ke
atas Terry bingung, kenapa ia melihat ke atas Ia menegur Rio sekali
lagi dengan teguran yang sama Rio pun melihat ke atas lagi, dengan raut
muka yang bingung, lalu ia menatap Terry Karena setelah melihat ke atas,
ia tidak menemukan sesuatu hal yang aneh Lalu Rio bertanya kepada
Terry apa yang dimaksud “What’s up?” Lalu Terry pun menyadari bahwa
Rio telah salah paham dengan teguran ini Kini ia mengerti mengapa
Rio melihat ke atas tadi
Bila diartikan secar harfiah “What’s up?” memang berarti “Apa di
atas?” Terry menerangkan kepada Rio bahwa “What’s up?” itu berarti
“ada apa denganmu?” atau “apa yang sedang terjadi?”
Rio baru mengerti bahwa sapaan tadi sama maknanya dengan teguran
dalam bahasa Inggris lainnya: “What’s wrong with you?” Ia mendapatkan
penjelasan dari Terry bahwa teguran ini yaitu slang yang
awalnya dipakai orang-orang kulit hitan, tetapi bahasa itu kini lazimnya
dipakai anak-anak muda di sana
Perbedaan bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih jauh dibandingkan
sekedar kekeliruan penerjemahan Kita sering sulit menerjemahkan sebuah
kata ke dalam bahasa lain, karena tidak ada padanannya dalam bahasa
lain itu, meskipun kita bias mengira-ngira artinya Bahkan ketika kita
mampu menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain dengan kecermatan
yang harfiah, maknanya yang dalam sering hilang karena makna ini
berakar dalam budaya bahasa ini
N Komunikasi Konteks Menurut Edward T Hall
Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan
hanya caranya tetapi juga topic-topik yang dibicarakan Kekhasan ini
umumnya diwarisi seseorang dari budayanya
1 Komunikasi budaya konteks-tinggi (high-context culture)
Budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi
Kebanyakan pesan bersifat implicit, tidak langsung dan tidak terus
terang Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku
nonverbal pembicara, intonasi suara, gerakan tangan, postur badan,
ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik (dandanan,
penataan ruangan, benda-benda)
Contoh komunitas konteks-tinggi yaitu komunikasi orang kembar
dengan memakai kalimat pendek-pendek atau kata-kata singkat
Contoh lain yaitu bahasa China yang makna kata-katanya sering
berdasar konteks tertentu Sifat komunikasinya tahan lama,
lamban berubah, dan mengikat kelompok yang memakai nya
2 Komunikasi budaya konteks-rendah (low-context culture)
Budaya konteks-rendah ditandai dengan komunikasi konteks-
161BAB VIIBahasa Gaul
rendah yaitu pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung,
lugas, dan berterus terang Para penganut budaya konteks-rendah
ini mengatakan apa yang mereka maksudkan dan memaksudkan
apa yang mereka katakan
Bila mereka mengatakan “Yes”, itu berarti mereka benar-benar
menerima atau setuju Contoh kalimat komteks-rendah yaitu
komunikasi (program) computer Setiap pesan harus dispesifikasikan
dengan kode-kode tertentu, jika tidak, programnya tidak akan jalan
Menurut Bernstein, dalam komunikasi konteks-tinggi, pembicara
memakai sedikit alternative, tetapi kemungkinan meramalkan
polanya lebih besar, arti pesan dalam komunikasi konteks-tinggi
lebih khusus Sebaliknya, dalam komunikasi konteks-rendah,
pembicara akan memilih pesan dari beberapa alternative yang
relative banyak, dan oleh karena itu kemungkinan meramalkan
hasil pesan akan berkurang, tetapi menjamin pengertian yang lebih
universal
Secara garis besar, urutan beberapa Negara berdasar tingkat
budayanya (dari budaya konteks rendah hingga budaya konteks-tinggi)
Menurut Hall dan Kohls, yaitu Swiss, Jerman, Skandinavia, Amerika
Serikat, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Arab, Cina, dan Jepang
negara kita termasuk konteks-tinggi, dan mungkin berada di antara budaya
Arab dan Budaya Cina
Sebagai ilustrasi, jika kita mengajak orang negara kita makan, mereka
akan menjawab, “Aduh, sudah tadi” atau “Terima kasih, masih kenyang ”
Akan tetapi, perutnya keroncongan, dalam hati ia berharap tuan rumah
akan mengajaknya lagi dan lagi, hingga akhirnya “apa boleh buat-ia
makan juga” Jadi bahasa mereka tidak langsung Mereka pura-pura
menolak suatu tawaran dua atau tiga kali sebelum mereka menerimanya
Tidak berarti bahwa orang Barat tidak pernah basa basi Namun kebiasaan
kita berbasa basi jauh lebih kental dibandingkan kebiasaan mereka
Seperti yang kita ketahui, manusia dalam berkomunikasi tidak
hanya memakai simbol-simbol verbal melainkan juga simbol-simbol
nonverbal Begitu juga halnya dalam komunikasi antarpribadi, kita tidak
hanya menyampaikan pesan secara verbal, tetapi juga secara nonverbal
Pesan-pesan nonverbal ini bukan hanya memperkuat pesan verbal
yang disampaikan, terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri Oleh
karena itu, diperlukan keterampilan untuk menafsirkan dan memahami
pesan-pesan nonverbal ini
Seperti halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun
terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi itu berlangsung Oleh
sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak memakai
pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan
budaya tempat kita berkomunikasi Tanpa memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal
disalah artikan atau disalah tafsirkan Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal
yang biasa kita pergunakan dalam kegiatan komunikasi kita sehari-hari
Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak
dipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra seseorang Dalam
kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat presiden harus
menampilkan diri dengan sosok tertentu sebagai pesan nonverbal yang
akan disampaikan pada calon pemilihnya Dengan komunikasi nonverbal
pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para siswanya
selain memakai komunikasi verbal Oleh karena komunikasi
nonverbal pulalah, sinetron yang kita saksikan bisa lebih kita pahami
maksudnya
Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang memakai pesan-
pesan nonverbal Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan
semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis Secara
teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan
Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin
menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-
hari
B Pengertian Komunikasi Nonverbal
Pengertian komunikasi non verbal menurut Atep Adya Barata
menyampaikan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang
diungkapkan lewat objek di setiap kategori lainnya (the object language),
komunikasi memakai gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language),
serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh (action language)
Pendapat lain menurut Adityawarman (2000), komunikasi nonverbal
yaitu komunikasi yang tidak memakai kata-kata Menurut Resberry
(2004) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal yaitu suatu
tindakan dan perilaku manusia serta memiliki makna
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang tidak memakai
kata-kata namun memiliki makna
Komunikasi non-verbal yaitu bentuk komunikasi yang tidak
memakai kata-kata, baik lisan maupun tulisan Komunikasi non-
verbal memakai tanda-tanda melalui tubuh, meliputi gerak tubuh,
ekspresi muka, nada suara Sebagai contoh, ekspresi muka seseorang
bisa membedakan apakah ia sedang senang, murung atau menghadapi
ketakutan Jika seseorang mengatakan “saya sedih sekali!” namun
wajahnya menunjukkan kegembiraan, maka seringkali kita lebih percaya
pada tanda-tanda non-verbal dibandingkan komunikasi verbalnya Jadi orang
ini dapat dikatan berbohong terhadap lawan bicaranya
Dengan melihat tanda-tanda komunikasi non-verbal anda dapat
memahami perasaan seseorang yang sebenarnya berdasar perkiraan
ada 700,000 bentuk komunikasi non-verbal yang biasa dipakai umat
manusia dari berbagai budaya yang berbeda Setiap budaya mempunyai
bentuk komunikasi non-verbalnya masing-masing Beberapa mempunyai
pengertian yang sama, namun tidak jarang tanda-tanda non-verbal yang
sama mempunyai pengertian yang berbeda, bahkan bertentangan
Dalam dunia organisasi, seorang manajer secara jeli harus dapat
menafsirkan bentuk-bentuk komunikasi non-verbal, yang seringkali lebih
165BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
bersifat alami dan mencerminkan kondisi seseorang yang sebenarnya
C Fungsi Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal yang disampaikan seseorang melalui gerakan
tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, sosok tubuh, penggunaan jarak
(ruang), kecepatan dan volume bicara, bahkan juga keheningan ini
memiliki beberapa fungsi Berikut ini yaitu enam fungsi komunikasi
nonverbal:
1 Untuk Menekankan
Kita memakai komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau
menekankan beberapa bagian dari pesan verbal Misalnya saja,
anda mungkin tersenyum untuk menekankan kata atau ungkapan
tertentu, atau anda memukulkan tangan anda ke meja untuk
menekankan suatu hal teretntu
2 Untuk Melengkapi
Kita juga memakai komunikasi nonverbal untuk memperkuat
warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal
Jadi, anda mungkin tersenyum ketika menceritakan kisah lucu, atau
menggeleng-gelengkan kepala ketika menceritakan ketidakjujuran
seseorang
3 Untuk Menunjukkan Kontradiksi
Kita juga bisa dengan sengaja mempertentangkan pesan verbal
kita dengan gerakan nonverbal Sebagai contoh, anda dapat
menyilangkan jari atau mengedipkan mata untuk menunjukkan
bahwa yang anda katakan yaitu tidak benar
4 Untuk Mengatur
Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan anda untuk mengatur arus pesan verbal Mengerutkan
bibir, mencondongkan badan ke depan, atau membuat gerakan
tangan untuk menujukkan bahwa anda ingin mengatakan sesuatu
yaitu contoh dari fungsi mengatur ini Anda mungkin juga
mengangkat tangan dan atau menyuarakan jenak (pause) anda
(misalnya dengan menggumamkan “umm”) untuk memperlihatkan
bahwa anda belum selesai bicara
5 Untuk Mengulangi
Kita juga dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari
pesan verbal Misalnya, anda dapat menyertakan pernyataan verbal
“Apa benar?” dengan mengangkat alis mata anda, atau anda dapat
menggerakan kepala atau tangan untuk mengulangi pesan verbal
“ayo kita pergi”
6 Untuk Menggantikan Pesan Verbal
Anda dapat misalnya, menyatakan “oke” dengan tangan anda tanpa
berkata apa-apa Anda dapat mengangguk untuk mengatakan “ya”
atau menggeleng untuk mengatakan “tidak”
Sementara itu, Dale G Leathers (1976) dalam Nonverbal
Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan
verbal sangat signifikan, yaitu:
• Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam
komunikasi interpersonal Ketika kita mengobrol atau
berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan
dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal Pada gilirannya
orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-
petunjuk nonverbal
• Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan
noverbal ketimbang pesan verbal
• Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif
bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan Pesan nonverbal
jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar
• Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan
yang memeperjelas maksud dan makna pesan Diatas telah kita
paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi,
kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi
• Pesan nonverbal yaitu cara komunikasi yang lebih efisien
dibandingkan dengan pesan verbal Dari segi waktu, pesan
verbal sangat tidak efisien Dalam paparan verbal selalu ada
redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi Diperlukan lebih
banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal
Pesan nonverbal yaitu sarana sugesti yang paling tepat Ada
situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan
dan emosi secara tidak langsung Sugesti ini dimaksudkan menyarankan
sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat)
Meskipun secara teoritis komunikasi nonverbal dipisahkan dari
komunikasi verbal, dalam kenyataannya kedua jenis komunikasi itu
jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari – hari Sebagian ahli
berpendapat, terlalu mengada – ada membedakan kedua jenis komunikasi
ini Dalam bahasa tanda amerika untuk tuna rungu gerakan tangan yang
dipakai sebenarnya bersifat linguistik (verbal) Dalam komunikasi
167BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
uaran, rangsangan verbal dan nonverbal itu hampir berlangsung bersama
– sama dalam kombinasi Misalmya ketika anda mengatakan tidak,
secara tidak langsung anda juga menggelengkan kepala Tidak struktur
yang pasti, tetap dan dapat diramalkan mengenai komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal ada tiga perbedaan pokok antara komunikasi
verbal dan nonverbal :
• Pertama, sementara perilaku verbal yaitu saluran tunggal,
perilaku nonverbal bersifat multisaluran Kata – kata datang dari
sumber, misalnya yang diucapkan seseorang, yang kita baca dalam
media cetak, tetapi isyarat nonverbal dapat dilihat, didengar,
dirasakan dan dibaui atau dicicipi Bila kita dapat memeriksanya
dalam kamus atau buku yang memperkirakan apa yang dimaksud
pembicaraan atau memintanya untuk mengulang kata yang
diucapkannya
• Kedua, pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal
sinambung Artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri
pesan verbal kapanpun ia kehendaki, sedangkan pesan nonverbal
tetap mengalir sepanjang ada orang yang hadir didekatnya Ini
mengingatkan kita pada salah satu prinsip komunikasi bahwa ”
kita tidak dapat berkomunikasi, setiap perilaku punya linguistik
anda untuk berkomunikasi dengan menolak berbicara atau
menulis, anda tidak mungkin menolak berperilaku nonverbal
• Ketiga, komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan
emosional dibandingkan komunikasi verbal Sementara kata – kata
umumnya dipakai untuk menyampaikan fakta, pengetahuan
atau keadaan, pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan
perasaan seseorang yang terdalam sekalipun seperti perasaan
sedih, senang, sayang Ketika lamaran anda ditolak, anda mungkin
berkata tidak apa – apa, tetapi ekspresi wajah dan pandangan
mata anda boleh jadi menunjukkan kekecewaan
D Klasifikasi Komunikasi Nonverbal
Dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap – muka diperoleh
dari syarat – syarat nonverbal Dalam pandangan Birdwhistell, kita
sebenarnya mampu mengucapkan ribuan suara vocal, dan wajah kita dapat
menciptakan 250 000 ekspresi yang berbeda Kata dapat menciptakan
sebanyak 700 000 isyarat fisik yang terpisah, demikian banyak sehingga
upaya untuk mengumpulkannya akan menimbulkan frustasi Komunikasi
nonverbal yaitu komunikasi yang memakai pesan – pesan nonverbal
Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata – kata terucap dan tertulis Secara teoritis
komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan Namun
dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari – hari
Asal – usul isyarat nonverbal sulit di lacak, meskipun ada kalanya kita
memperoleh informasi terbatas mengenai hal itu, berdasar kepercayaan
agama, sejarah, atau cerita rakyat Jurgen Ruesch mengklasifikasikan
isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu :
• Pertama, bahasa tanda (sign language) – acungan jempol untuk
menumpang mobi; secara gratis; bahasa isyarat tuna rungu;
• Kedua, bahasa tindakan (action language) – semua gerakan
tubuh yang tidak dipakai secara eksklusif untuk memberikan
sinyal, misalnya berjalan;
• Ketiga, bahasa objek (object language) – pertunjukan benda,
pakaian, dan lambing
Menurut Teori Kinesik (gerakan tubuh) dari Birdwhistell hasil
penelitian membuktikan bahwa pengaruh komunikasi non-verbal
cukup besar terhadap keberhasilan komunikasi,yaitu 65-70% Bahkan
dalam penelitian Ilmu Manajemen bisa berpengaruh lebih dari 93%
Komunikasi non-verbal, banyak sangkut pautnya dengan perspektif
Psikologi komunikasi berikut aspek-aspeknya yang perlu dipertimbangkan
oleh seseorang, dalam melaksanakan komunikasi Psikologi, menyangkut
kejiwaan seseorang Karenanya kesuksesan proses komunikasi, sedikit
banyak ditentukan oleh masalah-masalah kejiwaan seseorang jika
kurang dipahahami, bisa menjadikan distorsi komunikasi
Manusia telah memakai banyak saluran pengalihan pesan antara
lain melalui sensoris-sensoris tubuh, yang dalam banyak hal sangat
dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan manusia Menurut dia,
komunikasi nonverbal yaitu suatu proses berkesinambungan
karena manusia tidak memakai satu saluran secara tetap, yang pasti
manusia selalu memakai lebih dari satu saluran untuk komunikasi
antar pribadi Ray Birdwhistell dalam karyanya kinesik dan konteks
menggaris bawahi tujuh asumsi yang melandasi teori yang dibangunnya
itu Tujuh asumsi itu yaitu :
1 Semua kejadian alam mempunyai arti dan makna tertentu, sama
dengan setiap gerakan tubuh atau setiap pernyataan manusia tidak
mungkin tidak mewakili dan menampilkan makna tertentu
2 Sama seperti aspek-aspek perilaku manusia yang lain yang telah
terpola, maka penampilan tubuh, gerakan tubuh dan anggota tubuh,
pernyataan wajah juga yaitu suatu pola yang mempunyai
reguralitas sehingga dapat dijadikan sebagai objek penelitain yang
dapat ditelaah secara sistematis
3 Semua gerakan tubuh dan anggota tubuh dapat dijelaskan
secara biologis Namun karena gerakan-gerakan itu dilakukan
oleh manusia yang mempunyai relasi sosial dan budaya, maka
sistematika gerakan-gerakan ini dapat dijelaskan dari sudut
pandang sosial dan budaya Sistematika gerakan tubuh dan anggota
tubuh dipandang sebagai fungsi sosialisasi dan pembudayaan yang
berlaku pada kelompok tertentu
4 Ada kesamaan antara aktivitas tubuh dengan aktivitas gelombang
suara Secara sistematis dua bentuk aktivitas ini berpengaruh
terhadap pola-pola aktivitas tubuh dan suara dari para anggota
suatu kelompok sosial dan budaya tertentu
5 Demikian pula, jika masih ada bentuk-bentuk perilaku lain
manusia yang belum ditampilkan maka hal itu dapat dijelaskan
melalui penelitian yang mendalam tentang fungsi komunikasi dan
perilaku ini
6 Makna suatu pesan dapat diperoleh dari fungsi-fungsi perilaku yang
ditampilkan manusia, makna ini masih bisa dijadikan sebagai
objek penyelidikan lanjutan
7 Sebagian sistem biologis dan pengalaman khusus manusia
menentukan unusr-unusr ideosinkratik pada sistem kinesik Ada
tiga tingkat penggunaan kinesik, yaitu :
• Prekinesik, yaitu studi psikologis tentang aktivitas
gerakan tubuh Aktivitas-aktivitas ini yaitu
representasi dari perilaku satu kelompok sosial tertentu;
• Mikrokinesik, yaitu studi yang khusus mengkaji unit-unit
perilaku kinesik;
• Kinesik sosial, yaitu studi tentang perilkau kinesik dalam
konteks sosial tertentu
Contoh bentuk komunikasi non-verbal yang berupa sentuhan dalam
kebudayaan Sunda, antara lain:
• Setiap bertemu dengan orang yang lebih tua, terutama keluarga,
biasanya orang yang lebih muda mencium tangan orang yang
lebih tua sebagai ungkapan rasa hormat
• Ketika bertemu dengan kerabat atau teman yang seusia, jika
sesama jenis kelamin, biasanya berjabat tangan dan berpelukan
atau mencium pipi kanan-kiri Jika berlainan jenis kelamin,
hanya berjabat tangan saja
• Dalam hubungan suami dan istri, istri biasanya mencium
tangan suaminya sebagai tanda hormat
• Dalam upacara perkawinan, ada satu ritual injak telur yang
dilakukan oleh suami, sang istri kemudian akan mencucikan
kaki suaminya sebagai simbol pengabdiannya pada sang suami
• Dalam hubungan orang tua dan anak, orang tua biasanya
mencium kening anaknya setelah si anak mencium tangan
orang tuanya, biasanya dilakukan ketika selesai sembahyang
berjamaah atau ketika akan pergi meninggalkan rumah untuk
beraktivitas
Menurut Teori Proksemik dari Hall, manusia dapat berkomunikasi
dengan berbagai macam cara, tidak hanya dengan bahasa verbal
Meskipun Hall juga mengakui peranan bahasa salam komunikasi,
hanya bahasa yang memebrikan peluang bagi pembentukan variasi-
variasi komunikasi antarbudaya Namun kata Hall banyak kasus
belum tentu semua konsep pesan dapat diwakili oleh kata-kata
dalam bahasa verbal
Kebebasan manusia telah memungkinkan setiap kelompok budaya
untuk menentukan bermacam-macam cara penyampaian pesan
Diantaranya melalui “bahasa” jarak dan ruang antar tubuh di
saat berkomunikasi Proksemik yaitu studi tentang sistematika
keterlibatan seorang dalam struktur ruang, atau jarak antara
manusia dalam pergaulan sehari-hari Definisi ini sekaligus
menggambarkan bahwa studi tentang ruang atau jarak berkaitan
erat dengan interaksi antar manusia yang berlandaskan pada ciri-
ciri budaya tertentu
Ada tiga bentuk dasar ruang antar pribadi yang dikemukakan Hall,
yakni :
1 Fixed Feature Space, yakni suatu struktur yang tidak dapat
digerakan tanpa persetujuan manusia Struktur tetap itu hendak
dimanfaatkan dalam konteks pengembangan variasi perilaku
komunikasi (kebebasan gerakan dan jarak antar fisik) maka kita
dapat mengubah struktur tetap ini sesuai dengan kehendak
budaya tertentu Pola-pola perilaku komunikasi antarmanusia
senantiasa disesuaikan dengan struktur ruang ini
2 Semi Fixed Feature Space, yaitu struktur ruang yang sebagiannya
bisa digerakkan atas kemauan manusia Misalnya kita dapat menata
ruang kita disesuaikan dengan pemilikian alat-alat rumah tangga
sehingga masih tersedia ruang untuk berkomunikasi antarpribadi
3 Informal Space, yaitu ruang atau wilayah di antara dua orang
tatkala komunikasi berlangsung Besar atau jarak ruang sangat
ditentukan oleh konsep kebudayaan suatu warga tertentu Di
Amerika dikenal empat jenis jarak atau ruang antar pribadi, yakni:
• Jarak intim, jarak yang diperkenankan bagi komunikasi
antarpribadi dari dua orang yang sudah intim dan akrab,
yakni < 46 cm;
• Jarak pribadi, yaitu jarak yang diperkenankan bagi
komunikasi antar dua pribadi, yakni 46 cm – 122 cm,
• Jarak kelompok, jarak tubuh atau kedekatan badan yang
dimungkinkan dalam suatu komunikasi kelompok, yakni
122 cm – 366 cm; dan
• Jarak publik, yaitu jarak yang diperkenankan kalau
komunikasi ditujukan kepada sekelompok publik, yakni
>366 cm
Hall mengemukakan masih ada delapan kemungkinan kategori utama
dari proksemik, yakni :
1 Posture-Sex Factors, yaitu jarak antara pria dan wanita pada waktu
berhubungan sex melalui posisi dasar tidur, berdiri, duduk dan
menungging
2 Sociofugal-Sociopetal Axis, terdiri dari sociofugal axis yaitu
hambatan ruang antarpribadi dalam komunikasi, sebaliknya
sociopetal axis tingkat keluasan ruangan antarpribadi dalam
berkomunikasi (tidak atas hambatan) Dimensi ini memperkenankan
jenis-jenis ruang kedekatan antarpribadi yang diharuskan atau
yang dilarang Apakah jarak fisik sepanjang satu bahu, satu depa,
berhadap-hadapan atau membelakangi dan lain-lain
3 Kinesthetic factors, yaitu perilaku proksemik yang
memperkenankan kebiasaan menyentuh tubuh sebagai bukti tingkat
keakraban antarpribadi Dalam kontak fisik, setiap individu harus
memperhatikan dengan teliti jarak anggota tubuh, apakah harus
bersinggungna atau bersentuhan atau tidak boleh bersentuhan
sama sekali
4 Meraba dan menyentuh, yaitu perilaku yang diperkenankan
oleh suatu kebudayaan tertentu untuk meraba-raba, menyentuh,
memegang, mengusap, menyinggung orang lain dengan
tangan Termasuk di dalamnya yaitu kebiasaan mengecapi
makanan,minuman, memperpanjang pegangan, membuat tekanan-
tekanan pada pegangan, sentuhan mendadak, atau kebetulan
menyentuh
5 Visual Code, yaitu kebiasaan kontak mata (langsung atau tidak
langsung) yang diperkenankan oleh kebudayaan tertentu
6 Thermal Code, yaitu kebiasaan untuk mengamati atau menikmati
kehangatan antarpribadi
7 Olfactory Code, yaitu tatanan jenis dan tingkat kehangatan yang
terlihat pada waktu orang bercakap-cakap
8 Voice Loudness, yaitu kekuatan suara waktu berbicara dan
dihubungankan secara langsung dengan ruang antarpribadi
Menurut Teori Paralinguistik dari Trager, disebut juga perilaku
pesan melalui isyarat-isyarat verbal vokal Paralinguistik terletak
di antara perilaku pesan verbal dan nonverbal Jadi bagaimana
mengorganisasikan penerapan vokal dengan kinesik dan proksemik
dalam komunikasi antarpribadi Trager membagi perilaku pesan
melalui isyarat verbal-vokal atas empat jenis, yakni :
• Kualitas Suara, yaitu cara memakai vokal berdasar
tandatanda tertentu, misalnya tingkat letupan suara, kualitas
tekanan suara (keras, lembut, serius, santai) dan kecepatan
suara atau irama
• Ciri-ciri Vokal, yaitu cara membunyikan suara ketika anda
sedang tertawa, menangis, berteriak, menguap, meludah,
dan mengisap
• Pembatasan Vokal, yaitu cara menyembunyikan suara
pada setiap kata dan ‘frase’ kata Satu kata mungkin bisa
diucapkan dengan nada suara halus hingga letupan kasar
Demikian pula suatu ‘frase’ diucapkan secara perlahan-
lahan kemudian makin cepat dan menguat
• Pemisahan Vokal, cara membunyikan suara berdasar
kategori irama yang mempunyai kontribusi tertentu pada
suatu percakapan
Perjumpaan Nonverbal
1 Pertama-tama ciptakan kontak mata, mata mengkomunikasikan
perhatian dan minat pada diri orang itu
2 Sambil memelihara kontak mata, senyumlah dan isyaratkan lebih
lanjut minat anda serta tanggapan positif anda kepada orang lain
3 Pusatkan perhatian anda Ini secara nonverbal mengisyaratkan
bahwa anda tidak menaruh perhatian pada hal-hal lain Tetapi
173BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
hati-hatilah, jangan sampai anda terlalu memusatkan perhatian
sehingga membuat orang ini merasa tidak nyaman
4 Ciptakan kedekatan fisik atau setidak-tidaknya kurangilah jarak
fisik antara anda berdua Dekatilah, tetapi jangan sampai melanggar
batas kenyamanan, sehingga minat anda untuk membuat kontak
tampak dengan jelas
5 Peliharalah postur yang terbuka Selama perjumpaan ini, peliharalah
postur tubuh yang mengkomunikasikan kesediaan untuk memasuki
interaksi dengan orang itu Tangan menyilang di dada atau
memegang perut jelas yaitu postur (sikap tubuh) yang
perlu anda hindari Sikap seperti itu seringkali mengisyaratkan
ketidaksediaan membiarkan orang lain memasuki wilayah anda
6 Berilah tanggapan secara nyata (kelihatan dengan jelas) Dengan
asumsi komunikasi nonverbal anda ditanggapi, balaslah itu dengan
senyuman, anggukan, atau kedipan mata
7 Kukuhkan perilaku positif –apa yang dilakukan orang itu untuk
mengisyaratkan minat dan kesediaan untuk membalas kontak
Tanggapilah secara positif Sekali lagi mengangguklah
8 Hindarilah sikap yang berlebihan Komunikasi nonverbal diperlukan
untuk membina kontak atau mengisyaratkan minat Tetapi, ini
dapat menimbulkan masalah jika dilakukan secara berlebihan atau
tidak diikuti dengan komunikasi yang lebih eksplisit Karenanya,
jika anda ingin melakukan kontak verbal, lakukan segera setelah
anda melakukan komunikasi nonverbal atau cobalah kali lain
Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal
sebagai berikut:
1 Pesan Kinesik Pesan nonverbal yang memakai gerakan tubuh
yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan
gestural dan pesan postural
a Pesan fasial memakai air muka untuk menyampaikan
makna tertentu Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah
dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna:
kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad Leathers
(1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah
sebagai berikut:
• Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi
senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah
174 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
komunikator memandang objek penelitiannya baik atau
buruk;
• Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat
pada orang lain atau lingkungan;
• Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
situasi situasi;
• Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian
individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah
barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang
pengertian
b Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan
seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna
c Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan,
makna yang dapat disampaikan yaitu :
• Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan
terhadap individu yang lain Postur yang condong ke arah
yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian
positif;
• Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator Anda dapat membayangkan postur orang yang
tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah;
• Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional
pada lingkungan secara positif dan negatif Bila postur
anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak
responsif
2 Pesan Proksemik; disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang
Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban
kita dengan orang lain
3 Pesan Artifaktual; diungkapkan melalui penampilan tubuh,
pakaian, dan kosmetik Walaupun bentuk tubuh relatif menetap,
orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai
dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image) Erat kaitannya
dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan
pakaian, dan kosmetik
4 Pesan Paralinguistik; yaitu pesan nonverbal yang berhubungan
dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal Satu pesan verbal
yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan
secara berbeda Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya
sebagai parabahasa
5 Pesan sentuhan dan bau-bauan Alat penerima sentuhan yaitu
kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang
disampaikan orang melalui sentuhan Sentuhan dengan emosi
tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah,
bercanda, dan tanpa perhatian Bau-bauan, terutama yang
menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad dipakai orang,
juga untuk menyampaikan pesan, menandai wilayah mereka,
mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik
lawan jenis
E Tujuan dan Jenis Komunikasi Nonverbal
1 Tujuan Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non-verbal seringkali berkaitan erat dengan komunikasi
lisan (ucapan) Seringkali terjadi penggabungan antara komunikasi
lisan dan komunikasi non-verbal dalam suatu situasi tertentu Kata-
kata yang diucapkan dalam suatu percakapan hanya membawa
sebagian dari suatu pesan Sedangkan bagian lainnya, disampaikan
melalui tanda-tanda non-verbal Bayangkan orang yang sedang
sangat marah, selain mengungkapkan kemarahan melalui ucapan
yang tajam, seringkali disertai muka merah, mata melotot sampai
telunjuk menunjuk-nunjuk
Komunikasi non-verbal mempunyai beberapa tujuan, di antaranya:
a Menyediakan/memberikan informasi
b Mengatur alur suara percakapan
c Mengekspresikan emosi
d Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan
pesan-pesan verbal
e Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajari suatu
permainan olah raga tertentu, antara lain memperagakan cara
berenang yang baik, memperagakan bagaimana mengayunkan
raket bulu tangkis atau tennis, dan lain-lain
Relevansi komunikasi non-verbal dalam dunia bisnis antara
lain dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi
kepemimpinan seseorang Jika seseorang dapat belajar mengelola
pesan yang dibuat dengan tanda-tanda non-verbal, misalnya
intonasi suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, penampilan, dan lain-
lain, maka ia akan dapat melakukan komunikasinya dengan baik
Seorang manajer haruslah menjadi seorang komunikator yang
baik, baik secara verbal maupun non-verbal Ia harus memahami
bagaimana menyempaikan pesan-pesan bisnis kepada bawahannya,
atasan, supplier, mitra perusahaan, konsumen/klien dan lain Jika
seseorang dapat belajar membaca tanda-tanda non-verbal yang
disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud
pesan secara tepat dan akurat
Oleh karena itu, saat berhubungan dengan bawahan, atasan,
pemasok atau pelanggan/klien perhatikan tanda-tanda non-verbal
mereka disamping mendengar komunikasi verbal mereka Jika
seorang pelanggan atau klien merasa kecewa atau senang dengan
pelayanan perusahaan, maka tanda-tanda non-verbal mereka akan
menunjukkan sikap seperti itu
Misalnya saat mereka mengatakan terima kasih atas pelayanan
kita, konsumen yang benar-benar puas mungkin akan menunjukkan
mukanya yang berseri-seri atau bersahabat, dengan tatapan mata
yang berbinar-binar Namun jika pelanggan mengatakan terima
kasih sambil memalingkan muka, dengan muka yang masam,
mungkin ucapan terima kasih-nya itu hanya basa-basi belaka
2 Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal
Berikut ini jenis-jenis komunikasi non-verbal yang bisa
menunjukkan bagaimana seseorang mengeksperikan emosinya
dalam berhubungan dengan orang lain, diantaranya:
a Ekspresi Muka
Wajah anda bisa mengkomunikasi apa yang sebenarnya anda
rasakan atau butuhkan Anda bisa mengkomunikasikan rasa
cinta anda, ketakutan, kegembiraan, kesedihan melalui muka
anda, apakah itu melalui mata, bibir, atau jidat Muka yaitu
tempat utama dalam mengekspresikan emosi seseorang Ini dapat
terlihat dari jenis dan intensitas perubahan muka seseorang
Mata seseorang terutama sangat efektif untuk mengindikasikan
perhatian dan minat, mempengaruhi orang lain, mengatur
interaksi dan membuat dominasi Penelitian menunjukkan
bahwa muka manusia dapat mentransmisikan lebih dari 250,000
ekspresi yang berbeda Dengan demikian area muka seseorang
(mata, alis, muka, mulut dan pipi) mungkin lebih mampu
mengkomunikasikan secara non-verbal dibandingkan bagian tubuh
lainnya
b Badan
Posisi badan dapat menunjukkan bagaimana keadaan anda
Apakah anda sedang percaya diri, riang, kelihatan bingung,
suasana hati yang kurang baik, atau putus asa Dalam suatu
proses wawancara posisi badan biasanya dapat menunjukkan
situasi yang dihadapi oleh pelamar kerja, apakah percaya diri
atau kurang percaya diri
c Gerak Tubuh
Gerak tubuh bisa menunjukkan komunikasi seseorang Seseorang
yang mengatakan “tidak tahu!”, mungkin akan menggelengkan
kepalanya, atau jika seseorang menunjukkan rasa tidak peduli
terhadap pertanyaan kita, bisa saja dia menganggkat bahunya
d Intonasi Suara
Intonasi suara dapat menunjukkan komunikasi Apakah
seseorang Berbicara dengan tekanan tertentu, berbicara keras,
marah atau sinis dan meremehkan dapat diketahui dari intonasi
bicaranya
e Kontak Mata
Komunikasi seseorang dapat memakai tatapan matanya
Apakah ia marah, cinta, atau sedih dapat diketahui dari tatapan
matanya Seringkali tatapan mata tidak dapat membohongi
Orang dengan dapat mudah menangkap suasana hati lawan
bicaranya dengan melihat tatapan matanya
f Diam
Diam bisa berarti juga sedang melakukan komunikasi Seseorang
dengan diam bisa saja ia mengkomunikasikan tidak ingin
diganggu, atau sedang marah, sebel, benci, dan sebagainya
Dalam komunikasi di budaya Timur, diam bisa diartikan dengan
beragam arti Tanda-tanda non-verbal lainnya dapat memperkuat
atau menjelaskan arti kondisi diam seseorang yang sebenarnya
g Perilaku Sentuhan
Sentuhan yaitu saran penting dalam mengkomunikasikan
kehangatan dan kenyamanan seseorang Dalam banyak budaya,
sentuhan dipakai untuk menyampaikan rasa sayang, cinta
dan kehangatan perlakukan Jika seorang atasan menepuk-
nepuk bahu bawahannya, dapat diartikan dia menunjukkan
appresiasinya atau pujian, bisa juga dalam situasi tertentu
diartikan dia sedang memberikan dorongan kepada bawahannya
ini
F Mempertajam Kecakapan Komunikasi Nonverbal
Saat berkomunikasi secara lisan berilah perhatian pada tanda-
tanda non-verbal lawan bicara anda Hindari memberikan sinyal yang
membingungkan Contohnya, jika anda mengatakan kepada bawahan
anda bahwa saat ini bukan waktu yang terbaik untuk berbicara, maka
jangan memberikan sinyal non-verbal bahwa saat ini bukan waktu yang
terbaik untuk bicara dengan menunjukkan sikap yang terpaksa, baik
melalui tatapan mata, ekspresi muka atau gerak tubuh
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi non-
verbal, yaitu melalui: kesadaran diri, mencari pola dalam perilaku yang
sesuai dan mengecek ketepatan pengamatan
1 Kesadaran Diri
Keefektifan dalam menerima tanda-tanda/sinyal non-verbal
dapat meningkat melalui kesadaran diri Jika seseorang bisa
mengekspresikan dirinya sendiri secara akurat dan jelas dan tahu
perasaannya, maka dia akan bisa memahami komunikasi non-verbal
yang diperlihatkan oleh pihak lain
2 Pola Perilaku
Pola-pola perilaku biasanya terefleksikan oleh keseluruhan tubuh
seseorang Kecemasan contohnya, bisa terlihat dari memainkan
jari tangan, tegang atau sikap yang kaku, suara yang gemetar Akan
mudah menarik kesimpulan didasarkan atas ekspresi muka saja
Namun seseorang juga harus memperhatikan postur, pakaian, dan
percakapan untuk menentukan pola perilaku dalam masing-masing
situasi
3 Ketepatan Pengamatan
Suatu saat mungkin akan bijaksana jika seseorang bisa memahami
secara tepat tanda-tanda komunikasi non-verbal Kenyataannya
jika seseorang menutupkan matanya saat ia sedang berdiskusi
bukan berarti ia bosan atau tidak tertarik Mungkin saja ia sedang
mengkonsentrasikan dirinya pada topik yang sedang dipercakapkan
Begitu pula sebaliknya Seseorang bisa mengecek pengamatannya
secara akurat dengan menanyakan: ”apakah anda mendengarkan
saya?” atau: “apakah anda memahami apa yang saya katakan?”
G Orientasi Ruang dan Jarak Pribadi
Bagaimanakah hewan mempertahankan wilayah mereka? Sebagian
burung bernyanyi selama masa perjodohan untuk memberitahu burung
lain agar menjauh, seekor beruang akan mencakar kulit kayu batang
pohon, seekor srigala akan kencing di pinggir wilayahnya, dan seekor rusa
akan mengeluarkan zat berbau dan kelenjar di dekat lubang hidungnya
’Banyak hewan jantan menguasai wilayah tertentu dan menunjukkan
kepemilikan mereka pada semua hewan lainnya Mereka membolehkan
calon pasangan memasuki wilayah mereka namun menghalau hewan
jantan sejenis Di kalangan rusa, misalnya, ukuran wilayah menandakan
kekuasaan rusajantan, yang pada gilirannya menentukan seberapa banyak
rusa betina yang akan dijadikan jodohnya Rusa jantan yang kurang
berkuasa hanya menguasai wilayah lebih kecil dan konsekuensinya hanya
berkawan dengan satu atau dua rusa betina Pola umum hewan ini juga
ternyata yaitu bagian integral dan perilaku manusia ’
Setiap budaya punya cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang,
baik di dalam rumah, di luar rumah ataupun dalam berhubungan dengan
orang lain Edward T Hall yaitu antropolog yang menciptakan istilah
proxemics (proksemika) sebagai bidang studi yang menelaah persepsi
manusia atas ruang (pribadi dan sosial), cara manusia memakai
ruang dan pengaruh ruang terhadap komunikasi Beberapa pakar lainnya
memperluas konsep proksemika ini dengan memperhitungkan seluruh
lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh terhadap proses komunikasi,
termasu iklim (temperatur), pencahayaan, dan kepadatan penduduk
William Griffith dan Russell Veitch’ mengemukakan bahwa
ketertarikan kita pada seseorang juga dipengaruhi oleh temperatur dan
kepadatan penduduk Seorang wanita akan tampak “lebih cantik” atau
“lebih menarik” di tempat yang bersuhu normal ketimbang di tempat
yang bersuhu lebih tinggi, dan di tempat yang kepadatan penduduknya
rendah ketimbang di tempat yang kepadatan penduduknya tinggi ini
mengisyaratkan bahwa seorang wanita yang tidak menarik pun akan
terlihat “cukup menarik” bila ia satu-satunya wanita di suatu pulau,
sementara penduduk lain pulau itu yaitu lelaki, sehingga boleh jadi
wanita ini akan diperebutkan Studi Griffith dan Veitch ini juga
membantu menjelaskan mengapa daerah-daerah kumuh di perkotaan
rentan terhadap berbagai kerusuhan atau tawuran antarwarga, seperti yang
sering, terjadi di Jakarta Masuk akal pula bahwa tingkat pembunuhan
di Amerika Serikat selalu meningkat pada musim panas dibandingkan
dengan ketiga musim lainnya Sebabnya, pada musim panas siang hari di
negeri itu lebih panjang dibandingkan musim lainya Itu berart iebih banyak
orang keluar pada musim itu, apalagi musim libur panjang pun jatuh
pada musirn panas Intensitas interaksi antar mariusia yang tinggi pada
gilirannya juga menimbuikan frekuensi keributan yang tinggi pula Tidak
jarang keributan itu diselesaikan dengan penganiayaan atau bahkan
pembunuhan Kebutuhan untuk bersenangsenang juga mendorong orang
untuk berbuat apa saja untuk mendapatkan uang dengan memeras,
merampok, atau membunuh sekalipun Minuman beralkohol yang mereka
konsumsi di bar atau tempat hiburan lainnya mendorong orang lebih
berani melakukan tindakan pembunuhan
Pencahayaan dapat juga mendorong atau menyurutkan seseorang
untuk berkoinunikasi Dalam ruang kuliah dan ruang baca cahaya terang
diharapkan karena hal itu diperlukan olde mahasiswa untuk menulis
atau mernbaca Di sebuah kafe tempat kencan, ruang musik, atau ruang
televisi, kita rnengharapkan cahaya yang lebih lunak Suasana seperti itu
sesuai untuk percakapan yang intim Itu sebabnya sepasang pria-wanita
yang sedang berkencan memakai lilin, bukan petromaks Rasanya
tidaklah kondusif untuk melakukan percakapan pribadi di ruang terbuka
yang gaduh atau di ruang tertutup yang sesak dan terang benderang
Berbagai eksperimen memang menunjukkan bahwa lingkungan yang
estetis mempengaruhi pikiran dan kenyamanan manusia, dan karenanya
juga mempengaruhi interaksinya dengan orang lain Misalnya, Maslow
dan Mintz menempatkan sekelompok orang dalam ruangan indah, ruangan
rata-rata, dan ruangan jelek dan meminta mereka untuk menilai foto-
foto wajah manusia Kelompok orang dalam ruangan yang indah secara
signifikan memberi skor lebih tinggi; mereka mempersepsi gambar-gambar
itu sebagai lebih berenergi dan sejahtera Kelompok orang dalam ruangan
rata-rata memperoleh skor berikutnya yang lebih rendah, sedangkan
kelompok orang dalam ruangan yang jelek mempersepsi kelelahan dan
ketidakbahagiaan pada gambar-gambar yang sama Maka, kuliah yang
diadakan di ruangan baru, berkarpet, ber-AC, dengan warna dinding yang
cerah dengan kursi yang empuk akan berbeda dengan kuliah di ruangan
tua yang suram dengan kursi dan meja kayu yang usang Dalam ruangan
pertama mahasiswa akan lebih betah mengikuti kuliah dan memperoleh
lebih banyak pengetahuan dibandingkan dalam ruangan yang kedua
1 Ruang Pribadi Vs Ruang Publik
Setiap orang, baik ia sadar atau tidak, memiliki ruang pribadi
(personal space) imajiner yang bila dilanggar, akan membuatnya
tidak nyaman Kita selalu membawa ruang pribadi ini ke mana pun
kita pergi, juga ketika kita naik lift atau naik bus kota yang penuh
sesak Begitu masuk ke lift, sebagai kompensasi atas terlanggarnya
ruang pribadi, kebanyakan orang berdiam kaku, berusaha untuk
tidak menyentuh orang lain, menghindari tatapan orang lain, melihat
langit-langit, atau petunjuk di atas pintu lift Mereka baru kembali
ke keadaan normal lagi begitu mereka keluar dan lift
Untuk membuktikan lebih saksama bahwa setiap orang mempunyai
ruang pribadi ini (bila Anda laki-laki) hampirilah seorang wanita
yang tidak Anda kenal (yang biasanya ruang pribadinya lebih
besar dibandingkan ruang pribadi orang yang Anda kenal) sedekat di
perpustakaan, padahal ruang yang ada cukup lapang Ia pasti akan
memberikan reaksi, seperti bergeser ke samping, atau meletakkan
buku atau tas sebagai pembatas antara dia dan Anda Bila ia pindah
ke tempat lain, ikuti dia dan duduklah di dekatnya seperti tadi Kali
ini mungkin ia akan cemberut, menggerutu, atau memelototi Anda
Jika ia menjauh lagi, dekati iagi Kini mungkin ia membentak Anda
untuk tidak mengganggunya, atau ia kabur meninggalkan Anda
(Anda dapat juga melakukan hal ini terhadap seorang pria,
dengan risiko Anda akan dianggap homoseksual)
Ruang pribadi kita identik dengan “wilayah tubuh” (body
territory), satu dan empat kategori wilayah yang dipakai manusia
berdasar perspektif Lyman dan Scott ’ Ketiga wilayah hainnya
adaiah: wilayah publik (public territory), yakni tempat yang secara
bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, dengan sedikit kekecualian
(hanya boleh dimasuki oieh kalangan tertentu atau syarat tertentu);
wilayah rumah (home territory), yakni wilayah publik yang yang
bebas dimasuki dan dipakai orang yang mengakui memilikinya,
misahnya bar homoseksual dan klub privat; dan wilayah
interaksional (interactional territory), yakni tempat pertemuan yang
memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal, seperti
tempat pesta atau tempat cukur
Dalam interaksi sehari-hari di dalam dan di luar rumah, kita
mengklaim wilayah pribadi kita Keluarga menetapkan siapa
menempati kamar yang mana Kamar tidur lazimnya yaitu wilayah
paling pribadi, sementara ruang-ruang lainnya yang kurang pribadi
berturut-turut yaitu ruang tengah (keluarga), ruang tamu, teras,
halaman dan jalan Bahkan pada saat makan pun, tidak jarang
anggota-anggota keluarga, khususnya ayah, menempati kursi
tertentu, biasanya di kepala meja Kebingungan bisa terjadi ketika
ada kerabat atau tamu yang tiba-tiba duduk di kursi kepala keluarga
Saat kami hendak makan bersama, kakak ipar saya dengan cepat
duduk di kursi ayah saya, tanpa menunggu dipersilakan terlebih
dahulu Hal ini sempat menimbulkan masalah dan persepsi yang
lain bagi orangtua saya Rupanya dalam adat Batak, hal ini
menunjukkan keakraban dan kedekatan Malah adanya aturan
menunggu perintah menimbulkan kesenjangan di antara kedua
belah pihak Saat kita kuliah atau belajar di perpustakaan, sering
kita menaruh buku di meja atau meletakkan jaket atau tas di
kursi, sebagai tanda bahwa meja dan kursi itu’ yaitu “milik”
kita Kita bahkan dapat meninggalkan meja dan kursi ini
untuk sementara, misalnya kita pergi ke WC atau mengambil
buku di rak Jika seseorang telah memindahkan jaket atau tas kita
ini , ketika kita kembali, dan menemukan jaket atau tas orang
lain, kita menjadi marah karena ia telah mengambil wilayah kita
Ketua jurusan atau pembantu dekan di universitas mengatur ruang
kerja mereka agar kursi mereka dapat dikenali, dan kalau bias
tidak seorang pun duduk di sana Kita juga memakai pagar,
memasang tanda “Do not disturb,” “Dilarang masuk,” “Awas ada
anjing galak,” “Kecuali penghuni,” “Bukan jalan umum,” atau
stiker mobil “Bila Anda dapat membaca in Anda terlalu dekat,”
untuk menunjukkan wilayah kita
Wanita tunasila jalanan sering mengklaim wilayah operasi mereka,
meskipun wilayah itu sebenarnya milik publik; begitu juga kaum
preman dan tukang parkir (resmi atau tidak resmi), meski tanpa
dokumen tertulis apa pun, untuk mengutip uang dan pedagang
atau dan mobil yang diparkir Perkelahian antar gang sering terjadi
karena perebutan wilayah ini, dan ada kalanya menimbuikan
korban jiwa Dalam berkendaraan di jalan, sering kendaraan besar
memberi tanda bahwa mereka lebih berhak memakai jalan,
misalnya dengan membunyikan klakson atau menyorotkan lampu
mobil, apalagi bila jalanan senipit atan terbatas, bahkan juga di
jalan tol dalam keadaan padat-kendaraan Maka sebutan bus atau
truk sebagai “raja jalanan” memang bukan tanpa alasan Di jalan
yang lapang dan lengang, perilaku sopir biasanya herbeda Mereka
masih memiliki tata krama dan tenggang rasa Menarik bahwa di
Amerika, di Jepang dan di negara “beradab” lainnya, pejalan kaki
lebih berhak memakai jalan dibandingkan pengendara Di simpang
jalan yang tanpa lampu lalu lintas, pegendara akan menjalankan
mobilnya dengan lambat dan mempersilakan pejalan kaki untuk
menyeberangi jalan Di negara kita, yang terjadi justru sehaliknya
Bila seseorang tertabrak kendaraan di simpangjalan, maka yang
disalahkan yaitu pejalan kaki hukan pengendara
Edward T hall mengemukakan empat zona spasial dalam interaksi
sosial di Amerika Serikat: zone intim (0 - 18 inci) untuk kaki, hanya
untuk kawan-kawan akrab, meskipun terkadang kita mengizinkan
orang lain untuk memasukinya, misalnya orang yang diperkenalkan
kepada kita; zona sosial (4 — 10 kaki), yaitu ruang yang kita
gunakan untuk kegiatan bisnis sehari-hari, seperti antara manajer
dan pegawainya; dan zona publik (10 kaki — tak terbatas), yang
mencerminkan jarak antara orang-orang yang tidak saling mengenal,
juga jarak antara penceramah dengan khalayak pendengarnya ’
Keempat zona in khususnya zona pribadi, atau apa yang disebut
wilayah tubuh oleh Lyman dan Scott, bisa berlainan dan satu
budaya ke budaya lain, juga di antara sesama pria dan di antara
sesama wanita Orang-orang Anglo-Saxon pada umumnya menjaga
jarak pribadi lebih renggang dibandingkan orang-orang Amerika Latin,
orang-orang Eropa Selatan, dan orang-orang dan banyak negara
di Asia Cina dan Jepang termasuk kekecualian, karena mereka
menjaga jarak yang renggang, lebih renggang dibandingkan orang-orang
Amerika Ruang pribadi pria di kedua negara itu umumnya lebih luas
dibandingkan ruang pribadi wanita; pria lebih aktif ’ mempertahankan
wilayah mereka; dan pria lebih sering berjalan di depan pasangan
wanitanya dibandingkan sebaliknya
Di Amerika Serikat khususnya, menurut Margaret Mead, “Tidak
seorang pun bersedia membaui orang lain, meskipun mereka tidak
dapat berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu ” Sebaliknya, orang-
orang Amerika Latin berbicara dengan jarak lebih rapat, tanpa
menunjukkan isyarat bahwa mereka ingin melakukan pendekatan
seksual Tidak akan ada kesan bahwa orang yang bersangkutan
yaitu “homoseksual” atau “lesbian” seperti yang dipersepsi di
Amerika atau Australia misalnya Budaya kita yang kolektivis,
membuat kita pun berdiri atau duduk rapat ketika berbicara, juga
tanpa memperlihatkan agresivitas seksual Membaui keringat orang
lain yaitu hal biasa ketika kita duduk dan berdiri berhimpitan
dalam bus kota Orang-orang Arab berbicara lebih rapat lagi, seakan-
akan mereka saling mengendus tubuh lawan bicara: hidung hampir
bertemu hidung, napas menyapu muka, bahkan saling berciuman
pipi ketika mereka bertemu, bila sudah akrab Ketika bersama
orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka Bila kita
mencoba menjauh, orang Arab akan menyangka bah kehadiran
fisik mereka rnenjijikkan atau kita dianggap orang yang dingin
dan tidak Berbagai penelitian inengenai komunikasi antarpribadi
menunjukkan bahwa sernakin dekat hubungan antara dua orang,
sernakin dekat jarak mereka berbicara, meskipun ada batasnya
Bila batas ini dilanggar, akan timbul perasaan tidak nvaman pada
mitranya Sepasang suami istri atau sepasang sahabat dekat pastiiah
akan duduk lebih berdekatan dibandingkan dua orang yang tidak saling
mengenal Bila Anda bertemu dengan dua orang dan salah satu dan
mereka mencondongkan tubuh dan kepalanya Iebih dekat kepada
Anda, Anda boleh yakin orang itu lebih meriyukai Anda dari pada
yang lainnya Dengan kata lain, orang akan menjaga jarak lebih jauh
dengan lawan bicara yang ia anggap tidak ramah dibandingkan dengan
lawan bicara yang ia anggap ramah
Orientasi orang negara kita yang kolektivis tampaknya mempengaruhi
cara ia mengambil tempat duduk Di ruang tunggu dokter atau di
dalam bus, orang negara kita akan cenderung mendekati orang lain
yang lebih dulu duduk untuk mencari teman bicara, berbeda dengan
orang Amerika yang individualis yang justru cenderung menjauhi
orang yang lebih dulu duduk di tempat itu Variasi unik dapat juga
kita temukan dalam beberapa budaya Misalnya, pria Arab Sudan
biasanya berjalan di depan istrinya Sang istri boleh jadi tidak
duduk di dekat suarninya pada saat makan, karena ruang pribadi si
pria yaitu miliknya sendiri ’ Di Jepang pun, kadang-kadang kita
masih menemukan istri yang berjalan di belakang suaminya
2 Posisi Duduk dan Pengaturan Ruangan
Saat Anda pertama kali memasuki ruang kuliah dan memilih kursi,
Anda harus memutuskan di mana Anda akan duduk, di depan, di
tengah, atau di belakang Posisi duduk yang Anda putuskan, bila
Anda berpeluang untuk itu boleh jadi akan ditafsirkan orang,
termasuk dosen Anda Bila Anda memilih duduk di depan, mungkin
Anda dianggap orang pandai, ingin memperoleh nilai yang baik,
hangat, terbuka, atau mencari perhatian Posisi tengah mungkin
diindentikkan dengan kerendahan hati, tidak ingin menonjol,
sedangkan posisi belakang mungkin diasosiasikan dengan
ketidakpedulian atau kebodohan
Setiap budaya mengkonsepsikan pola komunikasi diadik (dua
orang) yang berlainan Secara garis besar, orang Barat senang
berbicara berhadapan, sedangkan orang Timur senang berbicara
berdampingan atau membentuk siku-siku Bagi orang Timur, orang
Cina khususnya, berbicara berhadapan mengesankan tidak nyaman
dan konfrontatjf Sebabnya, antara lain, karena orang Timur ingin
menjaga keselarasan (bekerja sama) dengan orang lain, sedangkan
orang Barat bersifat individualis dan senang berkompetisi Dalam
banyak budaya Timur, pengaturan tempat duduk mencerminkan
perbedaan status dan peran Di Korea misalnya, tempat duduk
sebelah kanan di dalam mobil, kantor, atau rumah, dianggap tempat
duduk terhormat Di Jepang, orang yang paling dihormati duduk di
salah satu kepala meja berbentuk empat persegi-panjang; pejabat
berikutnya di kanan dan kiri posisi senior ini; dan posisi terendah
duduk dekat pintu dan di ujung meja yang berlawanan dengan
tempat duduk orang paling berkuasa
Winston Churchill pernah mengatakan, “Kita membentuk hangunan
kita, dan setelah itu bangunan kita membentuk kita ” Gedung-
gedung bertingkat di kota metropolitan, perumahan real estate yang
asri di kota peristirahatan, kampung kumuh di pinggir sungai, dan
gubuk-gubuk milik petani di lereng gunung, semua itu yaitu
“panggung-panggung” berbeda tempat manusia memainkan drama
kehidupan Salah satu tafsiran atas ucapan Churchill itu yaitu
bahwa kenyanianan peserta komunikasi juga dipengaruhi penataan
ruangan, kursi dan meja di ruangan ini
Penataan furniture jelas mempengaruhi suasana komunikasi Dokter
Abraham White melakukan eksperimen informal untuk mengetahui
apakah meja yang membatasi dokter dan pasiennya mempengaruhi
konsultasi mereka Ia menemukan bahwa bila meja pembatas itu
ditiadakan, 55,4% dan pasiennya duduk santai Bila meja itu di
tempatnya, hanya 10,8% dari jumlah pasiennya yang duduk santai
Maka masuk akal pula bila seorang bawahan yang diterima persis di
depan bosnya dengan dibatasi meja yang lebar akan merasa kurang
nyaman Bawahan akan merasa lebih nyaman bila ia diterima di
kursi jok dengan duduk bersebelahan atau membentuk siku-siku
dengan atasannya Bos yang tetap duduk di kursinya di belakang
meja kantornya itu cenderung ingin menunjukkan statusnya sebagai
atasan Pesan nonverbalnya seakan-akan, “Mari kita bicara resmi
Saya atasan kamu Dan kamu’ bawahan saya ” Sebaliknya bila ia
duduk di kursi jok dekat bawahannya, secara simbolik ia merendahkan
statusnya itu sehingga hampir sejajar dengan bawahannya, seakan-
akan mengatakan, “Santai saja Jangan gugup Kita ngobrol saja ”
Maka seorang polisi yang terampil akan menginterogasi orang
yang dicurigai dengan meniadakan meja yang membatasi mereka,
sehingga orang yang dicurigai ini lebih terdorong untuk
berbicara terus terang Dalam dunia bisnis, sebagian manajer yang
arif malah berusaha meningkatkan komunikasi informal dengan
mengunjungi bawahan di ruang bawahan sendiri David Ogilvy,
kepala salah satu agen periklanan terbesar di Amerika berkata,
“Jangan panggil orang ke kantor Anda—itu menakutkan mereka
Alih-alih, kunjungilah mereka di kantor mereka ”
Gambar 9 1 Pola Tradisional dan Sepatu Kuda
Gambar 9 2 Pola Modular
Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruangan,
semakin formal pulalah komunikasi yang dikehendaki Hubungan
pembicara dengan pendengar dalam suatu kuliah, seminar, lokakarya
atau pelatihan, juga bergantung pada pengaturan furnitur ada
tiga pola dasar dalam pengajaran di kelas, yakni pola tradisional,
pola sepatu-kuda, dan pola modular’ Pembicara yang memakai
pola tradisional, yakni duduk atau berdiri di depan ruangan,
apalagi bila memakai mimbar, sementara pendengarnya duduk
berjajar ke belakang, mengesankan berkuasa, menjaga jarak, dan
menggurui pendengarnya Bila kursi dan meja diatur membentuk
sepatu-kuda (U atau setengah lingkaran), sementara pembicara
berdiri atau duduk di tengah-tengah kedua tepinya, maka jarak
status ini mengesankan lebih sempit, dan komunikasi dua-arah
atau bahkan multi-arah pun akan lebih lancar Pola modular paling
jarang digunakan, baru dilakukan bila pembicara menghendaki
kerjasama kelompok
ada pola-pola lain yang yaitu modifikasi dan pola-pola
dasar ini Dalam kenvataannya, pola sepatu-kuda mungkin terdiri
dan beberapa baris, atau dimodifikasi menjadi pola lingkaran, pola
elips, atau pola empat persegi panjang, ataujuga pola sepertiga
atau seperempat lingkaran, disesuaikan dengan jumlah peserta
komunikasi dan kondisi ruangan yang ada Pola lingkaran akan
memberi kesan kesederajatan kepada semua orang yang hadir
Kuliah di negara kita , termasuk kuliah pascasarjana, sering
memakai pola tradisional, meskipun jumlah mahasiswanya
sedikit Berbeda dengan di negara kita , kuliah pascasarjana di
Amerjka dan di Australia, sering berlangsung dengan memakai
pola sepatu-kuda, bukan hanya karena iumlah peserta kuliah relative
sedikit, namun terutama karena jarak social antara dosen dan
mahasiswanya tidak selebar di negara kita Tidak dapat disangkal,
pengajaran di negara kita, dan SD hingga perguruan tinggi, sedikit
banyak masih beraroma feodal Pengajar dianggap orang yang serba
tahu, “dewa” layaknya, sementara siswa atau mahasiswa yaitu
bagai kertas kosong atau ember yang harus diisi apa saja oleh guru
atau dosen mereka Karena itu, dalam pelajaran di kelas atau kuliah
sering tidak ada tanya jawab Kalau kesempatan itu ada, tidak banyak
siswa atau mahasiswa yang berani bertanya, apalagi mengkritik
pendapat guru atau dosennya Di Amerika, atas pertanyaan seorang
mahasiswa, seorang profesor tidak malu menjawab, “Saya tidak
tahu jawabannya Saya akan mempelajarinya Minggu depan saya
akan memberikan jawabannya ”
Penataan ruang ini, baik ruang tertutup atau ruang terbuka, boleh
jadi berkaitan dengan kepribadian, kebiasaan atau dilandasi oleb
kepercayaan atau ideologi tertentu Pintu ruang kantor orang yang
pribadinya terbuka boleh jadi lebih sering terbuka dibandingkan pintu
ruang kantor orang yang berpribadi tertutup Orang Amerika Utara
cenderung membiarkan pintu kantornya terbuka Bila tertutup, itu
berarti ada pertemuan pnibadi atau peristiwa khusus yang mengubah
kebiasaan itu Sebaliknya, orang Jerman cenderung menutup pintu
kantornya sepanjang waktu; orang yang membuka pintu dan masuk
tanpa izin dianggap kurang ajar
Suatu keluarga yang rumahnya dikelilingi pagar yang tinggi dengan
pintu gerbang yang selalu tertutup, di suatu daerah yang kebanyakan
warganya saling mengenal, hingga derajat tertentu menunjukkan
keengganannya untuk bergaul dengan warga sekitar Persis
seperti bangsa Cina masa lalu yang membangun Tembok Besar Cina
(the Great Wall) yang menunjukkan sikap masa lalu mereka untuk
menyendiri dan tidak ingin diganggu bangsa lain
Sementara itu, dalam budaya tradisional Bali, air yang mengucur
188 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
dan atap rumah suatu keluarga tidak boleh jatuh di jalan, menimpa
bangunan atau pekarangan orang lain Hal itu dianggap aib bagi
kedua belah pihak Bila itu terjadi, pertengkaran akan timbul di
antara warga warga Dalam budaya Bali, masuk di bawah
jemuran yaitu suatu hal yang sangat tabu, sehingga hal itu harus
dihindari dan bila hal itu terjadi, biasanya dilakukan upacara
pembersihan
Dua negara yang sedang berperang sering mengadakan perundingan
perdamaian di negara yang dianggap netral; bahkan meja
perundingan pun dipilih dengan hati-hati lazimnya bundar untuk
menunjukkan bahwa pihak pihak yang berunding itu ada dalam
posisi yang setara
Penataan ruang atau gedung mempengaruhi cara berkomunikasi
Anggota-anggota keluarga yang tinggal pada lantai yang sama akan
cenderung lebih akrab satu sama lain dibandingkan jika mereka tinggal
pada lantai berbeda Status sosial atau tingkat kekuasaan seseorang
tidak pelak mempengaruhi tipe rumah pribadi, ukuran ruang kerja
dan jenis furniturnya, terutama di Negara-negara otoriter dan
dalam warga feodalistik/ paternalistic Semakin besar ruang
kantor seseorang, dan semakin tinggi kursinya, semakin tinggi
pula statusnya Bukan suatu kebetulan bila kita mengenal sebutan
Jabatan Puncak, Jaksa Agung, Mahkamah Agung, Top Executive,
dan Your Highnes Ruangan pemimpin puncak biasanya paling
besar, dengan furniture paling mahal Rumah pribadinya pun
hampir bisa dipastikan paling luas dan mewah untuk menunjukkan
tingkat pendapatan dan kepangkatannya Begitu juga mobilnya,
biasanya sedan besar mewah yang mesinnya bertenaga besar pula
Dalam kaitan ini, maka status atau pentingnya suatu jabatan atau
unit dalam suatu lembaga pemerintah atau swasta, dapat di lihat
pula berdasar luas kantornya dan letaknya Kalau kantor humas
suatu lembaga pemerintahan itu sempit dan terletak di pelosok yang
pengap, bisa dipastikan bahwa peran humas itu sekadar”pelengap
penderita” dalam pemerintahan ini
Pada jaman orde baru status Soeharto terlihat pada cara ia dan para
menterinya duduk Soeharto duduk di kursi dengan meja lebar
yang juga menggambarkan kekuasaan sementara para menteri
duduk berjejer di spasi depannya dengan khitmad, melaporkan
perkembangan terakhir dan siap melaksanakan apapun “titah” sang
presiden Dalam komposisi seperti itu tanpa mengenal orang-orang
yang duduk sekalipun, kita tahu siapa yang jadi bos Kekuasaan
189BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
Soeharto yang tampak paling “agung” yaitu ketika ia berdiri
khidmad di teras Istana Merdeka pada setiap upacara peringatan
kemerdekaan negara kita , 17 Agustus, di hadapan puluhan ribu
peserta upacara di halaman istana Jauh sebelum itu, untuk
menunjukkan kkuasaannya yang besar dan rasnya yang super ke
seluruh dunia, Hitler merancang strukutur yang massif Tempat
rapat umum Nurenberg itu luasnya 15 kali luas lapanagan sepakbola
Amerika Tribun berbicaranya dilatarbelakangi 170 tiang batu yang
berjajar, setinggi 60 kaki dan dilengkapi 1 200 lampu sorot Pesan
nonverbal struktur fisik yang melengakpi gemuruh hamper sejuta
suara manusia itu memperteguh perasaan superioritas mereka
Dalam acara-acara seremonial, orang-orang penting biasanya
menempati kursi paling depan yang kualitasnya lebih baik dibandingkan
kursi-kursi dibelakangnya dalam jamuan formal yang diadakan
suatu lembaga pemerintahan (lembaga kepresidenan, kedutaan
asing dan sebagainya), penempatan orang pada kursi yang tepat
lebih diperhatikan lagi: siapa punya status bagaimana dan duduk
dimana Kesalahan yang dilakukan dapat ditafsirkan sebagai
pelanggaran etiket yang serius Fenomena yang ekstrem dapat kita
temukan dalam pengadilan Hakim duduk di atas kursi yang tinggi
sementara terdakwa duduk di tengah ruangan, mengesankan betapa
rendah statusnya Saat pengadilan Nurdin Halid mantan Direktur
Puskud hasanudin Sulawesi Selatan yag juga anggota MPR/DPR
yang dituduh mengkorupsi dana Simpanan Wajib Khusus Petani
(SWKP) cengkeh di Sulawesi Selatan, protes warga muncul
ketika Nurdin duduk di samping pengacaranya, tidak di tengah
ruangan sebagaimana lazimnya
H Konsep Waktu
Waktu menentukan hubungan antarmanusia Pola hidup manusia
dalam waktu dipengaruhi oleh budayanya Waktu berhubungan erat
dengan perasaan manusia Kronemika (chronemics) yaitu studi dan
interpretasi atas waktu sebagai pesan Bagaimana kita mempersepsi dan
memperlakukan waktu secara simbolik menunjukkan sebagian dari jati
diri kita Siapa diri kita dan bagaimana kesadaran kita akan lingkungan
kita Bila kita selalu menepati waktu yang dijanjikan, maka komitmen pada
waktu memberikan pesan tentang diri kita Demikian pula sebaliknya,
bila kita sering terlambat menghadiri pertemuan penting
Edwar T Hall membedakan konsep waktu secara dua: waktu
monokronik (M) dan waktu polikronik (P) penganut waktu polikronik
memandang waktu sebagai sesuatu putaran yang kembali dan kembali
lagi Mereka cenderung memikirkan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam
waktu itu sendiri, menekankan keterlibatan orang-orang dan penyelesaian
transaksi ketimbang menempati jadwal waktu Sebaliknya penganut waktu
monokronik cenderung mempersepsi waktu sebagai berjalan lurus dari
dari masa silam ke masa depan dan memperlakukannya sebagai entitas
yang nyata dan bisa dipilah-pilah, dihabiskan, dibuang, dihemat, ipinjam,
dibagi, hilang atau bahkan dibunuh, sehingga mereka menekankan
penjadwalan dan kesegeraan waktu Waktu P dianut kebanyakan budaya
Timur, Eropa Selatan (Italia, Yunani, Spanyol, Portugal) dan Amerika
Latin, sedangkan waktu M dianut kebanyakan budaya Barat (Eropa Utara,
Amerika Utara, dan Australia)
Penganut waktu M cenderung lebih menghargai waktu, tepat waktu dan
membagi-bagiserta menepati jadwal waktu secara ketat, memakai satu
segmen waktu untuk mencapai suatu tujuan Sebaliknya penganut waktu
P cenderung lebih santai, dapat menjadwalkan waktu untuk mencapai
beberapa tujuan sekaligus Karena dipengaruhi konsep waktu M, warga
New York berjalan cepat, bagai dikejar setan, kontras dengan warga Jakarta
apalagi warga Yogyakarta yang berjalan santai, karena dipengaruhi waktu
P cara jalan mahasiswa di kampus-kampus Amerika berbeda dengan
cara jalan mahasiswa di kampus-kampus negara kita Ketika mahasiswa
Amerika berjumpa dengan kawannya, ia mengatakan “Hello” atau “Hi,”
lalu ngobrol beberapa menit, dan bergagas lagi ke perpustakaan untuk
belajar atau ke pondoknya untuk mengerjakan tugas Bandingkan dengan
mahasiswa negara kita yang sering ngobrol panjang sambil berjemur di
pelataran kampus Mahasiswa Amerika memakai sepatu roda dan
skateboard untuk mengejar waktu kuliah, agar memperoleh tempat duduk
paling strategis; mahasiswa negara kita memakai benda-benda itu
untuk gaya-gayaan
Di Amerika Latin, kita tidak perlu heran, kesal Atau kaget bila kita
harus menuggu berjam-jam untuk bertemu dengan mitra bisnis yang
baru Menuggu 45 menit tidak luar biasa, ibaratnya sama saja dengan
menuggu lima menit di Amerika Padahal orang Amerika yang terlambat
lima menit saja perlu menyatakan keterlambatannya dan bahkan meminta
maaf bila keterlambatannya 10 hingga 15 menit Orang Amerika yang
harus menunggu setengah jam untuk menemui calon mitra bisnis akan
merasa terhina atau disepelekan Bila Anda terlambat dating lebih dari
10 menit ke pertemuan bisnis Amerika, Anda boleh jadi dianggap tidak
dapat diandalkan
Dikebanyakan Negara bagian AS bila seseorang diundang ke pesta
ia diharapkan telat 10 hingga 40 menit, jika diundang makan malam ia
diharapkan tepat waktu atau terlambat maksimal 15 menit Tetapi dalam
urusan bisnis orang diharapkan tepat waktu atau terlambat maksimal
lima menit Orang-orang Mormon di Utah lebih waktu Keterlambatan
dianggap penghinaan Seorang Jenderal Amerika terkenal yang kariernya
melesat mengakui bahwa salah satu rahasia keberhasilannya yaitu selalu
datang 15 menit lebih awal untuk menepati janji bertemu Dalam budaya
Amerika, ketepatan waktu megkomunikasikan penghormatan, sedangkan
keterlambatan yaitu penghinaan (“Saya kira Anda tidak penting; waktu
Anda tidak berharga banyak”) Dalam beberapa budaya lain, datang tepat
waktu justru yaitu penghinaan (“Anda orang yang tidak penting
sehingga Anda mengatur kegiatan Anda begitu mudahnya; Anda sungguh
tidak punya kegiatan lain untuk Anda lakukan”)
Orang Rumania dan orang Jepang juga tepat waktu Namun orang
Jerman dan orang Swiss lebih ketat lagi dalam menaati jadwal waktu Ini
hanya masalah perbedaan konsep waktu saja Salah satu Negara di Eropa
yang longgar waktu yaitu Italia Untuk menunjukkan hal itu, orang Italia
mempunyai ungkapan “Dolce far niente” yang artinya “menyenangkan
sekali tidak melakukan apa pun ” Maka apa yang dinamakan keterlambatan
dan toleransi terhadap keterlambatan itu memang bervariasi dari budaya
ke budaya Dalam budaya kita sendiri khususnya, keterlambatan itu
bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain Kuliah mahasisawa,
seminar dosen, dan rapat pimpinan fakultas bisa terlambat hingga satu
jam Orang berstatus lebih tinggi biasanya lebih ditoleransi untuk datang
terlambat Umumnya bawahan lebih dulu hadir dibandingkan atasan
Kebanyakan bangsa Timur memandang waktu sebagai suatu rentang
durasi yang tidak terinterupsi, tanpa perubahan yang penting, jadi tidak
terobsesi dengan jadwal waktu dan tidak memilah-milahnya secara ketat
Orang berorientasi waktu P tidak biasa menjadwalkan waktu untuk
bertemu dengan setiap orang yang berbeda Kalau perlu, orang-orang yang
punya kepentingan berbeda diterima pada jam yang sama Barangkali
karena konsep waktu P itu jugalah kebanyakan orang negara kita tidak
memahami makna antre, yang yaitu salah satu perwujudan konsep
waktu M seperti kebanyakan orang Mediterania dan orang Amerika
Selatan, kita orang negara kita tidak antre ketika kita membeli prangko
di kantor pos atau naik bus kota, dan kita dikenal sebagai orang yang
suka nyerobot ketika berada di negeri-negeri berbudaya antre seperti
Inggris dan Jerman Orang Asing dan orang Arab yang berwaktu P juga
senang tawar-menawar ketika mereka berbelanja di toko dan pasar
terbuka, sebagai cara memakai waktu yang menyenangkan namun
sekaligus menguntungkan dalam bisnis Orang Amerika menganggap cara
ini menjengkelkan dan membuang-buang waktu, juga menduga bahwa
penjual mencoba menipu dengan memasang harga yang tudak terbuka
Maka di Timur, pembicaraan melalui telepon tidaklah selazim di Barat,
karena orang Timur tidak terdorong untuk menyelesaikan tugas secepat
mungkin Orang Cina misalnya tidak nyaman melakukan transaksi bisnis
dengan telepon, berbeda dengan orang Amerika yang dapat melakukan hal
itu tanpa pernah bertemu muka sekalipun Penjual menawarkan barang;
pembeli memesannya bila tertarik; pembeli mengirimkan cek dan penjual
mengirimkan barangnya Orang negara kita tidak berbeda jauh dengan
orang Cina Kita memakai telepon untuk merencanakan tempat dan
waktu pertemuan, namun bukan untuk menuntaskan masalah yang kita
bicarakan Apalgi di kalangan Pemerintahan, karena masih dipengaruhi
budaya feodal, bawahan merasa tidak sopan untuk membicarakan
sesuatu dengan atasan lewat telepon, padahal masalahnya dapat saja
diselesaikan lewat sarana komunikasi ini Sebaliknya, atasan pun
merasa tidak dihormati kalau bawahannya tidak datang menghadap untuk
membicarakan persoalan, meskipun persoalannya tidak begitu penting
Inti kehidupan Timur yaitu kesatuan dengan anima mundi, spirit
alam semesta ranah makhluk yang abadi Perubahan-perubahan selalu
membawa ke permulaan
berdasar konsep waktu yang bebeda itulah, sopir bus umum di
Negara kita tidak menjadwalkan waktu berangkat mereka, berbeda
dengan bus umum di Australia misalnya, bus umum di Negara kita baru
berangkat kalau kendaraan sudah penuh sesak Kalau pun supir bus
bergegas dan ngebut, itu bukan mereka ingin menepati jadwal waktu,
melainkan karena mereka dikejar setoran Di Bandung, supir angkot
masih mau menunggu orang yang masih jalan kaki Di belakang, bahkan
sering memundurkan kendaraan untuk menjemput penumpang Kontras
dengan itu di Melbourne, Australia, bus berangkat bila jadwalnya sudah
tiba, meskipun dengan satu, dua orang penumpang atau bahkan tanpa
penumpang sekalipun
Seperti orang Amerika Latin, orang Yunani tidak menjadwalkan waktu
khusus untuk bertemu dangan seseorang seraya meniadakan perjanjian
dengan orang lainnya Karena itu, jadwal perundingan pun bisa mundur
tanpa kita ketahui secara pasti kapan akan berakhir Orang Yunani,
menganggap negosiasi bisnis tidak terpisah dari interaksi social Mereka
193BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
akan berbicara dengan Anda mengenai masalah pribadi dan hal lain
yang tidak berkaitan dengan bisnis sebelum perundingan dimulai Bila
di Amerika atau Kanada, para eksekutif top hanya perlu menyepakati
pokok-pokok perundingan, dan menyerahkan rincian-rinciannya kepada
bawahan mereka, di Yunani berlaku sebaliknya seorang eksekutif Yunani
menganggap bahwa orang yang mengabaikan rincian sebagai tidak dapat
dipercaya Akhir perundingan pun bisa mundur tanpa diketahui secara
pasti kapan akan berakhir Konsep waktu P serupa juga berlaku di Portugal
Orang Swedia berorientasi waktu M yang ditinggalkan untuk sementara
waktu oleh mitra main tenisnya, orang Portugis yang berorientasi waktu P,
untuk menuntaskan pembicaran bisnis dengan seorang portugis lainnya
yang datang ke lapangan, tentu akan merasa disepelekan dan tersinggung,
sekalipun orang Portugis tidak bermaksud menyepelekannya
Konsep waktu negara kita , seperti kebanyakan konsep waktu budaya
Timur, jelas termasuk konsep waktu polikronik, seperti tercermin dalam
istilah “Jam Karet ” Bila kita diundang menghadiri jamuan, seperti pesta
ulang tahun atau sukuran lulus sarjana dirumah seseoarang, datang tepat
waktu malah dianggap kurang sopan Boleh jadi orang yang berulang
tahun masih mengenakan daster, sementara rambutnya masih kusut
Kedatangan kita akan membuatnya malu dan boleh jadi ia menyangka
kita kebelet untuk mengkonsumsi makanan
Kebiasaan jam karet orang negara kita tampaknya terus dipraktekkan
di luar negeri selama mereka bergaul dengan sesama orang negara kita ,
termasuk mereka yang sudah puluhan tahun tinggal di Australia
Orang Australia yang sering berhubungan dengan orang negara kita di
Melbourne menyebutnya elastic time Maka, meskipun orang-orang
negara kita di Melbourne punya komitmen akan pentingnya waktu akan
sejauh berurusan dengan orang kulit putih dalam pekerjaan, mereka tetap
mempraktikkan jam karet ketika berada di lingkungan komunitas mereka
sendiri Meskipun mereka biasa tepat waktu datang di kantor atau bertemu
dengan orang bule, mereka tetap saja datang terlambat ketika berurusan
dengan orang negara kita Tak penting bagi mereka untuk memulai dan
mengakhiri suatu acara tepat-waktu seperti tertulis dalam jadwal yang
ditentukan Suatu kegitan bisa berlangsung berjam-jam, karena orang-
orang masih ingin bersama-sama, ngobrol ngalor ngindul, meskipun acara
telah selesai Sikap itu agaknya yaitu solidaritas tak tertulis Atau
seperti Ade Faisal, aktivis Himpunan Pengajian Islam At-Taqwa (HPIA)
Melbourne, “yaitu toleransi terhadap orang-orang negara kita lain
yang punya sikap serupa,” Dan,”Mentalalitas ini sulit dihilangkan,”
194 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
kata Tata Kristanta, seorang tokoh Persatuan Warga negara kita di Victoria
(PERWIRA)
Dari penelitian lapangan yang saya lakukan terungkap hampir semua
kegiatan warga negara kita di Melbourne molor-waktu Misalnya perayaan
Natal oleh warga negara kita beragama Kristen di gereja Malvern terlambat
42 menit; perayaan lebaran oleh PERWIRA, 32 menit; sementara oleh
Iktan Warga negara kita di Victoria (IKAWIRIA), 54 menit; pertemuan
Dharma Wanita, 36 menit Sering juga kegiataan terlambat satu hingga
dua jam, seperti pertemuan bulanan Paguyuban Jawa dan dan pengajian
dwi-mingguan HPIA Kadang-kadang upacara yang dilakukan Konsulat
negara kita di Melbourne pun terlambat, kecuali upacara peringatan
kemerdekaan yang biasanya tepat waktu Selain ada nilai waktu histories
(proklamasi oleh Soekarno sekitar 10 00 WIB di pegangsaan Timur,
Jakarta) yang dipentingkan, ini agaknya di maksudkan untuk memberi
kesan baik kepada tamu asing Maka, meskipun perlakuan terhadap
waktu di antara orang-orang negara kita sendiri lebih luwes, praktik
ini dicoba dihindari ketika ada outsiders yang hadir memakai
pendekatan Erving Goffman, perlakuan waktu pertama disebut “panggung
belakang” (backstage) suatu kelompok (etnik) yang tidak relevan bagi
kelompok luar, sedangkan perlakuan waktu kedua disebut”panggung
depan (frontstage)-nya
Kesimpulannya, orang-orang negara kita hidup di dua dunia waktu
Mereka menerapkan norma (waktu) yang berbeda ketika berurusan
dengan orang Australia Sebagai ilustrasi: pernah HPIA mengadakan
rapat untuk mendiskusikan proposal untuk mendirikan sebuah pusat
Islam bagi kaum Muslim negara kita di Melbourne Pertemuan hampir dua
jam terlambat, karena sebagian orang telat datang Pribumi mengeluh,
menyesal keterlambatan itu, karena tamu terpenting (seorang doktor
ekonomi Australia yang beristrikan wanita negara kita ) harus menunggu
begitu lama Untungnya sang doktor sudah memaklumi kebiasaan
Melayu itu Ke-negara kita -an di Melbourne sedemikian erat kaitanya
dengan keterlambatan waktu Realitas waktu polikronik orang negara kita
kehilangan koherensinya ketika tiba-tiba mereka berhadapan dengan
orang Australia yang berkesadaran waktu monokronik
Setiap budaya mempunyai kesadaraan berlainan mengenai pentingnya
waktu: millennium, abad, dekade, tahun, bulanan, minggu, hari, jam,
menit, dan detik Petani di desa tampaknya tidak terlalu mempedulikan
pergantian waktu, termasuk pergantiaan millennium sekalipun Mereka
mungkin lebih memperhatikan pergantian musim yang mempengaruhi
cara mereka bercocok tanam Dalai Lama mengatakan, Bagi saya, (waktu)
tidak ada artinya Milenium Baru, Abad Baru, Tahun Baru Untuk saya
hari tetap berganti hari, malam berganti malam, matahari, bulan, bintang,
tetap sama
Budaya Barat tampaknya lebih terobsesi dengan waktu dan
pergatiannya Banyak pasangan merencanakan bercinta sedemikian rupa,
agar bayi mereka kelak lahir sebagai bayi millennium, yakni tanggal 1
tahun 2000 (Meskipun pendapat lain mengatakan bahwa millennium
baru itu baru dimulai 1 Januari tahun 2001) Angka 2000 itu terkesan
simbolik Selain banyak pasangan hidup yang mendambakan punya anak
yang lahir 1 Januari 2000, banyak orang dewasa di dunia yang menjadi
pemburu matahari millennium Padahal, seperti dikatakan Fuad Hassan,
mantan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan ”Tidak ada yang luar biasa
dalam peralihan millennium Hanya saja, manusia memang suka pada
pertanda dan perlambang ” Waktu yaitu misteri, atau mungkin sekedar
“ilusi” atau “mitos,” dalam arti bahwa waktu tidak mengandung makna
apa pun, di luar makna yang diberikan oleh manusia Nilai sejati waktu
hanyalah bahwa waktu itu harus diisi dengan perbuataan mulia oleh orang
yang masih hidup
Goenawan Mohamad dengan liris melukisakan kenisbian waktu
ini Waktu yang menjadi seperi sebatang buluh tentu bukan waktu
yang “sebenarnya ” Bila saya naik kapal terbang dari Palembang ke biak
pada pukul 24:00 tanggal 31 Desember 1999, dengan segera saya akan
masuk ke pukul 01:00, dan itu berarti berbeda, bahkan di milenium
yang lain Sementara di pelbagai titik di muka bumi orang sedang ramai
berpesta atau upacara khusus menyambut datangnya tahun 2000, saya
dan pesawat yang saya naiki tak akan pernah merasa memasuki gerbang
sebuah zaman baru apa pun Bahkan seandainya saya tidak punya arloji,
dan tak ada pengumuman dari kapten pilot, saya tak akan terperanjat
Mungkin saya tidur dan ketika bangun di sebuah jarak baru, disebuah
millennium baru saya akan masih memiliki kuping hidung seperti dalam
millennium yang lalu, duduk di nomor kursi yang saya duduki di abad
yang lewat Di luar, langit tetap setengah putih, satu, seperti dulu
Akan tetapi, tidak terlalu mengejutkan bahwa sebagai animal
symbolicum –meminjam istilah Ernst Cassirer yang filosof Jerman-
banyak orang mempersepsi tahun 2000 ini sebagai tahun ajaib Angka ini
mampu menyihir dunia hingga penghuninya larut dalam berbagai jenis
perayaan spektakuler yang gila-gilaan, mulai dari penduduk Kiribati yang
terpencil di samudra pasifik hingga warga kota metropolitan New York
Hampir semua bangsa di dunia merayakan pergantian waktu ini
Mereka “mabuk” tidak dapat mengendalikan diri Mereka berteriak-
teriak , menyayi, menari, berpesta pora menyambut dengan “berdoa,”
seperti warga Peru yang mengadakan ritual penyucian dan persembahan
untuk bulan di Sacsayhuaman, kuil batu peninggalan peradaban Inca di
Cuco yang di bangun pada abad ke -16 Warga Inggris mulai menjuluki
London sebagai Millennium City Mereka berpesta beberapa hari, terbesar
sejak pesta kemenangan Sekutu pada PD II Suku Maori di Selandia Baru
menyongsong kedatangan mentari tahun 2000 dengan tari Haka Para
penyambut tahun baru di Rumania larut dalam pesta bernama Blood
Red –dengan tiket 3995 dollar Amerika—di ruangan utama Bran Castle,
warisan abad pertengahan Kastil ini yaitu bekas kediaman Vlad the
Impaler, pangeran abad ke- 15 yang mengilhami cerita Dracula karya
Bram Stokers Suatu bangsa sangat bangga bila ia menjadi Negara pertama
yang menikmati matahari milenium ini, hingga Kiribati mengubah pola
penanggaln agar memungkinkannya mengklaim sebagai bangsa pertama
yang melihat mentari di melinium baru
I Diam
Ruang dan waktu yaitu bagian dari lingkungan kita yang juga
dapat diberi makna John Cage mengatakan, tidak ada sesuatu yang
disebut ruang kosong atau waktu kosong Selalu ada sesuatu untuk di
lihat, sesuatu untuk di dengar Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha
untuk diam, kita tidak dapat melakukannya Amatullah (Jyly) Armstrong,
seorang sufi wanita Australia, mengatakan bahwa musik terindah baginya
yaitu keheningan malam saat ia berdoa kepada Allah Penyanyi dan
penulis lagu Paul Simon mungkin paling diingat karena lagunya “The
Sound of Silence ” (“Suara Diam”) Bagi sebagaian oarng, judul lagu
yang dinyanyikan Simon dan Garfunkel ini tampaknya mengandung
kata-kata yang bertentangan, namun lagu itu menujukkan kekuatan diam
ketika kita berkomunikasi Maka tidaklah mengejutkan, dalam beberapa
kasus perkosaan yang digelar dalam pengadilan di negara kita , tuduhan
jaksa bahwa si terdakwa telah memperkosa dapat dimentahkan oleh
argumen terdakwa atau pembelanya bahwa wanita yang menjadi korban
berodiam diri, tidak mengaduh, menjerit atau berteriak Mereka berkilah
bahwa wanita korban pun “menikmati” tindakan terdakwa Bagaimana
kita menafsirkan perilaku diam wanita yang menjadi korban dalam kasus
itu Tidak mudah, bukan? Akan tetapi, boleh jadi, wanita ini tidak
melakukan perlawanan, tidak mengaduh, menjerit, atau berteriak, karena
ia khawatir akan dianiaya atau bahkan dibunuh oleh pemerkosannya
Penulis filosof Amerika Henry David Thoreau pernah menulis, “Dalam
hubungan manusia tragedy mulai bukan ketika ada kesalahapahaman
mengenai kata-kata, namun ketika diam tidak dipahami ” Sayangnya,
makna yang diberikan terhadap diam terikat oleh budaya dan factor-faktor
situasional Faktor-faktor yang mempengaruhi diam antara lain yaitu
durasi diam, hubungan antara orang-orang yang bersangkutan, dan situasi
atau kelayakan waktu Bila seorang dosen bertanya kepada mahasiswa
dalam kuliah, dan mahasiswa itu dapat mempengaruhi situasi kuliah
Mahasiswa dapat diangap berpikir lambat, mempermainkan dosen, atau
abnormal Akan tetapi, bila sepasang suami-istri lama berdiam di tempat
tidur –mungkin seraya menatap langit-langit—sebelum mereka tidur, diam
suami atau istri dapat bermakna positif, misalnya, “Saya menyayangimu
dan saya tahu kamu pun menyayangi saya,” “Aku begitu bahagia hidup
bersamamu,” atau “Terimah kasih atas kesetiaan dan pengorbanan
selama ini ” Diam ketika kita sedang bersedih karena seseorang yang kita
cintai meninggal, dianggap lebih layak dibandingkan diam ketika kita sedang
menghadiri acara gembira Istri Nabi Muhammad, Aisyah (semoga Allah
ridha padanya) meriwayatkan: “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, seorang
wanita (perawan) merasa malu ’ Ia berkata, ‘Izinnya yaitu diamnya ’ Jadi
menurut Nabi, jika seorang wanita berdiam diri ketika dilamar seorang
pria, itu berarti wanita itu bersedia disunting sang pria Perilaku wanita
demikian sebenarnya lazim juga di Negara kita, terutama dalam budaya
Jawa dan budaya Sunda Hamper tidak pernah seorang wanita negara kita
menjawab langsung lamaran pria dengan mengatakan, “ya, mau!” kecuali
dalam iklan media elektronik
Pandangan Timur tentang diam berbeda dengan pandangan Barat Pada
umumnya orang Timur tidak merasa tidak enak dengan tiadanya suara
atau pembicaraan, dan tidak merasa terpaksa untuk mengisi setiap jeda
ketika mereka bersama orang lain Bahkan, banyak orang yang berbagi
konsep diam percaya bahwa kata-kata dapat mecemari pengalaman, dan
bahwa kebijakan dapat muncul melalui diam Agama Budha misalnya
mengajarkan bahwa “yang nyata itu ada ” Perkawinan agama Budha
pada dasarnya diadakan dalam diam Cermati pula ajaran Kong Hu Chu:
“Jangan mempercayai dongeng orang lain Orang lain akan menyesatkan
kamu ” Banyak pribahasa Jepang menekankan pentingnya diam, seperti
“Dari mulut keluarlah semua kejahatan” dan “Sekuntum bunga tidak
berbicara ” Bagi orang Indian Amerika, diam yaitu tanda orang besar
Orang memperoleh karakter, kebajikan kendali-diri, keberanian kesabaran
dan martabat dari diam Di Negara kita, ekspresi diam yang paling
spektakuler ditunjukan oleh Upacara Nyepi yang dilakukan oleh orang
Hindu di Bali Ritus ini dimaknai sebagai uasaha untuk membersikan
seluruh alam beserta isinya dan meningkatkan hubungan dan keselarasan
antara manusia dengan Tuhan, manusia, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan lingkungannya Lewat Nyepi, yang ditandai dengan
ketiadaan aktivitas keduniaan, orang-orang Hindu melakukan refleksi
atas perbuatan mereka pada masa lalu dan beniat memperbaikinya pada
waktu yang akan datang
Dalam beberapa budaya, diam itu kurang disukai dibandingkan berbicara
Dalam banyak situasi sosial kita menghargai pembicaraan, seberapa
kosong pun pembicaraan itu Tujuannya dalah untuk melepaskan
ketegangan dan mengatasi keterasingan Bagi orang Barat, diam itu tidak
enak Mereka percaya bahwa mereka dapat menguraikan segala sesuatu,
baik benda ataupun perasaan Di Negara-negara Arab dan Yunani yang
mementingkan interaksi social, diam dianggap tidak menyenangkan
diantara sesama anggota keluarga dan teman-teman Kegemaran berbicara
itu lebih penting lagi bagi orang Italia yang mengganggap percakapan
dengan kawan-kawan sebagai aktivitas yang menyenangkan Bagi mereka
kebahagiaan mereka yang terbesar mudah diperoleh, yakni ngobrol
dengan kawan-kawan Mereka percaya bahwa kebersamaan, ngobrol, dan
kegaduhan yaitu tanda kehidupan yang baik
Akan tetapi, dalam beberapa budaya lain, diam itu justru
menyenangkan Dalam budaya jepang dan Finlandia, diam (jeda) saat
berbicara yang mengantar suatu kalimat dengan kalimat berikutnya atau
topic dengan topic berikutnya yaitu hal yang wajar, meskipun bagi orang
barat dan sebagian orang Timur, hal itu terasa menggelisahkan dan sulit
dipahami Rata-rata orang Jepang perlu “merasakan” mitra bicaranya dan
membiarkan diam yang relatif lama Orang Barat menafsirkan prilaku
ini sebagai ketidakpahaman, sehingga mereka mempersingkat
jedah ini dengan menerangkan pendapat mereka sekali lagi atau dengan
membicarakan masalah lain Usaha untuk mendorong “berkicau”
kerap menimbulkan frustasi dan penolakan diam-diam Orang Jepang
mengganggap orang Barat sebagai “penjahat” yang harus dididik untuk
menutup mulut Di Jepang diam berarti penghormatan, pertanda bahwa
pertanyaan yang diajukan cukup penting dan karenanya memerlukan
pemikiran Dengan kata lain, menjawab suatu pertanyaan tanpa ragu
yaitu suatu penghinaan karena itu berarti pertanyaan ini begitu
sederhana sehingga hal itu tidak memerlukan pemikiran
Akan halnya bangsa Finlandia, perilaku mereka kerap disebut perilaku
musim dingin: mereka tergesa-gesa tanpa berkata apa-apa di jalanan
dengan suhu minus 20 derajat Celcius Orang Finlandia itu introvert,
walupun mereka punya hasrat berkomunikasi Mereka hangat, hanya saja
mereka senang menyendiri Mereka menyukai ketenangan, meskipun
mereka minum berlebihan Mereka tidak suka menyatakan pendapat
mereka dalam arena antarbangsa, walaupun mereka independen Mereka
jarang membicarakan hal-hal positif mengenai negeri mereka, walaupun
mereka mencintainya Orang Finlandia pelit berbicara, sering menunda
jawaban korespondensi dan menjauhi perselisihan dengan orang lain
karma mereka segan atau mereka kurang terampil bericara dan bertindak
Mereka biasanya tidak mengungkapkan umpan balik atas pandangan
orang lain dengan segera, karena mereka memikirkan terlebih dulu
pandangan ini
J Warna
Kita sering memakai warna untuk menunjukkan suasana
emosional, cita rasa, afiliasi politik, dan bahkan mungkin keyakinan
agama kita, seperti ditunjukkan kalimat atau frase berikut: wajahnya
merah, koran kuning, feeling blue, matanya hijau kalau melihat duit,
kabinet ijo royo-royo, dan sebagainya Suatu teks iklan telepon seluler
Motorola V-Series menyatakan:
Persepsi tentang dire Anda diwarnai oleh apa yang Anda pakai
”Hobi jojing? Radar Blue untuk Anda Kalau merasa Anda
orangnya cool, ada Light Titanium Dan untuk yang individualis
dan kalem, Galaxi Gray pas untuk Anda Katakan pada dunia
siapa Anda ”
Di negara kita , warna merah muda yaitu warna feminin (konon juga
warna romantis yang disukai orang jatuh cinta), sedangkan warna biru
yaitu warna maskulin Tidak sedikit wanita yang baru melahirkan
membelikan barang-barang berwarna merah muda untuk anak
perempuannya dan benda-benda berwarna biru untuk anak lelakinya
Warna hijau sering diasosiasikan dengan Islam dan Muslim, bukan hanya
karena warna ini menyejukkan mata, namun juga warna mi dipercayai
sebagai warna surga, seperti disebutkan Qur’an surat Ar-Rahman ayat
64: “Kedua surga itu hijau tua warnanya ” Mungkin pula itu sebabnya
mengapa Dua warna bertolak belakang yang paling banyak dikupas
dalam berbagai wacana, dan wacana keagamaan hingga fiksi, yaitu
putih dan hitam Warna putih sering bermakna positif, seperti suci,
murni, atau bersih Warna putih dalam bendera negara kita digambarkan
sebagai mewakili kesucian (sementara warna merahnya melambangkan
keberanian) Sedangkan warna hitam sering berkonotasi negatif seperti
jahat, licik, buruk, atau kotor Disebutkan, pakaian yang paling disukai
Nabi Muhammad yaitu putih Bukanlah kebetulan jika banyak orang
Islam mengenakan pakaian putih (pria mengenakan baju koko dan
wanita mengenakan mukena) ketika mereka sedang melakukan salat dan
terutama ketika mereka mengenakan pakaian ihram saat menunaikan
ibadah haji di Tanah Suci Itu pula sebabnya kain kafan berwarna putih
dipakai untuk membungkus orang Islam yang meninggal Setidaknya
warna ini akan diasosiasikan dengan “kesucian” hati si pemakainya, saat
ia dipanggil Allah Yang Maha Kuasa Salah satu cara kaum Muslim untuk
memperoleh “hati yang putih” ini yaitu dengan membaca salah satu
doa iftitah dalam shalat: “Ya, Allah, Tuhanku jauhkanlah daku dengan
closadosaku sebagaimana engkau jauhkan antara Timur dun Barat Ya,
Tuhanku, bersilikanlali daku dan dosa-dosaku bagaikan dibersihkannya
pakaian dan kotoran Ya, Allah, Tuhanku, cucilah daku dan dosa-dosaku
dengan saiju dan es ” Saiju, seperti yang disinggung dalam doa iftitah
itu, yang turun dan langit, memang begitu murni Warnanya begitu putih,
terputih dan fenomena alam mana pun yang putih di alam ini ’95
Menarik bahwa di Arab Saudi kebanyakan pria Arab mengenakan
pakaian (gamis) berwarna putih Boleh jadi karena warna ini dipersepsi
sebagai warna yang bersih dan suci, selain untuk menetralisir cuaca panas
Bahkan mobil yang disukai pun di Arab Saudi yaitu berwarna putih
Salah satu alasannya supaya warna mobil ini tidak cepat luntur oleh
cuaca Di negara kita mobil berwarna putih justru kurang disukai sehingga
harganya pun relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil berwarna
lainnya, terutama yang berwarna silver dan hitam
Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru, warna
putih (cahaya) dan warna hitam sering dipertentangkan sebagai kebajikan
lawan kejahatan, kebenaran lawan kebodohan, kejayaan lawan dosa
Misalnya: “Ia, telah menghalangi jalanku yang tak dapat kulewati, dan
ia telah menciptakan kegelapan di jalanku” atau “Ketika aku mencari
kebaikan, lalu kejahata datang kepadaku; dan ketika aku menunggu cahaya,
datanglah kegelapan” Bidadari, makhluk yang digambarkan suci, mulia,
dan sering menolong orang, seperti pernah disinetronkan di negara kita ,
sering digambarkan berpakaian putih Tokoh dalam film the Wizard of Oz,
Glinda si penyihir baik dilukiskan berbusana putih sedangkan penyihir
jahatnya berpakaian hitam Dalam film Star Wars tokoh jahatnya yaitu
Darth Vadr yang selalu mengenakan jubah dan tudung kepala berwarna
hitam
Oleh karena bersjfat simbolik, warna bisa menimbulkan pertikaian
Kita masih ingat, bagaimana Golkar melakukan kuningisasi di wilayah
publik selama kampanye pemilu 1997 Di Solo khususnya, Golkar dan
PPP melakukan perang warna Golkar menguningka pagar-pagar di
sekitar Masjid Agung, batas tanaman, pohon-pohon, serta pagar keliling
ningin kurung PPP lalu memutihkannya karena kawasan itu yaitu milik
umum, bukan milik Golkar Lalu kedua partai politik itu pun ribut, nyaris
menyelesaikan persoalan itu di pengadilan Dalam kampanye pemilu
tahun 1999, partai yang paling getol melakukan pewarnaan wilayah publik
yaitu PDI-Perjuangan Warna merah merajalela di mana-mana menandai
gardu, gapura, spanduk, bendera, baju seragam, topi, dan sebagainya
Apakah Anda punya warna favorit? Warna-warna apakah yang tidak
pernah Anda gunakan untuk baju? Apakah iklim, cuaca, dan waktu
(siang atau malam) mempengaruhi Anda untuk memilih warna baju?
Apakah Anda juga mempertimbangkan warna pakaian Anda ketika Anda
menghadiri acara tertentu, misalnya kuliah, pertemuan keluarga pesta,
atau pemakaman? Apakah pilihan warna Anda berlaku untuk warna
dinding rumah? Tidak mudah untuk meneliti apakah warna mempengaruhi
suasana hati (mood), apalagi rnemastikan hubungan antara warna dengan
respons tubuh kita, atau mungkinkah hubungan itu sekadar stereotip yang
dipelajari? Berikut yaitu uraian suasana hati yang diasosiasikan dengan
warna
1 Warna
• Merah
• Biru
• Oranye
• Biru
• Merah, coklat, biru, ungu, hitam
• Hitam, cokelat
• Biru, Hijau
• Ungu
• Kuning
• Merah, oranye, hitam
• Hitam
2 Suasana Hati
• Menggairahan merangsang
• Aman, nyaman
• Tertekan, terganggu, bingung
• Lembut rnenenangkan
• Melindungi, mempertahankan
• Sangat sedih patah hati, tidak
• Bahagia, murung
• Kalem, damai, tenteram
• Berwibawa, agung
• Menyenangkan, riang, gembira
• Menantang, melawan, memusuhi
• Berkuasa, kuat, bagus sekali
Tampaknya daftar warna di atas dan suasana hati yang
diasosiasikannya (versi Amerika) tidak berlaku universal, meskipun
mirip dengan versi yang berlaku dalam budaya lain Di Cina
merah dipakai dalam acara gembira dan peraaan, sedangkan
di Jepang menandakan kemarahan dan bahaya Masih di Jepang
warna putih menandakan kesedihan dan warna hitam menandakan
kebahagiaan Biru untuk orang Indian Cherokee menandakan
kekalahan, sedangkan bagi orang Mesir menandakan kebajikan dan
kebenaran Dalam teater Jepang, biru yaitu warna peran penjahat
Warna kuning menandakan kebahagiaan dan kemakmuran di
Mesir, namun di Prancis abad ke-10 menandakan pintu penjahat
Hijau mengkomunikasikan femininitas kepada sebagian orang
Indian Amerika, kesuburan dan kekuatan kepada orang Mesir, dan
kemudaan dan energi kepada orang Jepang Ungu menandakan
kebajikan dan kesetiaan di Mesir, keanggunan dan kemuliaan di
Jepang
Dalam tiap budaya ada konvensi tidak tertulis mengenai warna
pakaian yang layak dipakai ataupun tidak Kaum wanita umumnya
lebih bebas memilih warna pakaian Mereka lebih lazim mengenakan
pakaian berwarna menyala, seperti merah atau ungu, dibandingkan pria
Norma ini tampaknya berlaku juga dalam banyak budaya, termasuk
di Barat Bila Anda sebagai pria memakai kemeja berwarna merah
menyala atau ungu, hampir bisa dipastikan banyak orang akan
melirik Anda, dan mungkin rnenganggap Anda orang yang aneh
(feminin) Namun di Malaysia, pada hari raya kaum lelakinya justru
senang memakai baju tradisional Melayu yang berwarna menyala
dan mengkilat, seperti juga pakaian tradisional sebagian suku asal
Afrika yang warna-warni Pebisnis Jepang yang dikenal sebagai
sarariman (terjemahan dari salary man), yakni pegawai kerah-putih
dan suatu pcrusahaan besar, biasanya mengenakan kemeja putih,
jas dan dasi berwarna gelap dengan sepatu yang hitam mengkilat
Orang Brasil ternyata lebih menyukai sepatu warna coklat dibandingkan
sepatu warna hitam Dalam banyak budaya, khususnya di Barat,
warna hitam menandakan duka cita, sehingga orang hanya mengena
pakaian hitam ketika mereka melayat kematian atau menghadiri
acara pemakaman
Waktu saya mengena baju hitam pada sebuah acara barbeque di
Perth, Australia anak salah seorang yang hadir siang itu, Nathan
(9 tahun) Spontan melontarkan pertanyaan kepada saya, “Apakah
kamu baru pulang dan pemakaman?” Ia menjelaskan bahwa di sana
orang-orang hanya mengenakan baju berwarna hitam jka mereka
menghadiri pemakaman
Namun di kalangan Tionghoa di negara kita , orang yang berkabung
justru mengenakan pakaian putih Orang-orangg Yang orangtua atau
kakek neneknya meninggal dunia biasanya mengenakan kain blacu,
sedangkan orang-orang yang mempunyai hubungan yang lebih jauh
dengan si mati mengena kain kaci Hal itu mereka lakukan sebagai
tanda prihatin atas peristiwa yang terjadi Namun belakangan
sebagian orang tidak mempemasahkan jenis kain yang dikenakan
asal tetap berwarna putih
Seperti juga model pakajan warna yang disukai juga berubah ubah,
bergantung pada fashion, Warna perak misalnya kini menjadi warna
paling dominan sebagai lambang milenium Lebih banyak mobil
berwarna perak di jalan-jalan juga warna luar televisi yang dijual
di took-toko Akan tetapi, beberapa warna tampaknya tetap disukai,
seperti biru laut (navy blue), abu-abu sedang hitam dan beberapa
ragam coklat Beberapa warna dianjurkan untuk tidak dipakai
seperti banyak warna pastel, warna-warna yang menyala hijau,
ungu, dan oranye warnaa abuabu tampaknya tetap disukai sebagai
warna perlengkapan kantor termasuk meja dan perangkat komputer
Hingga derajat tertentu, tampknya ada hubungan antara warna
yang dipakai dengan kondisi fisiologis dan psikologis manusia,
meskipun kita memerlukan lebih banyak penelitian untuk
membuktikan dugaan ini Misalnya, bukti ilmiah menunjukkan
bahwa gerakan pernapasan akan meningkat oleh cahaya merah dan
menurun oleh cahaya biru Serupa dengan itu, frekuensi kedipan
mata bertambah ketika mata dihadapkan pada cahaya merah dan
berkurang ketika dihadapkan pada cahaya biru ini tampaknya
konsisten dengan perasaan naruliah kita tentang warna biru yang
lebih menyejukkan dan warna merah yang lebih aktif Bagaimana
pun, tampaknya kita tidak dapat beristirahat tenang di ruangan
yang dinding-dindingnya berwarna merah menyala
Usia agaknya mempengaruhi pilihan warna Suatu acara TV swasta di
negeri kita pernah menyiarkan bahwa pasangan dewasa dan berusia
lanjut lebjh menyenangi dinding rumah berwarna kalem, sedangkan
pasangan muda lebih menyenangi dinding rumah berwarna cerah
Saya pernah mendengar cerita bahwa warna menyala (merah atau
orange) yang mendominasi restoran cepat saji di Amerika Serikat
(yang belakangan juga di banyak negara lain) mempercepat rasa
lapar atau meningkatkan selera makan pengunjung Artinya,
penataan warna seperti itu membuat makanan cepat laku Saya
juga ingat, dua klub sepak bola papan-atas di Inggris yang seragam
kesebelasannya sama-sama merah harus diundi untuk menentukan
tim mana yang berhak mengenakan kostum merah dalam suatu
pertandingan final sekitar pertengahan dekade 1990-an Tim
yang dijagokan menang ternyata kalah, setelah mereka pun kalah
dalam undian penentuan kostum tim itu Seorang analis sepak bola
mengemukakan bahwa warna kostum mereka yang adem membuat
semangat mereka lembek, sehingga mereka pun kalah
Warna hijau, kuning, dan merah yaitu warna yang maknanya
universal sebagai pengatur lalu lintas Di mana pun, hijau berarti
“silakan jalan,” kuning “siap-siap atau hati-hati,” dan merah
“berhenti ” Namun jangan lupa, sebagai dasar pelat mobil, makna
warna tidak lagi universal Di Arab Saudi, pelat putih dipakai
untuk mobil pribadi, plat kuning untuk taksi, pelat merah untuk
kendaraan umum yang besar, dan pelat biru untuk mobil angkutan
barang Di Oman lain lagi
Pada hari pertama kunjungan beliau di Muscat, ibukota Kesultanan
Oman, beliau sering keliru menghentikan taksi lantaran masih
terbawa kebiasaan di tanah air beliau melambaikan tangan kalau
ada mobil sedan berpelat kuning Eh, nggak tahunya, Yang beliau
hentikan kendaraan pribadi Pengemudinya memang kadang-
kadang mau berhenti asal mereka tidak sedarg terburu-buru atau
sopirnya bukan wanita Biasanya, mereka & lalu bertanya kalau-
kalau saya butuh bantuan Bahkan tidak jarang beliau ditawari ikut
menumpang
Dan penjelasan salah seorang pengemudi, s beliau baru tahu kalau
sistem pewarnaan dasar pelat nomor kendaraan ternyata berbeda
dengan di tanah air Di negeri berpenduduk sekitar dua juta jiwa
ini, pelat kendaraan milik pemerintah diberj warna dasar hitam,
sedangkan di negara kita , merah Untuk kendaraan umum seperti
taksi dan bus diberi warna merah, padahal di tempat kita kuning
Sebaliknya, warna kuning justru dipakai untuk kendaraan pribadi,
yang di negara kita warnanya hitam
K Artefak
Artefak yaitu benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia
Aspek ini yaitu perluasan lebih jauh dan pakaian dan penampilan
yang telah kita bahas sebelumnya Benda-benda yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dan dalam interaksi manusia,
sering mengandung makna-makna tertentu Bidang studi mengenai hal
ini disebut objektika (objectics) Rumah, kendaraan, perabot rumah dan
modelnya (furnitur, barang elektronik, lampu kristal), patung, lukisan,
kaligrafi, foto saat bersalaman dengan presiden, buku yang kita pajang
di ruang tamu, koran dan majalah yang kita baca, botol minuman keras,
bendera, dan bendabenda lain dalam lingkungan kita yaitu pesan-pesan
bersifat nonverbal, sejauh dapat diberi makna
Tidak semua orang dapat membeli microwave, TV layar datar raksasa,
sepeda balap berharga puluhan juta rupiah, apalagi sepeda motor Harley
Davidson yang model terbarunya berharga ratusan juta rupiah (bagi
sebagian orang, Harley yang buatan Amerika itu yaitu impian dan gaya
hidup Seorang tukang kayu bakar asal Majalaya, Jawa Barat, akhirnya bisa
memiliki sepeda motor yang legendaris ini setelah menabung selama 40
tahun) Bila barang-barang seperti itu terpajang di rumah seseorang, kita
tahu bahwa pemiliknya yaitu orang berduit BMW sering diidentikkan
dengan mobil orang yang dinamis dan suka tantangan; Mercedes Benz
dianggap mobil orang yang sukses dan mapan; dan Volvo dicitrakan mobil
orang yang konservatif Bahkan pelat mobil Amerika yang dipasang di
belakang mobil seseorang juga menunjukkan dunia simbolik si pemilik
mobil itu, yakni keinginan agar orang lain punya kesan bahwa ia pernah
mengunjungi negeri yang memakai pelat mobil itu Akari halnya
payung, banyak pria tidak suka membawanya pada musim hujan, buk