prasangka  ini  terhadap  komunikasi?  Bila  kita 

berprasangka  bahwa  orang  kulit  hitam  malas,  orang  jepang 

militeristik,  orang  cina  mata  duitan,  politikus  itu  penipu,  tanpa 

didukung dengan data yang memadai dan akurat, komunikasi kita 

akan sering macet karena berlandaskan persepsi kita yang keliru, 

yang pada gilirannya membuat orang lain juga salah mempersepsikan 

kita   Akal  sehat  memberitahu  kita  bahwa  cara  memelihara  aau 

meningkatkan  prasangka  terhadap  kelompok  luar  yaitu   dengan 

menghindari kontak dengan mereka  Karena itu cara terbaik untuk 

mengurang prasangka yaitu  dengan meningkatkan kontak dengan 

mereka dan mengenal mereka  lebih baik, meskipun hal  ini  tidak 

berhasil dalam segala situasi 

5 Gegar Budaya

Gegar budaya (culture shock) ditimbulkan oleh kecemasan karena 

hilangnya  tanda  tanda  yang  sudah  dikenal  dan  simbol-simbol 

hubungan sosial  Lundstedt mengatakan bahwa gegar budaya yaitu  

suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri yang yaitu  

reaksi  terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan 

diri dengan lingkungan dan orang-orang baru  Sedangkan menurut 

P Harris  dan R Moran  ,  gegar  budaya  yaitu   trauma umum yang 

dialami  seseorang  dalam  suatu  budaya  yang  baru  dan  berbeda 

karena ia harus belajar dan mengatasi begitu banyak nilai budaya 

dan  pengharapan baru,  sementara  nilai  budaya  dan  pengharapan 

budayanya yang lama tidak lagi sesuai 

Meskipun gegar budaya sering dikaitkan dengan fenomena memasuki 

suatu  budaya  asing,  lingkungan  budaya  baru   Bennet  menyebut 

fenomena  yang  diperluas  dengan  sebutan  transition  shock,  suatu 

konsekuensi alamiah yang disebabkan ketidakmampuan seseorang 

untuk  berinteraksi  dengan  lingkungan  baru  dan  berubah  dalam 

berbagai  situasi,  seperti  perceraian,  kematian  seseorang  yang 

dicintai, dan perubahan nilai yang berkaitan dengan inovasi sosial 

yang cepat, juga kehilangan kerangka rujukan yang dikenal dalam 

memasuki budaya lain gegar budaya pada dasarnya yaitu  benturan 

persepsi, yang diakibatkan pengguna persepsi berdasar  faktor-

faktor internal yang telah dipelajari orang yang bersangkutan dalam 

lingkungan baru yang nilai nilai budayanya berbeda dan belum ia 

pahami  Kita biasanya menerima begitu  saja nilai nilai  yang kita 

anut dan kita bawa sejak lahir, yang juga dikonfirmasikan oleh orang 

orang disekitar kita 

Namun,  ketika  kita memasuki  lingkungan baru,  kita menghadapi 

situasi yang membuat kita mempertanyakan kembali asumsi asumsi 

kita  itu,  tentang  apa  yang  disebut  dengan  kebenaran,  moralitas, 

kebaikan,  kewajaran,  kesopanan,  kebijakan  dan  sebagainya  

Benturan  benturan  persepsi  itu  kemudian  menimbulkan  konflik 

dalam  diri  kita,  dan  memicu   kita  merasa  tertekan  dan 

menderita  stress   Efek  stress  inilah  yang  disebut  gegar  budaya  

Kita tidak langsung mengalami gegar budaya ketika kita memasuki 

lingkungan budaya yang baru  Fenomena  itu dapat digambarakan 

dalam  beberapa  tahap   Peter  S Adler  mengemukakan  lima  tahap 

dalam pengalaman transisional ini: kontak, disintegrasi, reintegrasi, 

otonomi, dan independensi  Tahap kontak biasanya ditandai dengan 

kesenangan,  keheranan,  dan  kekagetan,  karena  kita  melihat  hal 

hal  yang eksotik, unik dan  luar biasa  Setelah  tahap kontak, kita 

mulai memasuki  tahap kedua  yang ditandai  dengan kebingungan 

dan  disorientasi   Perbedaan menjadi  lebih  nyata  ketika  perilaku, 

nilai dan sikap yang berbeda mengganggu realitas perceptual kita  

Kita semakin jengkel, cemas, dan frustasi menghadapi perbedaan 

budaya  itu   Lalu  kita  merasa  terasingkan  dan  tidak  mampu 

mengatasi  situasi  yang  baru  ini   Kebingungan,  keterasingan,  dan 

depresi  lalu  menimbulkan  disintegrasi  kepribadian  kita  ketika 

kebingungan  mengenai  identitas  kita  dalam  skema  budaya  yang 

baru  terus meningkat   Tahap  reintegrasi, menurut Adler,  ditandai 

dengan penolakan atas budaya kedua  Kita menolak kemiripan dan 

perbedaan  budaya  melalui  pensterotipan,  generalisasi,  evaluasi, 

perilaku  dan  sikap  yang  serba menilai  Kita membenci  apa  yang 

kita  alami  tanpa  alasan  yang  jelas   Pada  tahap  transisi  ini,  kita 

mungkin mencari hubungan dengan orang orang yang berasal dari 

budaya yang sama 

Munculnya  perasaan  negative  ini  dapat  yaitu   tanda  akan 

tumbuhnya  kesadaran  budaya  kita  yang  baru,  kalau  kita  masih 

bertahan  Kembali ke budaya lama yaitu  pilihan lain untuk 

mengatasi  dilema  ini   Pilihan  yang  kita  ambil  bergantung  pada 

intensitas pengalaman kita, daya tahan kita, atau interpretasi dan 

bimbingan  yang  diberikan  orang  -  orang  penting  disekitar  kita  

Tahap otonomi dalam transisi ini ditandai dengan kepekaan budaya 

dan keluwesan pribadi  yang meningkat,  pemahaman  atas  budaya 

baru, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru itu  

Kita menjadi lebih santai dan mampu memahami orang lain secara 

verbal  dan  nonverbal   Kita  merasa  nyaman